FUNGSI BRAINSTEM
Disusun Oleh :
1. ERLYTA NUR MAGHFIROH 151710213001
2. TRIANA PUTRI NASTITI 151710213019
3. AKMAL TAUFIQULHAKIM 151710283009
4. AFIFATUR ROSIDA 151710283011
5. NAURA SALSABILA 151710283013
6. C. ADRIAN KUKUH 151710283020
7. LOLA DWITA RAHMANIA 151710283022
D3/D4 FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Fungsi Brainstem”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas untuk salah satu mata kuliah.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kesulitan yang kami hadapi dalam penyelesaiannya, tetapi berkat bimbingan
dosen dan teman-teman kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta tepat
waktu. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen mata
kuliah FT Neuromuskular dan Perilaku II yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kami selaku penulis
sangat menerima kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing demi perbaikan
makalah ini dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................................i
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
2.1 Pengertian Batang Otak ...................................................................................................2
2.1 Fungsi Batang Otak .........................................................................................................2
BAB III PENUTUP .............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... ..10
3.2 Saran........ ........................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Batang otak (brainstem) merupakan salah satu dari tiga struktur utama otak selain
otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum). Fungsi batang otak yang utama adalah
untuk memfasilitasi komunikasi antara otak bagian atas (cerebrum dan cerebellum)
dengan sum-sum tulang belakang (medulla spinalis). Akibatnya, semua informasi yang
dibawa otak dan bagian tubuh melewati batang otak. Informasi ini bergerak sepanjang
bagian dari sistem saraf baik berupa sistem sensoris yang menerima rangsang maupun
sistem motoris yang mengirimkan sinyal penggerak (respon). Batang otak merupakan
komponen yang terdiri dari 3 organ, yakni otak tengah (midbrain/mesencephalon), pons,
dan medulla oblongata. Otak tengah merupakan bagian terkecil dari otak yang berguna
sebagai stasiun relay informasi untuk motivasi pendengaran dan penglihatan (visual) dan
proses pendengaran manusia. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata.
Pons berukuran 2,5 cm. Medulla oblongata merupakan salah satu bagian dari batang otak
yang berada dibawah pons. Medulla oblongata sendiri berperan dalam mengontrol fungsi-
fungsi otonomik (fungsi yang tidak disadari) seperti pernapasan, pencernaan, detak
jantung, fungsi pembuluh darah, menelan, dan bersin. Medulla oblongata terhitung
merupakan suatu organ yang sanggup menghantarkan sinyal-sinyal yang singgah dari
otak sebelum disampaikan ke medulla spinalis. Oleh karena itu, medulla oblongata
merupakan satu kesatuan yang sangat penting didalam tubuh manusia.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah masyarakat dapat mengetahui fungsi-
fungsi dari batang otak secara baik dan benar. Dengan mengetahui fungsi-fungsi tersebut,
tenaga kesehatan khususnya fisioterapis dapat memberikan program atau latihan untuk
rehabilitasi medik jika batang otak mengalami trauma atau cidera.
1.3 Tujuan
Sesuai dengan namanya, bagian batang otak ini terletak hampir berada di tengah-
tengah struktur otak, menghubungkan otak besar dengan pons di bawahnya. Beberapa saluran
saraf melalui otak tengah dan menghubungkan otak besar dengan otak kecil serta bagian
batang otak lainnya. Kerusakan yang terjadi pada area otak tengah ini dihubungkan dengan
perkembangan penyakit parkinson.
Secara struktur otak tengah terdiri dari beberapa bagian penyusun yaitu:
Tektum. Merupakan bagian paling atas dari otak tengah yang terdiri atas sepasang
kolikulus superior dan kolikulus inferior. Kolikulus superior merupakan pusat refleks
untuk mengkoordinasikan gerakan bola mata dan kepala, mengatur fokus penglihatan
dan pengaturan ukuran pupil terhadap stimulus cahaya. Sementara kolikulus inferior
merupakan stasiun penyampaian untuk serabut-serabut auditorius yang berasal dari
lemniskus medialis yang berakhir di korteks pendengaran lobus temporalis.
Tegmentum. Mengandung neuron-neuron yang merupakan dari formasio retikularis
yang berguna untuk mengaktivasi korteks. Sel-sel saraf ini berperan dalam lengkung
refleks yang berkaitan dengan fungsi motorneuron pada sumsum tulang belakang
untuk keseimbangan postur dan gerakan tubuh.
ii
Subtansia nigra. Terletak antara tegmentum dan pedunkulus serebri. Warnanya lebih
gelap karena karena mengandung melanin. Bagian ini juga terhubung dengan lobus
frontal dan area lain yang terlibat dalam fungsi motorik. Selain itu, substansia nigra
juga menghasilkan dopamin yang membawa pesan kimia yang membantu koordinasi
gerakan otot.
