Anda di halaman 1dari 20

TUMBUHAN DAN HEWAN

Makalah

Diajukan guna melengkapi dan memenuhi syarat tugas mata kuliah Pendidikan
Sains AUD

Dosen Pengampu :
Agustiningsih S.Pd.,M.Pd.

Kelas A

Disusun Oleh :
Nafidia Rahma Robita (190210205001)
Fifi Afianti (190210205002)
Dinda Shafira Ramadhani (190210205006)
Niken Dwi Novita Sari (190210205029)
Tsaniyah Farah Madinah (190210205102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, Taufiq,
serta Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tumbuhan dan Hewan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah
Pendidikan Sains AUD pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari beberapa pihak. Oleh karena
itu, kami ingin menyampaikan terimakasih kepada piha-pihak sebagai berikut:
1. Ibu Agustiningsih S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pengampu Matakuliah Pendidikan
Sains AUD;
2. Teman-teman kelas A PG PAUD angkatan 2019;
3. Tidak lupa juga anggota kelompok selaku penyusun makalah.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun
referensi bagi pembaca maupun penulis. Kami menyadari bahwa makalah ini
tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berkenaan dengan hal tersebut, dengan
kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang positif. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya akademisi di
lingkungan Universitas Jember.

Jember, 5 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................ 2
BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................... 3
2.1 Pengertian Tumbuhan...................................................... 3
2.2 Jenis Tumbuhan................................................................ 4
2.3 Morfologi Tumbuhan....................................................... 6
2.4 Pengertian hewan.............................................................. 7
2.5 Jenis Hewan....................................................................... 10
2.6 Strategi Pengenalan Tumbuhan Dan Hewan Untuk
Anak Usia Dini.................................................................. 15
BAB 3. KESIMPULAN........................................................................ 16
DAFTAR PUSATAKA........................................................................ 17

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan untuk anak usia dini yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang harus
kita rawat seperti diberi pupuk, disirami dan simbiosis mutualisme atau saling
menguntungkan, sehingga didunia setiap tanaman dan makhluk lainnya saling
melengkapi seperti hewan memerlukan tumbuhan dan tumbuhan juga membantu
hewan Pentingnya kecerdasan naturalis ditumbuhkan pada anak sejak dini melalui
strategi pembelajaran yang sesuai, sehingga kepedulian terhadap lingkungan
sekitar dan alam akan semakin melekat dalam diri anak sampai masa dewasa.
Kondisi lingkungan hewan dapat berubah setiap saat. Perubahan kodisi
lingkungan tempat hidup hewan dapat menimbulkan perubahan dalam tubuh
hewan sehingga hewan perlu merespon dengan cara yang tepat. Setiap jenis
lingkungan memiliki berbagai faktor yang dapat menjadi rangsang bagi hewan.
Setiap jenis lingkungan memberikan tantangan yang berbeda terhadap hewan dan
setiap tantangan dari lingkungan hewan akan ditanggapi oleh hewan dengan cara
tertentu yang spesifik.
Pengenalan tumbuhan dan hewan pada anak usia dini sangat penting sebab
anak dapat memahami konsep dasar kehidupan, seperti membedakan makhluk
hidup dan yang tidak hidup. Anak juga dikenalkan tentang pentingnya tumbuhan
dan hewan dalam menunjang kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan di atas terdapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian tumbuhan?
2. Apa jenis dan morfologi tumbuhan?
3. Apa penge rtian hewan?
4. Bagaimana jenis hewan?
5. Apa strategi pengenalan hewan dan tumbuhan pada AUD?

1
1.3 Tujuan
Dari uraian makalah ini memiliki tujuan untuk:
1. Menjelaskan pengertian tumbuhan.
2. Menjelaskan jenis dan morfologi tumbuhan.
3. Mendeskripsikan pengertian hewan.
4. Menjelaskan jenis hewan.
5. Menjelaskan strategi pengenalan hewan dan tumbuhan pada AUD.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuhan


Tumbuhan untuk anak usia dini yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang harus
kita rawat seperti diberi pupuk, disirami dan simbiosis mutualisme atau saling
menguntungkan, sehingga didunia setiap tanaman dan makhluk lainnya saling
melengkapi seperti hewan memerlukan tumbuhan dan tumbuhan juga membantu
hewan Pentingnya kecerdasan naturalis ditumbuhkan pada anak sejak dini melalui
strategi pembelajaran yang sesuai, sehingga kepedulian terhadap lingkungan
sekitar dan alam akan semakin melekat dalam diri anak sampai masa dewasa.
Seperti yang dijelaskan oleh Iskandar (2013, hlm. 213) bahwa penyampaian
materi lingkungan dapat diberikan sejak anak berada di lingkungan pendidikan
anak usia dini. Sambil bermain anak-anak dapat diajak mengenal tentang
tumbuhan atau hewan. Dengan demikian pengetahuan dan nilai-nilai mengenai
lingkungan dapat dikenalkan kepada anak-anak sehingga keyakinan anak tentang
nilai tersebut akan semakin kuat.
Fungsi pendidikan bagi anak usia dini diantaranya adalah mengenalkan anak
dengan dunia sekitar seperti field trip ke taman Safari, dengan tujuan selain dapat
mengenal bermacam-macam ciptaan Tuhan juga dapat mengenal berbagai macam
tanaman dan hewan serta mengenal perbedaan udara panas dan dingin (Mursid,
2015, hlm. 18). Artinya taman atau kebun dapat dijadikan sebagai media nyata
untuk mengenal berbagai jenis tanaman dan berbagai hal yang ada disekitarnya
sehingga diduga dapat meningkatkan kecerdasan naturalis anak.
Senada dengan itu Johnson (2014, hlm. 129) menjelaskan bahwa lingkungan
anak usia dini yang berkualitas di luar kelas tidak hanya berfungsi sebagai tempat
mengeluarkan energi, tetapi mencakup unsur-unsur untuk menarik alam liar agar
memberikan pengalaman bagi anak untuk bekerja dengan tekstur dan alat-alat
yang nyata. Seperti anak-anak menggali, menangani dan menjelajahi mengenai
cacing, merawat tanah, atau merawatsebuah taman kupu-kupu sehingga hal
tersebut mengajarkan anak tentang empati serta mengembangkan keterampilan
motorik dan bahasa sertakecerdasan naturalis.

3
Kegiatan pembelajaran menggunakan kebun atau tanaman telah
dikembangkan di sekolah Taman Kanak-kanak dengan tujuan menumbuhkan
kecerdasan naturalis. Kegiatan berkebun diimplementasikan ke dalam kurikulum
2013 melalui tema tanaman. Mengenai hal ini Suyadi & Dahlia (2014, hlm.105)
menjelaskan bahwa kecerdasan naturalis dapat dikembangkan dengan cara
mengajak anak-anak ke kebun sekolah dan bercocok tanam, seperti menanam
jagung. Anak-anak diajarkan untuk memelihara tanaman dengan menyiram,
membersihkan rumput, memberi pupuk dan seterusnya.
Pada aspek asal tumbuhan, baik dari biji, tunas dan sebagainya , apalagi
untuk penjelasan kepada anak artinya pembelajaran sains yang diterapkan dengan
penjelasan tentang tumbuhan atau tanaman mudah apabila dikombinasikan
dengan metode eksperimen yang biasa dilakukan dengan menggunakan contoh
tumbuhnya kacang ijo menjadi kecamba.Aspek ukuran tumbuhan yang sedang
tumbuh Ukuran setiap tanaman tidak sama tergantung kesuburan dan bibit dari
tanaman itu sendiri, maka guru lebih cenderung memberikan anak kesempatan
mengukur tanaman sesuai dengan kondisi saat ini. Dan prediksi tumbuh disaat
mendatang.

2.2 Jenis-jenis Tanaman


Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam
hayati dan keanekaragaman flora dan fauna yang tersebar diseluruh wilayah
Nusantara. Kekayaan alam yang dimiliki harus dilindungi dan dilestarikan supaya
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga untuk kelestarian dimasa yang akan
datang. Ada beberapa jenis tanaman yang berkebang di yaitu:
a) Tanaman Buah
Tanaman buah merupakan tanaman yang memiliki buah yang dapat
diolah ataupun dimakan secara langsung oleh manusia dan hewan. Adapun
beberapa contoh tanaman buah:
 Pisang
 Apel
 Semangka

