Anda di halaman 1dari 61

Modul Pembelajaran

Biogeografi

Penyusun:
Alwin, M.Pd (030799201)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Pendidikan Geografi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
2021
Modul Biogeografi
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada Kesempatan Ini, Pennyusun Tak Lupa Ingin Menyampaikan Rasa Terima Kasih Yang
Sebesar-Besarnya Kepada Semua Pihak Yang Telah Membatu Penyusn, Baik Secara
Langsung Maupun Tidak Secara Langsung Dalam Penyusunan Modul Ini Sampai Selesai.
Dengan Kerendahan Hati, Perkenankanlah Penyusun Menyampaikan Rasa Terima Kasih
Yang Sebesar-Besarnya Kepada :
1. Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Prof. Dr. Hamka.
2. Prof. Dr. Abd. Rahman Ghani, M.Pd Selaku Wakil 1 Rektor Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
3. Dr. Zamah Sari, M.Ag. Selaku Wakil Rektor 2 Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka.
4. Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd. Selaku Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan
Dan Pengajaran Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
5. Dr. Desvian Bandarsyah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
6. Dr. MB. Ali Syahban, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
7. Siti Dahlia, M.Sc dan Agung Adiputra, M.Si selaku Tim Penyusun modul

Modul Biogeografi
DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih ................................................................................... 1


Daftar Gambar ............................................................................................ 3
Deskripsi Mata Kuliah ................................................................................. 4
Pendahuluan ............................................................................................... 5
Kegiatan Belajar 1 dan 2: ........................................................................... 6
Hakikat Biogeografi dan Ruang Lingkup .................................................... 6
Definisi biogeografi ......................................................................................... 6
Pendekatan geografi ..................................................................................... 7
Factor sebaran biogeografi ............................................................................... 7
Tes Formatif Kegiatan Belajar 1 dan 2 ............................................................... 9
Rangkuman ................................................................................................... 10
Kegiatan belajar 3 dan 4: ........................................................................... 11
Rantai makanan dan siklus Biogeokimia.................................................... 11
Definisi siklus Biogeokimia ............................................................................... 11
Siklus Karbon nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor ................................... 13
Tes Formatif Kegiatan Belajar 3 dan 4 .............................................................. 20
Rangkuman ................................................................................................... 21
Kegiatan Belajar 5 dan 6: ........................................................................... 22
Pembentukan Muka Bumi Dengan Jenis Dan Persebaran Flora Dan Fauna
Di Indonesia Dan Dunia .............................................................................. 22
Sejarah Singkat Terbentuknya Daratan Indonesia .............................................. 22
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna Di Dunia ... 23
Tes Formatis Kegiatan Belajar 5 dan 6 ............................................................. 28
Rangkuman ................................................................................................... 29
Kegiatan Belajar 7 dan 8: ........................................................................... 30
Jenis Dan Persebaran Flora Di Indoensia Dan Dunia ................................. 30
Jenis Flora Berdasarkan Faktor Geologi ............................................................. 30
Jenis Flora Berdasarkan Iklim........................................................................... 32
Latihan Kegiatan Belajar 7 dan 8 ...................................................................... 39
Rangkuman ................................................................................................... 39
Kegiatan Belajar 9 dan 10: ......................................................................... 40
Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia Dan Dunia ............................... 40
Jenis-Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia Pembagian Wilayah Fauna Dunia . 40
Latihan Kegiatan Belajar 9 dan 10 .................................................................... 49
Rangkuman ................................................................................................... 50
Kegiatan Belajar 11 dan 12: ....................................................................... 51
Usaha-Usaha Pelestarian Flora Dan Fauna ................................................ 51
Pemanfaatan Flora Dan Fauna ......................................................................... 51
Fungsi Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam Upaya-Upaya Pelestarian Flora Dan Fauna
Daerah-Daerah Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam ........................................... 53
Latihan Kegiatan 11 dan 12 ............................................................................. 54
Rangkuman ................................................................................................... 55

Modul Biogeografi
Kegiatan Belajar 13 dan 14 ........................................................................ 55
Observasi Lapangan
Kunci Kegiatan Belajar .................................................................................... 56
Glosarium ...................................................................................................... 59
Daftar Pustaka ............................................................................................ 61

Modul Biogeografi
Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah Ini Merupakan Mata Kuliah Lanjut Bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Geografi S1 Untuk Memberikan Pemahaman Yang Mendalam Agar Para Mahasiswa
Tentang Hakekat Dan Ruang Lingkup Biogeografi, Rantai Makanan, Siklus
Biogeokimia, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sebaran Tumbuhan Yang Ada Di
Permukaan Bumi, Tipe-Tipe Bioma Di Muka Bumi, Migrasi Dan Pemencaran
Tumbuhan, Nilai Ekonomis, Ekologis Dan Sosial Bagi Manusia, Taksonomi Hewan,
Kaitan Paleogeografi Dengan Sebaran Hewan Beserta Evolusinya, Migrasi Hewan Dan
Penghalang (Barrier), Pewilayahan Hewan Di Muka Bumi, Fauna Kepulauan Indonesia,
Suaka Margasatwa, Cagar Alam, Program Pelestarian Dan Perlindungan Hewan, Serta
Nilai Ekonomis, Ekologis Dan Social Hewan Bagi Manusia.

Modul Biogeografi
PENDAHULUAN
Modul Ini Akan Membahas Tentang Keanekaan Flora Dan Fauna Di Indonesia
Dan Dunia. Setelah Mempelajari Modul Ini Anda Diharapkan Dapat Menjelaskan Kaitan
Bentuk Muka Bumi Dengan Keanekaragaman Flora Dan Fauna Yang Ada Di Dunia
Termasuk Di Indonesia, Faktor-Faktor Penyebab Keanekaragaman Tersebut,
Persebarannya Dan Jenis-Jenisnya Serta Usaha-Usaha Yang Dilakukan Guna
Pelestariannya.
Pembahasan Modul Ini Terdiri Atas 12 Kegiatan Belajar Dan 2 Kegiatan Belajar
Observasi Lapangan. Agar Anda Dapat Menyelesaikan Modul Ini Dengan Baik, Terlebih
Dahulu Pahamilah Tujuan Pembelajarannya Sebelum Anda Mempelajari Uraiannya.
Catatlah Bagian-Bagian Yang Belum Anda Pahami Sebagai Bahan Diskusi Dengan
Teman-Teman, Guru Atau Orang Yang Anda Anggap Mampu. Kerjakanlah Semua
Latihan Maupun Tugas, Namun Jangan Dahulu Melihat Pada Kunci Jawaban Sebelum
Mengerjakan Latihan/Tugas Tersebut! Tujuannya Agar Anda Dapat Menilai
Penguasaan Terhadap Materi Yang Dipelajari. Sebaiknya Pergunakan Pula Peta
Indonesia Dan Dunia Untuk Mengecek Letak-Letak Wilayah Daerah Persebaran Flora
Dan Fauna Yang Ada Di Indonesia Dan Dunia. Dengan Cara Ini Anda Menjadi Lebih
Mudah Mengingatnya Dibandingkan Tanpa Melihat Peta.
Pada Akhir Mempelajari Modul Ini Sebagaimana Biasa Anda Harus Mengerjakan
Soal-Soal Tes Formatif Modul Yang Diberikan Oleh Dosen Untuk Dapat Melanjutkan
Ke Modul Berikutnya.

Modul Biogeografi
Hakikat Biogeografi dan Ruang Lingkup

Setelah Mempelajari Kegiatan 1 dan 2 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


1. Memahami hakikat biogeografi
2. Menjelaskan pendekatan biogeografi
3. Memahami factor persebaran biogeografi.

Biogeografi Pada Umumnya Dibagi Atas “Geografi Tumbuhan” (Fitogeografi)


Dan “Geografi Hewan” (Zoogeografi). Fitogeografi Dan Zoogeografi Adalah Bagian Dari
Ilmu Pengetahuan Biogeografi Yang Mempelajari Studi Dan Deskripsi Perbedaan
Fenomena Distribusi Vegetasi Di Bumi Termasuk Semua Faktor Yang Mengubah
Permukaan Bumi Oleh Faktor Fisik, Iklim Atau Oleh Interaksi Makhluk Hidup Dengan
Lingkungannya.

A. Definisi Biogeografi
Biogeografi Merupakan Kombinasi Dari Kata “Bios” Dan “Geografi”. Bios
Berarti Hidup Atau Makhluk Hidup, Sedangkan Geograf Merupakan Studi Dan
Deskripsi Perbedaan- Perbedaan Dan Agihan Fenomena Di Bumi, Yang Mana
Mencakup Semua Yang Mengubah Dan Mempengaruhi Permukaan Bumi,
Termasuk Sifat-Sifat Fisiknya, Iklim Dan Hasil- Hasil, Baik Yang Bersifat Hidup
Atau Tidak. Selain Itu, Biogeografi Dapat Diartikan Pula Sebagai Studi Tentang
Hubungan Antara Pola Dan Proses Sebaran Organisme Dalam Ruang Dan
Waktu, Atau Bisa Juga Diartikan Sebagai Kajian Organisme Baik Masa Lampau
Maupun Sekarang, Atau Bisa Juga Diartikan Sebagai Ilmu Pengetahuan Yang
Mencoba Untuk Menggambarkan Dan Memahami Banyaknya Pola Dalam
Distribusi Spesies Dan Kelompok Taksonomi Yang Lebih Besar (Supriana,
2008).
Biogeografi Adalah Ilmu Pengetahuan Yang Mempelajari Sebaran Secara
Spesifik Makhluk Hidup Pada Saat Yang Lalu Dan Saat Ini. Untuk Tujuan Praktis
Sesuai Dengan Pembagian Makhluk Hidup Menjadi Tumbuhan Dan Hewan,
Biogeografi Pada Umumnya Dibagi Atas “Geografi Tumbuhan” (Fitogeografi)
Dan “Geografi Hewan” (Zoogeografi). Fitogeografi Dan Zoogeografi Adalah
Bagian Dari Ilmu Pengetahuan Biogeografi Yang Mempelajari Studi Dan
Deskripsi Perbedaan Fenomena Distribusi Vegetasi Di Bumi Termasuk Semua
Faktor Yang Mengubah Permukaan Bumi Oleh Faktor Fisik, Iklim Atau Oleh
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya (Campbell, 2004).
Orang Yang Pertama Kali Mengemukakan Adanya Hubungan Antara
Makhluk Hidup Dengan Daerah/ Wilayah Tertentu Di Permukaan Bumi Adalah
Alfred Russel Wallace. Pada Tahun 1800-An Ia Menerbitkan Buku Yang
Mengungkapkan Adanya Pola Penyebaran Makhluk Hidup Di Bumi. Ilmu
Biogeografi Lahir Di Indonesia, Oleh Wallace, Ketika Ia Menulis Sebaris Kalimat
Kepada Henry Bates, “I Believe The Western Part To Be A Separaed Portion Of
Continental Asia, The Eastern The Fragmentay Prolongation Of A Former Pacific
Continent.” (Alfred Russel Wallace, 1858) (Dalam Williams, 2008).
Adapun Definisi Biogeografi Menurut Para Ahli, Antara Lain:

Modul Biogeografi
1. Alfred Russel Wallace, Biogeografi Adalah Ilmu Tentang Bagaimana
Penyebaran Spesies-Spesies (Hewan Dan Tumbuhan) Di Permukaan Bumi Dan
Bagaimana Penyebaran Itu Terjadi.
2. Brown, James H., Dan Mark V. Lomolino, Biogeografi Dartinya Sebagai Suatu
Ilmu Yang Mempelajari Tentang Bagaimana Hewan Dan (Juga) Tumbuhan Hidup
Di Berbagai Tempat Yang Berbeda Di Bumi.
3. Michael Ritter, Biografi Yaitu Sebagai Ilmu Yang Mempelajari Pola (Secara)
Geografi Tentang Tumbuhan Dan Hewan Agar Dapat Diketahui Persebaran Hewan
Dan Tumbuhan Tersebut Di Permukaan Bumi Berdasarkan Ilmu Ekologi Dan
Ekosistem.
4. Meadows Dan Pitman, Definisi Biogeografi Adalah Ilmu Alam Interdisipliner
Dengan Identitas Yang Kompleks, Bahkan Samar Yang Menentang Definisi.
Intinya, Ilmu Tentang Distribusi Organisme Hidup Dan Faktor-Faktor Yang
Mendasari Distribusi Ini
Edwards (1964) Berpendapat, Persebaran Flora Dan Fauna Di Dunia Dipelajari
Dalam Cabang Ilmu Biogeografi Dengan Menggunakan 2 Pendekatan,
Yaitu:
1. Pendekatan Biogeografi Sejarah, Yaitu Pendekatan Cabang Ilmu
Biogeografi Yang Melihat Dari Sudut Pandang Perkembangan Dan Evolusi
Kelompok Organisme, Iklim, Migrasi, Gerakan Bumi Pada Masa Lalu, Serta
Hubungan
Ekologis Masa Lalu Dengan Sekarang)
2. Pendekatan Biogeografi Ekologi, Yaitu Pendekatan Cabang Ilmu
Biogeografi Yang Melihat Dari Sudut Pandang Interaksi Antarorganisme
Serta Interaksi Organisme Dengan Lingkungannya.
Para Pakar Biogeografi Ekologi Dan Sejarah Mempelajari Distribusi Organisme Masa
Silam Dan Masa Sekaran Untuk Menentukan Mengapa Spesies Terdapat Didaerah-
Daerah Tertentu. Distribusi Organisme Telah Dipengaruhi Secara Kuat Oleh Posisi
Benua-Benua Terdahulu Dan Juga Oleh Sawar (Rintangan) Masa Sekarang Sampai
Ke Penyebarannya. Sejumlah Spesies Dalam Suatu Daerah Merupakan Hasil Dari
Keseimbangan Antara Imigrasi Spesies Baru Dan Kepunahan Speisies Yang Telah
Ada. Daerah Tropik Mengandung Lebih Banyak Spesies Taksonomi (Sistem
Klasifikasi Khusus Dalam Dunia Tumbuhan Dan Hewan) Dari Pada Didaerah Iklim
Sedang Atau Daerah-Daerah Artik Demikian Pula Pulau-Pulau Mengandung Jauh
Lebih Sedikit Spesies Dibandingkan Dengan Benua-Benua. Sebagian Besar Bioma
Bumi Berasal Dari Bentuk

B. Faktor Yang Mempengaruhi Biogeografi Atau Persebaran Makhluk Hidup


Farb (1985) Menyatakan Dalam Biogeografi Dipelajari Bahwa Penyebaran
Organisme Dari Suatu Tempat Ke Tempat Lainnya Melintasi Berbagai Faktor
Penghalang. Faktor-Faktor Penghalang Ini Menjadi Pengendali Penyebaran
Organisme. Faktor Tersebut Dikelompokkan Dalam Faktor Fisik Dan Faktor Non
Fisik.
1. Faktor Fisik
a. Curah Hujan
Di Daerah Yang Jumlah Curah Hujannya Selalu Ada Sepanjang Tahun Ada

