Anda di halaman 1dari 17

Toggle navigation

TIPS MENCEGAH CEDERA OLAHRAGA SEPAKBOLA


 Home

 Artikel

 Detail

 10 Mei 2021 ,  Flex Free


Sepakbola adalah salah satu olahraga yang digemari oleh orang di
berbagai penjuru dunia. Karena sering dimainkan, terkadang tanpa
peralatan yang memadai (tanpa sepatu) dan tanpa pemanasan yang
benar, cedera saat bermain sepakbola sering terjadi, baik cedera ringan
maupun cedera yang memerlukan penanganan lebih serius.

Karena sifat dasar permainan sepakbola, penting bagi atlet untuk


menjaga fleksibilitas, keseimbangan, ketangkasan, ketahanan, kecepatan,
dan kekuatan yang sesuai dengan tingkat permainan sepakbola.

Program pencegahan cedera dirancang untuk memenuhi faktor-faktor


tersebut dan mengurangi cedera, terutama pada ekstremitas bawah.

Sebelum lebih lanjut membahas mengenai cara mencegah cedera


olahraga sepakbola, berikut ini beberapa cedera yang sering dialami
pemain sepakbola.

CEDERA YANG SERING DIALAMI PEMAIN SEBAKBOLA

1. Cedera Ekstremitas Bawah (Tungkai Bawah)

Cedera pergelangan kaki dan cedera kaki sering terjadi pada pemain
sepakbola.

Kaki terkilir atau patah terjadi ketika pergelangan kaki atau kaki terputar,
atau terjadi kontak dengan bola atau lawan dengan kuat.  

Cedera lutut dapat terjadi akibat terjatuh, kontak dengan pemain lain,
ataupun tanpa kontak dengan pemain lainnya.

Dislokasi lutut, cedera ligamen lutut, memerlukan pemeriksaan medis


lebih lanjut untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cedera ACL (anterior cruciate ligament) umumnya adalah cedera non-


kontak yang terjadi ketika tungkai bawah terputar saat kaki menapak
dengan kuat (pivot).

Orang yang mengalami cedera ini sering merasakan dan mendengar


bunyi meletup dan merasakan nyeri di lutut. Kemudian akan terjadi
pembengkakan dan menurunnya rentang gerak, lalu menjadi sulit
berjalan.

Otot-otot yang sering cedera pada olahraga sepakbola yaitu hamstring,


quadriceps, dan otot betis, dapat terjadi akibat gerakan tiba-tiba,
misalnya saat merentangkan tungkai untuk menghentikan bola, atau
ketika tiba-tiba mengubah kecepatan berlari.

Otot yang teregang dan sobek dapat menyebabkan nyeri, menurunnya


gerakan, kekuatan dan daya tahan otot.

1. Cedera Ekstremitas Atas (Tungkai Atas)

Cedera pergelangan tangan dan tangan sering dialami penjaga gawang,


akan tetapi bisa juga dialami pemain lain akibat terjatuh dengan tangan
terentang.

Kerusakan pada ligamen di tangan dapat menimbulkan gejala nyeri,


bengkak, dan rasa tidak stabil.

Dislokasi bahu, bahu terkilir dan fraktur (patah) tulang klavikula dapat
terjadi akibat terjatuh saat lengan terentang, terjatuh dengan posisi bahu
di bawah, atau akibat bertabrakan dengan pemain lain.

1. Cedera Kepala dan Leher

Nyeri leher dapat berbahaya, terutama bila nyeri membatasi gerak,


dirasakan di sepanjang tulang belakang, atau disertai dengan hilangnya
sensasi. Jangan menggerakkan orang yang mengalami cedera tersebut,
sebaiknya segera hubungi rumah sakit terdekat.

Gegar otak dapat terjadi akibat benturan dengan pemain lain, terbentur
bola, atau tiang gawang.

Gejala gegar otak antara lain sakit kepala, pusing, mual, kebingungan,
telinga berdenging, sensitif terhadap cahaya atau suara, mudah marah,
dan limbung.

Gejala gegar otak dapat berbeda-beda, apabila Anda mencurigai


seseorang mengalami gegar otak, segera hubungi tenaga medis.
PENANGANAN PERTAMA CEDERA SEPAKBOLA

72 jam pertama setelah cedera adalah waktu yang sangat penting dalam
menentukan beratnya cedera dan penanganan yang tepat yang
diperlukan.

