PEMETAAN SEBARAN
PENYUSUN
Dini Adha Pawestri lima Nur Amalia EDITOR
Yesi Sopariah Muhamad Akbar M.
Salman Alfarizi Riki Ridwana, S.Pd., M.Sc.
https://fliphtml5.com/bookcase/nulpy
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan segala rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk materi
Pesebaran Flora dan Fauna. Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu berdasarkan jenjang pendidikan.
Pembahasan modul ini dimulai dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kelebihan modul ini, pembaca bisa melihat
keterpaduan kelengkapan materi yang akan digunakan. Pembahasan yang akan disampaikan pun disertai dengan soal-soal
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian dan ketuntasan. Modul ini diharapkan agar dapat digunakan oleh
guru untuk membantu mencapai kompetensi siswa dalam materi flora dan fauna di sekolah, maupun bagi siswa sebagai
sumber bacaan.
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan, untuk itu penyusun sangat
membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan siswa serta
terwujudnya siswa-siswi yang memiliki pengetahuan flora dan fauna yang baik.
Penulis
1. HALAMAN JUDUL............................................................................................................................ 1
2. KATA PENGANTAR........................................................................................................................ 2
3. DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
4. PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 4
5. PETA KONSEP................................................................................................................................ 5
6. DASAR TEORI................................................................................................................................. 6
A. IDENTITAS E-MODUL............................................................................................................... 6
B. KOMPETENSI DASAR............................................................................................................... 6
C. TUJUAN PEMBELAJARAN........................................................................................................ 6
D. MATERI PEMBELAJARAN........................................................................................................ 6
Secara geografis, letak Indonesia dilewati oleh garis zamrud khatulistiwa dan memiliki iklim
tropis. Hal inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman hayati
terkaya di dunia. Di negara kepulauan ini terdapat 115 hewan mamalia (menyusui) atau 12 persen dari
51 5 hewan mamalia di Dunia.
Indonesia juga memiliki 1500 jenis burung, 600 jenis hewan reptilia dan 270 hewan jenis
ampibi. Di bidang kelautan Indonesia memiliki beragam jenis terumbu karang dan ikan yang melimpah,
termasuk 97 jenis ikan karang yang hanya hidup di perairan laut Indonesia. Bahkan jenis ikan air tawar
Indonesia memiliki 1.400 jenis ikan. Selain itu, terdapat 25 ribu tumbuhan berbunga atau 10 persen
dari tumbuhan berbunga dunia di Indonesia. Sehingga secara keseluruhan Indonesia memiliki sekitar
38 ribu jenis tumbuhan tingkat tinggi, yaitu tumbuhan yang memiliki daun, akar, batang. Hutan di
Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis.
Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Luasnya sekitar 99,6 juta hektar. Luas
hutan yang besar itu bisa kita jumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Hutan Indonesia
menyimpan keragaman flora dan fauna yang sangat besar. Banyak di antaranya merupakan spesies
endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, seperti anoa, burung maleo, dan komodo. Hutan tropis
yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan buah-buahan, rempah, tanaman obat-obatan, dan kayu.
7-f
DASAR TEORI
Identitas E-Modul
Nama Mata Pelajaran: Geografi
Kelas/Alokasi Waktu : XI/20 JP
Judul E-Modul : Pesebaran Flora dan Fauna
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia berdasarkan karakteristik ekosistem.
3.2.1 Merinci faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna diIndonesia dan dunia.
3.2.2 Menunjukkan persebaran jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia.
3.2.3 Membedakan jenis-jenis persebaran flora dan fauna di dunia.
3.2.4 Mengkategorikan konservasi flora dan fauna di Indonesia
3.2.5 Menyimpulkan pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia sebagai sumber daya alam.
4.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan Dunia yang dilengkapi gambar hewan dan
tumbuhan endemik.
4.2.1 Membuat laporan tentang persebaran flora dan fauna diIndonesia dan dunia.
4.2.2 Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia.
