Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Olahraga sepak takraw adalah transformasi dari permainan yang
dalam bahasa Melayu disebut Sepak Raga (raga = keranjang), disebut
Takraw dalam bahasa Thai, di Filipina disebut Sipa, di Burma disebut
Chinlone, di Laos disebut Kator. Catatan sejarah terawal tentang sepak raga
terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah
Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477).
Pada permainan Sepak Raga para pemain berdiri membentuk lingkaran
dan menggunakan bola yang terbuat dari rotan. Transformasi permainan ini
terjaidi pada era 1940-an ketika permainan bola keranjang ini mulai
menggunakan jaring dan peraturan angka, serta para pemain tidak lagi
berdiri membentuk lingkaran tetapi dimainkan di lapangan ganda
badminton.
Dan pada masa sekarang bola yang digunakan tidak lagi yang terbuat
dari rotan tetapi yang terbuat dari fiber. Kejuaraan paling bergengsi dalam
cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang diadakan di
Bangkok, Thailand. (23rd King's Cup SepakTakraw World Championship
2008: August 25-30th).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah sepak takraw?
2. Bagaimana perkembangan sepak takraw di Indonesia dan di dunia?
3. Apa saja teknik dasar sepak takraw?
4. Bagaimana peraturan permainan sepak takraw?

C. TUJUAN
1. Untuk memberi informasi tentang sejarah sepak takraw.
2. Untuk memberi informasi tentang sejarah sepak takraw.
3. Menjelaskan teknik dasar permainan sepak takraw.
4. Memberi informasi tentang peraturan permainan sepak takraw.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH SEPAK TAKRAW


Bukti sejarah menunjukkan bahwa permainan sepak takraw telah
dimainkan di abad ke-15 oleh Kesultanan Malaka, karena disebutkan dalam
teks sejarah Melayu yang terkenal ”Sejarah Melayu”. Sejarah Melayu yang
dijelaskan secara rinci tentang Raja Muhammad, seorang putra Sultan Mansur
Shah yang tak sengaja terkena bola rotan dari Tun Besar, putra Tun Perak,
dalam permainan sepak raga.
Bola itu mengenai tutup kepala Raja Muhammad dan membuatnya terjatuh
ke tanah. Dalam kemarahan, Raja Muhammad segera menikam dan membunuh
Tun Besar, sehingga beberapa saudara Tun Besar ingain balas dendam dan
membunuh Raja Muhammad. Namun, Tun Perak berhasil menahan mereka dan
mengatakan bahwa ia tidak akan mengangkat Raja Muhammad sebagai
pewaris Sultan. Oleh karena hal itu, Sultan Mansur Shah memerintahkan
anaknya meninggalkan Malaka dan mengangkatnya sebagai penguasa di
Pahang.
Di Bangkok, tepatnya di Wat Phra Kaeo terdapat bangunan yang didirikan
tahun 1785 yang menggambarkan dewa Hindu, Hanuman bermain sepak
takraw di cincin dengan pasukan kera. Catatan sejarah lain menyebutkan
permainan awal sepak takraw selama pemerintahan Raja Naresuan (1590-
1605) dari Ayutthaya. Permainan tetap dalam bentuk lingkaran selama ratusan
tahun, dan versi modern sepak takraw dimulai di Thailand pada awal tahun
1740-an.
Pada tahun 1866 dengan Asosiasi Olahraga Malaysia merancang aturan
pertama untuk pertandingan sepak takraw. Empat tahun kemudian, asosiasi ini
memperkenalkan pertandingan gaya voli pertama. Dalam beberapa tahun,
sepak takraw dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah di Malaysia.
Pada tahun 1940-an, versi modern sepak takraw telah tersebar di Asia Tenggara
bersama dengan aturan formalnya.
Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai ‘sepak takraw’. “Sepak” adalah
bahasa Melayu untuk menendang dan “takraw” adalah kata Thai untuk bola

2
anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang
bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan
kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan
Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw
disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata
siraga-raga yang berarti saling menghibur.
Meskipun sudah ada sejak dulu kala, tapi permainan sepaktakraw resmi
berkembang di Indonesia tahun 1970. Bermula dari kunjungan muhibah
Singapura dan Malaysia yang memperkenalkan permainan sepak raga maka
tidak sulit dikembangkan di Indonesia, berdasarkan instruksi Depdikbud tahun
1970, untuk mengembangkan permainan sepaktakraw, di Sulsel, Sumut,
Sumbar dan Riau.
Tahun 1971 berdiri secara resmi induk organisasi olahraga dengan nama
Perserasi, mempunyai empat anggota, yaitu Pengda Sumut, pengda Sumbar,
Pengda Riau, dan Pengda Sulsel. Kemudian sejak itu perkembangan
sepaktakraw semakin pesat. Dari empat Pengda tumbuh menjadi 14 Pengda
pada tahun 1980 bertepatan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-3. Dua
tahun kemudian, di seluruh daerah tingkat I sudah berdiri Perserasi.

B. PERKEMBANGAN SEPAK TAKRAW

1. Perkembangan Sepak Takraw di Indonesia


Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari
olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah – daerah di
Indonesia yang semula mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera
Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Semula permainan sepak raga
dimainkan oleh sekelompok bangsawan di daerah – daerah tersebut,
kemudian berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga dimainkan
oleh enam sampai Sembilan orang secsara melingkar di suatau tempat
terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu
waktu senja.

3
2. Perkembangan Sepak Takraw Internasional
Pada tahun 1965 Sepak Takraw merupakan satu cabang olahraga yang
dipertandingkan Pesta Olahraga South Asia Peninsulars Games ( SEAP
GAMES )
yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali yang diikuti oleh Laos, Thailand,
Singapura dan Malaysia. Pada tahun 1977 jumlah Negara yang mengikuti
SEAP Games diperluas dengan Negara Asia lainnya, yaitu, Indonesia,
Brunei dan Philifina; dan nama SEAP Games diubah menjadi South Asian
Games ( SEA GAMES).
Pada tingkat internasional Sepak Takraw dipertandingkan pada
kejuaraan : SEA Games, ASIAN Games, World Sepak Takraw
Championship, World Woman Sepak Takraw Championship, World Youth
Sepak Takraw Championship, King`s Cup Thailand, Merdeka Games,
Arafura Games, Anniversary Cup dan POM asia tenggara.

C. TEKNIK DASAR SEPAK TAKRAW


Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk
mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Kemampuan yang
sangat penting dan sangat perlu adalah kemampuan dasar bermain
sepaktakraw. Menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Basa, (1992: 15). Tanpa
menguasai kemampuan dasar atau teknik dasar, maka permainan sepaktakraw
tidak dapat dimainkan dengan baik. Agar dapat melatih penguasaan teknik dan
taktik permainan sepaktakraw harus berpedoman pada gerakangerakan yang
mudah ke sulit.
Menurut Sudrajat Prawirasaputra (2000: 24) teknik sepaktakraw meliputi
sepakan, yaitu: sepaksila, sepakkuda, sepakbadek, sepakcungkil, heading
(sundulan kepala), memaha, mendada, menapak, sepakmula (servis), smash,
dan blocking”. Menurut Ratinus Darwis dan Penghulu Basa (1992: 15) ”teknik
dasar sepaktakraw terdiri dari: sepaksila, sepakkuda, sepakcungkil, menapak,
sepakbadek, heading, mendada, menahan, membahu”.
Sedangkan menurut Slamet S.R. (1994: 153-155) Teknik dasar sepaktakraw
antara lain: sepaksila, sepakkuda, sepakcungkil, sepaktelapak kaki, lemparan
sepakmula. menurut Sulaiman (2004: 18) untuk dapat bermain sepaktakraw
yang baik, seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan atau keterampilan

4
dasar bermain yang baik. kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dasar
bermain sepaktakraw.
a. Teknik dasar dalam permainan sepak takraw antara lain :
1) Sepaksila
2) Sepakkura atau Sepakkuda
3) Sepakbadek atau Sepaksimpuh
4) Teknik memaha atau main menggunakan paha
5) Heading
Teknik dasar bermain diatas antara satu dengan lainnya merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tanpa menguasai teknik dasar
sepaktakraw permainan ini tidak dapat dimainkan dengan baik. Teknik
dasar dimiliki dengan baik jika berlatih dengan baik. Namun tidak
berararti bahwa prestasi sepaktakraw itu hanya ditentukan oleh pemilik
teknik dasar yang baik saja, faktor-faktor lainpun banyak lagi yang
menunjang peningkatan prestasi, misalnya : fisik, mental, taktik dan
strategi, dan yang lainnya.
1) Teknik Dasar Sepaksila
Menurut Sulaiman (2004: 18), sepaksila adalah menyepak bola
dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepaksila digunakan untuk
menerima dan menguasai bola, mengumpan untuk serangan smash
dan untuk menyelamatkan serangan lawan.

Teknik melakukan Sepaksila :


a. Berdiri dengan dua kaki terbuka berjarak selebar bahu.
b. Jarak badan terhadap bola kurang lebih sejauh separuh panjang
lengan, jadi badan lebih dekat terhadap bola karena kaki
pemukul berada dengan posisi seperti orang bersila (ditekuk).
c. Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu.
d. Bola dikenai atau bersentuh dengan bagian dalam kaki sepak
pada bagian bawah bola.
e. Kaki tumpu agak ditekuk sedikit dan badan dibungkukan
sedikit.

5
f. Kedua tangan dibuka dan di bengkokan pada siku untuk
menjaga keseimbangan.
g. Pergelangan kaki sepak pada waktu menyepak dikencangkan.
h. Bola disepak ke atas lurus melewati kepala.
2)Teknik Sepakkura atau Sepakkuda
Menurut Sulaiman (2004: 19), sepakkura atau sepakkuda adalah
sepakan atau menyepak dengan menggunakan punggung kaki. Sepak
kura atau sepak kuda digunakan untuk memainkan bola yang
datangnya rendah dan kencang (keras) atau menyelamatkan bola dari
serangan lawan, untuk bertahan atau menguasai bola dalam usaha
menyelamatkan bola dari serangan lawan supaya tidak jatuh.
Teknik melakukan Sepakkura Atau Sepakkuda :
a. Berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.
b. Jarak badan terhadap bola kurang lebih sejauh panjang lengan,
karena kaki pemukul pada posisi punggung kaki, sehingga
cenderung kaki agak lurus.
c. Lutut kaki sepak dibengkokkan sedikit sambil ujung jari kaki
mengarah ke lantai, kaki tendang diangkat ke arah bola yang
datang.
d. Bola disentuh pada bagian bawahnya, dengan bagian atas kaki
(punggung kaki).
e. Badan dibungkukkan sedikit, kaki tumpu agak ditekuk.
f. Kedua tangan dibuka dan dibengkokkan pada siku untuk
menjaga keseimbangan.
g. Bola disepak ke atas setinggi lutut.
3)Teknik Sepakbadek atau Sepaksimpuh
Menurut Sulaiman (2004: 22), sepakbadek atau sepaksimpuh
adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping luar.
Disebut juga sepaksimpuh karena menyepak bola sama seperti sikap
bersimpuh. Sepakbadek digunakan untuk menyelamatkan bola dari
serangan lawan, menyelamatkan bola dari smash lawan dan untuk
mengontrol atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan.
Teknik melakukan Sepakbadek atau Sepaksimpuh :