Metode PRICE dapat digunakan untuk penanganan awal pada cedera


dengan memar dan pembengkakan.

P: proteksi. Lindungi bagian tubuh yang cedera dari cedera lebih lanjut,
misalnya dengan menggunakan support eksternal (misalnya alat bantu
jalan).

R: ‘rest’. Istirahatkan bagian tubuh yang cedera.

I: ‘ice’. Untuk cedera muskuloskeletal ringan, kompres dengan es daerah


yang cedera tidak lebih dari 20 menit dan ulangi setiap 2 jam.

C: ‘compress’. Gunakan perban atau plastik pembungkus elastis untuk


membebat daerah yang cedera, untuk mengurangi pembengkakan.
Pastikan sirkulasi darah tidak terhambat (bebat tidak terlalu kencang).

E: ‘elevate’. Tinggikan bagian tubuh yang cedera untuk mengurangi


pembengkakan.

Bila dicurigai ada fraktur atau patah tulang atau cedera ligamen berat
(nyeri sangat berat, sulit digerakkan, disertai pembengkakan dan atau
perubahan bentuk), segera konsultasikan dengan dokter, untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda juga harus memeriksakan diri ke dokter apabila setelah cedera


gejala-gejala menetap, atau terdapat gejala hilangnya sensasi,
perdarahan yang tidak dapat dikontrol, atau ada gejala seperti gegar
otak.

MENCEGAH CEDERA OLAHRAGA SEPAKBOLA


Mencegah cedera olahraga sepakbola dapat dilakukan dengan strategi
yang tepat.
1. Persiapan sebelum bermain sepakbola

 Pertahankan kebugaran. Pertahankan kebugaran dengan berolahraga


secara teratur. Lakukan latihan aerobik, latihan kekuatan dan fleksibilitas.
Kebugaran dan fleksibilitas tubuh dapat membantu mencegah cedera
olahraga sepakbola.
 Pemanasan. Selalu lakukan pemanasan sebelum mulai bermain
sepakbola. Otot-otot yang ‘dingin’ rentan mengalami cedera. Anda dapat
melakukan pemanasan dengan ‘jumping jacks’, berlari, atau jalan di
tempat selama 3–5 menit.

Anda dapat memulai dengan jogging untuk menaikkan suhu tubuh dan
meningkatkan aliran darah ke otot. Kemudian, mengendurkan sendi dan
otot dengan gerakan dinamis terkontrol, misalnya lunges, hip swings,
rotasi badan, dan gerakan memutar lengan.

Pemanasan menyeluruh selama setidaknya 10 menit harus dilakukan,


termasuk peregangan untuk mencegah cedera olahraga sepakbola.

Regangkan semua kelompok otot besar dan area lain yang kaku selama
30–60 detik. Kemudian lanjutkan dengan passing pendek.

 Pendinginan dan peregangan. Peregangan pada setiap akhir


permainan seringkali terlupakan, padahal peregangan dapat membantu
mengurangi nyeri otot dan menjaga otot tetap panjang dan fleksibel.
 Hidrasi. Apabila kekurangan cairan, tubuh tidak dapat menurunkan suhu
secara efektif melalui keringat dan penguapan. 700 mL cairan (nonkafein)
direkomendasikan untuk dikonsumsi dua jam sebelum berolahraga. Selain
itu, sekitar 230 mL tepat sebelum berolahraga dan setiap jeda istirahat
dapat membantu menghindari dehidrasi.

1. Perlengkapan yang tepat

 Gunakan pelindung tulang betis untuk melindungi tungkai bawah.


 Gunakan sepatu khusus (dengan paku yang dicetak di alas sepatu atau
sol yang bergaris). Sepatu dengan paku yang disekrupkan ke dalam
dikaitkan dengan risiko cedera yang lebih tinggi. Akan tetapi sepatu ini
harus digunakan ketika traksi lebih diperlukan, misalnya pada lapangan
basah dengan rumput yang tinggi.
 Gunakan bola non-absorbent sintetis ketika bermain di lapangan basah.
Bola kulit dapat menyerap air dan sangat berat sehingga dapat
menyebabkan pemain berisiko lebih tinggi mengalami cedera.
Cara Mencegah Cedera Olahraga Sepakbola