4.2.3 Menyajikan laporan tentang persebaran dan konservasi flora dan fauna di Indonesia dan dunia
dilengkapi peta.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan belajar mandiri dengan memahami isi uraian materi, pengamatan gambar, animasi dan video
pada modul ini, anda diharapkan dapat:
A. Menunjukkan persebaran flora dan fauna di Indonesia dan Dunia berdasarkan karakteristik ekosistem.
B. Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar hewan dan
tumbuhan endemik.
Materi Pembelajaran
• Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
• Persebaran jenis-jenis flora dan fauna di Indonesia.
• Persebaran jenis-jenis flora dan fauna di dunia
• Konservasi flora dan fauna di Indonesia.
• Pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia.
BIOSFER
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata biosyang berarti hidup dan sphereyang berarti lapisan. Jadi,
biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer
adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global
yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya planet dalam sistem tata surya
yang merupakan tempat yang diketahui untuk mendukung kehidupan.
Berbagai fenomena pada biosfer menjadi salah satu kajian dalam geografi. Fenomena biosfer adalah
peristiwa atau terjadinya sesuatu hal di muka bumi yang berkaitan dengan makhluk hidup (yang meliputi tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan mikroorganisme).Contoh fenomena biosfer yaitu adanya flora dan fauna. Sedangkan
contoh biosfer dalam bentuk fenomena dan gejala yaitu persebaran flora dan fauna di belahan bumi, habitatnya
meliputi kondisi ruangan yang mendukungnya. Bentuk visual hewan/satwa seperti adanya harimau jawa, badak
bercula satu, burung garuda, cendrawasih beserta kehidupan dan habitatnya.
Manusia dapat mempengaruhi dan mengubah kondisi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
seperti alih fungsi lahan dari pertanian ke pemukiman. Selain manusia, hewan juga berperan terhadap
penyebaran flora pada suatu wilayah seperti burung dan kelelawar dalam penyebaran biji tumbuhan.
Alokasi Waktu : 2 JP
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik mampu merinci faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia
dan dunia.
Tugas 1
1. Mengapa iklim menjadi faktor yang sangat memengaruhi persebaran flora dan fauna?
2. Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat beragam. Jelaskan mengapa
hal tersebut bisa terjadi!
3. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna!
Jelaskan pengaruh dari unsur-unsur iklim di bawah ini terhadap persebaran flora dan fauna secara singkat
dan jelas!
Tugas 3
Fauna
Persebaran fauna di Indonesia tidak jauh berbeda dengan persebaran flora, begitu pula dengan faktor yang
mempengaruhinya. Persebaran fauna di Indonesia di bagi atas tiga kawasan yaitu :
a. Kawasan Barat/Asiatis.
Kawasan ini meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali. Kawasan ini sering disebut wilayah fauna
Dangkalan Sunda. Fauna wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan,
macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar, landak, babi hutan,
b. Kawasan tengah/peralihan.
Wilayah ini disebut fauna Kepulauan Wallacea atau wilayah peralihan yang meliputi Pulau Sulawesi dan
kepulauan di sekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Di kawasan ini
terdapat hewan khas yang hanya dapat dijumpai di Indonesia. Fauna di Kepulauan Wallacea, antara lain
sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, monyet seba, kuda,
dan sapi.
2) Reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan soa-soa.
3) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4) Burung, terdiri atas burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong,
kakatua, nuri, merpati, dan angsa.
c. Kawasan Timur/Australis
Fauna ini terdapat di Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Fauna pada kawasan ini disebut juga
sebagai Fauna Dangkalan Sahul yang mempunyai kesamaan dengan fauna yang ada di benua australia
yang terdiri dari :
1) Mamalia, terdiri atas kanguru, wallaby, nokdiak (landak Irian), opposum layang (pemanjat berkantung),
kuskus (kanguru pohon), dan kelelawar.
2) Reptil, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
3) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4) Burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, kiwi dan namundur.