Modul Biogeografi
Terdapat Vegetasi Hujan. Semakin Berkurang Jumlah Curah Hujan, Maka
Tanaman Yang Didapati Sudah Bukan Berupa Hutan Lagi, Akan Tetapi
Berupa Semak Belukar Atau Padang Rumput. Dan Di Daerah Gurun,
Dimana Curah Hujannya Sangat Kecil Maka Vegetasi Yang Ada
Bergantung Pada Musim- Musim Yang Ada Hujannya. Dengan Adanya
Curah Hujan Yang Tinggi, Maka Tanaman Dan Hewan Dapat Hidup
Dengan Baik, Karena Tersedinya Makanan.
b. Suhu
Keadaan Temperatur Di Bumi Berbeda-Beda Karena Pengaruh Dari
Intensitas Penyinaran Matahari. Semakin Tinggi Suhu, Semakin Bervariatif
Jenis Tanaman, Sebaliknya, Semakin Jauh Dari Matahari, Tanaman
Semakin Sedikit Bahkan Tidak Tumbuh.
c. Kelembaban Udara
Jumlah Uap Air Yang Dikandung Udara Akan Mempengaruhi Penyebaran
Flora. Semakin Lembab, Jenis Tanaman Semakin Bervariatif. Pada Udara
Kering, Tanaman Akan Semakin Sedikit Jenisnya, Bahkan Ada Tanaman
Yang
Hanya Bisa Tumbuh Di Daerah Kelembaban Yang Tinggi.
d. Angin
Angin Sangat Besar Pengaruhnya Terhadap Proses Penguapan Dan
Transpirasi Bagi Tanaman. Misalnya : Angin Bahorok Yang Dapat
Mengeringkan Perkebunan Tembakau Di Delli, Demikian Pula Dengan
Adanya Angin Dingin, Angin Laut, Dsb. Adanya Arah Angin Yang Bertiup
Pada Suatu Daerah Akan Mempengaruhi Perkembangbiakan Hewan.
Selain
Itu, Angin Yang Bertiup Kencang Juga Sangat Membahayakan Manusia.
e. Sinar Matahari
Sinar Matahari Bagi Tumbuhan Diperlukan Untuk Pembuatan Zat Hijau
Daun Atau Klorofil.Tanaman Yang Kurang Mendapat Sinar Matahari Akan
Sulit Mengalami Perkembangan Karena Sinar Matahari Mempunyai Fungsi
Yang Penting Dalam Pembakaran Klorofil.Matahari Yang Menyinari
Permukaan Bumijuga Berpengaruh Dalam Perkembangbiakan
Hewan.Sinar Matahari Yang Terang Mengakibatkan Sulit
Berkembangbiak Dengan Baik
Karena Menghalangi Proses Persalinan.
f. Tanah
Tanah Juga Mempengaruhi Pertumbuhan Berbagai Jenis Tanaman.Tidak
Semua Tumbuhan Dapat Tumbuh Dengan Baik Pada Berbagai
Lahan,Tergantung Dari Unsur Hara,Jenis Tanah,Dan Tingkat
Kesuburan.Hewan Yang Menempati Alam Semesta Juga Bergantung Dari
Ketersediaan Makanan.Tanah Yang Subur Akan Banyak Didiami Oleh
Tumbuhan Dan Hewan.
g. Relief (Ketinggian Tempat)
Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi Akan Berpengaruh Pada Kandungan
Udara Dan Penyinaran Matahari. Daerah Yang Rendah Banyak Di Tumbuhi
Tanaman Yang Lebat, Sedangkan Pada Daerah Yang Tinggi Akan Jarang

Modul Biogeografi
Ditumbuhi Tanaman. Semakin Tinggi Suatu Daerah Maka Akan Semakin
Jarang Janis Tanaman Yang Dapat Tumbuh. Begitu Juga Dengan Hewan
Akan Berjumlah Sedikit Pada Daerah Yang Tinggi.
2. Faktor Non Fisik (Biotik)
a. Tumbuhan
Misalnya Tumbuhan Besar Melindungi Tumbuhan Yang Ada Di Bawahnya
Atau Diantaranya.
b. Hewan
Pengaruh Binatang Terhadap Binatang (Insekta) Dan Penyebaran Biji
(Burung Atau Tupai).
c. Manusia
Manusia Dapat Mengubah Seluruh Pertumbuhan Melalui Penebangan,
Pengairan, Pemupukan, Penanaman Kembali. Demikian Juga, Misalnya
Mengubah Hutan Menjadi Lahan Pertanian Dan Lahan Industri Serta
Daerah Pemukiman.
d. Jaring-Jaring Makanan
Jaring-Jaring Makanan Yaitu Rantai-Rantai Makanan Yang Saling
Berhubungan Satu Sama Lain Sedemikian Rupa Sehingga Membentuk
Seperi Jaring-Jaring. Jaring-Jaring Makanan Terjadi Karena Setiap Jenis
Makhluk Hidup Tidak Hanya Memakan Satu Jenis Makhluk Hidup
Lainnya. Jaring Jaring Makanan Memiliki Pengaruh Yang Besar Juga
Terhadap Persebaran Makhluk Hidup, Adanya Jaring Jaring Makanan
Ini Akan Menjadikan Bertahannya Suatu Populasi Hewan Atau
Tumbuhan, Atau Justru Sebagai Penghambat Kehidupan Mereka
Karena Tidak
Sesuainya Lingkungan Dan Populasi Yang Ada Diwilayah Setempat .
e. Kemampuan Beradaptasi
Adaptasi Adalah Kemampuan Atau Kecenderungan Makhluk Hidup
Dalam Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan Baru Untuk Tetap Hidup
Dengan Baik. Makhluk Hidup Akan Mampu Bertahan Dalam
Lingkungannnya, Dimana Ketika Mereka Memiliki Kamampuan Untuk
Baradaptasi Sebagai Wujud Pencegahan Serangan Dari Musuh Atau
Pertahanan Diri. Namun Tidak Semua Makhluk Hidup Baik Tumbuhan
Maupun Hewan Memiliki Kemampuan Untuk Berdapatasi, Melainkan
Hanya Hewan Dan Tumbuhan Tertentu.
Tes Formatif
1. Sebutkan Minimal 2 Pengertian Biogeografi
2. Kemukakan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Makhluk Hidup Di
Permukaan Bumi.
3. Apa Yang Menyebabkan Jumlah Spesies Hewan Besar.
4. Apa Guna Mempelajari Distribusi Organisme
5. Jelaskan Perbedaan Antara Daerah Beriklim Tropik Dengan Daerah Yang Beriklim
Sedang Yang Mengandung Taksonomi

Modul Biogeografi
Rantai Makanan dan Siklus Biogeokimia

Setelah Mempelajari Kegiatan 3 dan 4 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


4. Memahami rantai makanan dan Siklus Biogeokimia
5. Menjelaskan Siklus Karbon nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor

A. Definisi Siklus Biogeokimia


Siklus Biogeokimia Atau Yang Biasa Disebut Dengan Siklus Organik-Anorganik
Adalah Siklus Unsur-Unsur Atau Senyawa Kimia Yang Mengalir Dari Komponen
Abiotik Ke Komponen Biotik Dan Kembali Lagi Ke Komponen Abiotik. Siklus Unsur-
Unsur Tersebut Tidak Hanya Melalui Organisme, Tetapi Juga Melibatkan Reaksi-
Reaksi Kimia Dalam Lingkungan Abiotik Sehingga Disebut Sebagai Siklus
Biogeokimia.
Biogeokimia Adalah Jalan-Jalan Yang Bentuknya Melingkar Dari Unsur-Unsur
Kimia Yang Melewati Unsure-Unsur Organisme Dan Lingkungannya. Bio Merujuk
Kepada Organisme Hidup, Geo Kepada Bebatuan, Tanah Udara Dan Air Dari Bumi,
Sedangkan Kimia Adalah Komposisi Kimia Dari Bumi Dan Pertukaran Unsure-Unsur
Diantara Bhan-Bahan Dari Kerak Bumi.
Fungsi Siklus Biogeokimia Adalah Sebagai Siklus Materi Yang Mengembalikan
Semua Unsur-Unsur Kimia Yang Sudah Terpakai Oleh Semua Yang Ada Di Bumi
Baik Komponen Biotik Maupun Komponen Abiotik, Sehingga Kelangsungan Hidup
Di Bumi Dapat Terjaga.

B. Siklus Nitrogen
Pada Umumnya Makhluk Hidup Tidak Dapat Mengambil Langsung Nitrogen
Yang Ada Di Udara. Tapi Nitrogen Dapat Diambil Pada Proses Fiksasi Nitrogen Oleh
Bakteri Azotobacter Dan Rhizobium.
Nitritasi: Proses Pengubahan Amonia Menjadi Ion Nitrit Oleh Nitromonas Dan
Nitrococcus. Nitratasi: Proses Pengubahan Nitrit Menjadi Nitrat Oleh Nitrobacter
Denitrifikasi: Proses Pemecahan Senyawa HNO3 Menjadi Gas N2 Oleh
Pseudomonas Denitrificans Dan Thiobacillus Denitrificans
Di Alam, Nitrogen Terdapat Dalam Bentuk Senyawa Organik Seperti Urea,
Protein, Dan Asam Nukleat Atau Sebagai Senyawa Anorganik Seperti Ammonia,
Nitrit, Dan Nitrat.
Gas Nitrogen Ikatannya Stabil Dan Sulit Bereaksi, Sehingga Tidak Bisa
Dimanfaatkan Secara Langsung Oleh Makhluk Hidup. Nitrogen Dalam Tubuh
Makhluk Hidup Merupakan Komponen Penyusun Asam Amino Yang Akan
Membentuk Protein. Nitrogen Bebas Juga Dapat Bereaksi Dengan Hidrogen Atau
Oksigen Dengan Bantuan Kilat Atau Petir Membentuk Nitrat (NO).
Tumbuhan Menyerap Nitrogen Dalam Bentuk Nitrit Ataupun Nitrat Dari Dalam
Tanah Untuk Menyusun Protein Dalam Tubuhnya. Ketika Tumbuhan Dimakan Oleh
Herbivora, Nitrogen Yang Ada Akan Berpindah Ke Tubuh Hewan Tersebut Bersama

Modul Biogeografi
Makanan. Ketika Tumbuhan Dan Hewan Mati Ataupun Sisa Hasil Ekskresi Hewan
(Urine) Akan Diuraikan Oleh Dekomposer Menjadi Amonium Dan Amonia. Oleh
Bakteri Nitrit (Contohnya Nitrosomonas), Amonia Akan Diubah Menjadi Nitrit,
Proses Ini Disebut Sebagai Nitritasi. Kemudian, Nitrit Dengan Bantuan Bakteri
Nitrat (Contohnya Nitrobacter) Akan Diubah Menjadi Nitrat, Proses Ini Disebut
Sebagai Proses Nitratasi.
Peristiwa Proses Perubahan Amonia Menjadi Nitrit Dan Nitrat Dengan Bantuan
Bakteri Disebut Sebagai Proses Nitrifikasi. Adapula Bakteri Yang Mampu Mengubah
Nitrit Atau Nitrat Menjadi Nitrogen Bebas Di Udara, Proses Ini Disebut Sebagai
Denitrifikasi.
Di Negara-Negara Maju, Nitrogen Bebas Dikumpulkan Untuk Keperluan
Industri. Selain Karena Proses Secara Alami Melalui Proses Nitrifikasi, Penambahan
Unsur Nitrogen Di Alam Dapat Juga Melalui Proses Buatan Melalui Pemupukan.

Gambar 4.1 Siklus Nitrogen

Gambar 4.2 Siklus Nitrogen Di Alam

Modul Biogeografi
Berdasarkan Gambar 4.2, Diketahui Bahwa Siklus Nitrogen Yang Terjadi Di
Alam Terdiri Dari Beberapa Tahap Sebelum Digunakan Oleh Tanaman Dan
Akhirnya Kembali Dilepaskan Ke Atmosfer. Demikian Seterusnya Hingga Terjadilah
Sebuah Siklus.
Beberapa Tahapan Dalam Siklus Nitrogen Dapat Dijelaskan Sebagai Berikut.
1) Fiksasi (Proses Pengikatan Nitrogen Dari Atmosfer)
2) Amonifikasi (Serangkaian Reaksi Enzimatik Untuk Membentuk Ammonium)
3) Nitrifikasi (Oksidasi Ammonium Menjadi Nitrat)
4) Denitrifikasi (Reaksi Pengubahan Kembali Senyawa Nitrat Menjadi Gas
Nitrogen, Nitrogen Oksida Dan Gas Amoniak Oleh Aktivitas Bakteri

C. Siklus Karbon Dan Oksigen

Gambar 4.2 Siklus Karbon Dan Oksigen


Sumber Karbon Di Alam Adalah CO2:
 CO2 Di Alam → Fotosintesis → Tumbuhan Mati → Karbon Tersimpan Di Dalam
Fosil
 Makhluk Hidup Bernapas → Mengeluarkan CO2 Dipakai Untuk Fotosintesis
 Hewan Mati → Karbon Tersimpan Di Dalam Fosil
 Fosil → Bahan Bakar → CO2 Terlepas Kembali Ke Udara

Proses Timbal Balik Fotosintesis Dan Respirasi Seluler Bertanggung Jawab Atas
Modul Biogeografi
Perubahan Dan Pergerakan Utama Karbon. Naik Turunnya CO2 Dan O2 Atsmosfer
Secara Musiman Disebabkan Oleh Penurunan Aktivitas Fotosintetik. Dalam Skala
Global Kembalinya CO2 Dan O2 Ke Atmosfer Melalui Respirasi Hampir
Menyeimbangkan Pengeluarannya Melalui Fotosintesis.

Modul Biogeografi
Akan Tetapi Pembakaran Kayu Dan Bahan Bakar Fosil Menambahkan Lebih
Banyak Lagi CO2 Ke Atmosfir. Sebagai Akibatnya Jumlah CO2 Di Atmosfer
Meningkat. CO2 Dan O2 Atmosfer Juga Berpindah Masuk Ke Dalam Dan Ke Luar
Sistem Akuatik, Dimana CO2 Dan O2 Terlibat Dalam Suatu Keseimbangan Dinamis
Dengan Bentuk Bahan Anorganik Lainnya.

D. Siklus Air
Perpindahan Air Dari Darat, Laut, Sungai, Rawa, Atmosfer, Dan Antara
Organisme Dengan Lingkungan.

Gambar 4.3 Siklus Air


Tahapan:
a. Air Dari Permukaan Bumi Akan Menguap (Evaporasi)
b. Di Udara, Air Tersebut Akan Menjadi Awan Dan Mengalami Kondensasi
c. Terjadi Hujan, Air Turun Kembali Ke Permukaan Bumi

Air Di Atmosfer Berada Dalam Bentuk Uap Air. Uap Air Berasal Dari Air Di
Daratan Dan Laut Yang Menguap Karena Panas Cahaya Matahari. Sebagian Besar
Uap Air Di Atmosfer Berasal Dari Laut Karena Laut Mencapai Tigaperempat Luas
Permukaan Bumi. Uap Air Di Atmosfer Terkondensasi Menjadi Awan Yang Turun
Ke Daratan Dan Laut Dalam Bentuk Hujan. Air Hujan Di Daratan Masuk Ke Dalam
Tanah Membentuk Air Permukaan Tanah Dan Air Tanah.

Modul Biogeografi
Tumbuhan Darat Menyerap Air Yang Ada Di Dalam Tanah. Dalam Tubuh
Tumbuhan Air Mengalir Melalui Suatu Pembuluh. Kemudian Melalui Tranpirasi Uap
Air Dilepaskan Oleh Tumbuhan Ke Atmosfer. Tranpirasi Oleh Tumbuhan Mencakup
90% Penguapan Pada Ekosistem Darat.
Hewan Memperoleh Air Langsung Dari Air Permukaan Serta Dari Tumbuhan
Dan Hewan Yang Dimakan, Sedangkan Manusia Menggunakan Sekitar Seperempat
Air Tanah. Sebagian Air Keluar Dari Tubuh Hewan Dan Manusia Sebagai Urin Dan
Keringat.
Air Tanah Dan Air Permukaan Sebagian Mengalir Ke Sungai, Kemudian Ke
Danau Dan Ke Laut. Siklus Ini Di Sebut Siklus Panjang. Sedangkan Siklus Yang
Dimulai Dengan Proses Transpirasi Dan Evapotranspirasi Dari Air Yang Terdapat
Di Permukaan Bumi, Lalu Diikuti Oleh Presipitasi Atau Turunnya Air Ke Permukaan
Bumi Disebut Siklus Pendek.

E. Siklus Belerang (Sulfur)


Kelimpahan Sulfur Dalam Kerak Bumi Mencapai 0,06%. Sumber Utama-Utama
Sulfur Tanah Adalah Dulfida-Sulfida Logam Yang Dikandung Batu Plutonik. Batuan
Plutonik Adalah Batuan Yang Menghasilkan Sulfat Yang Kemudian Diendapkan
Sebagai Garm-Garam Sulfat Dapat Larut Dan Tidak Larut Di Daerah Kering Atau
Agak Kering, Diserap Jasad Renik Atau Direduksi Oleh Jasad Renik Membentuk
Sulfida Atau Anasir S Atau Terlindi Dan Tercuci Menuju Lautan.
Siklus Belerang Dalam Lingkungan Hidup, Sama Rumitnya Dengan Siklus
Nitrogen. Unsur Belerang Ini Banyak Terdapat Dalam Bentuk Oksidanya Serta
Dalam Bentuk Sulfidanya. Unsur Belerang Yang Diperlukan Oleh Tumbuh-
Tumbuhan Adalah Dalam Bentuk Senyawa Sulfatnya. Unsur Ini Lebih Banyak
Terdapat Di Dalam Tanah Daripada Di Atmosfer, Sedangkan Unsur Nitrogen Lebih
Banyak Terdapat Di Atmosfer Daripada Di Dalam Tanah. Unsur Belerang Yang
Terdapat Di Dalam Tanah Diubah Oleh Bakteri Menjadi Bentuk Sulfat Yang Larut
Dalam Air Kemudian Digunakan Oleh Tumbuh-Tumbuhan Untuk Proses
Pertumbuhannya.

Modul Biogeografi
Gambar 2. Siklus Sulfur Di Alam
Belerang Dalam Tubuh Organisme Merupakan Unsur Penyusun Protein. Di
Alam, Sulfur (Belerang) Terkandung Dalam Tanah Dalam Bentuk Mineral Tanah
Dan Di Udara Dalam Bentuk SO Atau Gas Sulfur Dioksida. Ketika Gas Sulfur
Dioksida Yang Berada Di Udara Bersenyawa Dengan Oksigen Dan Air, Akan
Membentuk Asam Sulfat Yang Ketika Jatuh Ke Tanah Akan Menjadi Bentuk Ion-
Ion Sulfat (SO42-). Kemudian Ion-Ion Sulfat Tadi Akan Diserap Oleh Tumbuhan
Untuk Menyusun Protein Dalam Tubuhnya. Ketika Manusia Atau Hewan Memakan
Tumbuhan, Maka Akan Terjadi Perpindahan Unsur Belerang Dari Tumbuhan Ke
Tubuh Hewan Atau Manusia.
Ketika Hewan Atau Tumbuhan Mati, Jasadnya Akan Diuraikan Oleh Bakteri
Dan Jamur Pengurai Dan Menghasilkan Bau Busuk, Yaitu Gas Hidrogen Sulfida
(H2S) Yang Akan Dilepas Ke Udara Dan Sebagian Tetap Ada Di Dalam Tanah. Gas
Hidrogen Sulfida Yang Ada Di Udara Akan Bersenyawa Dengan Oksigen
Membentuk Sulfur Oksida, Dan Yang Di Tanah Oleh Bakteri Tanah Akan Diubah
Menjadi Ion Sulfat Dan Senyawa Sulfur Oksida Yang Nanti Akan Diserap Kembali
Oleh Tumbuhan.

Modul Biogeografi
Gambar 4.5 Siklus Belerang (Sulfur)
Sulfur → Fotosintesis → Hewan → Protein
Sulfur Mengalir Ke Laut Atau Terurai Menjadi Gas H2S Dan SO2 → Hujan

F. Siklus Fosfor
Siklus Fosfor Dalam Lingkungan Hidup Relatif Lebih Sederhana Bila
Dibandingkan Dengan Siklus Bahan-Bahan Kimia Yang Lain, Tetapi Siklus Fosfor
Ini Mempunyai Peranan Yang Sangat Penting Sebagai Pembawa Energi Dalam
Bentuk ATP (Adenosin Triphosphat).
Siklus Unsur Ini Adalah Perputaran Bahan Kimia Yang Menghasilkan Endapan
Seperti Halnya Siklus Kalsium. Sebagian Besar Fosfor Terdapat Dalam Batuan Beku
Dan Bahan Induk Tanah Sebagai Senyawa Apatit. Fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2)
Merupakan Salah Satu Mineral Apatit Yang Dikenal. Dalam Lingkungan Tidak
Ditemukan Senyawa Fosfor Yang Berbentuk Gas, Pada Umumnya Unsur Fosfor
Yang Terdapat Di Lingkungan Berupa Partikel-Partikel Padat.
Di Alam, Unsur Fosfor Banyak Terdapat Dalam Bentuk HPO42- Atau HPO4-, Baik
Sebagai Ion Anorganik Maupun Organik Yang Larut Serta Yang Tidak Larut.

Modul Biogeografi
Gambar 3. Siklus Fosfor Di Alam

Gambar 4.6 Siklus Fosfor


 Sangat Dibutuhkan Untuk Membentuk Asam Nukleat, Protein, ATP
 Fosfor Tidak Mengalami Fase Gan

Modul Biogeografi
 Batuan Yang Mengandung Fosfat → Pelapukan → Fosfat Terbawa Ke Laut →
Terbentuk Sedimen
 Bakteri Dan Jamur → Mengurai Materi Anorganik Di Tanah → Fosfor → Dipakai
Tumbuhan
 Fosfat Di Tanah → Digunakan Tumbuhan → Dimakan Herbivor → Dimakan Karnivor
→ Fosfat Keluar Melalui Urin Dan Feses.
Posfor Merupakan Elemen Penting Dalam Kehidupan Karena Semua Makhluk Hidup
Membutuhkan Posfor Dalam Bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), Sebagai Sumber Energi
Untuk Metabolisme Sel.
Posfor Terdapat Di Alam Dalam Bentuk Ion Fosfat (PO43-). Ion Fosfat Terdapat Dalam
Bebatuan. Adanya Peristiwa Erosi Dan Pelapukan Menyebabkan Fosfat Terbawa Menuju
Sungai Hingga Laut Membentuk Sedimen. Adanya Pergerakan Dasar Bumi Menyebabkan
Sedimen Yang Mengandung Fosfat Muncul Ke Permukaan. Di Darat Tumbuhan Mengambil
Fosfat Yang Terlarut Dalam Air Tanah
Herbivora Mendapatkan Fosfat Dari Tumbuhan Yang Dimakannya Dan Karnivora
Mendapatkan Fosfat Dari Herbivora Yang Dimakannya. Seluruh Hewan Mengeluarkan
Fosfat Melalui Urin Dan Feses.
Bakteri Dan Jamur Mengurai Bahan-Bahan Anorganik Di Dalam Tanah Lalu Melepaskan
Pospor Kemudian Diambil Oleh Tumbuhan.

Modul Biogeografi
Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia Dan Dunia

Setelah Mempelajari Kegiatan 5 dan 6 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


6. Menjelaskan Jenis-Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia; Dan
7. Menyebutkan Pembagian Wilayah Fauna Di Dunia.

Pola Persebaran Fauna Di Indonesia Sama Dengan Pola Persebaran Tumbuhan, Yaitu Di
Bagian Barat, Faunanya Mempunyai Kemiripan Dengan Fauna Asia, Di Bagian Timur Faunanya
Mirip Dengan Fauna Di Australia, Dan Diantara Kedua Daerah Tadi, Faunanya Merupakan
Fauna Daerah Peralihan. Hal Tersebut Dimungkinkan Karena Pada Zaman Es Indonesia Pernah
Menyatu Dengan Asia Dan Australia. Pada Masa Itu Indonesia Menjadi Jembatan Persebaran
Hewan Dari Asia Dan Australia. Sekarang Kita Bahas Dahulu Mengenai Jenis-Jenis Dan
Persebaran Fauna Di Indonesia.

Jenis-Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia

Sejarah Terbentuknya Daratan Di Indonesia Berawal Pada Zaman Es. Pada Awal Zaman
Es Tersebut, Suhu Permukaan Bumi Turun Sehingga Permukaan Air Laut Menjadi Turun. Pada
Masa Itu, Wilayah Indonesia Bagian Barat Yang Disebut Juga Dataran Sunda Masih Menyatu
Dengan Benua Asia, Sedangkan Indonesia Bagian Timur Yang Disebut Juga Dataran Sahul
Menyatu Dengan Benua Australia. Dataran Sunda Dan Dataran Sahul Juga Masih Berupa
Daratan Belum Dipisahkan Oleh Laut Dan Selat. Keadaan Tersebut Menyebabkan Keanekaan
Flora Dan Fauna Di Indonesia Bagian Barat Seperti Jawa, Bali Kalimantan, Dan Sumatera Pada
Umumnya Menunjukkan Kemiripan Dengan Flora Di Benua Asia. Begitu Pula Denga Flora Dan
Fauna Di Indonesia Bagian Timur Seperti Irian Jaya Dan Pulau-Pulau Disekitarnya Pada
Umumnya Mempunyai Kemiripan Dengan Flora Dan Fauna Di Benua Australia. Jadi Indonesia
Pada Masa Itu Menjadi Jembatan Penghubung Persebaran Hewan Dari Asia Dan Australia.
Kemudian, Pada Akhir Zaman Es, Suhu Permukaan Bumi Naik Sehingga Permukaan Air Laut
Naik Kembali. Naiknya Permukaan Air Laut Mengakibatkan Jawa Terpisah Dengan Benua Asia,
Kemudian Terpisah Dari Kalimantan Dan Terakhir Dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera
Terpisah Dari Kalimantan Kemudian Dari Semenanjung Malaka Dan Terakhir Kalimantan
Terpisah Dari Semenanjung Malaka.
Seorang Berkebangsaan Inggris Bernama Wallace Mengadakan Penelitian Mengenai
Penyebaran Hewan Di Indonesia. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Ada Perbedaan Hewan
Di Indonesia Bagian Barat Dengan Hewan Di Indonesia Bagian Timur. Batasnya Di Mulai Dari
Selat Lombok Sampai Ke Selat Makasar. Oleh Sebab Itu Garis Batasnya Dinamakan Garis
Wallace. Batas Ini Bersamaan Pula Dengan Batas Penyebaran Binatang Dan Tumbuhan Dari
Asia Ke Indonesia (Lihat Gambar 1.1)

Modul Biogeografi
Gambar 1.1. Peta Daerah Flora Dan Fauna Di Indonesia Menurut Wallace Dan Weber.
Sumber: Buku Geografi SMU, Drs. Priatna Sutisna, Dkk.

Di Samping Itu Seorang Peneliti Berkebangsaan Jerman Bernama Weber, Berdasarkan


Penelitiannya Tentang Penyebaran Fauna Di Indonesia, Menetapkan Batas Penyebaran Hewan
Dari Australia Ke Indonesia Bagian Timur. Garis Batas Tersebut Dinamakan Garis Weber (Lihat
Gambar 1.1). Sedangkan Daerah Diantara Dataran Sunda Dan Dataran Sahul Oleh Para Ahli
Biografi Disebut Daerah Wallace Atau Daerah Peralihan. Mengapa Disebut Daerah Peralihan?
Karena Di Daerah Ini Terdapat Beberapa Jenis Hewan Asia Dan Australia, Jadi Merupakan
Daerah Transisi Antara Dataran Sunda Dan Dataran Sahul. Misalnya Di Daerah Sulawesi Juga
Terdapat Hewan Yang Ada Juga Di Jawa, Contohnya Rusa Dan Monyet, Sedangkan Di
Halmahera Juga Ada Burung Cendrawasih Yang Ada Di Irian Jaya.

Setelah Anda Mengetahui Sejarah Terbentuknya Daratan Indonesia Dan Terjadinya


Keanekaan Fauna Dan Flora Di Indonesia, Maka Kini Anda Perlu Mengetahui Faktor-Faktor
Apa Yang Menyebabkan Terjadi Keanekaan Tersebut.

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Flora Dan Fauna Di Dunia


Keanekaragaman Flora Dan Fauna Di Suatu Wilayah Tidak Terlepas Dari Dukungan
Kondisi Di Wilayah Itu. Ada Tumbuhan Yang Hanya Dapat Tumbuh Di Daerah Yang Beriklim
Tropis, Dimana Banyak Curah Hujan Dan Sinar Matahari, Dan Ada Yang Hanya Dapat Tumbuh
Di Daerah Yang Dingin Dan Lembab. Kita Tentu Tidak Pernah Melihat Pohon Meranti Atau
Anggrek Tropik Pada Daerah Dingin Di Daerah Tundra. Dukungan Kondisi Suatu Wilayah
Terhadap Keberadaan Flora Dan Fauna Berupa Faktor-Faktor Fisik (Abiotik) Dan Faktor Non
Fisik (Biotik). Tahukah Anda, Apa Saja Yang Termasuk Abiotik Dan Biotik? Yang Termasuk
Faktor Fisik (Abiotik) Adalah Iklim (Suhu, Kelembaban Udara, Angin), Air, Tanah, Dan
Ketinggian, Dan Yang Termasuk Faktor Non Fisik (Biotik) Adalah Manusia, Hewan, Dan
Tumbuh-Tumbuhan.

Modul Biogeografi
a. Iklim
Faktor Iklim Termasuk Di Dalamnya Keadaan Suhu, Kelembaban Udara Dan Angin Sangat
Besar Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Setiap Mahluk Di Dunia. Faktor Suhu Udara
Berpengaruh Terhadap Berlangsungnya Proses Pertumbuhan Fisik Tumbuhan. Sinar
Matahari Sangat Diperlukan Bagi Tumbuhan Hijau Untuk Proses Fotosintesa. Kelembaban
Udara Berpengaruh Pula Terhadap Pertumbuhan Fisik Tumbuhan. Sedangkan Angin
Berguna Untuk Proses Penyerbukan. Faktor Iklim Yang Berbeda-Beda Pada Suatu Wilayah
Menyebabkan Jenis Tumbuhan Maupun Hewannya Juga Berbeda.. Tanaman Di Daerah
Tropis, Banyak Jenisnya, Subur Dan Selalu Hijau Sepanjang Tahun Karena Bermodalkan
Curah Hujan Yang Tinggi Dan Cukup Sinar Matahari. Berbeda Dengan Tanaman Di Daerah
Yang Beriklim Sedang, Ragam Tumbuhannya Tidak Sebanyak Di Daerah Tropis Yang Kaya
Sinar Matahari, Di Sana Banyak Ditemui Pohon Berkayu Keras Dan Berdaun Jarum. Daerah
Gurun Yang Beriklim Panas Dan Kurang Curah Hujan, Hanya Sedikit Tumbuhan Yang Dapat
Menyesuaikan Diri, Seperti Misalnya Pohon Kaktus Dapat Tumbuh Subur, Karena
Mempunyai Persediaan Air Dalam Batangnya. Kehidupan Faunanya Juga Sangat
Bergantung Pada Pengaruh Iklim Yang Mampu Memberikan Kemungkinan Bagi
Kelangsungan Hidupnya. Binatang Di Daerah Dingin Beda Dengan Binatang Di Daerah
Tropis, Dan Sulit Menyesuaikan Diri Bila Hidup Di Daerah Tropis Yang Beriklim Panas.

Gambar 1.2. Pohon Kaktus Dapat Gambar 1.3. Beruang Kutub Binatang
Tumbuh Subur Di Daerah Gurun Pasir Khas Daerah Kutub,
Berkat Simpanan Air Dalam Berbulu Tebal.
Batangnya. Hujan Hanya Turun Sekali
Setahun Saja.

Modul Biogeografi
b. Tanah
Tanah Banyak Mengandung Unsur-Unsur Kimia Yang Diperlukan Bagi Pertumbuhan Flora
Di Dunia. Kadar Kimiawi Berpengaruh Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah. Keadaan
Struktur Tanah Berpengaruh Terhadap Sirkulasi Udara Di Dalam Tanah Sehingga
Memungkinkan Akar Tanaman Dapat Bernafas Dengan Baik. Keadaan Tekstur Tanah
Berpengaruh Pada Daya Serap Tanah Terhadap Air. Suhu Tanah Berpengaruh Terhadap
Pertumbuhan Akar Serta Kondisi Air Di Dalam Tanah. Komposisi Tanah Umumnya Terdiri
Dari Bahan Mineral Anorganik (70%-90%), Bahan Organik (1%-15%), Udara Dan Air (0-
9%). Hal-Hal Di Atas Menunjukkan Betapa Pentingnya Faktor Tanah Bagi Pertumbuhan
Tanaman. Perbedaan Jenis Tanah Menyebabkan Perbedaan Jenis Dan Keanekaragaman
Tumbuhan Yang Dapat Hidup Di Suatu Wilayah. Contohnya Di Nusa Tenggara Jenis
Hutannya Adalah Sabana Karena Tanahnya Yang Kurang Subur. Perhatikan Hutan Di
Daerah Yang Subur Di Pegunungan Dengan Hutan Di Daerah Yang Tanahnya Banyak
Mengandung Kapur Atau Tanah Liat. Apakah Ada Perbedaan Keanekaragaman
Tanamannya?

Gambar 1.4. Tanaman Di Daerah Rawa Ini


Tidak Subur Karena Mineral Sukar
c. Air
Menyerap Melalui Lumpur.

Modul Biogeografi
Air Mempunyai Peranan Yang Penting Bagi Pertumbuhan Tumbuhan Karena Dapat
Melarutkan Dan Membawa Makanan Yang Diperlukan Bagi Tumbuhan Dari Dalam Tanah.
Adanya Air Tergantung Dari Curah Hujan Dan Curah Hujan Sangat Tergantung Dari Iklim
Di Daerah Yang Bersangkutan. Jenis Flora Di Suatu Wilayah Sangat Berpengaruh Pada
Banyaknya Curah Hujan Di Wilayah Tersebut. Flora Di Daerah Yang Kurang Curah Hujannya
Keanekaragaman Tumbuhannya Kurang Dibandingkan Dengan Flora Di Daerah Yang
Banyak Curah Hujannya. Misalnya Di Daerah Gurun, Hanya Sedikit Tumbuhan Yang Dapat
Hidup, Contohnya Adalah Pohon Kaktus Dan Tanaman Semak Berdaun Keras. Di Daerah
Tropis Banyak Hutan Lebat, Pohonnya Tinggi-Tingi Dan Daunnya Selalu Hijau.
d. Relief
Faktor Ketinggian Permukaan Bumi Umumnya Dilihat Dari Ketinggiannya Dari Permukaan
Laut (Elevasi). Misalnya Ketinggian Tempat 1500 M Berarti Tempat Tersebut Berada Pada
1500 M Di Atas Permukaan Laut. Semakin Tinggi Suatu Daerah Semakin Dingin Suhu Di
Daerah Tersebut. Demikian Juga Sebaliknya Bila Lebih Rendah Berarti Suhu Udara Di
Daerah Tersebut Lebih Panas. Setiap Naik 100 Meter Suhu Udara Rata-Rata Turun Sekitar
0,5 Derajat Celcius. Jadi Semakin Rendah Suatu Daerah Semakin Panas Daerah Tersebut,
Dan Sebaliknya Semakin Tinggi Suatu Daerah Semakin Dingin Daerah Tersebut. Oleh Sebab
Itu Ketinggian Permukaan Bumi Besar Pengaruhnya Terhadap Jenis Dan Persebaran
Tumbuhan. Daerah Yang Suhu Udaranya Lembab, Basah Di Daerah Tropis, Tanamannya
Lebih Subur Dari Pada Daerah Yang Suhunya Panas Dan Kering.

Gambar 1.5. Dibatasi Oleh Jalan Raya, Di Sebelah Kiri Jalan Adalah Daerah
Delta Sungai Nil Yang Subur Dan Gurun Tandus Di Sebelah Kanan Jalan.
Airlah Yang Menyebabkan Perbedaan Itu.

e. Manusia, Hewan Dan Tumbuh-Tumbuhan


Manusia Mampu Mengubah Lingkungan Untuk Memenuhi Kebutuhan Tertentu. Misalnya
Daerah Hutan Diubah Menjadi Daerah Pertanian, Perkebunan Atau Perumahan Dengan
Melakukan Penebangan, Reboisasi,.Atau Pemupukan. Manusia Dapat Menyebarkan
Tumbuhan Dari Suatu Tempat Ke Tempat Lainnya. Selain Itu Manusia Juga Mampu
Mempengaruhi Kehidupan Fauna Di Suatu Tempat Dengan Melakukan Perlindungan Atau
Perburuan Binatang. Hal Ini Menunjukan Bahwa Faktor Manusia Berpengaruh Terhadap
Kehidupan Flora Dan Fauna Di Dunia Ini. Selain Itu Faktor Hewan Juga Memiliki Peranan
Terhadap Penyebaran Tumbuhan Flora. Misalnya Serangga Dalam Proses Penyerbukan,

Modul Biogeografi
Kelelawar, Burung, Tupai Membantu Dalam Penyebaran Biji Tumbuhan. Peranan Faktor
Tumbuh-Tumbuhan Adalah Untuk Menyuburkan Tanah. Tanah Yang Subur Memungkinkan
Terjadi Perkembangan Kehidupan Tumbuh-Tumbuhan Dan Juga Mempengaruhi Kehidupan
Faunanya. Contohnya Bakteri Saprophit Merupakan Jenis Tumbuhan Mikro Yang Membantu
Penghancuran Sampah-Sampah Di Tanah Sehingga Dapat Menyuburkkan Tanah.

Kini Materi Di Kegiatan 1 Telah Selesai. Bacalah Kembali Agar Lebih Memperdalam Penguasaan
Anda. Pergunakan Peta Untuk Lebih Memperjelas Pemahaman Anda Tentang Wilayah
Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia. Diskusikan Dengan Teman Atau Guru Bila Ada Yang
Perlu Anda Diskusikan Atau Kurang Jelas. Kemudian Kerjakanlah Tugas Di Bawah Ini Untuk
Menguji Seberapa Jauh Pemahaman Anda.

Modul Biogeografi
KEGIATAN 1

Setelah Anda Selesai Mempelajari Kegiatan 1, Kerjakanlah Tugas Di Bawah Ini!

Isilah Titik-Titik Di Bawah Ini Dengan Jawaban Yang Tepat:

1. Pulau-Pulau Di Indonesia Barat Pernah Menyatu Dengan Benua A) ... Dan Indonesia
Bagian Timur Menyatu Dengan Benua B) ....
2. Disebelah Timur Flora Asia Dibatasi Oleh Garis A) Dan Disebelah Barat Flora Australia
Dibatasi Oleh Garis B) ....
3. Disebut Daerah Peralihan Karena ....
4. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Persebaran Flora Dan Fauna Adalah
Faktor A) ............................................................................................................ ,
B) ..., C) ..., D) ... Dan E) ....
5. Perbedaan Flora Dan Fauna Di Daerah Tropis Dengan Di Daerah Dingin Disebabkan
Karena Faktor-Faktor ..., ..., ..., ..., ..., Disebut Juga Faktor Biotik.
6. Adanya Hutan Lebat Yang Selalu Berdaun Hijau Di Hutan Sumatera, Jawa, Dan
Kalimantan Disebabkan Karena Banyaknya Di Kawasan Tersebut.
7. Tanah Yang Kurang Subur Di Nusa Tenggara Menyebabkan Di Sana Banyak Hutan ....

Modul Biogeografi
Jenis Dan Persebaran Flora Di Indonesia Dan Dunia

Setelah Mempelajari Kegiatan 7 dan 8 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


1. Menyebutkan Pembagian Jenis Flora Berdasarkan Geologis, Iklim, Dan
Ketinggian Tempat; Dan
2. Menjelaskan Pembagian Jenis Flora Di Dunia.

Indonesia, Negara Kita Yang Tercinta Ini, Terkenal Di Dunia Dengan Keanekaragaman
Floranya. Umumnya Flora Di Indonesia Memiliki Ciri-Ciri: Selalu Hijau Sepanjang Tahun,
Hanya Sebagian Kecil Yang Memperlihatkan Adanya Musim Gugur, Jumlah Spesiesnya
Banyak Dan Banyak Tumbuhan Endemik. Persebaran Flora Sangat Erat Kaitannya Dengan
Faktor Geologi, Iklim Dan Ketinggian Tempat. Tentunya Anda Ingin Mengetahui Kaitan
Persebaran Flora Dengan Ke 3 Faktor Tadi, Bukan? Pelajarilah Uraian Berikut Ini Dengan
Baik!

Pembagian Jenis Flora Berdasarkan Geologi, Iklim Dan Ketinggian Tempat

Jenis Dan Persebaran Flora Di Indonesia Didasarkan Atas Beberapa Faktor


Yaitu Faktor Geologi Dan Faktor Iklim Serta Ketinggian Tempat Pada Muka
Bumi.

Jenis Flora Berdasarkan Faktor Geologi


Seperti Yang Telah Dijelaskan Di Atas, Secara Geologis, Pulau-Pulau Di Indonesia Barat Pernah
Menyatu Dengan Benua Asia Sedangkan Pulau-Pulau Di Indonesia Timur Pernah Menyatu
Dengan Benua Australia. Oleh Karena Itu Tumbuhan Di Benua Asia Mempunyai Ciri-Ciri Yang
Mirip Dengan Tumbuhan Di Indonesia Barat Demikian Pula Ciri-Ciri Tumbuhan Di Indonesia
Timur Mirip Dengan Tumbuhan Di Benua Australia. Berdasarkan Hal Tersebut, Flora Di
Indonesia Dibedakan Dalam Tiga Wilayah, Yaitu Flora Di Dataran Sunda, Di Dataran Sahul Dan
Di Daerah Peralihan.

a. Flora Di Dataran Sunda


Sebelumnya Saya Ingin Bertanya Manakah Yang Termasuk Dataran Sunda ? Anda Bisa
Melihat Pada Gambar 1.1 Pada Kegiatan Belajar 1. Flora Di Dataran Sunda Disebut Juga
Flora Asiatis Karena Ciri-Cirinya Mirip Dengan Ciri-Ciri Tumbuhan Asia. Ingat Sejarahnya
Bukan? Contoh- Contohnya Yaitu: Tumbuhan Jenis Meranti-Merantian, Berbagai Jenis Rotan
Dan Berbagai Jenis Nangka. Hutan Hujan Tropis Terdapat Di Bagian Tengah Dan Barat
Pulau Sumatera Dan Sebagian Besar Wilayah Kalimantan. Bagaimana Dengan Pulau Jawa?
Apakah Memiliki Hutan Hujan Tropis?

Di Dataran Sunda Banyak Dijumpai Tumbuhan Endemik. Di Kalimantan 59 Jenis Dan Di

Modul Biogeografi
Jawa 10 Jenis. Apakah Tumbuhan Endemik Itu? Tumbuhan Endemik Adalah Tumbuhan
Yang Hanya Terdapat Pada Tempat Tertentu Dengan Batas Wilayah Yang Relatif Sempit
Dan Tidak Terdapat Di Wilayah Lain. Misalnya Bunga Rafflesia Arnoldii Hanya Terdapat Di
Perbatasan Bengkulu, Jambi, Dan Sumatera Selatan. Anggrek Tien Soeharto Yang Hanya
Tumbuh Di Tapanuli Utara,Sumatera Utara. Bagaimana Di Daerah Anda, Apakah Ada
Tumbuhan Endemik?

Gambar 2.1. bunga Terbesar Di Dunia,Rafflesia


Arnoldi Atau Nama Lokalnya Cendawan Harimau.

b. Flora Di Daerah Dataran Sahul


Flora Di Dataran Sahul Disebut Juga Flora Australis Karena Jenis Floranya Mirip Dengan
Flora Di Benua Australia.. Meliputi Pulau Apa Saja Dataran Sahul? Ya, Irian Jaya Serta
Pulau-Pulau Kecil Disekitarnya. Dataran Sahul Memiliki Corak Hutan Hujan Tropik Tipe
Australia Utara, Yang Ciri-Cirinya Sangat Lebat Dan Selalu Hijau Sepanjang Tahun. Di
Dalamnya Tumbuh Beribu- Ribu Jenis Tumbuh-Tumbuhan Dari Yang Besar Dan Tingginya
Bisa Mencapai Lebih Dari 50 M, Berdaun Lebat Sehingga Matahari Sukar Menembus Ke
Permukaan Tanah Dan Tumbuhan Kecil Yang Hidupnya Merambat. Berbagai Jenis Kayu
Berharga Tumbuh Dengan Baik, Seperti Kayu Besi, Cemara, Eben Hitam, Kenari Hitam,
Dan Kayu Merbau. Di Daerah Pantai Banyak Kita Jumpai Hutan Mangrove Dan Pandan,
Sedangkan Di Daerah Rawa Terdapat Sagu Untuk Bahan Makanan. Di Daerah Pegunungan
Terdapat Tumbuhan Rhododendron Yang Merupakan Tumbuhan Endemik Daerah Ini.

Modul Biogeografi
c. Flora Daerah Peralihan

Sebelumnya Coba Sebutkan, Pulau Apa Saja Yang Masuk Daerah Peralihan? Ya, Pulau
Sulawesi, Maluku, Dan Nusa Tenggara. Mengapa Disebut Daerah Peralihan? Mengenai Flora
Di Daerah Peralihan, Sebagai Contoh Yaitu Flora Di Sulawesi, Yang Mempunyai Kemiripan
Dengan Flora Daerah Kering Di Maluku, Nusa Tenggara, Jawa, Dan Filipina. Di Kawasan
Pegunungannya Terdapat Jenis Tumbuhan Yang Mirip Dengan Tumbuhan Di Kalimantan.
Sedangkan Di Kawasan Pantai Dan Dataran Rendahnya Mirip Dengan Tumbuhan Di Irian
Jaya. Corak Vegetasi Yang Terdapat Di Daerah Peralihan Meliputi:

Vegetasi Sabana Tropik Di Kepulauan Nusa Tenggara, Hutan Pegunungan Di Sulawesi


Dan Hutan Campuran Di Maluku.

No Nama Flora Daerah


1 Bunga Bangkai Sumatra
(Amorphophalus
Titanum)
2 Rafflesia Arnoldi Sumatra

3 Anggrek Hitam Kalimantan


(Coelogyne
Pandurata)
4 Kayu Eboni Sulawesi
(Diospyros Sp)

5 Kayu Cendana Nusa Tenggara


(Santalum Album)
6 Sagu (Metroxylon Papua
Sagu)

7 Matoa (Pometia Papua


Pinnata)

Modul Biogeografi
Jenis Flora Berdasarkan Iklim Dan Ketinggian Tempat
Sebelumnya Anda Harus Mengetahui Dahulu Apa Yang Dimaksud Dengan Faktor Iklim. Faktor
Iklim Di Dalamnya Termasuk Suhu Udara, Sinar Matahari, Kelembaban Udara Dan Angin.
Unsur-Unsur Ini Sangat Berpengaruh Terhadap Proses Pertumbuhan Tanaman. Bagaimana
Dengan Ketinggian Tempat? Yang Dimaksud Dengan Ketinggian Tempat Adalah Ketinggian
Dari Permukaan Air Laut (Elevasi). Ketinggian Tempat Mempengaruhi Perubahan Suhu Udara.
Semakin Tinggi Suatu Tempat, Misalnya Pegunungan, Semakin Rendah Suhu Udaranya Atau
Udaranya Semakin Dingin. Semakin Rendah Daerahnya Semakin Tinggi Suhu Udaranya Atau
Udaranya Semakin Panas. Oleh Karena Itu Ketinggian Suatu Tempat Berpengaruh Terhadap
Suhu Suatu Wilayah. Perubahan Suhu Ini Tentunya Mengakibatkan Perbedaan Jenis Tumbuhan
Pada Wilayah-Wilayah Tertentu Sesuai Dengan Ketinggian Tempatnya. Maka Berdasarkan
Iklim Dan Ketinggian Tempat, Flora Di Indonesia Terdiri Atas:
a. Hutan Hujan Tropik Indonesia Berada Di Daerah Katulistiwa, Banyak Mendapat Sinar
Matahari, Curah Hujannya Tinggi, Dan Suhu Udaranya Tinggi, Menyebabkan Banyak
Terdapat Hutan Hujan Tropik. Ciri-Ciri Hutan Ini Adalah Sangat Lebat, Selalu Hijau
Sepanjang Tahun, Tidak Mengalami Musim Gugur, Dan Jenisnya Sangat Heterogen. Hutan
Jenis Ini Banyak Terdapat Di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Dan Irian Jaya.
Beberapa Jenis Floranya Misalnya Kayu Meranti, Ulin, Dan Kapur. Pada Pohon-Pohon Ini
Hidup Menumpang Berbagai Tumbuhan Seperti Anggrek Dan Tumbuhan Merambat.Dan
Epifit. Tumbuhan Merambat Yang Terkenal Adalah Rotan. Hutan Ini Terdiri Dari Hutan
Hujan Tanah Kering (Ketinggian 1000 - 3000 M Dari Muka Laut) Dan Hutan Hujan
Tanah Rawa (Ketinggian 5 - 100 M Dari Muka Laut). Hutan Rawa Gambut, Hutan
Mangrove, Dan Hutan Rawa Air Tawar Termasuk Dalam Jenis Hutan Hujan Tanah Rawa.
Sedangkan Hutan Fegaceae, Hutan Campuran Dipterocarpaceae, Dan Hutan Belukar,
Termasuk Jenis Hutan Hujan Tanah Kering.

Modul Biogeografi
Gambar 2.4. Hutan Hujan Tropik, Tempat 1% Saja Cahaya Matahari Mencapai
Lantai Tanah.
b. Hutan Musim Atau Hutan Meranggas
Hutan Ini Terdapat Di Daerah Yang Suhu Udaranya Tinggi (Terletak Pada Ketinggian Antara
800 - 1200 M Dari Muka Laut). Pohon-Pohonnya Jarang Sehingga Sinar Matahari Sampai
Ke Tanah, Tahan Kekeringan, Dan Tingginya Sekitar 12 - 35 M. Daunnya Selalu Gugur Pada
Musim Kering/Kemarau Dan Menghijau Pada Musim Hujan. Contohnya Pohon Jati, Kapuk,
Dan Angsana.

Gambar 2.5. Hutan Meranggas Atau Hutan Musim


c. Hutan Sabana
Sabana Adalah Padang Rumput Yang Disana Sini Ditumbuhi Pepohonan Yang Berserakan
Atau Bergerombol. Terdapat Di Daerah Yang Mempunyai Musim Kering Lebih Panjang Dari
Musim Penghujan, Seperti Di Nusa Tenggara. Terdiri Dari Hutan Sabana Dengan Pohon-
Pohon Dan Palma ( 900 M Dari Muka Laut) Dan Hutan Sabana Casnarina (Terletak Antara
1600 - 2400 M Dari Muka Laut).

Modul Biogeografi
Gambar 2.6. Pemandangan Hutan Sabana.

d. Padang Rumput
Terdapat Pada Daerah Yang Mempunyai Musim Kering Panjang Dan Musim Penghujan
Pendek, Seperti Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Padang Rumput Dapat Terdapat
Di Daerah Dengan Ketinggian Antara 900 - 4000 M Di Atas Permukaan Laut, Seperti
Misalnya Padang Rumput Tanah, Padang Rumput Pegunungan, Komunitas Rumput, Dan
Lumut. Namun Ada Yang Berada Pada Ketinggian Kurang Dari 100m Di Atas Permukaan
Laut, Yaitu Rawa Gambut.

Demikianlah Jenis-Jenis Flora Yang Hidup Di Indonesia Yang Dibedakan Atas 3 Wilayah.
Cobalah Anda Cari Gambar Mengenai Jenis-Jenis Flora Dari Sumber-Sumber Lainnya Agar
Lebih Memahaminya. Setelah Anda Mengetahui Jenis-Jenis Flora Yang Ada Di Indonesia,
Selanjutnya Akan Kita Bahas Mengenai Jenis-Jenis Flora Di Dunia.
Pembagian Jenis Flora Di Dunia
Pembagian Jenis Flora Di Dunia Tersebar Di Daratan Dan Perairan, Baik Yang Terdapat Di Air
Tawar Maupun Di Air Asin (Laut). Pertama-Tama Akan Dijelaskan Tentang:

1. Flora Yang Hidup Di Daratan


Flora Di Daratan Sangat Bervariasi Dan Terbentang Mulai Dari Wilayah Khatulistiwa Sampai
Ke Wilayah Kutub. Secara Umum Flora Yang Hidup Di Daratan Dapat Diklasifikasikan Atas
Hutan, Sabana, Stepa Dan Gurun.

a. Hutan
Berdasarkan Keadaan Tumbuh-Tumbuhannya Hutan Dibagi Atas:

Modul Biogeografi
 Hutan Hujan Tropis/Rainfall Forest
Terdapat Di Daerah Sekitar Khatulistiwa Yaitu
Antara Garis 10 Derajat LU Sampai Dengan 10
Derajat LS Dengan Curah Hujan Yang Tinggi. Ciri-
Cirinya Yaitu: Pohonnya Tinggi Dan Lebat/Rapat,
Jenisnya Sangat Bervariasi (Heterogen) Dan Selalu
Hijau. Sebagian Besar Jenis Flora Di Dunia
Terdapat Pada Hutan Jenis Ini Yang Diperkirakan
Mencapai Lebih Dari 3000 Spesies.
Ciri-Ciri
 Jumlah Dan Jenis Vegetasinya Sangat
Kompleks Dan Bervariasi
 Matahari Bersinar Sepanjang Tahun
 Curah Hujan Tinggi 2000 – 4000 Mm/Tahun
 Suhu Udara(25° – 26°C) , Dan Kelembapan Udara ( < 80% ) Sangat Tinggi
Jenis Vegetasi
Pada Hutan Ini Terdapat Jenis-Jenis Flora Epiphyt (Tumbuhan Yang Menempel)
Seperti Anggrek, Rotan, Jamur, Meranti, Rasamala, Dammar, Kamper, Liana, Liana
Dan Lumut. Adanya Tumbuhan Ini Menandakan Kelembaban Udara Sangat Tinggi.
Wilayah Persebaran.
Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Irian, Jawa), Brasilia (Amazone) Amerika
Selatan, India, Amerika Tengah (Florida), Myanmar, Thailand
Dan Karibia.
 Hutan Musim.
Terdapat Di Wilayah-Wilayah Yang
Mempunyai Musim Kering (Kemarau)
Dan Musim Hujan. Biasanya
Meranggaskan Daun- Daunnya Pada
Musim Kering (Kemarau). Berbeda
Dengan Hutan Hujan Tropis Yang
Pohon-Pohonnya Sangat Lebat
Sehingga Sinar Matahari Sulit Untuk
Sampai Ke Tanah, Maka Pada Hutan
Musim Pohon-Pohonnya Lebih Jarang,
Tidak Terlalu Tinggi Dan Jumlah
Spesiesnya Tidak Begitu Banyak,
Sehingga Sinar Matahari Sampai Ke Tanah
Ciri-Cirinya
 Pergantian Musim Kering Dan Musim Penghujan Yang Sangat Jelas.
 Jenis Vegetasi Homogeny
 Pada Musim Panas, Pohon Daunnya Meranggas Untuk Mengurangi Penguapan.
Kembali Lebat Pada Musim Hujan
 Curah Hujan < 2000 Mm/Tahun, Kelembaban Udara < 80 %, Suhu Udara Rata-

Modul Biogeografi
Rata Diatas Atau Dibawah 25° – 26°C
Wilayah Persebaran.
Hutan Ini Terdapat Di India, Dan Asia (Korea, China, Jepang) Termasuk Indonesia
(Jawa Timur, Sulawesi, Nusa Tenggara), Amerika Tengah, Afrika Selatan,
Jenis Vegatasi.
Pohon Jati, Angsana Dan Karet

 Hutan Hujan Daerah Sedang.


Terdapat Di Daerah-Daerah Pantai
Sebelah Barat Dari Garis Lintang 35
Derajat Sampai Dengan 55 Derajat Di
Belahan Bumi Utara Dan Selatan, Wilayah
Antara Garis Lintang 25 Derajat Sampai
Dengan 40 Derajat Lintang Utara Dan
Selatan, Wilayah Dataran Tinggi Zone
Ekuatorial Dan Tropis. Ciri-Cirinya Adalah:
Daunnya Selalu Hijau, Kurang Rimbun Dan
Spesiesnya Tidak Banyak. Pohonnya Tidak
Begitu Tinggi Dan Daunnya Lebih Kecil Dan
Tidak Banyak Terdapat Semak.
Ciri-Ciri
 Terletak Di Wilayah Antara Subtropik – Kutub.
 Perbedaan Suhu Pada Musim Panas Dan Musim Dingin Sangat Tinggi.
 Pertumbuhan Tanaman Terjadi Pada Musim Panas (3-6 Bulan)
 Tumbuhan/Pohon Seragam (Homogen) Dan Berdaun Jarum (Boreal)
Wilayah Sebaran.
Kanada, Rusia, Siberia, Skandinavia, Alaska.
Jenis Vegetasi
Vegetasi Yang Khas Di Hutan Ini Antara Lain Pakis, Agthis, Palem, Bambu, Dan
Belukar. Pohon Alder, Birch, Spruce, Conifer, Juniper, Cemara, Pinus
 Hutan Rontok Daerah Sedang, Terdapat Di Wilayah Yang Mempunyai Iklim Yang
Sangat Dingin (Winter) Dan Iklim Yang Relatif Hangat (Summer) Yaitu Di Amerika
Utara Dan Eropa Barat. Vegetasi Yang Terdapat Di Wilayah Ini Yaitu Pohon-Pohon
Tinggi Seperti Cemara Dan Pinus Serta Pohon-Pohon Kecil (Perdu).