Sumber gambar: app.thecoachingmanual.com

1. Lingkungan yang aman

 Tiang gawang harus dilapisi dengan baik. Pelapis pada tiang gawang
dapat mengurangi cedera kepala ketika penjaga gawang dan pemain
lainnya membentur gawang.
 Lapangan sepakbola harus dalam kondisi yang baik, tidak ada lubang,
tidak ada batu atau benda lain dan tinggi rumput sama di seluruh
lapangan.
 Tiang gawang harus dipasang dengan aman agar tidak ada risiko jatuh
menimpa pemain.
 Perhatikan kondisi cuaca. Apabila cuaca tidak memungkinkan untuk
bermain sepakbola, misalnya hujan deras dengan petir, sebaiknya
permainan ditunda.

1. Persiapan apabila ada cedera

 Obat-obatan dan peralatan untuk pertolongan pertama harus tersedia dan


mudah dijangkau.
 Petugas medis harus ada di setiap pertandingan, atau bila tidak
memungkinkan, pastikan pelatih, atau petugas yang bertanggung jawab
terhadap pertandingan mengetahui cara melakukan pertolongan pertama
dan dapat menghubungi rumah sakit atau tenaga medis emergency bila
diperlukan.

1. Kembali bermain dengan aman

Pemain yang mengalami cedera sebelumnya sebaiknya tidak kembali


bermain sebelum gejala-gejala cedera hilang sepenuhnya.

Pada cedera sendi, gejala nyeri, bengkak, harus menghilang, dan


kekuatan serta rentang gerak harus sudah kembali normal.

Pada gegar otak, gejala harus menghilang baik saat istirahat maupun
saat berolahraga, dan sudah diizinkan kembali untuk berolahraga oleh
dokter.

MENCEGAH CEDERA OLAHRAGA SEPAKBOLA AKIBAT PENGGUNAAN

BERLEBIHAN

Karena hanya bermain sepakbola, atlet sepakbola dan banyak pemain


amatir lainnya mengalami cedera akibat penggunaan berlebihan.

Untuk menghindari cedera akibat penggunaan berlebihan, batasi


permainan sepakbola Anda, atau selingi dengan melakukan olahraga
lainnya agar Anda tidak hanya melakukan olahraga sepakbola sepanjang
tahun.

Referensi:

 https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/soccer-injury-prevention/
 https://sportmob.com (Cover)
 https://sportandspinalphysio.com.au/4-steps-reduce-soccer-injuries/
 https://www.stopsportsinjuries.org/STOP/Prevent_Injuries/
Soccer_Injury_Prevention.aspx
 Bantu Share    LINE

ARTIKEL LAIN
artikel kesehatan

WASPADAI FRAKTUR SEGOND! PATAH TULANG DENGAN ROBEKAN


LIGAMEN YANG DITANDAI NYERI LUTUT SETELAH OLAHRAGA

Sakit lutut merupakan gejala yang awam dikeluhkan oleh seseorang setelah
berolahraga, tapi kapankah sebenarnya

SELENGKAPNYA
artikel kesehatan

PERFORMING ARTS INJURIES. BAGIAN IV: CEDERA PADA PENARI

Sekitar 90% penari mengalami berbagai jenis cedera selama hidupnya


karena menari adalah aktivitas yang tinggi.

SELENGKAPNYA
artikel kesehatan

3 JENIS DAN CARA LATIHAN PEREGANGAN YANG PENTING

Anda mungkin menganggap peregangan hanya dilakukan oleh pelari atau


pesenam, tetapi sebenarnya peregangan dipe

SELENGKAPNYA
artikel kesehatan

6 CARA MENJAGA KEBUGARAN SELAMA CEDERA DAN MEMPERCEPAT


PENYEMBUHAN

Sumber gambar: devzone.positivecoach.org Jika Anda mengalami cedera


ketika berolahraga, Anda akan memerluk

SELENGKAPNYA

TANYA JAWAB
Tanya jawab seputar muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) kepada dokter
kami
SELENGKAPNYA
CABANG KLINIK

 Jakarta

 Bandung
SOSIAL MEDIA
LAYANAN KAMI

 DTS (Spinal Decompression Treatment)

 ESWT (extracorporeal Shock Wave Therapy)

 Exercises

 Fisioterapi

 Layanan Tindakan Medis

 Scoliosis Treatment Centre

 USG Musculoskeletal

Copyright © 2022 Flexfree Clinic | All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai