Anda di halaman 1dari 3

MENJADI SEORANG PEWARTA SEJATI YANG SETIA

Pewarta sejati adalah orang yang setia mewartakan kabar gembira dengan hati yang
tulus dan tanggung jawab tanpa adanya paksaan. Pewartaan diartikan sebagai tugas dan
panggilan hidup setiap orang yang percaya kepada Kristus. Secara khusus tugas ini
dipercayakan kepada mereka yang termasuk golongan imam atau para biarawan-biarawati
yang dengan status hidup mereka mau memberi kesaksian tentang kebenaran Injil, yakni
kabar gembira. Orang yang di panggil menjadi pewarta kabar gembira adalah mereka yang
dengan kerelaan hatinya mau menerima segala tawaran Allah dan mau melaksanakannya
dengan hati yang tulus dan tanggung jawab demi mewartakan kabar keselamatan di tengah
dunia.

Menjadi seorang pewarta sejati bukanlah suatu hal yang mudah tapi juga bukan suatu
hal yang sulit, apabila kita mau mengandalkan Dia dalam segalanya. Allah adalah pribadi
yang sangat mencintai kita. Allah mengenal diri kita sedalam-dalamnya, lebih dari kita
mengenal diri kita sendiri. Allah memanggil dan mengajak kita untuk berjalan bersama-Nya
serta mengambil bagian dalam karya penyelamatan-Nya itu. Sebagai orang yang terpanggil
kita harus siap sedia apabila diutus mewartakan kabar gembira ke mana saja. Tetapi perlu
diingat bahwa dalam karya pelayanan yang kita lakukan, janganlah beranggapan bahwa
semua akan mulus-mulus dan tidak ada hambatan. Allah hanya meminta keterbukaan dan
kerendahan hati dari kita untuk melibatkan-Nya dalam seluruh karya panggilan kita. Kita
yakin bahwa bersama Allah, pasti semua akan terlaksana dengan baik.

Tuhan senantiasa mengharapkan agar dalam hidup kita sehari-hari, kita mampu untuk
menjadi pewarta kabar gembira Kristus bagi orang lain. Kita perlu memiliki keberanian dan
komitmen dalam mewartakan kabar gembira di tengah dunia. Dua hal inilah yang perlu
ditanamkan dalam diri setiap pribadi agar kita menjadi seorang pewarta yang tidak takut akan
tantangan dan rintangan yang datang melanda drinya, dan sebaliknya seorang pewarta yang
di dalam dirinya tidak ada keberanian dan komitmen pewartaan, sudah pasti akan
meninggalkan tugas pewartaannya ketika berhadapan dengan tantangan dan rintangan yang
ada. Dalam tugas dan tanggung jawab kita, kita diajak untuk memberi pemahaman kepada
orang lain agar harus lebih taat  kepada Allah daripada kepada manusia atau hal-hal duniawi.
Artinya kita dituntut untuk memberikan arahan atau nasehat yang baik kepada setiap orang
yang kita jumpai dalam hidup. Misalnya dalam pergaulan kita sehari-hari, ketika kita
menjumpai sesama yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan dalam hidup, kita
harus berpartisipasi didalamnya. Artinya mengambil bagian dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Hal ini sudah menjadi bentuk perwataan kabar gembira kita kepada sesama dan
dunia yang seperti dilakukan Allah kepada kita.

Yesus merupakan tokoh sejati yang harus kita teladani dalam hidup. Yesus
mewartakan kabar gembira di tengah dunia tidak hanya melalui perkataan saja tetapi Yesus
menunjukan dengan suatu tindakan yang nyata. Hal ini merupakan bentuk kesetiaan dan
ketaatan serta tanggung jawab-Nya sebagai Putera Allah. Kitapun dipanggil dan dipilih
secara khusus oleh Allah untuk menjadi murid-murid Yesus. Sebagai murid-murid Yesus,
kitapun memiliki tanggug jawab yang sama untuk mewartakan kasih yakni kabar gembira
yang menyelamatkan lewat tutur kata, sikap dan tindakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Walaupun sekarang kita hidup dalam dunia kemajemukan, namun hal ini tidak membatasi
atau mengurangi ruang gerak kita untuk terus berjuang mewartakan kabar gembira kepada
semua orang. Kita yakin dan percaya bahwa tuhan yang memanggil dan mengutus kita, maka
Dia pasti akan membimbing dan menyertai kita. Yang penting adalah kita mengerjakan
karya-Nya dengan segenap hati dan sekuat kemampuan yang kita miliki demi mewujudkan
kerajaan Allah di tengah dunia.

By: Fr John Manek

Anda mungkin juga menyukai