4
 Durian
 Alpukat
b) Tanaman Sayur
Tanaman sayur merupakan tanaman yang biasanya dimanfaatkan
bagian daun, batang juga bunganya untuk diolah dan di konsusi oleh
masyarakat. Adapun beberapa contoh sayuran:
 Bayam
 Sawi
 Kol
 Bunga turi
 Bunga kecombrang
c) Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan jenis tanaman yang dimanfaatkan
masyarakat untuk menjadi dekorasi suatu tempat agar menambahkan kesan
indah pada suatu tempat tersebut. Biasanya tanaman hias yang digunakan
yaitu tanaman yang memiliki daun atau bunga yang berbentuk indah dan
menarik. Berikut merupakan contoh tanaman hias:
 Tanduk rusa
 Anggrek
 Kaktus
 Lidah mertua
d) Tanaman Obat
Tanaman obat adalah tanaman yang dimanfaatkan masyarakat untuk
mengobati suatu penyakit tertentu atau membatu menjaga kesehatan tubuh.
Adapun beberapa ontoh tanaman obat yang ada disekitar kita:
 Jahe
 Kunyit
 Kencur
 Sirih
 Lengkuas

5
2.3 Morfologi Tubuhan
Morfologi berasal dari kata Morphologi yaitu Morphe artinya bentuk dan
logos artinya ilmu yang jika digabung memiki arti ilmu yang mempelajari bentuk-
bentuk luar dari tumbuhan, mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala
variasinya (Siti Sutarmi T, dkk). Karakter morfologi pada tumbuhan yang dapat
diamati meliputi:
1) Akar
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi menyerap air
dan mineral yang ada di tanah. Pada umumnya pertumbuhan akar
mengarah ke dalam tanah. Ada beberapa tumbuhan seperti singkong,
bengkuwang, wortel dan kentang yang akarnya mengalami pembengkakan
karena akar tersebut berfungsi untuk menyimpanan cadangan makanan
bagi tumbuhan.
2) Batang
Batang merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai penopang
tubuh tumbuhan, pengangkut hasil asimiliasi dan menyalurkan air serta zat
hara menuju daun, sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Batang biasanya tumbuh ke arah cahaya atau fototropisme
3) Daun
Daun atau folium merupakan salah satu organ tumbuhan yang biasa
ditemukan pada batang. Daun biasanya berbentuk tipis melebar dan
berwarna hijau, meskipun ada beberapa tumbuhan yang daunnya tidak
berwarna hijau. Adapun beberapa fungsi daun antara lain:
 Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
 Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
 Penguapan air (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi)
 Perkembangbiakan (reproduksi).
4) Bunga

6
Bunga merupakan alat reproduksi seksual (generatif) yang akan
menghasilkan buah. Bunga adalah bagian dari perhiasan tumbuhan yang
biasanya memiliki beragam warna dan bentuk yang menarik.
5) Buah dan Biji
Penyerbukan dan pembuahan adalah langkah awal dalam proses
pembentukkan buah, biji dan lembaga. Penyerbukan adalah bertemunya
benang sari dan kepala putik atau bakal biji. Sedangkan pembuahan yaitu
terjadinya penyatuan antara sel telur dengan inti yang terdapat dalam
serbuk sari. Setelah penyerbukan dan pembuahan maka bakal buah akan
menjadi buah dan bakal biji juga akan berkembang menjadi biji. Buah
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan tumbuhan, didalamnya
terdapat biji sebagai calon tumbuhan baru.

2.4 Pengertian Hewan


Hewan merupakan mahluk hidup yang mampu beradaptasi di berbagai
lingkungan. Hewan dapat hidup di darat dan laut. Ada yang parasit, ada yang
memakan tumbuhan dan hewan, serta ada juga yang hanya memakan tumbuhan
saja. Hewan menampilkan struktur, peran dan aktivitas yang bervariasi. Mereka
dapat ditemukan dalam ukuran, warna, dan bentuk tubuh yang mengagumkan.
Dalam sistem klasifikasi, hewan memiliki karakteristik yang meliputi: organisme
multiseluler atau tubuhnya tersusun atas banyak sel, heterotof atau tidak mampu
menyintesis makanan sendiri, diploid atu kromosom terdiri atas dua sel, dan sel
tubuhnya bersifat eeukariotik atau inti sel diselubungi oleh membrane atau salut
inti. Dalam sistem klarifikasi 5 kerajaan (kingdom, regnum) oleh Robert H.
Whittaker, hewan dimasukkan ke dalam Regnum Animalia yang meliputi Phylum
Porifera (hewan berpori/spon), Cnidara (hewan berongga), Plathyhelminhets
(cacing pipih), Nematoda (cacing giling), Annelida (cacing gelang), Molllusca
(hewan lunak), Echinodermata (hewan berkulit duri) Arthropoda (hewan beruas,
dan Chordata (hewan dengan sumbu tubuh).
Semua hewan adalah multiseluler dalam arti tubuhnya tersusun atas banyak
sel. Dengan definisi in, hewan berbeda dengan organisme bersel satu (Organisme

7
Uniseluler), seperti bakteri (Bacteriae), dan ganggang biru hijau (Cyanophyta)
yang keduanya dimasukkan dalam Regnum Monera; serta organisme unisluler-
koloni yang aktif bergerak yaitu protozoa (Regnum Protista). Organisme
multiseluler tidak hanya hewan saja. Jamur (Regnum Fungi) dan tumbuhan
(Regmum Plate) juga organisme multiseluler. Perbedaan hewan dengan jamur dan
tumbuhan terletak pada struktur selnya. Sel hewan tidak memiliki dingding sel,
tidak memiliki kloroplas, tidak memiliki vakuola pusat, tetapi memiliki sentosom
dan lisosom.
Dalam tubuh hewan, sel terorganisasi secara kompleks membentuk suatu
struktur dan fungsi tertentu yang disebut jaringan, misalnya jaringan epitel,
jaringan darah, jaringan saraf, jaringan tulang, jaringan otot, jaringan konektif.
Khusus pada porifera, sel-sel tubuhnya belum membentuk jaringan sejati.
Beberapa jaringan membentuk struktur dengan tugas tertentu yang disebut organ
seperti mata, tangan, jantung, paru-paru, dan hati. Beberapa organ menyusun satu
sistem untuk menjalankan kerja daal (fisiologi) tertentu, misalnya sistem
pencernaan yang tersusun atas organ mulut, esophagus, lambung, usus kecil, usus
besar, rectum, anus, kelenjar ludah, kelejar pancreas, hati yang menghasilkan
empedu; sistem pernafasan, sistem peredaran, sistem koordinasi, sistem
reproduksi, sistem ekskresi, dan sistem kerangka.
Semua sel hewan bersifat eukariotik dalam arti inti sel diselubungi
membrane atau salut ini dan selnya tersusun atas organel-organel yang kompleska.
Ciri ini membedakan dengan organisme besel satu yang masuk dalam regnum
Monera. Sel hewan tersusun atas berbagai organel sel, antara lain apparat Golgi,
mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, lisosom, dan sentrosom. DNA sel
eukariotik berbentuk linear dan terorganisasi menjadi kromosom. Walaupun
hewan adalah eukariota, tetapi tidak semua eukariota adalah hewan, eukariota
yang bukan hewan ialah tumbuhan, fungsi, dan Protista.
Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual dan lainnya dapat
berproduksi secara aseksual. Reproduksi adalah proses suatu organisme
menghasilkan keturunan baru. Proses reproduksi seksual meliputi kombinasi
materi genetic dari dua individu berjenis kelamin berbeda (jantan dan betina) atau