 Hutan Berdaun Jarum, Terdapat Di Daerah-Daerah Di Atas Lintang 60 Derajat


Seperti Di Kanada Utara, Siberia Dan Pegunungan Tinggi Wilayah Tropikal.
Tumbuhannya Antara Lain Pinus, Larix, Dan Sequoia Yang Merupakan Pohon Yang
Terbesar Di Dunia, Terdapat Di California. Pohon Ini Mencapai Ketinggian 100 M,
Diameter Batangnya 4,5 - 10 M.

 Hutan Berkayu Keras, Terdapat Di Daerah Iklim Mediteranean, Yang Terdapat


Pantai Barat Antara Lintang 30 Derajat - 40 Derajat. Ciri-Cirinya Yaitu Daunnya

Modul Biogeografi
Selalu Hijau, Pohon Tidak Terlalu Tinggi Namun Berkayu Dan Berdaun Keras.
Contohnya Pohon Oak Atau Zaitun.
b. Sabana
Sabana, Merupakan Padang Rumput Yang Diselingi Oleh Pepohonan Baik Besar Maupun
Kecil (Semak). Jenis Rumputnya Merupakan Rumput-Rumput Yang Tinggi. Sabana
Antara Lain Terdapat Di Australia, Brasilia, Venezuela, Dan Indonesia (Di Aceh Disebut
Blang Dan Nusa Tenggara). Sabana Biasanya Merupakan Daerah Peralihan Antara
Hutan Dan Padang Rumput.
c. Stepa
Stepa Merupakan Padang Rumput Yang Luas Dengan Diselingi Oleh Pohon-Pohon
Perdu, Membentang Dari Daerah Tropis Sampai Daerah Subtropis Yang Curah
Hujannya Tidak Teratur Dan Sulit Mendapatkan Air. Terdapat Antara Lain Di Australia,
Argentina, Brasilia, Amerika Serikat, Dan Afrika Utara. Di Amerika Serikat Stepa
Dinamakan Praire, Di Argentina Dinamakan Pampa, Di Hongaria Dinamakan Poeszta,
Dan Di Brasilia Disebut Campos.
d. Tundra
Tundra, Adalah Rumput Kerdil Yang Tahan Dengan Suhu Yang Sangat Dingin, Terdapat
Di Daerah Yang Berbatasan Dengan Kutub Di Mana Suhu Udara Sangat Dingin Seperti
Di Rusia Utara, Kanada Utara, Norwegia, Dan Finlandia. Contohnya Adalah Lumut.
Setelah Es Mencair Tumbuhan Tundra Yang Beku Dapat Hidup Lagi. Daerah Tundra
Dapat Mengalami Malam Atau Siang Yang Sangat Lama Sampai Berbulan-Bulan.

Gambar 2.9 Stepa (Padang Praire)

Modul Biogeografi
e. Gurun

Gurun Merupakan Daerah Yang Tidak Mudah Bagi Tanaman Untuk Dapat Tumbuh.
Karena Sangat Panas Pada Siang Hari, Membeku Pada Malam Hari Dan Kekurangan Air.
Hujan Sekitar Setahun Sekali Sehingga
Jenis Tanaman Yang Hidup Disana
Adalah Jenis Tumbuhan Yang Tahan
Terhadap Kekeringan Seperti Pohon
Kaktus Dan Beberapa Jenis Rumput
Berduri. Gurun Sahara Di Afrika
Merupakan Gurun Terbesar Di Dunia.
Lainnya Antara Lain Adalah Di Saudi
Arabia, Australia, Turkestan, Peru (Gurun
Atacama), Pakistan, Dan Mongolia
(Gurun Gobi). Kebanyakan Pohon Gurun
Hanya Dapat Hidup Di Daerah-Daerah
Yang Mempunyai Cadangan Air Di Bawah
Tanahnya. Suhu Udara Di Siang Hari
Dapat Mencapai 40o Celcius. Selain Gurun Di Daerah Panas, Terdapat Gurun Dingin Di
Daerah Arktik Sekitar 84o Lintang Utara Yang Merupakan Daerah Tertutup Salju Abadi.
Karena Daerahnya Selalu Beku, Vegetasi Yang Dapat Tumbuh Antara Lain Jenis Lumut
Dan Rumput Kerdil.

Demikianlah Jenis-Jenis Flora Di Daratan. Sekarang Akan Saya Jelaskan Mengenai Flora
Yang Hidup Di Air, Yang Terdiri Atas Flora Yang Hidup Di Air Tawar Dan Di Air Asin.

Modul Biogeografi
2. Flora Yang Hidup Di Air Tawar
Flora Air Tawar Meliputi Flora Yang Hidup Di Air Danau, Sungai, Dan Rawa. Jenis
Tumbuhannya Antara Lain Adalah Enceng Gondok, Ganggang, Teratai, Lumut, Dan Talas.
Ada Pula Tumbuhan Yang Dapat Pula Hidup Di Air Tawar Maupun Air Asin Yaitu Tumbuhan
Bakau Dan Nipah.
3. Flora Yang Hidup Di Air Asin
Flora Yang Hidup Di Air Asin Terdapat Di Dasar Laut Perairan Dangkal Dimana Sinar
Matahari Dapat Tembus Sampai Ke Dasar Laut. Tumbuhan Tersebut Antara Lain
Adalah:
• Rumput Laut
• Lumut Dan Ganggang
• Fitoplankton, Hanya Dapat Dilihat Dengan Mikroskop Karena Sangat Kecil.

Kini Anda Telah Selesai Mempelajari Kegiatan 2. Bacalah Kembali Untuk Lebih
Memperdalam Pemahaman Anda. Selain Itu Untuk Lebih Memperluas Pengetahuan Anda,
Lihat Juga Sumber Lain Seperti Dari Buku-Buku, Video, Majalah Atau Acara Televisi. Dan
Diskusikanlah Dengan Teman Atau Guru Hal-Hal Yang Kurang Jelas. Dan Setelah Itu Coba
Kerjakan Latihan Di Bawah Ini.

Modul Biogeografi
KEGIATAN 2

1. Dibaginya Flora Indonesia Menjadi 3 Wilayah Berdasarkan Atas Adanya Kesamaan Pada
Tumbuhan Di Indonesia Barat Dengan Tumbuhan Di A) ... Dan Tumbuhan Di Indonesia
Timur Dengan Tumbuhan Di B) ....
2. Flora Di Dataran Sunda Disebut Juga Flora A) ... Karena Mempunyai Ciri-Ciri Yang Mirip
Dengan Flora Di Benua Asia, Sedangkan Flora Dataran Sahul Disebut Juga Flora B)
Karena
Ciri-Cirinya Yang Mirip Dengan Flora Di Benua Australia.
3. Flora Endemik Di Dataran Sunda Yang Terkenal Adalah Bunga Yang Terdapat Di
Daerah
Bengkulu Dan Sumatera Selatan.
4. Padang Rumput Yang Ditumbuhi Oleh Pohon Dan Tanaman Bergerombol Dinamakan
A) .................................................................................................................... Di
Indonesia Terdapat Di B) ... Dan Di Luar Negeri Di B) ....
5. Hutan Di Indonesia Kebanyakan Adalah Hutan A) ..., Yang Ciri-Cirinya Lebat, Pohonnya
Tinggi, Selalu Hijau Dan Banyak Terdapat Tumbuhan Epiphyta, Contohnya Tanaman B)
....
6. Hutan Yang Tumbuh Di Daerah Yang Bersuhu Tinggi , Tahan Dengan Kekeringan
(Kemarau) Dan Daunnya Selalu Gugur Pada Musim Kering Adalah Hutan A) ...,
Contohnya Tanaman B)....
7. Flora Yang Dapat Tumbuh Di Air Tawar Maupun Asin Adalah Tanaman ....
8. Hutan Di Daerah Dingin/Kutub Yaitu ....

Modul Biogeografi
Jenis Dan Persebaran Fauna di Indonesia dan Dunia

Setelah Mempelajari Kegiatan 9 dan 10 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


1. Menjelaskan Jenis-Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia; Dan
2. Menyebutkan Pembagian Wilayah Fauna Di Dunia.

Pola Persebaran Fauna Di Indonesia Sama Dengan Pola Persebaran Tumbuhan, Yaitu Di
Bagian Barat, Faunanya Mempunyai Kemiripan Dengan Fauna Asia, Di Bagian Timur Faunanya
Mirip Dengan Fauna Di Australia, Dan Diantara Kedua Daerah Tadi, Faunanya Merupakan
Fauna Daerah Peralihan. Hal Tersebut Dimungkinkan Karena Pada Zaman Es Indonesia Pernah
Menyatu Dengan Asia Dan Australia. Pada Masa Itu Indonesia Menjadi Jembatan Persebaran
Hewan Dari Asia Dan Australia. Sekarang Kita Bahas Dahulu Mengenai Jenis-Jenis Dan
Persebaran Fauna Di Indonesia.

Jenis-Jenis Dan Persebaran Fauna Di Indonesia

Maeskimun (1985) Menyatakan Beberapa Cirri Khas Fauna Dan Flora Di Wilayah
Indonesia Sebagai Berikut:

a. Fauna Asiatis (Oriental)

Fauna Ini Tersebar Di Bagian Barat Yang Meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Dan Bali. Daerah Ini Juga Disebut Daerah Fauna Dataran Sunda.

Fauna Asiatis Antara Lain Adalah: Gajah India Di Sumatera, Harimau Terdapat Di Jawa,
Sumatera, Bali, Badak Bercula Dua Di Sumatera Dan Kalimantan, Badak Bercula Satu Di
Jawa, Orang Utan Di Sumatera Dan Kalimantan, Kancil Di Jawa, Sumatera Dan Kalimantan,
Dan Beruang Madu Di Sumatera Dan Kalimantan. Hal Yang Menarik Adalah Di Kalimantan
Tidak Terdapat Harimau Dan Di Sulawesi Terdapat Binatang Asiatis Seperti Monyet,
Musang, Anoa, Dan Rusa. Di Nusa Tenggara Terdapat Sejenis Cecak Terbang Yang
Termasuk Binatang Asia. Fauna Endemik Di Daerah Ini Adalah, Badak Bercula Satu Di Ujung
Kulon Jawa Barat, Beo Nias Di Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda Dan Orang Utan Di
Kalimantan. Dapatkah Anda Menyebutkan Fauna Asiatis Lainnya?
Pulau Jenis Fauna
Sumatera Gajah, Harimau, Tapir, Badak, Orang Utan, Kera,
Pelanduk, Siamang, Kijang, Ular, Kambing,
Burung Kakaktua, Kutilang, Tekukur, Dan Gereja

Modul Biogeografi
Jawa Harimau, Badak, Tapir, Domba, Kambing, Rusa,
Kerbau Liar, Monyet, Ular, Musang, Burung Gereja
Dan Burung
Belibis.
Kalimantan Orang Utan, Kukang, Monyet Bekantan,
Kijang, Musang, Pelanduk, Buaya, Burung
Elang,
Pekakak, Kakatua, Rajawali, Serta Ular Piton Dan Kobra.

Gambar 3.1. Berbagai Jenis Fauna Asiatis.


b. Fauna Australis
Fauna Ini Terdapat Di Irian Jaya Dan Pulau-Pulau Disekitarnya. Binatang-Binatangnya
Mempunyai Kesamaan Dengan Binatang-Binatang Di Benua Australia. Daerah Ini Juga
Disebut Fauna Dataran Sahul., Contohnya Antara Lain: Kanguru, Kasuari, Kuskus, Burung
Cendrawasih Dan Berbagai Jenis Burung Lainnya, Reptil, Dan Amphibi. Apakah Anda Dapat
Menyebutkan Lainnya?

Gambar 3.2. Fauna Australis.

Modul Biogeografi
c. Fauna Peralihan
Fauna Peralihan Tersebar Di Maluku, Sulawesi, Dan Nusa Tenggara. Daerah Fauna
Peralihan Dibatasi Oleh Garis Wallace Yang Membatasi Dengan Fauna Di Dataran Sunda
Dan Garis Weber Yang Membatasi Dengan Fauna Di Dataran Sahul. Contoh Faunanya
Antara Lain: Babi Rusa, Anoa, Kuskus, Biawak, Katak Terbang. Katak Terbang Ini Juga
Termasuk Fauna Asiatis. Di Daerah Fauna Peralihan Juga Terdapat Fauna Endemik Seperti:
Komodo Di P.Komodo Dan Pulau-Pulau Sekitarnya, Tapir (Kerbau Liar), Burung Kasuari Di
Pulau Morotai, Obi, Halmahera Dan Bacan.
Pulau Jenis Fauna
Sulawesi Dan Rusa, Anoa, Musang, Dan Monyet

Sekitarnya
Kepulauan Nusa Sapi, Rusa, Komodo, Domba, Burung

Tenggara Kakaktua, Jalak, Dan Nuri

Gambar 3.3. Fauna Peralihan.


Demikian Telah Anda Pelajari Pembagian Kelompok Fauna Indonesia. Termasuk Kelompok
Manakah Fauna Di Tempat Anda Tinggal? Jenis-Jenis Hewan Apa Saja Yang Ada Di Daerah
Anda?

Setelah Anda Mengetahui Pembagian Jenis Fauna Di Indonesia, Kini Anda Akan Mempelajari
Tentang Jenis-Jenis Fauna Di Dunia Yang Dibedakan Berdasarkan Wilayahnya.

Pembagian Wilayah Fauna Dunia


Persebaran Hewan Di Muka Bumi Ini Didasarkan Oleh Faktor Fisiografik, Klimatik Dan Biotik
Yang Berbeda Antara Wilayah Yang Satu Dengan Lainnya, Sehingga Menyebabkan Perbedaan
Jenis Hewan Di Suatu Wilayah. Seperti Diketahui Setiap Spesies Hewan Mempunyai
Kemampuan Yang Berbeda Dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan. Andaikan Tidak Ada
Hambatan-Hambatan Maka Persebaran Hewan Akan Berjalan Terus. Misalnya Hewan Yang
Biasa Hidup Di Pegunungan Akan Sulit Hidup Di Dataran Rendah. Atau Hewan Yang Biasa
Hidup Di Daerah Panas Akan Sulit Hidup Di Daerah Yang Beriklim Dingin Atau Kurang Curah
Hujannya. Di Samping Itu Faktor Sejarah Geologi Juga Mempengaruhi Persebaran Hewan Di

Modul Biogeografi
Wilayah Tertentu Karena Wilayah Tersebut Pernah Menjadi Satu. Namun Hewan Berbeda
Dengan Tumbuhan Yang Bersifat Pasif. Pada Hewan, Bila Habitatnya Dirasakan Sudah Tidak
Cocok, Seringkali Secara Masal Mengadakan Migrasi Ke Tempat Lainnya. Oleh Karena Itu Pola
Persebaran Fauna Tidak Setegas Persebaran Flora. Adakalanya Hewan Khas Di Suatu Wilayah
Juga Terdapat Di Wilayah Lainnya.