Gracula
Sumatra Utara Beo Nias religiosa Kenanga Cananga odorata
robusta
Loriculus Oncosperma
Riau Serindit Nibung
galgulus tigillarium
Lutjanus
Kepulauan Riau Ikan Kakap Sirih Piper betle
sanguineus
Bunga
Bangkai/Titaan Amorphophallus
Sumatra Selatan Ikan Belida Chitala lopis
Arum titanum
Lansium
Tarsius
Bangka Belitung Mantilin Duku domesticum
bancanus
Helarctos Palaquium
Bengkulu Beruang Madu malayanus Nagasari rostratum
Elephas
Lampung Gajah Sumatra maximus Bunga asar Mirabilis jalapa
sumatranus
Rhinoceros Vatica
Banten Badak Jawa sondaicus Kokoleceran bantamensis
DKI Jakarta Elang Bondol Haliastur indus Salak condet Salacca edulis
Stelechocarpus
DI Yogyakarta Perkutut Geopelia striata Kepel burahol
Leucopsar Dysoxylum
Bali Jalak Bali rotschildi Majegau densiflorum
Tengkawang Shorea
Kalimantan Barat Enggang Gading Rhinoplax vigil
tungkul stenoptera
Kalimantan Selatan
Bekantan Nasalis larvatus Kasturi Mangifera casturi
Orcaella Coelogyne
Kalimantan Timur Pesut Mahakam brevirostris Anggrek hitam pandurata
Buceros Coelogyne
Kalimantan Utara Rangkong Badak Anggrek hitam
rhinoceros pandurata
Borassus
Sulawesi Selatan Julang Sulawesi Aceros cassidix Lontar flabellifer
Sulawesi Bubalus
Anoa Anggrek serat Dendrobium utile
Tenggara depressicornis
Macrocephalon Diospyros
Sulawesi Tengah Maleo Senkawor maleo Eboni celebica
Alisterus Dendrobium
Maluku Nuri raja Ambon amboinensis Anggrek Larat phalaenopsis
GARIS WALLACE & WEBER UNTUK BATASAN PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
Pola persebaran flora di Indonesia sama dengan pola persebaran faunanya yang berpangkal pada
sejarah pembentukan daratan kepulauan Indonesia pada masa zaman es. Pada awal masa zaman es,
wilayah bagian barat Indonesia (Dataran Sunda: Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan) menyatu dengan
benua Asia, sedangkan wilayah bagian timur Indonesia (Dataran Sahul) menyatu dengan benua Australia.
Dengan demikian, wilayah Indonesia merupakan daerah migrasi fauna dan flora antar kedua benua
tersebut. Selanjutnya, pada akhir zaman es, dimana suhu permukaan bumi meningkat, permukaan air
lautpun naik kembali, sehingga Pulau Jawa terpisah dari benua Asia, Kalimantan, dan Sumatera. Begitu
pula pulaupulau lainnya saling terpisah satu sama lain (Kusmana, 2015).
Hasil penelitian biogeografi hewan oleh Wallace menunjukkan bahwa jenis-jenis hewan yang hidup di
wilayah bagian barat Indonesia berbeda dengan jenis-jenis hewan di wilayah bagian timur Indonesia. Garis
batas ini dikenal dengan Garis Wallace. Selain Wallace, peneliti berkebangsaan Jerman, Weber,
mengadakan penelitian tentang biogeografi fauna di Indonesia, yang hasilnya mencetuskan Garis Weber
(Kusmana, 2015).
Garis Wallace
Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi tumbuhan dan hewan
Asia dan Australia. Bagian barat garis ini berhubungan dengan spesies Asia; sementara di timur
kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Kalimantan
dan Sulawesi; dan anntara Bali (di barat) dan Lombok (di timur).
