Epidemiologi
F. Klasifikasi
2) Klasifikasi FRANKEL
Grade
FRANKEL A Complete, fungsi motoris dan sensoris hilang sama sekali di
bawah lesi
FRANKEL B Incomplete, fungsi motorik hilang sama sekali, sensoris
masih tersisa dibawah level lesi
FRANKEL C Incomplete, fungsi motorik dan sensoris masih terpelihara
tapi tidak dapat digunakan secara maksimal
FRANKEL D Incomplete, fungsi motorik terganggu dibawah lesi
FRANKEL E Normal, fungsi sensoris dan motoriknya normal tanpa
deficit neurologis
H. Diagnosis
1) Pemeriksaan Fisik
Kelainan pada extremitas atas biasanya akan lebih parah daripada kelainan
pada extremitas bawah, dan terutama terjadi pada otot-otot tangan bagian distal
Reflex regang otot biasanya hilang pada awalnya tapi dapat kembali muncul
namun disertai oleh spastisitas otot yang bersangkutan.
2) Pemeriksaan Laboratorium
3) Pemeriksaan Radiologi
X-Ray cervical spine : menunjukkan gambaran fraktur maupun dislokasi
dan derajat spondilitik pada korpus vertebra cervical.foto pada posisi
leher ekstensi dan fleksi dapat membantu mengevaluasi stabilitas
ligamentum flavum
CT-Scan cervical spine : menunjukkan adanya gangguan pada kanalis
spinalis dan dapat memberikan informasi mengenai derajat penekanan
yang terjadi pada medulla spinalis
MRI : dapat menunjukkan secara langsung tekanan/jepitan pada medulla
spinalis oleh tulang, vertebral disk atau hematoma
Mielografi : tidak mempunyai indikasi pada fase akut trauma medulla
spinalis. Tetapi dianjurkan pada penderita yang telah sembuh dari trauma
pada daerah lumbal, sebab sering terjadi herniasi diskus intervertebralis.