6
a. Berdiri dengan kedua kaki terbuka dengan jaraknya selebar
bahu.
b. Kaki yang digunakan untuk badek digerakkan keluar, berputar
pada paha dengan menghadapkan samping luar kaki ke arah
bola.
c. Tinggi gerakan kaki tidak melebihi lutut.
d. Bola disentuh pada bagian bawahnya dengan menggunakan
sisi luar kaki.
e. Untuk keseimbangan, badan dicondongkan sedikit ke arah
berlawanan dari kaki yang digunakan (kalau kaki kiri yang
digunakan badan condongkan ke kanan dan sebaliknya).
f. Untuk keseimbangan, kedua tangan dibuka dan dibengkokkan
pada siku.
g. Lutut sedikit ditekuk, dan pandangan ke arah bola.
4)Teknik Memaha
Menurut Sulaiman (2004: 23), memaha adalah memainkan bola
dengan paha dalam usaha mengontrol bola. Memaha dapat digunakan
untuk menahan dan menerima bola dari serangan lawan, atau untuk
membentuk dan menyusun serangan.
Teknik melakukan Memaha :
a. Berdiri dengan kedua kaki selebar bahu.
b. Kaki diangkat keatas dengan cara lutut ditekuk dan paha tidak
melebihi tinggi pinggang (sesuaikan dengan datangnya bola).
c. Kaki tumpu ditekuk sedikit dan berat badan ada pada kaki
tumpu.
d. Kedua tangan terbuka untuk menjaga keseimbangan.
e. Bola dikenakan pada paha di atas lutut, agar bola yang datang
dapat memantul. Perkenaan pada baha tepat di tengah paha,
tidak pada pangkal paha atau pada ujung paha (lutut).
f. Bola yang dikontrol diarahkan lururs ke atas agar dapat
dikuasai lebih lanjut.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk
memainkan sepaktakraw dengan baik, dalam pengertian mampu

7
memperagakan teknik-tekniknya dengan baik, keterampilan dasar
merupakan landasan yang harus dibina sejak awal. Rangkaian
latihannya secara bertahap dalam tata urut yang logis menuju
pembelajaran teknik-teknik dasar sepaktakraw. Karena peragaan satu
teknik dasar suatu cabang olahraga, seperti dalam sepaktakraw
misalnya, didukung oleh kombinasi beberapa keterampilan dasar.
Selain itu untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, di samping
harus memiliki kondisi fisik prima, keterampilan teknik dan taktik
perlu juga dikuasai secara baik juga. Selain teknik dasar juga ada
teknik khusus dalam sepaktakraw.
b. Teknik Khusus dalam permainan sepaktakraw
Selain teknik dasar dalam permainan sepaktakraw seorang pemain
juga harus mempunyai atau menguasai teknik khusus. Tanpa memiliki
teknik khusus itu, permainan sepaktakraw tidak bisa dilakukan dengan
baik dan sempurna. Teknik khusus tidak lain adalah cara bermain
sepaktakraw. Teknik khusus sangat berperan didalam sebuah
permainan karena setelah bola dikuasai apa yang harus dilakukan
untuk membuat serangan dan serangan itu dapat menghasilkan angka
atau poin. Kemampuan atau ketrampilan yang dimaksud dengan
teknik khusus dalam permainan sepaktakraw di atas adalah:
1) Sepakmula (servis).
2) Menerima sepakmula (servis).
3) Mengumpan.
4) Smash.
5) Block/ menahan.

D. PERATURAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW


1. Service
Servis dilakukan otomatis secara bergantian (rolling).

2. Lapangan
2.1. Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton: 13,40
m x 6,10 m. Takraw dapat dimainkan di dalam gedung dan juga

8
dapat dimainkan di luar gedung (apabila dimainkan di dalam gedung
maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
2.2. Keempat sisi lapangan ditandai dengan/cat atau lakban yang lebarnya
4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
2.3. Area bebas : adalah minimal 3 meter dari garis luar lapangan harus
bebas rintangan.
2.4. Centre Line : adalah garis tengah dengan lebar 2 cm.

3. Tinggi tiang (sama dengan net)


3.1. Putra:
Tinggi net 1,55 meter di pinggir dan minimal 1,52 meter di tengah.
3.2. Putri:
Tinggi net 1,45 meter di pinggir dan minimal 1,42 meter di tengah.
3.3. Kedudukan tiang 30 cm di luar garis pinggir.

