PENDAHULUAN
Caranya agar kebudayaan negara Indonesia tidak semakin menipis dalam ingatan bangsa
Indonesia? Sebetulnya banyak cara, tapi yang menentukan berhasil atau tidaknya dalah strategi
yang digunakan. Bisa saja merangsang secara perlahan melalui musik tradisional yang di mix n
match dengan musik modern, seperti contoh saat ini ada rapper-rapper yang menggunakan
bahasa tradisional dalam membawakan lagunya. Bisa juga dengan kreatifitas melalui pembuatan
film animasi misalnya, seperti kartun si unyil, atau lain kali setiap daerah mempuyai kartun yang
menceritakan kebudayaannya masing-masing. Bisa juga dengan fashion, seperti halnya hijab
yang dapat membuat banyak wanita mau menggunakan jilbab, jika kita mempunyai jiwa
kreatifitas yang tinggi, tentu saja kain khas Indonesia, yaitu batik, bisa diminati banyak orang,
daripada kita menyesal batik di klaim negara lain, lebih baik kita sendiri yang mengembangkan
dan memajukannya hingga ke kancah dunia, dengan begitu, pasaran batik di Indonesia pun pasti
akan melesat.
Tapi jika saya perhatikan, strategi yang paling tepat saat ini untuk membuat kecintaan bangsa
Indonesia terhadap budaya bangsa tidak kian luntur, adalah melalui bisnis makanan. Melihat
situasi penduduk bangsa Indonesia yang rata-rata mempunyai jiwa konsumtif, hal ini mendorong
saya untuk membuka usaha “SERABI”. Bagi masyarakat sunda, SERABI mungkin nama kue ini
sudah tidak asing lagi, walaupun untuk dapat memakan kue soerabi (bisa dibaca surabi, atau
serabi) ini, mungkin agak susah untuk menemukan pedagang yang menjajakan cemilan khas
Malah benar saja, banyak anak-anak kecil dan remaja yang tidak mengenal kue ini, padahal
kue ini adalah kue khas jawa barat yang tidak diragukan lagi merupakan hasil daripada
kebudayaan tradisonal suku sunda. Ketika dijelaskan cara pembuatannya, mereka malah mengira
bahwa soerabi itu adalah pancake yang jelas-jelas dari namanya saja pan = penggorengan; cake =
kue, sudah pasti berasal dari bahasa Inggris. Yak! Lagi-lagi modernisasi telah menginfus otak
Bagaimana cara atau strategi kita dalam menjalankan bisnis kue serabi, agar keuntungan
usaha kita bisa meningkat dan pelanggan kita puas dengan makanan dan pelayanan kita.
1.3. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai adalah agar kita agar kita bisa meningkatkan keuntungan dan
memberi kepuasan kepada pelanggan. Dan mengembangkan kembali salah satu kuliner khas
Indonesia serta membantu menghidupkan lagi tradisi dan budaya bangsa ditengah-tengah abad
modern.
BAB II
PEMBAHASAN
Serabi kadang disebut srabi atau surabi merupakan salah satu makanan ringan atau jajanan
pasar yang berasal dari Indonesia. Serabi serupa dengan pancake (pannekoek atau pannenkoek)
namun terbuat dari tepung beras (bukan tepung terigu) dan diberi kuah cair yang manis (biasanya
dari gula kelapa). Kuah ini bervariasi menurut daerah di Indonesia. Daerah yang terkenal dengan
kue serabinya adalah Jakarta, Bandung, Solo, Pekalongan dan Purwokerto yang masing-masing
memiliki keunikan tersendiri. Ada juga surabi Arab yang terkenal karenakeunikannya yang
bahan utamanya, seperti serabi spaghetti lada hitam, serabi ayam panggang keju, serabi pizza,
berbagaikalangan misalnya :
3. Membuat tempat makan se-modern mungkin, misalnya berada di tempat yang strategis,
dilengkapi dengan fasilitas wifi, bentuk gedung yang unik, tempat makan yang bersih dan
nyaman, ruangan ber-AC dan Smoking Area, tempat parkir yang luas, dan dekorasi cantik
yang membuat konsumen tidak hanya menikmati serabi namun juga merasa betah dan
4. Pelayanan modern, seperti tempat makan lain yang sudah modern (pizza hut, McD, KFC,
Dunkin Donuts) saya juga akan membuat layanan pesan antar, ini akan memudahkan
konsumen jika merasa malas untuk keluar rumah namun tetap ingin menikmati serabi.