8
pada beberapa hewan dihasilkan oleh satu individu saja (hermaprodit).
Reproduksi seksual bukan hanya terjadi pada hewan saja, tetapi juga pada
tumbuhan, jamur, Protista, bakteri yang juga dapat bereproduksi secara seksual.
Beberapa jenis hewan juga bereproduksi secara aseksual, misalnya
pembentukan tunas yang kemudian lepas dari tubuh untuk membentuk individu
baru pada karang dan pembelaan tubuh pada Planarium. Reproduksi seksual akan
menghasilkan keturunan dengan kombinasi genetic yang bervariasi yang
merupakan faktor penting dalam proses seleksi alam dan evolusi.
Sebagian besar hewan memiliki memiliki kemampuan untuk berpindah
tempat (motil), walaupun beberapa bersifat sesilis atau menempel pada dasar
perairan seperti misalnya karang, spons, anelida, brachiopoda, bryozoan,
tunikata,dan hydra selama hidupnya atau pada satu fase hidupnya. Hewan
berpindah dengan menggunakan beberapa cara, misalnya kuda dengan
berjalan/berlari, burung dengan terbang, ikan dengan berenang. Siput dengan
merangkak, dan ular dengan merayap, beberapa hewan, misalnya bintang laut dan
teripang berpindah dengan sangat lambat, sedangkan lainnya seperti cheetah dan
zebra dapat berpindah dengan sangat cepat. Bagi hewan, berpindah
tempat/bergerak memiliki berbagai fungsi antara lain mencari makan,
menghindari pemangsa, mengejar mangsa, dan migrasi atau mempeluas habitat
dan daerah jelajahnya.
Sebagian besar sel tubuh hewan bersifat diploid, yaitu terdapat dua
set/perangkat materi genetic di dalam inti selnya. Pada sel-sel reproduksi hewan
yaitu sel gamet (sel sperma dan sel telur) hanya memiliki satu set materi genetic
saja sehingga bersifat haploid.
Semua hewan bersifat heterotroph dalam arti tidak mampu untuk menyusun
makanan sendiri sehingga untuk memnuhi kebutuhan tubuhnya akan nutrisi
mereka harus makan organisme lainnya. Hal ini berbeda dengan jamur dan
tumbuhan yang mampu menyusun makanan sendiri melalui proses sintesis, yaitu
kemosintesis pada jamur dan fotosintesis pada tumbuhan. Semua makhluk hidup
memerlukan unsur karbon untuk proses-proses dasar ssperti pertumbuhan,
perkembangan, dan reporduksi. Dengan demikian, terdapat du acara organisme

9
untuk mendapatkan karbon: mengembilnya dari lingkungannya (dalam bentuk
karbon dioksida) atau memakan organisme lainnya. Organissme yang mampu
menggunakan karbon anorganik dari lingkungannya seperti jamur dan tumbuhan
di atas disebut ototrof. Tumbuhan hijau mengambil energy dari sinar matahari dan
menghasilkan gula, suatu senyawa organic sederhana. Hewan mendapatkan
karbon melalui proses mencerna organisme lain yang kemudian diserap dalam
bentuk senyawa sederhana untuk digunakan dalam berbagai proses dalam
tubuhnya termasuk energy untuk berbagai aktivitas hewan.
Setiap individu memiliki dan membutuhkan suatu lingkungan tertentu
sebagai hidupnya, dapat berupa lingkungan akuatik maupun terrestrial. Dalam
rangka mempertahankan hidupnya. Setiap individu hewan dituntut untuk mampu
menyelenggarakan berbagai fungsi kehidupan, antara lain makan, ernapas,
bergerak, dan berkembang biak.
Kondisi lingkungan hewan dapat berubah setiap saat. Perubahan kondisi
lingkungan tempat hidup hewan dapat menimbulkan perubahan dalam tubuh
hewan sehingga hewan perlu merespon dengan cara yang tepat. Setiap jenis
lingkungan memiliki berbagai faktor yang dapat menjadi rangsang bagi hewan.
Setiap jenis lingkungan memberikan tantangan yang berbeda terhadap hewan dan
setiap tantangan dari lingkungan hewan akan ditanggapi oleh hewan dengan cara
tertentu yang spesifik. Tanggapan/respon hewan terhadap tantangan yang berasal
dari lingkungannya bertujuan untuk mejaga kondisi homeostasis pada tubuh
hewan itu. Kondisi homeostasisialah kondisi lingkungan dalam tubuh hewan yang
tetap seimbang, Agar hewan dapat tetap hidup, setiap fungsi hidup pada hewan
harus diatur dan dikendalikan dengan cara tertentu.

2.5 Jenis Hewan


Penggolongan hewan /binatang
A. Jenis hewan berdasarkan tempat hidupnya
Berdasarkan tempat hidupnya, hewan digolongkan menjadi tiga
jenis, yaitu hewan darat, hewan air dan hewan amfibi.

10
a. Hewan darat adalah hewan-hewan yang hidupnya didarat. Contohnya,
ayam, kucing, sapi, anjing,
b. Hewan air adaalah hewan-hewan yang hidupnya didalam air.
Contohnya, berbagai jenis ikan seperti, ikan mas, lele, lumba-lumba,
paus, ikan gurame dan masih banyak lagi
c. Hewan amfibi adalah hewan yang hidupnya di darat dan di air.
Contohnya, buaya, katak, dan salamander

B. Jenis hewan berdasarkan jenis makanannya


Berdasarkan jenis makannya penggolongan hewan dibagi menjadi
tiga yaitu
a. Hewan herbivora adalah kelompok hewan yang mekanannya berupa
tumbuh-tumbuhan. Hewan ini memiliki tiga jenis gigi seri dan gigi
taring yang cenderung rata serta gigi geraham yang besar juga
bergerigi. Beberapa hewan herbivore yaitu kambing, kerbau, sapi,
kelinci, kuda, gajah, rusa, dll
b. Hewan karnivora adalah kelompok hewan yang memiliki jenis
makanan berupa daging atau hewan yang lain. Hewan karnivora
memiliki bentuk tubuh yang sesuai untuk berburu dan makan daging,
memiliki gigi yang kuat dan tajam untuk berburu, menerkam,
mencengkam, dan memakan mangsanya. Hewan ini memiliki gigi
taring, dan graham yang tajam, dan kuat untuk mengoyak mangsanya.
Selain itu, hewan ini juga memiliki cakar yang besar dan tajam. Untuk
burung pemangsa, memiliki paruh yang besar, melengkung dan tajam.
Contoh hewan karnivora yaitu, harimau, singa,serigala, burung hantu,
macan tutul dan ikan hiu.
c. Hewan omnivore adalah kelompok hewan yang makananya berupa
tumbuhan dan hewan. Hewan jenis ini pemakan segala mulai dari
buah-buahan, sayuran, daging, serangga, dan lain-lain. Gigi seri
omnivore biasanya besar dengan dasar rata, gigi taringnya cukup tajam

11
untuk mengoyak daging, dan gigi grahamnya besar serta bergerigi.
Contoh hewan omnivore adalah tikus, ayam, monyet, tupai.
C. Jenis hewan berdasarkan penutup tubuhnya
Hewan berdasarkan penutupnya digolongkan menjadi tiga.
Penutup tubuh ini berguna sebagai pelindung dari cuaca panas maupun
diging dan juga sebagai pelindung diri dari musuhnya. Penjelasan sebagai
berikut
a. Hewan bersisik. Jenis hewan yang bersisik memiliki ciri –ciri yaitu
tubuhnya ditutpi oleh sisik. Contohnya ikan, ular, dan kadal
b. Hewan berbulu. Kelompok hewan ini sekujur tubuhnya ditutupi oleh
bulu yang menutupinya.contoh hewan berbulu yaiu inik, burung, ayam
c. Hewan berambut. Golongan hewan ini tertutupi oleh ambut.
Contohnya kucing, beruang, dan monyet.
D. Jenis hewan berdasarkan cara bergeraknya
Hewan yang bergerak dengan beberapa cara. Berdasarkan cara
geraknya hewan dikelompokan menjadi, sebagai berikut
a. Hewan yang berjalan dan berlari, hewan ini bergerak dengan cara
berjalan dan berlari terkadang hewan ini berlari sangat cepat untuk
memangsa pemburu atau mengejar sesuatu. Contohnya, ayam, kucing,
unta, harimau, macan, sapi, dan masuh banyak lagi
b. Hewan melompat, hewan melompat yaitu hewan yang bergerak
dengan menggunakan kedua kaki belakangnya untuk melompat.
Contohnya, kanguru, katak, kutu, kelinci
c. Hewan berenang, hewan ini berenang menggunakan siripnya,
contohnya, ikan, singa laut, cumu-cumi
d. Hewan yang terbang. Kelompok hewan ini terbang menggunakan
sayapnya, sebagain besar unggas bisa terbang, yaitu berbagai jenis
burung
e. Hewan yang terbang. Hewan ini bergerak mengguakan bagian
tubuhnya ada juga bergerak dengan kakinya, namun kakinya sangat

12
pendek saat menyentuh tanah. Contoh hewan yang melata adalah
cacing, siput, komodo, kadal, buaya, dan ular
E. Jenis hewan berdasarkan cara berkembang biaknya
Berdasarkan cara kembang biaknya hewan digolongkan menjadi
tiga yiatu sebagai berikut
a. Hewan bertelur(Ovipar). Kelompok hewan ini berkembang biak
dengan cara telur. Contohnya hewan ayam, itik, nyamuk, kupu-kupu,
dan kebanyakan ikan
b. Hewan beranak(Vivipar). Kelompok hewan yang berkembang biak
dengan cara beranak. Ciri hewan beranak yaitu induk mengalami
proses melahirkan.contohnya sapi, kambing, kucing, anjing dan masih
banya lagi
c. Hewan bertelur dan beranakk(Ovovivipar). Kelompok hewan ini
berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak. Proses bertelur
dan beranak berlangsung berurutan. Hal tersebut terjadi saat induk
bertelur namun telur tidak langsung keluar dari perutnya, namun
didalam perut terlur akan menetas kemudian terlur yang menetas akan
dikeluarkan dari tubuh induknya. Contoh hewan yang berkembang
biak bertelur dan beranak yaitu ikan hiu, kadal, bunglon
F. Jenis hewan berdasarkan cara bernafasnya
Beberapa jenis hewan memiliki cara bernafas yang berbeda berikut
penggolongan hewan berdasarkan cara bernafasnya.
a. Hewan bernafas menggunakan paru-paru , contohnya ayam, tikus,
anjing, kucing, dan paus
b. Hewan bernafas dengan insang, contohnya yaitu ikan
c. Hewan bernafas menggunakan kulit yaitu cacing
d. Hewan bernafas menggunakan trakea yaitu serangga
e. Hewan yang bernafas menggunakan paru-paru dan kulit adalah katak

2.6 Strategi Pengenalan Tumbuhan Dan Hewan Untuk Anak Usia Dini

13
Pengenalan tumbuhan dan hewan pada anak usia dini sangat penting sebab
anak dapat memahami konsep dasar kehidupan, seperti membedakan makhluk
hidup dan yang tidak hidup. Anak juga dikenalkan tentang pentingnya tumbuhan
dan hewan dalam menunjang kehidupan manusia. Ada beberapa strategi untuk
mengenalkan tumbuhan dan hewan pada anak usia dini, diantaranya adalah
dengan melakukan pengamatan langsung, pengenalan bagian hewan dan
tumbuhan, praktik menanam, dan memelihara hewan.
1. Pengamatan langsung
Observasi atau pengamatan merupakan langkah pertama dalam
pengumpulan berbagai informasi. Observasi yang dimaksud disini adalah
mengajak murid ke lapangan (kebun, taman, kebun binatang, atau peternakan)
untuk mengamati tumbuhan dan hewan secara langsung. Murid dapat melihat
langsung tumbuhandan hewan dan menggunakan panca inderanya seperti melihat,
meraba, membaui tumbuhan, sehingga dapat menganalisis karakter tumbuhan
tersebut (Hensley, 1999). Semakin banyak keterlibatan panca indera, maka anak
semakin mengerti apa yang sedang dipelajarinya. Obervasi langsung dilakukan
agar siswa mengetahui bentuk n tumbuhan dan hewan,.
Kegiatan observasi langsung adalah kegiatan yang dilakukan di luar kelas
(outdoor), yang dapat memberikan pengalaman baru bagi anak akan lingkungan
alam. Tujuan lainnya yaitu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi anak. Metode observasi ini mengharuskan agar murid dapat
mengamati secara langsung tumbuhan dan hewan di habitatnya, sehingga metode
ini sebaiknya rencanakan untuk mengadakan kunjungan ke kebun sekolah, kebun
budidaya atau lahan pertanian yang mudah diakses.
2. Pengenalan bagian-bagian tumbuhan dan hewan
Pengenalan bagian tumbuhan dan hewan pada anak bertujuan untuk
mendukung anak dalam berinteraksi dengan alam dan memberikan kesempatan
pada anak untuk mengamati, bertanya, dan mencatat kesamaan dan perbedaan
antara bagian-bagian tumbuhan dan hewan. Kegiatan ini dapat dilakukan baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam aktivitas ini, anak akan mengamati
beberapa bagian tumbuhan melalui aktivitas pengamatan langsung dan diskusi

14
kelompok, dengan dibantu alat seperti kaca pembesar (lup) dan alat ukur
(penggaris) dan mendokumentasikan hasil observasi mereka pada lembar kerja
untuk anak. Kebanyakan anak usia prasekolah tertarik pada makhluk hidup lain
dan sudah dapat membedakan ciriciri yang umum terlihat (Sohail, 2015).
Kegiatan ini juga dapat dilakukan melalui game untuk mencari dan
mencocokkan kesamaan bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, bunga
dan sebagainya (Math/ Science Nucleus. 2000). Dengan mendorong anak untuk
mengetahui bahwa tumbuhan terdiri dari berbagai bagian, hal ini dapat
memfasilitasi anak untuk dapat berpikir lebih detail lagi. Semakin detail cara
berpikir, semakin mendorong kemampuan dalam mengobservasi dan
mengklasifikasi, dan secara bersamaan dapat membangun pembelajaran lebih
lanjut mengenai tumbuhan dan hubungan antara makhluk hidup di alam.
3. Praktik menanam
Praktik menanam tumbuhan bertujuan agar anak dapat mengidentifikasi apa
saja yang dibutuhkan tumbuhan untuk bertahan hidup. Anak juga dapat
diperkenalkan dengan instilah baru seperti cahaya, nutrisi, biji, air. Anak diberi
kesempatan untuk menumbuhkan dan merawat sendiri tumbuhan mereka. Anak
diberi perlengkapan penunjang seperti sebuah pot, tanah, biji, batuan kecil atau
kerikil dan air. Pandu anak untuk menanam biji dengan baik.
Kegiatan ini memiliki tujuan utama yaitu belajar bagaimana tumbuhan butuh
untuk dirawat, dipupuk dan bagaimana cara menanam di kebun. Anak dapat
mengenal berbagai jenis tumbuhan, cara menanamnya dan manfaat tumbuhan
tersebut. Anak akan diajari bagaimana untuk membedakan peralatan-peralatan
berkebun dan cara penggunaannya. Mereka juga akan belajar pentingnya air,
cahaya matahari, jarak tanam, temperatur dan nutrient (tanah) untuk menunjang
pertumbuhan tanaman.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara mengajak anak menanam bunga,
sayur atau buah, dengan tanaman yang aman untuk anak yaitu yang tidak berduri,
tidak berbulu, tidak berdaun kasar, tidakmengandung racun dan sebagainya. Pilih
tanaman yang cepat berbunga atau berbuah, misalnya menanam tomat,
strawberry, ketimun, wortel, aneka bunga, dan sebagainya.

15
4. Memelihara hewan
Pelihara binatang yaitu dengan memelihara binatang yang mudah
perawatannya dan tidak membahayakan anak, contohnya kelinci, ikan, hamster,
kura-kura dan sebagainya. Ajak anak untuk memberi makan binatang dan saat
memberikan kandang / kolam. Bila anak sudah bisa memberikan makan binatang
peliharaannya secara mandiri, bantu anak untuk membuat jadwal memberi makan
binatang, dan berlatih untuk mematuhi jadwal tersebut. Aktivitas ini akan
mengasah empati anak terhadap binatang serta melatihnya tanggung jawab.
BAB 3. KESIMPULAN

Pengenalan tumbuhan dan hewan pada anak usia dini sangat penting sebab
anak dapat memahami konsep dasar kehidupan, seperti membedakan makhluk
hidup dan yang tidak hidup. Anak juga dikenalkan tentang pentingnya tumbuhan
dan hewan dalam menunjang kehidupan manusia. Oleh karena itu, pengenalan
tumbuhan dan hewan pada anak usia dini sangat penting

16
DAFTAR PUSTAKA

Choiril Azmiyawati dkk., IPA 3 Salingtemas Untuk Kelas 3 SD/MI (Jakarta: PT


Intan Pariwara, 2010), 22.

Dwi Suhartanti dkk., Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas III, (Jakarta:
Mentari Pustaka, 2010), 15-16.

Isnaeni, Wiwi. 2019. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Ikapi.

Rahma, Aldila. 2019. Pengenalan Botani Untuk Anak Usia Dini. EduChild: Jurnal
Ilmiah Pendidikan

S. Rositawaty dan Aris Muharam, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam


(Surabaya: PT JePe Press Media Utama, 2008), 25.

Saroyo, dkk. 2016. Ekologi Hewan. Bandung: CV Patra Media Grafindo.

Teguh Purwantari dan Kartono, Ilmu Pengetahuan Alam 3 (Jakarta: PT Karya


Mandiri Nusantara, 2010), 9-10.

17

Anda mungkin juga menyukai