4. Net:
4.1. Net terbuat dari tali/benang kuat atau nilon, di mana tiap lubangnya
lebar 6 – 8 cm.
4.2. Lebar net 70 cm dan panjang 6,10 meter.

5. Bola Takraw
- Bola terbuat dari plastik (syntetic fibre) dimana awalnya adalah terbuat
dari rotan.
- Lingkaran 42 – 44 cm (putra) dan 43 – 45 cm (putri).
- Berat adalah 170 – 180 gr (putra) dan 150 – 160 gr (putri).
- Bola takraw selain bola syntetic di atas dapat juga bola satu warna atau
berwarna warni, tetap bola tersebut tidak mempengaruhi
penampulan/permainan atlit.
- Bola takraw dapat juga terbuat dari karet syntetic atau bahan karet
melapisi lingkaran bola yang disetujui oleh ISTAF pada setiap
pertandingan.
Semua kejuaraan Internasional regional mesti memakai bola yang telah
disetujui oleh ISTAF.

9
6. Pemain
6.1. Permainan ini dimainkan oleh dua “Regu” masing-masing regu
terdiri dari 2 orang pemain, dan setiap regu ditambah 1 (satu) pemain
cadangan.
6.2. Salah satu pemain dari regu tersebut melakukan servis di garis
belakang dengan cara melambung sendiri bola tersebut saat
melakukan servis disebut Tekong dan satu lagi di depan sebagai
penyerang.
6.3. Pemain yang tidak melakukan servis disebut juga tekong pilihan,
kedua regu masing-masing berada di dalam lapangan.

7. Pakaian Pemain
7.1. Semua pemain putra diharuskan memakai pakaian kaos seragam yang
berlengan T-Shirt dan bersepatu karet, dan untuk putri diharuskan
memakai kaos bundar leher serta celana sebatas lutut. Tidak
diperkenankan pemain memakai pakaian yang membahayakan lawan
selama pertandingan.
Catatan: Kecuali dalam kondisi cuaca dingin pemain diperkenankan
memakai track suits.
7.2. Pakain yang pantas untuk seorang pemain adalah yang menutupi
badan seperti baju kaos/T-shirt (dipakai rapi/dimasukkan).
7.3. Pakain pemain yang membantu kecepatan bola tidak diperbolehkan.
7.4. Kapten regu harus memakai band tangan di sebelah kiri.
7.5. Semua pemain diharuskan memakai pakaian dengan nomor punggung
yang tetap selama Tournament.

8. Subtitution (Penggantian Pemain)


8.1. Setiap “Regu” boleh melaksanakan penggantian pemain 2 kali dalam
1 set.
8.2. Penggantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati,
melalui Tim Manager/Pelatih yang disetujui oleh Official Referee,
selama belum melewati 2 kali dalam set tersebut. Pemain yang

10
mendapat “Kartu Merah” dan dikeluarkan oleh wasit dapat diganti
dengan ketentuan belum ada penggantian pemain sebelumnya.
8.3. Setiap regu yang kurang dari 2 pemain tidak dapat melanjutkan
pertandingan tersebut dan dinyatakan kalah.

9. Official (Petugas Pertandingan)


Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai
berikut:
9.1. 2 (dua) Technical Delegate
9.2. 6 (enam) juri (Dewan Hakim)
9.3. 1 (satu) Official Referee
9.4. 2 (dua) Wasit (wasit utama dan wasit dua)
9.5. 6 (enam) penjaga garis/lineman’s (4 disisi lapangan dan 2 digaris
belakang)

10. Undian & Pemanasan Pemain


10.1. Sebelum permainan dimulai, wasit (official referee) akan melakukan
undian, dalam hal ini yang menang undian berhak memilih “Sepakmula”
atau “Tempat”.