Garis Weber
Garis Weber merupakan garis semu atau khayal yang membatasi jenis flora dan fauna daerah di
wilayah paparan Sahul dengan wilayah yang lebih barat di negara Indonesia. Wilayah garis ini lurus
membujur dari utara ke selatan yang terdiri atas wilayah Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
b
Google My Maps merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Google. Fungsi dari aplikasi ini
yaitu untuk dapat menelusuri tempat dan menyimmpan ke peta Anda; menambahkan titik pada
lokasi Anda saat ini atau tempat lainnya di dunia; serta mendapatkan petunjuk arah dan
navigasikan ke tempat tersimpan di peta Anda.
Aplikasi ini juga memudahkan pembuatan peta pesebaran dengan mudah dan dapat di edit
bersama-sama hanya dengan membagikan link editnya. Peta yang dihasilkan dapat dilihat oleh
siapapun dengan kemudahan mengaksesnya.
1. Ketik “Google My Maps" pada kolom pencarian, atau klik link berikut
https://www.aooale.com/mymaps
2. Kemudian, klik “Get Started" dan log in menggunakan akun e-mail kalian.
Untitled map
0 Untitled layer
6 Import
Base map
JTH
SUMATRA
LAMPUNI
Christirl
tajami
Cocos
(Keeling)
Islands
6. Untuk menghitung jarak dari suatu tempat ke tempat lain cukup dengan mengklik pada satu titik awal dan
pada titik tujuan, maka akan ditampilkan lokasinya.
9. Anda juga dapat menambahkan informasi penting mengenai penanda atau lokasi seperti
pada gambar di bawah.
10. Terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan untuk merubah atau menambahkan informasi penting
terkait lokasi di peta tersebut, yaitu sebagai berikut.
Jeflio
SailSlofJ a
Sorong Manokwari
11. Ikon penanda dapat diubah sesuai dengan keinginan (dapat menggunakan simbol yang sudah
tersedia, maupun menambahkan simbol lain). Jika ingin menambahkan simbol dengan foto maka
dapat dengan klik ikon khusus > pilih file dari perangkat > pilih > OK.
Burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia
timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung
jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih
paruh- sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.
‘ f -1.10842,132.60475 1
12. Untuk menambahkan garis Wallace dan weber dapat menggunakan ikon untuk menambahkan
garis lalu buat garis yang diinginkan > gambar/digitasi garis sesuai keinginan > tambahkan judul
dan informasi pada garis > simpan.
x
Berbagi Cepat
https://www.google.com/maps/d/u/0/edit?mid=lniN056SrYCSh. |Q
Tutup
14. Untuk membuat project peta dapat diedit secara Bersama maka dapat mengklik “berbagi perjalanan” > ganti
‘Editor” > simpan > salin link.
T™ '
Dapatkan link
.
r kke j | Pengakses lihat-saja
j ' 1 v/ Editor
Alokasi Waktu : 2 JP
4.2 Membuat peta persebaran flora dan • Membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia.
fauna di Indonesia dan Dunia yang
dilengkapi gambar hewan dan tumbuhan
endemik.
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik mampu menganalisis persebaran flora dan fauna di Indonesia.
• Peserta didik mampu membuat peta persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Tugas 1
Isilah soal-soal berikut dengan menambahkan tanda silang (x) pada jawaban yang benar!
2. Pernyataan berikut ini yang benar tentang persebaran flora fauna Indonesia adalah ...
a. Wilayah flora fauna Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu dangkalan Sunda, dangkalan
Sahul dan wilayah peralihan.
b. Flora fauna Indonesia merupakan bagian dari persebaran bioma dunia yang
termasuk dalam wilayah neotropikal.
c. Flora fauna Indonesia merupakan bagian dari persebaran bioma dunia yang
termasuk dalam wilayah oriental.
d. Wilayah flora fauna Indonesia bagian barat termasuk wilayah neotropikal,
sedangkan bagian timur termasuk wilayah oriental.
e. Flora fauna Indonesia merupakan bagiantengah merupakan endemik dalam
wilayah oriental.