Pada Tahun 1876 Alfred Russel Wallace Membagi Wilayah Persebaran Fauna Atas 8 Wilayah
Yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical Dan Neartik, Oceanik Dan
Antartik. Untuk Lebih Jelas Dan Pemahaman Anda Semakin Mantap Mengenai Letak Wilayah
Persebarannya, Cobalah Sambil Mempelajari Materi Ini Juga Menggunakan Peta Dunia.
Kedelapan Wilayah Persebaran Fauna Tersebut Adalah Sebagai Berikut.

a. Wilayah Ethiopian
Wilayah Persebarannya Meliputi Benua Afrika, Dari Sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar Dan Selatan Saudi Arabia.Hewan Yang Khas Daerah Ini Adalah: Gajah Afrika,
Badak Afrika, Gorila, Baboon, Simpanse, Jerapah. Mamalia Padang Rumput Seperti Zebra,
Antilope, Kijang, Singa, Jerapah, Harimau, Dan Mamalia Pemakan Serangga Yaitu
Trengiling. Mamalia Endemik Di Wilayah Ini Adalah Kuda Nil Yang Hanya Terdapat Di Sungai
Nil, Mesir. Namun Di Madagaskar Juga Terdapat Kuda Nil Namun Lebih Kecil. Menurut
Sejarah Pulau Madagaskar Pernah Bersatu Dengan Afrika. Wilayah Ethiopian Juga Memiliki
Hewan Yang Hampir Sama Dengan Di Wilayah Oriental Seperti: Golongan Kucing, Bajing,
Tikus, Babi Hutan, Kelelawar, Dan Anjing.

Gambar 3.4. Fauna Ethiopian.


b. Wilayah Paleartik
Wilayah Persebarannya Sangat Luas Meliputi Hampir Seluruh Benua Eropa, Uni Sovyet,
Daerah Dekat Kutub Utara Sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris Di Eropa Barat
Sampai Jepang, Selat Bering Di Pantai Pasifik, Dan Benua Afrika Paling Utara. Kondisi
Lingkungan Wilayah Ini Bervariasi, Baik Perbedaan Suhu, Curah Hujan Maupun Kondisi
Permukaan Tanahnya, Menyebabkan Jenis Faunanya Juga Bervariasi. Beberapa Jenis Fauna
Paleartik Yang Tetap Bertahan Di Lingkungan Aslinya Yaitu Panda Di Cina, Unta Di Afrika
Utara, Binatang Kutub Seperti Rusa Kutub, Kucing Kutub, Dan Beruang Kutub. Binatang-
Binatang Yang Berasal Dari Wilayah Ini Antara Lain Kelinci, Sejenis Tikus, Berbagai Spesies
Anjing, Kelelawar. Bajing, Dan Kijang Telah Menyebar Ke Wilayah Lainnya.

Modul Biogeografi
Gambar 3.5. Fauna Palearktik.

Modul Biogeografi
c. Wilayah Nearktik
Wilayah Persebarannya Meliputi Kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara Dekat Kutub
Utara, Dan Greenland. Hewan Khas Daerah Ini Adalah Ayam Kalkun Liar, Tikus Berkantung
Di Gurun Pasifik Timur, Bison, Muskox, Caribau, Domba Gunung. Di Daerah Ini Juga
Terdapat Beberapa Jenis Hewan Yang Ada Di Wilayah Palearktik Seperti: Kelinci, Kelelawar,
Anjing, Kucing, Dan Bajing. (Lihat Gambar 3.6)

Gambar 3.6. Fauna Nearktik.


d. Wilayah Neotropikal
Wilayah Persebarannya Meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, Dan Sebagian Besar
Meksiko. Iklim Di Wilayah Ini Sebagian Besar Beriklim Tropik Dan Bagian Selatan Beriklim
Sedang. Hewan Endemiknya Adalah Ikan Piranha Dan Belut Listrik Di Sungai Amazone,
Lama (Sejenis Unta) Di Padang Pasir Atacama (Peru), Tapir, Dan Kera Hidung Merah.
Wilayah Neotropikal Sangat Terkenal Sebagai Wilayah Fauna Vertebrata Karena Jenisnya
Yang Sangat Beranekaragam Dan Spesifik, Seperti Beberapa Spesies Monyet, Trenggiling,
Beberapa Jenis Reptil Seperti Buaya, Ular, Kadal, Beberapa Spesies Burung, Dan Ada
Sejenis Kelelawar Penghisap Darah.

Modul Biogeografi
e. Wilayah Oriental
Fauna Di Wilayah Ini Tersebar Di Kawasan Asia Terutama Asia Selatan Dan Asia Tenggara.
Fauna Indonesia Yang Masuk Wilayah Ini Hanya Di Indonesia Bagian Barat. Hewan Yang
Khas Wilayah Ini Adalah Harimau, Orang Utan, Gibbon, Rusa, Banteng, Dan Badak Bercula
Satu. Hewan Lainnya Adalah Badak Bercula Dua, Gajah, Beruang, Antilop Berbagai Jenis
Reptil, Dan Ikan. Adanya Jenis Hewan Yang Hampir Sama Dengan Wilayah Ethiopian Antara
Lain Kucing, Anjing, Monyet, Gajah, Badak, Dan Harimau, Menunjukkan Bahwa Asia Selatan
Dan Asia Tenggara Pernah Menjadi Satu Daratan Dengan Afrika.

Gambar 3.7. Fauna Oriental.


f. Wilayah Australian
Wilayah Ini Mencakup Kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, Dan Pulau-Pulau
Sekitarnya. Beberapa Hewan Khas Wilayah Ini Adalah Kanguru, Kiwi, Koala, Cocor Bebek
(Sejenis Mamalia Bertelur). Terdapat Beberapa Jenis Burung Yang Khas Wilayah Ini Seperti
Burung Cendrawasih, Burung Kasuari, Burung Kakaktua, Dan Betet. Kelompok Reptil Antara
Lain Buaya, Kura-Kura, Ular Pitoon.
g. Wilayah Oceanik
Fauna Di Wilayah Ini Tersebar Di Kawasan Kepulauan Di Samudra Pasifik. Wilayah Ini
Merupakan Pengembangan Dari Wilayah Australian Daratan, Dengan Spesifikasi Fauna
Tertentu. Oleh Karena Itu Jenis Faunanya Hampir Sama Dengan Wilayah Australian.
h. Wilayah Antartik
Seperti Namanya Maka Wilayahnya Mencakup Kawasan Di Kutub Selatan. Jenis Fauna Yang
Hidup Di Daerah Ini Memiliki Bulu Lebat Dan Mampu Menahan Dingin., Misalnya Rusa
Kutub, Burung Pingguin, Anjing Laut, Kelinci Kutub, Dan Beruang Kutub.

Modul Biogeografi
Kini Anda Telah Menyelesaikan Mempelajari Kegiatan 3 Modul Ini. Bacalah Sekali Lagi Dan
Carilah Sumber-Sumber Lain Baik Dari Majalah, Buku-Buku, Video, Dan Acara Televisi.
Diskusikan Dengan Teman Atau Guru Bila Ada Hal Yang Perlu Lebih Diperjelas Lagi.

Setelah Itu Coba Anda Kerjakan Tugas Di Bawah Ini.

Modul Biogeografi
KEGIATAN 3

1. Wilayah Fauna Indonesia Terbagi Atas 3 Kelompok


Yaitu: A) .... B) ... C) ....
2. Beo Nias Dan Badak Bercula Satu Termasuk Hewan Endemik Dari Wilayah Fauna ....
3. Dalam Pembagian Wilayah Fauna Di Indonesia Burung Kasuari Dan Cendrawasih
Termasuk Dalam Wilayah A) ... Sedangkan Dalam Pembagian Wilayah Fauna Di Dunia
Masuk Dalam Wilayah B) ....
4. Menurut Persebaran Fauna Di Indonesia Komodo Termasuk Hewan Di Wilayah ....
5. Gorila Dan Simpanse Adalah Hewan Khas Di Dunia Dari Wilayah ....
6. Kanguru, Kiwi, Koala Adalah Hewan Khas Dari Wilayah ....
7. Wilayah Neotropikal Terkenal Sebagai Wilayah Fauna Karena Jenis Faunanya Yang
Sangat
Beraneka Ragam Dan Spesifik.
8. Dua Jenis Hewan Endemik Dari Daerah Amazone Adalah A) ... B) ....
9. Sebutkan Ke 8 Wilayah Persebaran Fauna Di Dunia!
10. Cina Terkenal Dengan Hewan Endemiknya Yang Bernama ....

Modul Biogeografi
Usaha - Usaha Pelestarian Flora Dan Fauna

Setelah Mempelajari Kegiatan 11 dan 12 Ini, Anda Diharapkan Dapat:


1. Menjelaskan Pemanfaatan Flora Dan Fauna;
2. Menjelaskan Upaya-Upaya Untuk Pelestarian Flora Dan Fauna; Dan
3. Menyebutkan Contoh Daerah-Daerah Yang Terdapat Suaka Alam Dan Suaka
Margasatwa.

Pemanfaatan Flora Dan Fauna

Keberadaan Flora Dan Fauna Tak Dapat Dipisahkan Didalam Kehidupan Manusia. Tumbuhan
Dan Hewan Mempunyai Manfaatnya Yang Besar Bagi Kehidupan Manusia. Ada Saling
Ketergantungan Antara Tumbuhan, Hewan Dan Manusia Untuk Kelangsungan Hidup Mereka
Masing-Masing. Sebagian Hewan Mempunyai Andil Bagi Pertumbuhan Dan Persebaran
Tumbuhan. Binatangpun Hidup Dari Tetumbuhan Juga. Bahkan Binatang Karnivora, Seperti
Harimau Misalnya, Sesungguhnya Bergantung Pada Tumbuhan Karena Makanannya Terdiri
Dari Binatang Herbivora Yang Hidupnya Dari Tetumbuhan Ketergantungan Flora Dan Fauna
Pada Manusia Adalah Dalam Upaya Perkembangbiakan, Persebaran, Dan Pelestariannya.

Dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Manusia Memanfaatkan Flora Dan Fauna
Untuk Berbagai Tujuan. Pemanfaatan Flora Dan Fauna Oleh Manusia Antara Lain Adalah Untuk
:

a. Dikonsumsi
Manusia Membutuhkan Makanan Dari Tumbuh-Tumbuhan Dan Hewan Untuk Keperluan
Tubuhnya Agar Tetap Hidup Dan Sehat. Oleh Sebab Itu Beberapa Jenis Tumbuhan Dan
Hewan Tertentu Dikonsumsi Oleh Manusia.
b. Tujuan Pendidikan Dan Penelitian
Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam Merupakan Tempat Yang Sangat Ideal Untuk Tujuan
Pendidikan Dan Penelitian Karena Keadaan Alamnya Mempunyai Kekhasan Jenis-Jenis
Tumbuhan, Hewan Dan Ekosistemnya.
c. Sarana Rekreasi
Keanekaragaman Flora Dan Fauna Digunakan Pula Untuk Tujuan Rekreasi Sehingga Dapat
Menghasilkan Devisa Bagi Pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor Dan Kebon Raya
Cibodas, Di Jawa Barat, Pulau Komodo Di P. Komodo, Tanjung Puting Di Kalimantan, Dan
Ujung Kulon Di Jawa Barat Dijadikan Tempat Wisata Dan Banyak Diminati Oleh Turis
Domestik Dan Luar Negeri. Apakah Di Daerah Anda Ada Cagar Alam Atau Suaka
Margasatwa Yang Dijadikan Tempat Wisata? Pernahkah Anda Mengunjunginya Dan
Manfaat Apa Yang Anda Peroleh Di Sana?

Modul Biogeografi
Fungsi Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam
Sebelum Membicarakan Tentang Fungsi Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam, Terlebih Dahulu
Anda Harus Mengerti Apa Yang Dimaksud Dengan Suaka Alam, Suaka Margasatwa, Dan Cagar
Alam.
Suaka Alam Merupakan Kawasan Di Daratan Dan Perairan Yang Mempunyai Fungsi Utama
Sebagai Kawasan Perlindungan Dan Pengawetan Keanekaragaman Tumbuhan Dan Hewan
Serta Tata Lingkungannya. Suaka Alam Merupakan Usaha Konservasi Flora Dan Fauna Yang
Mencakup Cagar Alam Dan Suaka Margasatwa.
Suaka Margasatwa Adalah Kawasan Suaka Alam Yang Mempunyai Ekosistem Asli, Memiliki Ciri
Khas Berupa Keanekaragaman Dan Keunikan Jenis Satwanya. Suaka Margasatwa Bertujuan
Untuk Melindungi Dan Melestarikan Kelangsungan Hidup Satwa Tertentu Agar Tidak Punah.
Selain Itu Dimanfaatkan Untuk Tujuan Penelitian, Ilmu Pengetahuan,Pendidikan, Menunjang
Budidaya, Pariwisata, Dan Rekreasi.
Cagar Alam Merupakan Kawasan Suaka Alam Yang Karena Keadaan Alamnya Mempunyai
Kekhasan Tumbuhan, Satwa Dan Tata Lingkungannya. Kawasan Ini Untuk Melindungi Dan
Melestarikan Flora Dan Fauna Yang Hidup Di Dalamnya Yang Mempunyai Nilai Tertentu Agar
Dapat Berkembang Sesuai Dengan Kondisi Aslinya. Selain Itu Cagar Alam Juga Dipergunakan
Untuk Kepentingan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Dan Rekreasi.
Dari Uraian Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Fungsi Dari Suaka Margasatwa Dan Cagar
Alam Adalah Sebagai Berikut:
• Melindungi Flora Dan Fauna Dari Ancaman Kepunahan.
• Menjaga Kesuburan Tanah.
• Mengatur Tata Air.
• Menjadi Tempat/Obyek Wisata.
• Menambah Sumber Devisa Negara.
• Menjadi Tempat Belajar Di Lapangan (Praktek).
• Menjadi Tempat Penelitian.

Upaya-Upaya Pelestarian Flora Dan Fauna


Beberapa Jenis Flora Dan Fauna Kini Semakin Sulit Ditemui Karena Banyak Diburu Untuk
Tujuan Tertentu (Dimakan, Untuk Obat, Perhiasan) Maupun Tempat Hidupnya Dirusak Manusia
Misalnya Unntuk Dijadikan Lahan Pertanian, Perumahan, Industri, Dan Sebagainya. Flora Dan
Fauna Yang Jumlahnya Sangat Terbatas Tersebut Dinyatakan Sebagai Flora Dan Fauna
Langka. Untuk Mencegah Semakin Punahnya Flora Dan Fauna Ini Maka Dilakukan Upaya-
Upaya Sebagai Berikut:
a. Ditetapkan Tempat Perlindungan Bagi Flora Dan Fauna Agar Perkembangbiakannya
Tidak Terganggu. Tempat-Tempat Perlindungan Ini Berupa Cagar Alam Bagi Flora Dan
Suaka Margasatwa Bagi Fauna.
b. Membangun Beberapa Pusat Rehabilitasi Dan Tempat-Tempat Penangkaran Bagi
Hewan- Hewan Tertentu, Seperti:
• Pusat Rehabilitasi Orang Utan Di Bohorok Dan Tanjung Putting Di Sumatera.
• Daerah Hutan Wanariset Samboja Di Kutai, Kalimantan Timur.