11. Posisi Pemain pada Waktu Servis


11.1. Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan
masing-masing dalam posisi siap bermain.
11.2. Dalam melakukan sepakmula, posisi tekong harus berada di belakang
garis (base line), dan melakukan servis dengan cara melambung bola
sendiri.
11.3. Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi bebas
di lapangan sendiri.
11.4. Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak di dalam lapangan
sendiri.

11
12. Permulaan Permainan & Sepakmula
12.1. Servis segera dilaksanakan apabila wasit telah menyebut posisi
angka. Jika tekong telah melambung bola sebelum wasit menyebut
posisi angka, maka lambungan bola diulang dan wasit akan memberi
peringatan, apabila masih terulang maka diputuskan batal.
12.2. Ketika servis dilaksanakan saat tekong melakukan servis pemain
akan bergerak di lapangan masing-masing.
12.3. Servis dinyatakan sah apabila melewati net dan tidak melewati pita
pembatas pada kedua sisi lapangan.
12.4. Pemain melakukan servis otomatik akan dilaksanakan pergantian
servis apabila terjadi point atau tidak point.

13. Kesalahan (Batal)


13.1. Kesalahan pihak penyepakmula:
13.1.1. Tekong yang melakukan servis, memainkan bola, melemparkan
bola kepada teman sendiri, memantulkan, melempar dan
menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
13.1.2. Pemain yang tidak melakukan servis dapat mengambil posisi yang
sesuai yang diinginkan dengan tidak membayangi/menghalangi
pandangan lawan.
13.1.3. Tekong melompat ke dalam lapangan atau ketika kaki melewati
garis belakang atau dipinggir lapangan termasuk menyentuh garis
belakang ketika melakukan servis.
13.1.4. Tekong tidak melakukan servis bola yang dilambung.
13.1.5. Bola menyentuh salah seorang pemain (teman sendiri) sebelum
bola melewati net.
13.1.6. Bola jatuh di luar lapangan.
13.1.7. Bola tidak melewati net.
13.1.8. Pemain menggunakan tangan atau kedua tangan bagian lengan
untuk bantuan saat melakukan servis walaupun tangan tidak terus
langsung pengenaan bola tapi menyentuh objek ketika
melaksanakan servis.

12
13.2. Kesalahan dipihak penerima servis dan sepak mula
13.2.1. Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti: (isyarat tangan,
menggertak, bersuara keras dan membuat keributan).
13.3. Kesalahan pada kedua pihak
13.3.1. Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan.
13.3.2. Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah (centre
line).
13.3.3. Ada pemain (perlengkapan sekalipun) melewati lapangan lawan,
walaupun di atas/di bawah net kecuali pada saat “The follow
through ball”.
13.3.4. Mempermainkan bola lebih dari 3 kali.
13.3.5. Bola mengenai tangan.
13.3.6. Menahan/menjepit bola diantara lengan dan badan antara dua kaki
atau badan.
13.3.7. Ada bagian badan atau perlengkapan pemain seperti: sepatu,
pengikat kepala dan lain-lain, menyentuh net tiang, atau kursi
wasit atau jatuh di lapangan lawan. Batal juga diberikan kepada
pemain yang menyentuh kursi wasit/linesman atau memegang
pembatas sebelum menendang bola.
13.3.8. Bola mengenai loteng/atap atau dinding pembatas (objek lainnya).
13.3.9. Ada pemain sengaja memperlambat permainan yang tidak perlu
(peringatan).

14. Sistem Perhitungan Angka


14.1. Apabila penerima servis, atau yang melakukan sepak mula terjadi
kesalahan otomatis akan peroleh angka sekaligus melakukan sepak
mula lagi.
14.2. Angka kemenangan setiap set maximum 21 angka, kecuali pada saat
posisi angka 20 – 20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih 2
angka sampai batas akhir 25 point, ketika 20-20 wasit utama
menyerukan batas angka 25 point.
14.3. Memberikan kesempatan istirahan 2 menit masing-masing pada
akhir set pertama/kedua termasuk Tie Break.