3. Flora Indonesia yang termasuk dalam subregion Kepulauan Wallacea sebarannya terdapat di ...
a. Jawa, Sumatra, Kalimantan.
b. Jawa, Bali, Nusa Tenggara.
c. Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali.
d. Maluku, Papua.
e. Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku.
4. Berikut ini yang merupakan flora khas sub-region Sumatra-Kalimantan adalah ...
a. Kayu meranti dan damar.
b. Kayu eboni dan sagu.
c. Pohon jati dan cendana.
d. Pohon pinus dan cemara.
e. Pohon jelutung dan kopi.
Tugas 2
Flora di Dunia
1. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan bioma paling kompleks, jumlah vegetasinya sangat banyak
serta bervariasi. Keadaan ini disebabkan iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan
berbagai jenis tumbuhan. Hutan hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang panjang, suhu
udara, dankelembaban udara tinggi. Jenis vegetasi yang tumbuh dalam hutan hujan tropis
diantaranya palem, Rafflesia. Jenis vegetasi yang khas yaitu epifit (tumbuhan yang menempel
pada batang-batang) dan Iiana (tubuhan merambat, rotan).
3. Sabana (Savana)
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi,
namun tumbuh menyebar dan jarang. Sabana ditandai jenis tumbuhan yang relatif tahan
terhadap tingkat kelembaban dan tingkat curah hujan relatif rendah. Sabana banyak dijumpai di
sebagian wilayah Nigeria, Tanzania, India, Australia, Costa Rica, Brasilia serta sekitar Balidan
sebagian Nusa Tenggara Barat. Formasi vegetasi sabana biasanya terdiri atas padang rumput
yang diselingi pohon-pohon tinggi maupun perdu.
5. Bioma Gurun
Curah hujan di gurun rendah, yaitu ± 250 mm/tahun. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak
teratur. Sinar matahari di gurun sangat terik dan tingkat penguapan tinggi sehingga suhu siang
hari sangat panas. Suhu dapat melebihi 40 derajat Celcius pada musim panas. Perbedaan suhu
siang dan malam hari (amplitudo suhu harian) sangat besar. Tumbuhan yang hidup menahun di
gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap keterbatasan air dan penguapan yang
cepat. Umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun.
Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan
dapat menyimpan air dalam jaringan spons. Ketika hujan turun, tumbuhan di gurun segera
tumbuh, berbunga, dan bebuah dengan cepat. Hal ini terjadi dalam beberapa hari saja setelah
hujan tetapi sempat menghasilkan biji untuk musim selanjutnya. Hal ini dikarenakan saat hujan
turun,
6. Bioma Taiga
Taiga berasal dari bahasa Rusia yang berarti hutan dan merupakan terluas di dunia. Bioma
ini tersebar di Eurasia dan Amerika Utara. Taiga adalah hutan yang terdiri dari spesies-spesies
tumbuhan yang daunnya berbentuk seperti jarum atau pohon konifer. Taiga kebanyakan
terdapat di belahan bumi utara seperti Siberia Utara, Rusia, Kanada Tengah, dan Jepang bagian
utara dengan musim panas yang berlangsung antara 3-6 bulan. Hewan yang ada di taiga
cenderung menjadi predator seperti lynx dan dari keluarga musang seperti anjing hutan berbulu
tebal, macan. Mereka memburu herbivor seperti kelinci salju, tupai merah.
Fauna di Dunia
1. Kawasan Neartik
Kawasan ini meliputi Amerika utara, Kanada dan greenland. Contoh fauna yang terdapat di
kawasan ini antara lain Bison, Karibau, Kalkun, dan lain-lain.
2. Kawasan Neotropik
Persebaran kawasan ini meliputi Meksiko selatan, Amerika tengah dan Amerika selatan.
Persebaran kawasan ini meliputi Meksiko selatan, Amerika tengah dan Amerika selatan.
Contoh fauna yang terdapat pada kawasan ini adalah Tapir, Kukang, Trenggiling, Antelop dan lain
lain.