Pedunkulus serebri. Bagian ini terdiri dari jaras-jaras desenden berupa traktus
kortikospinal, traktus kortikonuklearis dan traktus kortikopontin.
Pada pons terdapat beberapa nukleus saraf yang memilliki peran penting dalam tubuh, yaitu :
a. Nukleus Sensorik dan Motorik dari nervus trigeminal.
b. Nukleus dari nervus abdusen.
c. Nukleus dari nervus fasial.
d. Nukleus dari nervus vestibulocochlear.
Dari segi struktur, pons menjadi muara bagi beberapa saraf kranial. Saraf trigeminus
(trigeminal) yang merupakan saraf kranial terbesar yang mengatur gerak mengunyah dan
sensasi pada wajah juga bermuara di pons. Selain itu, saraf kranial lain seperti saraf abdusen
ii
yang mengatur abduksi mata, saraf fasialis yang mengatur gerakan wajah dan ekspresi, saraf
vestibulokoklearis yang berfungsi mengatur pendengaran dan keseimbangan juga terletak di
pons. Bagian batang otak ini juga membantu kita merasakan sensasi sentuhan dan menelan.
Pons juga berperan dalam pernapasan dengan membantu medula oblongata dalam
mengendalikan laju pernapasan.. +
Fungsi utama pons adalah bertindak sebagai jalur transfer sinyal antara otak besar
dengan sumum tulang belakang, dan juga otak kecil.
a. Saraf Trigeminal, seperti yang telah kami singgung sebelumnya, pada pons terdapat
nukleus sensorik dan motori saraf trigeminal. Fungsinya adalah untuk mengatur
sensai dan gerakan pada wajah, juga bertanggung jawab dalam proses mengunyah dan
menelan.
b. Saraf Abdusen, fungsi dari saraf abdusen ini adalah untuk mengatur gerakan mata.
c. Saraf Fasial, berfungsi untuk mempengaruhi otot-otot wajah, sehingga kita mampu
untuk tersenyum, mengangkat alis, dan menunjukkan berbagai ekspresi pada wajah.
d. Serabut Vestibulocochlear, saraf ini berfungsi untuk mengatur transmisi suara dari
telinga ke otak dan membantu menjaga keseimbangan serta koordinasi tubuh.
e. Pons juga berperan dalam mengatur fungsi tak sadar seperti pernapasan. Suatu daerah
pada bagian pons, yang dikenal dengan sistem retikular juga mengatur siklus tidur
manusia. Bagian ini juga terlibat dalam pengendalian siklus tidur dan mengatur tidur
nyenyak. Pons dapat mengaktifkan pusat penghambatan di medula oblongata yang
menghambat pergerakan saat tidur
Medula oblongata merupakan bagian batang otak yang paling bawah yang terhubung
langsung dengan sumsum tulang belakang. Bagian batang otak ini mengontrol fungsi
autonomik tubuh seperti fungsi pernapasan, pencernaan, detak jantung, tekanan darah,
menelan dan bersin. Saraf-saraf motorik dan sensorik yang berasal dari otak tengah dan otak
besar akan melalui medula oblongata sebelum diteruskan ke sumsum tulang belakang.
Beberapa fungsi penting medula oblongata diantaranya yaitu:
ii
Medula oblongata biasa disebut sebagai kontrol center untuk aktifitas kardiovaskular
dan pernapasan. Hal ini karena kemampuannya mengatur detak jantung, tekanan darah, dan
pernapasan. Medula ini juga menjadi pusat pengaturan gerak refleks seperti menelan, bersin,
berkedip dan pergerakan pada saluran pencernaan. Selain itu, beberapa ujung saraf kranial
juga bermuara pada medula oblongata.
Dari segi strukturnya medula oblongata terdiri dari beberapa bagian berikut ini:
a. Median fisura. Merupakan bagian berbentuk cekungan atau parit pada bagian depan
dan belakang medula.
b. Piramis. Bagian yang berbentuk tonjolan yang berisi substansi putih, bagian ini
merupakan kelanjutan akson dari pedunkulus serebri.
c. Olivia. Merupakan struktur kembar berbentuk biji zaitun (olive) dan mengandung
serabut saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang dengan otak kecil dan
pons.
d. Ujung beberapa saraf kranial. Diantaranya adalah saraf glosofaringeal (saraf ke IX)
yang menerima rangsangan rasa dari lidah, saraf vagus (ke X) yang rangsangan dari
dalam oragan, saraf kranial aksesorius (ke XI) yang mengendalikan pergerakan kepala
dan saraf kranial ke XII hipoglossus yang mengendalikan pergerakan lidah.
Beberapa kondisi dapat melemahkan fungsi batang otak atau bahkan membuat bagian
tertentu dari batang otak tidak berfungsi. Berkurang atau menurunnya fungsi bagian tertentu
pada batang otak tentunya juga akan berpengaruh pada fungsi batang otak yang
diterjemahkan oleh tubuh dalam bentuk penyakit.