13
14.4. Apabila masing-masing regu memenangkan 1 set, maka permainan
akan dilanjutkan dengan set “Tea Break” dengan 15 point, kecuali
pada posisi 14 – 14, pemenang ditentukan pada selisih 2 angka,
sampai batas akhir angka 17.
14.5. Sebelum set tie break dimulai, wasit II akan melakukan undian
“Toss”. Regu yang menang undian toss akan melakukan sepak
mula pada saat tie break ini, pada pertukarantempat pada set tie
break akan dilakukan apabila salah satu Regu mencapai angka 8.

15. Time Out


1 menit setiap set pertama pada angka 11 dan set kedua pada angka 11
termasuk tie break angka 8, ketika bola mati.
Selama time out hanya 5 orang yang diperbolehkan berada di garis
belakang/base line (3 pemain dan 2 pelatih).

16. Penghentian Permainan Sementara


16.1. Wasit yang sedang memimpin pertandingan dapat menghentikan
permainan sementara yang disebabkan karena: gangguan lapangan,
gangguan keamanan, gangguan cuaca atau ada pemain cedera
dengan waktu tidak lebih dari 5 menit.
Apabila lebih dari 5 menit pemain tidak dapat melanjutkan
permainan maka penggantian pemain dapat dilakukan sepanjang
belum diadakan penggantian sebelumnya.
16.2. Pemain yang cedera diizinkan 5 menit sebagai injury time out setelah
5 menit pemain tersebut tak dapat melanjutkan permainan, maka
penggantian dapat dilakukan selama belum terjadi penggantian
sebelumnya.
16.3. Selama penghentian semantara, semua pemain tidak diperbolehkan
meninggalkan lapangan untuk menerima minuman/makanan atau
bantuan lainnya.
16.4. Apabila suatu pertandingan terhalang karena keadaan luar biasa
sehingga pertandingan tidak dapat diteruskan, maka pertandingan
dapat ditunda sampai keadaan mengijinkan. Adapun kedudukan

14
angka dalam penundaan lebih dari 2 jam, kembali kosong-kosong
sedangkan set yang telah selesai tetap tidak berubah.

17. Decipline (Tata Tertib)


17.1. Setiap pemain harus mematuhi peraturan permainan.
17.2. Selama permainan berlangsung, hanya kapten regu yang
diperbolehkan berhubungan dengan wasit, kecuali atas kehendak
wasit.

18. Pinalty (hukuman)


Pemain yang melanggar peraturan di bawah ini akan mendapat hukuman
pernyataan dari wasit apabila:
18.1. Causanable ………….
Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada: pemain lain atau
penonton juga kepada wasit atas keputusan yang diambil.
18.2. Menampakkan sikap tidak bersahabat dan tidak sopan.
18.3. Menghubungi wasit yang bertugas secara kasar mengenai suatu
keputusan yang diambil.
18.4. Meninggalkan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang
memimpin pertandingan.
18.5. Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki
atau melemparkannya dengan kasar.
18.6. Berlakukan tidak sopan selama permainan.
Catatan: Wasit menggunakan kartu sebagai berikut:
Kartu Kuning : Peringatan
Kartu Merah : Pengusiran
Kartu Merah akan diberikan apabila:
a. Apabila pemain telah menerima Kartu Kuning pada pertandingan yang
sama.
b. Sikap kasar (tidak sopan) seperti: memukul, menendang, meludah, dll.
c. Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki.

15
Catatan : Pemain yang mendapat kartu merah, harus segera keluar
lapangan sebagai ganjaran indicipline, dan pemain tersebut tidak
boleh bermain selama kejuaraan berlangsung.
18.7. Penggantian pemain diizinkan sesuai dengan peraturan butir (7.4).
18.8. Pemain yang telah dikenai kartu merah tidak diizinkan bermain pada
permainan berikutnya sampai dikeluarkan keputusan lain Dewan
hakim.