4. Kawasan Oriental
Persebaran kawasian ini meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh faunanya seperti
Harimau, Gajah dan Badak Bercula Satu.
5. Kawasan Paleartik
Persebaran fauna ini meliputi wilayah Eropa, sebagian Asia (Himalaya) dan Afrika Utara.
Contoh faunanya adalah Sapi, Domba, Kerbau dan Beruang kutub.
6. Kawasan Ethiopia
Kawasan ini meliputi wilayah Afrika Selatan, Gurun Sahara dan Madagaskar. Contoh
Faunanya adalah Jebra, Unta, Jerapa, Badak Afrika dan Singa. Fauna yang ada di benua australia
seperti kanguru, kasuari, kuskus, burung Cenderawasih dll.
Alokasi Waktu : 2 JP
Tugas 1
3. Jelaskan perbedaan ciri-ciri Fauna yang berada di kawasan Neartik dan Neotropik!
Carilah minimal 1 0 kata yang berkaitan dengan materi Persebaran Flora dan Fauna Dunia baik secara vertikal,
horizontal dan diagonal pada kolom berikut.
Tugas 3
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membuat pengelolaan sumber daya alam untuk
pemenuhan kebutuhan manusia semakin tidak terkendali dan sangat berdampak terhadap kelestarian flora
dan fauna di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan tingkat keterancaman dan kepunahan spesies
tumbuhan tertinggi di dunia dan merupakan hot-spot kepunahan satwa. Tercatat sekitar 240 spesies tanaman
dinyatakan langka, diantaranya banyak yang merupakan spesies budidaya (Kusmana et al., 2015)
Eksploitasi terhadap keanekaragaman hayati, penebangan liar, konversi kawasan hutan menjadi areal
lain, perburuan dan perdagangan liar adalah beberapa faktor yang menyebabkan terancamnya
keanekaragaman hayati. Untuk mendorong usaha penyelamatan sumberdaya alam yang ada, dan adanya
realitas meningkatnya keterancaman dan kepunahan sumberdaya hayati, maka ditetapkan adanya status
kelangkaan suatu spesies (Kusmana et al., 2015).
a. Flora Langka
Kawasan hutan adalah suatu ekosistem darat yang unik, mempunyai kompleksitas dan
produktivitas yang tinggi (Hujjatusnaini, 2016). Hutan tropis menjadi habitat dari sebagian besar
populasi spesies dari 17 persen spesies flora fauna dunia yang ada di Indonesia. Namun, luas hutan
tropis di Indonesia semakin berkurang karena adanya perambahan ataupun pembalakan liar.
Akibatnya, ekosistem hutan kehilangan keseimbangan dan membuat sebagian besar spesies yang
hidup di dalamnya terancam punah.
Kerusakan ekosistem akibat eksploitasi hutan yang berlebihan (illegal logging), kebakaran hutan,
serta penggunaan lahan secara tidak cermat menyebabkan beberapa plasma nutfah menjadi rawan,
langka, bahkan sampai punah (Hujjatusnaini, 2016). Berikut daftar spesies flora langka di Indonesia.
Konservasi yaitu pengelolaan biosfer secara aktif yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan
keanekaragaman flora dan fauna dan pemeliharaan keragaman genetik di dalam suatu spesies, termasuk
juga pemeliharaan fungsi biosfer seperti ekosistem.
Upaya Konservasi flora dan fauna di Indonesia diatur dalam UU no 5 tahun 1990 tentang konservasi
sumberdaya alam. Dalam undang-undang tersebut, kawasan konservasi dikategorikan menjadi dua yaitu
kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam (Republik Indonesia,1990).