Modul Biogeografi
• Pusat Rehabilitasi Babi Rusa Dan Anoa Di Sulawesi.
c. Pembangunan Yang Berwawasan Lingkungan, Berarti Pembangunan Harus
Memperhatikan Keseimbangan Yang Sehat Antara Manusia Dengan Lingkungannya.
d. Menetapkan Beberapa Jenis Binatang Yang Perlu Dilindungi Seperti: Soa-Soa (Biawak),
Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci
Liar, Bajing Terbang, Bajing Tanah, Siamang, Macan Kumbang, Beruang Madu, Macan
Dahan Kuwuk, Pesut, Ikan Duyung, Gajah, Tapir, Badak, Anoa, Menjangan, Banteng,
Kambing Hutan, Sarudung, Owa, Sing Puar, Peusing.
e. Melakukan Usaha Pelestarian Hutan, Antara Lain:
• Mencegah Pencurian Kayu Dan Penebangan Hutan Secara Liar.
• Perbaikan Kondisi Lingkungan Hutan.
• Menanam Kembali Di Tempat Tumbuhan Yang Pohonnya Di Tebang.
• Sistem Tebang Pilih.
f. Melakukan Usaha Pelestarian Hewan, Antara Lain:
• Melindungi Hewan Dari Perburuan Dan Pembunuhan Liar.
• Mengembalikan Hewan Piaraan Ke Kawasan Habitatnya.
• Mengawasi Pengeluaran Hewan Ke Luar Negeri.
g. Melakukan Usaha Pelestarian Biota Perairan, Antara Lain:
• Mencegah Perusakan Wilayah Perairan.
• Melarang Cara-Cara Penangkapan Yang Dapat Mematikan Ikan Dan Biota
Lainnya, Misalnya Dengan Bahan Peledak.
• Melindungi Anak Ikan Dari Gangguan Dan Penangkapan.

Daerah-Daerah Suaka Margasatwa Dan Cagar Alam


Kenyataan Menunjukkan Bahwa Jumlah Tumbuhan Dan Hewan Yang Dinyatakan Langka
Semakin Bertambah. Coba Anda Lihat Bagan Di Bawah Ini.

Sumber: Buku Geografi , Tim MGMP Geografi SMU.


Data Di Atas Belum Termasuk Flora Langkanya Atau Yang Dinyatakan Langka. Berarti
Semakin Banyak Fauna Dan Flora Di Negeri Kita Yang Terancam Punah.
Sejak Tahun 1980, Beberapa Kawasan Cagar Alam Atau Suaka Margasatwa Telah Diubah
Statusnya Menjadi Taman Nasional. Dewasa Ini Terdapat 320 Tempat Untuk Taman
Nasional Dan Hutan Lindung, Antara Lain Di Sumatera, Irian Jaya, Jawa, Kalimantan, Dan
Sulawesi. Taman Nasional Dan Hutan Lindung Mempunyai Fungsi Sebagai:
• Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan.
• Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Hewan.
• Pelestarian Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Dan Tata Lingkungan.
Modul Biogeografi
Di Bawah Ini Tabel Beberapa Taman Nasional, Suaka Alam, Dan Margasatwa Di Indonesia.
Tabel 4.1 Beberapa Taman Nasional, Suaka Alam Dan Suaka Margasatwa Di Indonesia.

Guna Lebih Menjamin Perlindungan Bagi Flora Dan Fauna, Berbagai Negara Telah
Mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan Flora Dan Fauna. Jenis Flora Dan Fauna Yang
Dilindungi Dapat Anda Lihat Pada Tabel 4.2 Di Bawah Ini:

Modul Biogeografi
Kini, Pelajaran Pada Kegiatan 4 Telah Selesai. Bacalah Sekali Lagi Dan Jangan Lupa Carilah
Informasi Yang Berhubungan Dengan Pelajaran Ini Dari Sumber-Sumber Lain Seperti Dari
Majalah, Buku-Buku, Video Dan Televisi. Jangan Mengerjakan Tugas Sebelum Anda Benar-
Benar Telah Paham Dan Menguasainya. Diskusikanlah Dengan Teman Atau Guru Bila
Mengalami Kesulitan.

Modul Biogeografi
KEGIATAN 4

Jawablah Soal-Soal Di Bawah Ini!


1. Sebutkan 3 Pemanfaatan Flora Dan Fauna Oleh Manusia!
2. Apakah Perbedaan Utama Antara Suaka Margasatwa Dengan Suaka Alam?
3. Di Antara Binatang-Binatang Bajing Terbang, Macan Kumbang, Gajah, Kelinci, Dan
Bagaimanakah Yang Bukan Binatang Langka?
4. Sebutkan Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Pelestarian Hutan Di Luar Upaya
Konservasi!
5. Sebutkan Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Pelestarian Hewan Di Luar Usaha
Konservasi!
6. Sebutkan Usaha-Usaha Yang Dilakukan Untuk Pelestarian Biota Perairan Di Luar
Usaha Konservasi?
7. Bison Adalah Hewan Langka Di A) ... Dan B) ....
8. Anggrek Adalah Flora Langka Di Negara A) ... Dan B) ....
9. Bunga A) ... Dari Negeri Belanda Dan Bunga B) ... Dari Negara Jepang Adalah Flora
Yang Dinyatakan Langka.
10. Terdapat 2 Taman Nasional Di Jawa Barat Yaitu A) ... Dan B) ....

Modul Biogeografi
KUNCI JAWABAN
KEGIATAN 1

1. A) Asia;
b) Australia.
2. A)
Wallace;
b) Weber.
3. Maluku, Sulawesi Dan Nusa Tenggara.
4. Karena Merupakan Daerah Transisi Antara Dataran Sunda Dan Dataran Sahul.
5. A)
Iklim;
b) Tanah;
c) Air;
d) Tinggi Rendahnya Permukaan Bumi;
e) Manusia, Hewan, Tumbuhan.
6. Iklim, Tanah, Air, Suhu Udara, Angin, Dan Ketinggian Permukaaan Bumi.
7. Curah Hujan.
8. Tanahnya Kurang Subur.

KEGIATAN 2
1. A) Asia;
b) Australia.
2. A) Asiatis (Oriental);
b) Australiatis.
3. Rafflesia Arnoldi.
4. A) Sabana;
b) Nusa Tenggara, Aceh;
c) Australia, Brasilia, Venezuela.
5. A) Hutan Hujan Tropis;
b) Anggrek.
6. A) Musim (Meranggas);
b) Pohon Jati, Kapuk, Angsana.

Modul Biogeografi
7. Bakau Dan Nipah.
8. Hutan Tundra.

KEGIATAN 3
1. A) Fauna Asiatis;
b) Australiatis;
c) Peralihan
2. Fauna Asiatis
3. A) Fauna
Australiatis;
b) Wilayah Australian
4. Peralihan
5. Ethiopian
6. Australian
7. Vertebrata
8. A) Piranha;
b) Belut Listrik.
9. Ethiopian, Paleartik, Nearktik, Neotropikal, Oriental, Australian, Oceanik, Antartik.
10. Panda.

KEGIATAN 4
1. A) Dikonsumsi Dengan Cara Dibudidayakan;
b) Untuk Tujuan Pendidikan Dan Penelitian;
c) Sebagai Sarana Rekreasi.
2. Suaka Margasatwa Hanya Untuk Tempat Perlindungan Dan Pelestarian Hewan
Tertentu Saja Sedangkan Suaka Alam Untuk Hewan Dan Tumbuhan.
3. Kelinci
4. A) Mencegah Pencurian Dan Penebangan Kayu Secara Liar;
b) Memperbaiki Kondisi Lingkungan Hutan;
c) Menanam Kembali Pada Lokasi Pohon Yang Ditebang;
d) Sistem Tebang Pilih.

Modul Biogeografi
5. A) Melindungi Hewan Dari Perburuan Dan Pembunuhan Liar;
b) Mengembalikan Hewan Piaraan Pada Habitatnya;
c) Mengawasi Pengeluaran Hewan Ke Luar Negeri.
6. A) Mencegah Perusakan Wilayah Perairan;
b) Melarang Cara Penangkapan Ikan Yang Dapat Mematikan Ikan.
7. A) Amerika;
b) Kanada.
8. Indonesia Dan Singapura.
9. A) Tulip;
b) Sakura.
10. Ujung Kulon Dan Gede Pangrango.

Kegian 5
1. Biogeografi Adalah Ilmu Pengetahuan Yang Mempelajari Penyebaran/Agihan Makhluk-
Makhluk Hidup Di Seluruh Pemukaan Bumi
Biogeografi Mempelajari Geografi Semua Kehidupan Dalam Konteks Spesies Dan Temporal.
2. Penyebaran Makhluk Hidup Di Permukaan Bumi Dipengaruhi Oleh 6 Faktor Yaitu :
- Sejarah Geologi - Kesuburan Tanah
- Iklim - Keadaan Air
- Fotografi/Morfologi – Manusia
3. Jumlah Spesies Hewan Besar, Disebabkan Karena Dengan Cara Yang Berkemampuan,
Setiap Spesies Hewan Mungkin Tergantung Pada Sekelompok Spesies Tumbuhan Tertentu
Untuk Makanan Dan Kebutuhan Lainnya.
4. Guna Mempelajari Distribuisi Ekonomi Yaitu Untuk Menentukan Mengapa Spesies Terdapat
Didaerah Tertentu.
5. Perbedaannya Yakni Daerah Tropik Mengandung Lebih Banyak Spesies Taksonomi (Sistem
Klasifikasi: Khususnya Dalam Dunia Tumbuhan Dan Hewan) Daripada Di Daerah Iklim
Sedang Atau Daerah-Daerah Arktik, Demikian Pula Pulau- Pulau Mengandung Jauh Lebih
Sedikit Spesies Dibandingkan Dengan Benua-Benua.

Modul Biogeografi
Glosarium

Biogeografi : ilmu tentang penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di


permukaan bumi.
Habitat : Lingkungan Tempat Tumbuhan Atau Binatang Dapat Hidup Dan Berkembang
Secara Alami.
Endemik : Flora Atau Fauna Yang Hanya Terdapat Pada Daerah Tertentu.
Ekosistem : Sistem Kehidupan Yang Terdiri Dari Komponen Biotik Dan Abiotik.
Ekologi : ilmu yang mempelajari tentang kegiatan makhluk hidup di dalam pemukimannya
yang alamiah
Adaptasi : Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru
Fauna : dunia hewan
Flora : dunia tumbuh-tumbuhan
Cagar Alam : sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna yang ada di
dalamnya.
Rantai Makanan : peristiwa makan dan dimakan pada suatu urutan tertentu.
Steppa : wilayah yang ditumbuhi oleh rumput-rumputan pendek.
Taiga : jenis hutan yang terdapat di daerah yang beriklim dingin dengan daun seperti
jarum dan berlapis zat lilin.
Hutan heterogen:
hutan yang tumbuh tumbuhannya bermacammacam: ada yang tinggi, ada yang
rendah, ada yang besar, dan ada yang kecil.
Hutan homogeny:
hutan yang terdiri dari tumbuhan satu jenis, tidak begitu lebat, mudah dimasuki
dan diusahakan.
Kawasan pelestarian alam:
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun perairan yang mempunyai
fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya.
Kawasan suaka alam:
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah
system penyangga kehidupan.
Lingkungan biologis:
segala sesuatu di sekitar kita yang tergolong organisme hidup seperti tumbuhan
dan hewan.
Lingkungan fisik:
segala sesuatu di sekitar kita berupa benda mati, seperti kendaraan, gunung, air,
sungai, danau, laut, tanah, dan lain-lainnya.
Lingkungan hidup:
suatu ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan
tak hidup lainnya.

Modul Biogeografi
Bioma : bentang lahan yang memiliki karakteristik khas yang berdasarkan keadaan
iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
Conifer : vegetasi berdaun jarum.

Modul Biogeografi
Daftar Pustaka

Anonimus, 1985, Atlas Geografi Indonesia dan Dunia, Pustaka Ilmu, Jakarta.
Biogeography dari https://biologydictionary.net/biogeography/
Brotowidjojo, Mukayat Djarubit, 1990, Zoologi Dasar, Erlangga, Jakarta
Burton, M (1981). The International Book of The Forest.London: Mitchel Beazly
Publishers.
Butter Worth and Co, Ltd.Kendeigh, S.C. (1980). Ecology with Special Reference to
Animals and Man.New Delhi: Prentice-Hall of India.
Djambatan. Robinson, H. (1982). Biogeography. London: McDonald and Evans.Whitten,
T.,
Edwards. A.W.F. and Cavalli-Sforw. LL 1064. Reconstruction of evolutionary trees. In
Plrenen‘c and Phylugmwfiv Classification. Heywood. VII. and McNeil , J. (eds-x).
pp. 67-76. Systematics Association pub. no. 6. London.
Farb, Peter, 1985, Ekologi, Pustaka Alam Life, Jakarta.
Furley, P.A, Newey, W.W. (1983). Geography of The Biosphere. London:
Huggett R.J. 1998. Fundamentals of Biogeography. Routledge: London Maeskimun, Taty,
1985, Flora Fauna dan Kelestarian, Bina Karya, Jakarta. Supriana, Jutna. 2008.
Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Maeskimun, Taty, 1985, Flora Faunadan Kelestarian, Bina Karya, Jakarta.
Marado, Mara, 1985, Fauna Indonesia, Bina Karya, Jakarta.
Odum, E.P. (1975). Ecology: The Link Between The Social Sciences. New York: Oxford
andIBH Publishing Co.
Otto Soemarwoto. (2001). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta.
Polunin, Nicolas, 1994, Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun,
Gajah Mada University Press, yogyakarta.
Posadas, P , J.V.Crisci,L. Katinas 2006. Historical biogeography: A r eviewof its basic
concept and criticalissues. Journal of Arid Environment.66 : 389-403
Soeriaatmadja,R.E. and Afif, S.A. 1999. The Ecology of Java and Bali.Dalhousie
University: Canadian Internasional Development Agency.
Veron, J.E.N, , M.D. Lindon,T.Emre,L.Galison,K. S Tuarth, S-S.Mary, And P. N Ate 2009.

Modul Biogeografi
Delineating the Coral Triangle. Galaxea, Journal of Coral R eef Studies.11: 9 1-100
Williams, DM and M.C. Ebach. 2008. Foundations of Systematics and Biogeography.
Springer Science Business. Media LLC, New York, USA,

Modul Biogeografi

Anda mungkin juga menyukai