Penyakit berikut terkait erat dengan kerusakan yang terjadi pada batang otak, yaitu:
a. Parkinson. Penyakit yang menyerang sistem saraf ini ditandai dengan berkurangnya
kemampuan dan kontrol terhadap gerakan dan keseimbangan tubuh. Neurodegenerasi
atau matinya sel saraf pada bagian substansia nigra menyebabkan turunya produksi
dopamin. Penurunan dopamin dalam jumlah besar (60% - 80%) dapat menjadi
penyebab berkembangnya penyakit parkinson.
b. Sindrom Locked-in. Kondisi yang sering juga disebut pseudokoma ini terjadi jika
ada kerusakan pada bagian pons batang otak. Umumnya hal ini disebabkan oleh
berkurangnya aliran darah ke bagian ini disebabkan oleh stroke atau pendarahan.
Kerusakan pada pons akan mengakibatkan berkurangnya kontrol terhadap fungsi
autonomik dan pergerakan tubuh sehingga penderitanya akan mengalami kelumpuhan
di sebagian besar tubuhnya namun masih dapat mengerakkan mata dan berkedip.
ii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batang otak (brainstem) merupakan salah satu dari tiga struktur utama otak
selain otak besar dan otak kecil. Fungsi batang otak yang utama adalah untuk memfasilitasi
komunikasi antara otak bagian atas (cerebrum dan cerebellum) dengan sumsum tulang
belakang.
Fungsi Bagian Batang Otak yaiu ada Otak tengah (midbrain /mesencephalone),
Fungsi Pons (bagian dari metenchepalone), dan Fungsi Medula Oblongata
(myelenchepalone). Otak tengah (midbrain /mesencephalone) fungsinya antara lain :
Mengontrol respon pengelihatan, Mengatur gerakan mata, Pelebaran pupil, Mengatur gerakan
otot, Pendengaran. Secara struktur otak tengah terdiri dari beberapa bagian penyusun yaitu:
Tektum, Tegmentum, Subtansia nigra, pedunkulus serebri.
Fungsi Pons (bagian dari metenchepalone) yaitu membuat tubuh terjaga, mengatur
pernapasan secara autonomik, menyampaikan informasi sensorik dari otak besar ke otak
kecil, mengatur siklus tidur. Struktur dan bagian bagian pons, secara garis besar pons dapat
dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu : Bagian Basilar Pons, terletak pada bagian ventral
dan Bagian Pontine Tegmentum, terletak pada bagian dorsal. Pada pons terdapat 4 nukleus
saraf tubuh, yaitu : Nukleus Sensorik dan Motorik dari nervus trigeminal, Nukleus dari
nervus abdusen, Nukleus dari nervus fasial, Nukleus dari nervus vestibulocochlear. Fungsi
utama pons adalah bertindak sebagai jalur transfer sinyal antara otak besar dengan sumum
tulang belakang, dan juga otak kecil yaitu ada saraf Trigeminal, saraf Abdusen, saraf Fasial,
serabut Vestibulocochlear, Pons juga berperan dalam mengatur fungsi tak sadar seperti
pernapasan
Fungsi Medula Oblongata (myelenchepalone), bagian batang otak ini mengontrol
fungsi autonomik tubuh seperti fungsi pernapasan, pencernaan, detak jantung, tekanan darah,
menelan dan bersin. Saraf-saraf motorik dan sensorik yang berasal dari otak tengah dan otak
besar akan melalui medula oblongata sebelum diteruskan ke sumsum tulang belakang.
Beberapa fungsi penting medula oblongata diantaranya yaitu: mengontrol fungsi autonomik
tumbuh, melanjutkan impuls saraf antara otak besar dan sumsum tulang belakang, koordinasi
gerakan tubuh, mengatur mood.
Penyakit akibat Kerusakan pada Batang Otak, beberapa kondisi dapat melemahkan
fungsi batang otak atau bahkan membuat bagian tertentu dari batang otak tidak berfungsi,
berkurang atau menurunnya fungsi bagian tertentu pada batang otak tentunya, juga akan
berpengaruh pada fungsi batang otak yang diterjemahkan oleh tubuh dalam bentuk penyakit.
Penyakit terkait erat dengan kerusakan yang terjadi pada batang otak, yaitu: Parkinson dan
sindrom Locked-in. Beberapa kondisi lain seperti mati rasa, kelumpuhan, kesulitan menelan,
refluks asam lambung dan kurangnya kontrol terhadap gerakan juga dapat terjadi jika ada
kerusakan yang menyebabkan berkurangnya fungsi batang otak.
3.2 Saran
ii
2. Bagi Masyarakat
Sebagai referensi untuk lebih fisiologi ginjal dan dapat lebih mengenal penyakit-
penyakit pada ginjal.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Ben Greenstein, Ph.D.,Adam Greenstein,BSc (Hons) Mb, ChB (2000). Color Atlas of N
ii
ii