Anda di halaman 1dari 13

Amyotrophic

Lateral Sclerosis
Priminda Ayu Maretha - 201466012
Pengertian
• Penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) disebut juga motor
neuron disease (MND), Chracot disease (ditemukan oleh ahli
saraf perancis, Jean Martic Chracot pd 1869), Lou Gehrig
disease.
• ALS adalah penyakit neurodegeneratif progresif yg
mempengaruhi sel saraf di otak dan spinal cord.
Motor neuron
Spinal
Otak atau otot
cord
seluruh tubuh
• Degenerasi progresif motor neuron menyebabkan kematian
bagi motor neuron tsb. Sehingga kemampuan otak untuk
mengendalikan gerakan otot pun hilang.
Epidemiologi
• ALS biasanya menyerang usia 40-70 tahun.
• Pria lebih beresiko terkena ALS.
• Setengah dari semua orang yg terkena ALS mampu hidup
setidaknya 3-10 tahun setelah diagnosis.

Faktanya:
• ALS tidak menular
• ALS terjadi di seluruh dunia tanpa mengenal ras, etnis atau
sosial-ekonomi dan dpt menyerang siapa saja.
• Timbulnya ALS sering menyebabkan kelemahan/kekakuan otot
sebagai gejala awal.
Jenis ALS
• ALS Familia : keturunan. Adanya mutasi gen. Ada 50%
kemungkinan setiap anak akan mewarisi mutasi gen.
• ALS Sporadik : tidak diketahui penyebabnya. Faktor lingkungan
intoksikasi timah dan merkuri diduga sebagai penyebab nya.
Gejala
• Gangguan pada LMN: kelemahan, otot mengecil (wasting)
• Gangguan pada UMN: refleks tendon hiperaktif, Hoffman sign,
Babinski sign atau klonus di anggota gerak yg sama.
• Gangguan pada pernafasan: bernafas cepat, berkurangnya
gerakan dada, takikardi (detak jantung diatas normal saat
istirahat).
• Kesulitan berbicara: pola bicara abnormal atau perlahan,
perubahan suara, perkataan kacau.
Patofisiologi
1. Spastic paralysis jari 3. Refleks akan
tangan sampai 2. Otot lengan atrofi
meningkat tapi perlahan
lengan, tampak perlahan seiring
menurun hingga tdk ada
seperti hemiplegi degenerasi AHC
sama sekali

4. Spastic hilang 6. Refleks tungkai


malah jadi flaccid 5. AHC lumbal
meningkat, ada clonus
(LMNL), padahal terserang, tungkai
ankle & babinski sign tapi
penyebab utamanya atrofi
perlahan hilang
UMNL

8. Pasien dapat kesulitan


9. Dapat terjadi
7. Pusat pernafasan menelan dan peningkatan air
kematian akibat
dan kardial rusak liur & dysartria (berbicara
bulbar palsy
menjadi tdk jelas)
Diagnosa
• Riwayat ALS dalam keluarga.
• Electrodiagnostic test (NCV & EMG) untuk membantu
diagnosa gangguan pada saraf dan otot.
• MRI untuk melihat detail otak dan spinal cord.
• Muscle biopsy juga dilakukan untuk melihat ada tidaknya
gangguan pada saraf dan otot.
• Melakukan lumbar puncture, tes darah & tes urin.
Intervensi
• Beri latihan active atau active assisted untuk mempertahankan
ROM.
• Berikan support pada dada pasien pada saat pasien akan
batuk dg tambahan fibrasi.
• Bantu pasien mendapatkan posisi yg nyaman untuk mencegah
deformitas. Merubah sudut ketinggian tempat tidur atau kursi
roda juga dapat mengurangi rasa nyeri.
• Adanya spastisitas yg timbul sebaiknya diberikan stretching
perlahan sehingga mengurangi tonus otot.
• Terdapat perubahan pola jalan, berikan alat bantu jalan yg
sesuai untuk pasien.
• Braces atau alat bantu yg lain, skooter atau kursi roda dapat
membantu memelihara mobilitas pasien.
• Ajarkan untuk meningkatkan inspirasi dan ekspirasi karena
otot diafragma dan otot intercostal melemah.
Daftar Pustaka
http://jelajahfisio.blogspot.co.id/2010/07/amyotropic-lateral-
sclerosis-als.html
http://dokumen.tips/documents/amyotrophic-lateral-sclerosis-
559393aabe37e.html
http://www.alsa.org/

Anda mungkin juga menyukai