Anda di halaman 1dari 5

1.

TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mengetahui cara pembuatan ekstrak nabati dengan maserasi

2. DASAR TEORI
Maserasi merupakan cara ekstraksi yang sederhana. Istilah maseration
berasal dari bahasa laitin macere, yang artinya merendam. Jadi maserasi dapat
diartikan sebagai proses dimana obat yang sudah halus dapat memungkinkan
untuk direndam dalam menstrum sampai meresap dan melunakan susunan sel,
sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut.

Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada
temperature kamar terlindung dari cahaya, pelarut akan masuk kedalam sel
tanaman melewati di dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan diluar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdeak keluar dan diganti oleh pelarut dengan
konsentrasi redah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berulang sampai terjadi
kesimbangan antara larutan didalam sel dan larutan diluar sel.

Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 15 o-20o C dalam waktu


selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut, melarut maserasi digunakan untuk
penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan
penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam cairan penyari.

Ekstraksi merupakan pengambilan bahan aktif dari tumbuhan dengan


pelarut yang sesuai. Dengan melakukan ekstraksi, ada beberapa faktor yang
harus dikontrol, dari bahan awal, pelarut yang digunakan dan juga cara atau
metode. Ekstraksi merupakan tahap awal mengisolasi senyawa tertentu dari
sampel tumbuhan untuk kemudian dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Metode ekstraksi ada beberapa macam, diantaranya dengan metode pelarut
(panas/dingin), destilasi, atau cara-cara lain. Cara salah satu yang paling
sederhana adalah metode maserasi.
3. ALAT DAN BAHAN
- Alat
Alat yang digunakan pada praktikm kali ini adalah beaker glass, gelas ukur,
toples, kertas saring, batang pengaduk, alat penyaring dan rotav.

- Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah serbuk buah, kulit pisang
susu mentah dan etanol

4. PROSEDUR KERJA

Pembuatan ekstrak dengan maserasi

- Menyiapkan alat dan bahan


- Menimbang serbuk buah pisang susu sebanyak 500 mg
- Dimasukkan ke toples kaca
- Mengambil pelarut etanol sebanyak 3,75 ml
- Dimasukkan ke dalam toples kaca diaduk hingga homogen
- Didiamkan selama 2 hari (sesekali diaduk)
- Setelah 2 hari larutan diaduk dan dilakukan proses penyaringan
- Setelah itu larutan yang telah disaring di rotav

Hasil

5. HASIL PRAKTIKUM

N PERLAKUAN PENGAMATAN

1 Menimbang serbuk buah pisang Didapatkan serbuk sebanyak 500 mg


2 Dimasukkan kedalam toples Didapatkan serbuk dalam toples
3 Ditambahkan etanol 3,75 ml Didapatkan endapan simplisia
4 Diaduk secara perlahan Didapatkan larutan berwarna ke abu-abu
an.
5 Diendapkan selama 2 hari Didapatkan endapan berwarna coklat
6 Menyaring menggunakan filtrat ke Didapatkan hasil rendemen/ekstrak
dalam labu alas bulat kental dari simplisia buah pisang
7 Ditimbang hasil ekstrak kental Didapatkan bobot ekstrak kental

2
6. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi,
memiliki beberapa tahapan diantaranya perendaman simplisia, pengadukan,
penyaringan dan penguapan. Maserasi dilakukan 2 hari dan dilakukan
penyaringan menggunakan corong buchner, penyaringan dilakukan untuk
memisahkan maserat dengan endapan. Ekstrak yang didapatkan harus disimpan
pada wadah yang kedap udara dan terhindar dari sinar matahari secara langsung.

7. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat mengerti prinsip kerja dari ekstraksi
maserasi dan prinsip kerja alat rotav, maserasi adalah penyaringan simplisia
menggunakan pelarut dengan perendaman dan pengocokan/pengadukan pada
temperatur maserasi. Menggunakan serbuk 500 mg dan etanol 96% sebanyak 3,75
ml

8. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 1989, materia Medika Indonesia Jilid V Pertama
Jakarta. Direktorat Jendral Penjajan Obat dan Makanan
Departemen Kesehatan RI 2008 Terudupe Herbid Indonesia Edisi I Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia

3
9. LAMPIRAN

4
5

Anda mungkin juga menyukai