19. Kelakuan Buruk para Tim Official (Manager atau Pelatih)


Tindakan tata tertib juga diberikan kepada Tim Official karena:
a. Melanggar tata tertib dan peraturan permainan.
b. Mendukung pemainnya yang melanggar tata tertib dan peraturan
permainan.
c. Mengganggu jalannya permainan.

20. Umum
Wasit yang memimpin pertandingan bersama Official Referee akan
menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan masalah yang
belum tercantum dalam peraturan ini.
Keputusan Official Referee adalah mutlak (tidak dapat diganggu
gugat).
Syarat Mutlak yang Dimiliki oleh Wasit
Seorang wasit yang baik harus memenuhi syarat sbb:
20.1. Standar fisik dan kesegaran jasmani yang baik meliputi:
20.1.1. Mata (tidak berkacamata)
20.1.2. Pendengaran (tidak tuli)
20.2. Bermoral dan karakter yang baik
20.3. Menguasai peraturan permainan Sepaktakraw
20.4. Pemikiran yang profesional
20.5. Berdedikasi dan inisiatif
20.6. Percaya diri, daya fikir yang baik dan tepat dalam mengambil
keputusan
20.7. Berjiwa kepemimpinan

16
20.8. Berkewajiban (comitment)

Good Moral Character meliputi:


20.8.1.1. Referee’s Personality/berkepribadian sebagai wasit
20.8.1.2. Sense of Responsibility/bertanggung jawab
20.8.1.3. Referee’s Qualities/berkualitas
20.8.1.4. Good Moral Character/berkepribadian baik
20.8.1.5. Behavior & courteous
20.8.1.6. Considerate & Sympathetic
20.8.1.7. Good Leadership
20.8.1.8. Perception & impression
20.8.1.9. Sharp memory

Langkah-Langkah Wasit dalam Memimpin Pertandingan


Wasit melaksakan prosedur sebagai berikut:
1. Memeriksa lapangan permainan, garis, tiang, net, bola, posisi kursi
wasit dan letak kursi linesman menurut peraturan.
2. Mengadakan briefing dengan para linesman tentang tugas dan
tanggung jawab masing-masing, serta bagaimana memberi isyarat:
masuk atau keluar bila ditanya oleh wasit.
3. Memastikan regu yang mana melakukan sepak mula atau pilih tempat
dan pemanasan awal. (Regu yang melakukan sepak mula harus dicatat
pada lembaran skor/score sheet).
4. Memeriksa pakaian pemain, mereka tidak diperbolehkan memakai:
gelang, cincin, jam dan gigi palsu. Hal tersebut dilarang demi
keamanan.
5. Memperkenalkan:
5.1. Nama kejuaraan yang dipimpin.
5.2. Kategori untuk: Putra/Putri
5.3. Jenis pertandingan (Tim atau Regu atau Double Event)
5.4. Peserta yang bertanding
5.5. Wasit yang mengumumkan
5.6. (Set I, Set II, dan Tie Break) sebut mulai dari kanan.

17
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sepak Takraw adalah kata Malaysia untuk menendang. Takraw adalah kata
Thai untuk bola tenunan tangan awalnya digunakan dalam permainanJadi
permainan adalah menendang bola dasarnya. " Regu adalah Malaysia untuk "tim"
empat orang, tiga starter dan satu pemain pengganti.
Olah raga ini menjadi Takraw resmi dikenal sebagai . Takraw adalah kata
Malaysia untuk kick dan Takraw adalah kata Thai untuk bola tenunan, karena itu
Takraw secara harfiah berarti untuk menendang bola. Pemilihan nama ini untuk
olahraga pada dasarnya merupakan kompromi antara Malaysia dan Thailand,dua
negara raksasa olahraga.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://sworldland.blog.com/2010/11/09/sejarah-awal-dan-perkembangan-sepak-takraw/

http://yudis12.blogspot.com/2012/03/contoh-makalah-sepak-takraw.html

http://singgihdanip.blogspot.com/2010/11/peraturan-permainan-sepaktakraw-
double.html

19

Anda mungkin juga menyukai