Api § ~iodul gee SINTA - Science and Q KEKERASAN PSIKIS... I~D call For Paper KEKE. P] Pembangun Formu Daftar bacaan
Judul peta
Tambahkan tempat ke lapisan mi dengan
menggambar atau meng mpor data. Pe Peta Persebaran Taman Nasional Pulau Jawa
ajar lebih lanjut Jayapura
»
Pulau
Natal Simpan Batal
Kepulauan
5. Memasukan Point location/ titik penanda untuk menandai lokasi dari Taman Nasional
Untuk memasukan point location/titik penanda maka ikutilah langkah berikut:
a) Klik ikon point untuk memasukan titik penanda pada peta, kemudian klik lah di lokasi yang
sesuai.
b) Masukan judul, dalam peta ini judul nya merupakan nama Taman Nasional yang dimaksud
c) Tulislah deskripsi tentang Taman Nasional dimaksud pada kolom “deskripsi”
d) Masukan gambar agar lebih mudah mengenal Taman Nasional tersebut. Gambar bisa lebih
dari satu
e) Terkahir klik “simpan/save untuk menyimpan tulisan anda
■ google.com/maps/d/u/0/edit?mid-1L4v7aw_6xwoVC0KdVP039umNjXoyfil2&ll=-6.303269118120008%2C105.48053475963191&z-9
T arahan
Benakunat
Domas
♦ Tambahkan lapisan Bagikan <•> Cilegon
Pratinjau ijer-Kidu
Serang
O
O .• (D
Tangerang i--
J Lapisan tanpa judul Gaya Cikande Jakarta
tersendiri Jakarta Selatah
Jawilan
Q Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang
Bekas
BANTEN
® ,'Jasmga
Cibinong
Peta dasar
Bogor
i.N^
iGunung Pangrango^
Halimun Salak
D Srtupotong Bengkurtg
N. ▼ .al
Ujung Kulon Aerdjeruk Muarabrnuangeun
® Pamubulan-
Sukabum ?
Go gleMyMaps
Tiikadu
Data
peta
02021
Persy
aratan
Warna
Peta dasar 1
^^^“Gayatersendiri
Pilih ikon
OOOOOOOO©
Ikon khusus Olahraga dan Rekreasi
000OO0OOOO0GOOO0©
O0OO000O0G0000000
DOOOO0OO000000O00O
\©0©O©O0OOOG000OO0
Lihat ikon lama
a) Klik Ikon dari titik yang telah anda tandai sebelumnya (A)
b) Klik ikon ini (B) kemudian edit yang ingin anda ubah atau tambahkan
c) Anda juga bisa menambahkan gambar dengan mengklik ikon kamera (C)
d) Apabila ingin menghapus titik nya, maka klik ikon tong sampah (D)
Berbagi Cepat
Aktifkan berbagi
link
Publik: semua orang di internet dapat menemukan dan
mengakses
https://www.google.com/maps/d/u/0/edit?mid=1ZZF-
TTdDMa49
Berbagi perjalanan Tutup
Alokasi Waktu : 2 JP
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengkategorikan konservasi flora dan fauna di Indonesia.
2. Peserta didik mampu menyajikan laporan tentang persebaran dan konservasi flora dan fauna di
Indonesia dan dunia dilengkapi peta.
Tugas 1
Isilah soal-soal berikut dengan menambahkan tanda silang (x) pada jawaban yang benar!
1. Usaha untuk melestarikan tanaman dan hewan yang dianggap perlu untuk dilindungi dari kepunahan,
merupakan pengertian ...
a. Suaka margasatwa
c. Pelestarian alam
2. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari kawasan pelestarian alam adalah...
a. Perlindungan sistem penyangga kehidupan
b. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
c. Pengawetan keanekaragaman jenis satwa
d. Pengambilan secara maksimal seluruh sumber daya alam
e. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati
3. Kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna yang ada di dalamnya, termasuk hasil budaya
manusia, disebut...
a. Pelestarian alam
b. Cagar biosfer
c. Cagar alam
d. Taman nasional
e. Taman hutan raya
4. Cagar alam Ujung Kulon di Banten, bertujuan untuk melindungi hewan ...
a. Harimau sumatra
b. Kerbau liar
c. Babi hutan
d. Badak bercula satu
e. Burung maleo
5. Suaka yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem tertentu, adalah....
a. Cagar alam
b. Cagar budaya
c. Cagar sosial
d. Cagar biosfer
e. Cagar fauna
Tugas 2
Buatlah peta persebaran konservasi flora fauna yang terdapat pada salah satu provinsi di Indonesia
menggunakan Google My Maps!
Alokasi Waktu : 2 JP
Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik mampu menyimpulkan pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia sebagai sumber daya
alam.
Tugas 1
1. Jelaskan bagaimana pemanfaatan flora dan fauna dari segi ekonomi dan berikan contohnya (minimal
3)!
2. Umumnya flora dan fauna dijadikan sebagai objek wisata. Sebutkan contoh pemanfaatan flora dan
fauna Indonesia yang dijadikan sebagai objek wisata yang umum dinikmati oleh masyarakat!
3. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora dan fauna yang
tersimpan didalamnya. Namun masih sedikit yang memahami bagaimana flora dan
4. Sebutkan dan jelaskan manfaat flora dan fauna dari segi sosial budaya!
Tugas 2
Salah satu manfaat dari keberadaan flora dan fauna adalah sebagai daya tarik wisata. Tugas anda adalah
membuat makalah yang berkaitan dengan manfaat flora dan fauna dalam pariwisata di Indonesia.
Aji Arifin, 2016 Buku Siswa Geografi Kls XI PIIS. Surakarta: Mediatama.
Aristides, Y., Purnomo, A., & Samekto, A. (2016). Diponegoro law journal. 5, 1-17.
BPS, 2020. Peternakan Dalam Angka 2020. Jakarta. Badan Pusat Statistik.
Dahuri, (2004), Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta : PT. Pradnya
Paramita.
Hujjatusnaini, N. (2016). Konservasi Hutan Di Lamandau dengan Konsep Bioremiadiasi dan Adat Dayak
Kaharingan. Jurnal BIOEDUKASI, 4(2), 498-510.
IMI Lose, 2015. KEANEKARAGAMAN JENIS FAUNA DARAT PADA KAWASAN WISATA MANGROVE DI
DESA LABUAN KECAMATAN LAGE KABUPATEN POSO. Jurnal Warta Rimba Vol.3 No.2.
Universitas Tadulako, Palu.
Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Jurnal Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management),
5(2), 187-187.
Nasri, N., Suryaningsih, R., & Kurniawan, E. (2017). Ekologi, Pemanfaatan, dan Sosial Budaya Lontar
(Borassus flabellifer Linn.) Sebagai Flora Identitas Sulawesi Selatan. Buletin Eboni, 14(1), 35-46.
Plengdut. 20119. Jenis flora dan fauna. Diakses secara online dari :
https://www.plengdut.com/2019/08/peralihan-australis-asiatis-fauna-flora-jenis- dan.html.
Prasetyo, S. A. (2016). Karakteristik motif batik Kendal interpretasi dari wilayah dan letak geografis.
Imajinasi: Jurnal Seni, 10(1), 51-60.
Ridhwan, M. (2012). Tingkat Keanekaragaman Hayati dan Pemanfaatannya di Indonesia. Jurnal Biology
Education, 1(1).
Rima, G. (2019). Persepsi mayarakat Toraja pada upacara adat Rambu Solo’dan implikasinya terhadap
kekerabatan masyarakat di Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja. Phinisi Integration Review,
2(2), 227-237.
Republik Indonesia. 1990. Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 1990 tentang
Keanekaragaman Hayati Di Indonesia. Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam. Jakarta.
Slideshare. Wilayah flora dan fauna barat tipe asiatis. Diakses secara online dari :
https://www.slideshare.net/WarnetRaha/wilayah-flora-dan-fauna-barat-tipe-asiatis.
Yasinto, Shindu. 2017 Geografi Untuk SMA/MA Kelas XI: Jakarta Erlangga.