Serta layanan online, akan ada website tentang tempat makan serabi ini, sehingga
konsumen dapat menemukan outlet-outlet terdekat dengan mudah dan bisa mengetahui
price-list dan menu terbaru apa saja yang sedang recommended, didalam website juga
akan terdapat contact person untuk konsumen yang mau booked (pesan meja untuk acara
besar, seperti perayaan ulang tahun, buka puasa bersama, atau acara lainnya).
Hipotesa penelitian : Jika strategi diatas dijalankan dengan baik, maka akan membuat tingkat
penjualan serabi dan kepuasan pelanggan pun meningkat.Hipotesa Nol (H0) =Tidak terdapat
peningkatan penjualan Soerabi dan kepuasanP pelanggan. Hipotesa Alte rnatif (H1) =Terdapat
5. Uji Hipotesa
Berikut adalah data untuk mengetahui hubungan antara strategi penjualan dengan tingkat
α = 50%
Dk = (2-1) (4-1) = 3
Frekuensi harapan :
a) 222 * 17 = 10,78
350
b) 128 * 17 = 6,22
350
X² Tabel = 2,366
Eij
Penjualan
25%
50 %
75%
100%
1. Produk
Serabi ternyata tidak hanya digemari masyarakat dari daerah asalnya. Adanya usaha
makanan di kota-kota besar, seperti jakarta, bogor dan depok membuktikan makanan ini disukai
banyak orang. Saat ini, jenis serabi yang di buat sangat variatif, ada serabi original yang hanya di
lengkapi gula merah, serabi keju, serabi cokelat,serabi telur,serabi nanas,serabi strobery,serabi
sosis,serabi oncom,dan serabi abon. Selain itu, bisa juga dibuat dengan mengombinasikan
beberapa bahan tambahan, seperti serabi pisang keju cokelat atau serabi jamur.
Bahan baku membuat serabi sangat mudah diperoleh. Beras, kelapa, dan garam bisa
dibeli di warung sekitar rumah atau pasar tradisional. Begitu juga dengan bahan tambahannya,
seperti keju,cokelat,abon,sosis dan lainnya bisa dibeli di pasar tradisional. Pembelian bahan baku
juga bisa dilakukan dengan cara berlangganan pada satu orang pedagang. Biasanya dengan
Beras yang digunakan sebaiknya yang bermutu agar serabi yang dihasilkan juga
berkualitas. Semua bahab yang digunakan harus dalam kondisi baik sehingga tidak
sampai gosong. Rasa yang dihasilkan pun harus benar-benar enak, jangan sampai terjadi
“kesalahan” rasa, seperti terlalu asin, kurang gurih, atau malah terlalu gurih.
a. Tempat Usaha
Seperti untuk tempat usaha lainnya, faktor lokasi sangat menentukan kelangsungan usaha ini.
Lokasi yang bisa dipilih untuk usaha ini diantaranya di pinggir jalan raya, apalagi dekat dengan
harga Rp. 500.000-Rp.1.000.000 per bulan, tergantung pada tingkat keramaian tempat tersebut.
Menyewa tempat dengan harga lebih tinggi tidak masalah, asalkan lokasinya ramai dan bagus
untuk meletakkan alat pemanggang. Tempat memenggang serabi sebaiknya diletakkan dibagian
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah alat pemanggang yang terbuat dari
besi atau alumunium. Alat ini tersedia dengan berbagai pilihan, ada yang berkapasitas enam
tungku dan sembilan tungku. Harga alat yang berkapasitas sembilan tungku lebih mahal.
Peralatan lain yang dibutuhkan adalah tungku tanah liat untuk memanggang serabi. Tungku
ini biasanya berdiameter 20 cm. Harganya relatif murah, Rp. 8000 per buah. Menurut seorang
penjual serabi di daerah Depok, tungku yang kualitasnya baik biasanya didatangkan dari daerah
cirebon. Selain itu dibutuhkan perlengkapan makan dan minum untuk pembeli yang inggin
Jika kita tidak terjun langsung dalam usaha ini, maka karyawan yang dibutuhkan paling
sedikit dua orang. Satu orang bertugas membuat serabi dan yang lainnya bertugas melayani
pembeli. Karyawan yang bertugas membuat serabi harus memiliki keterampilan dalam membuat
serabi. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah menentukan jumlah adonan yang dituangkan ke
dalam tungku, mengetahui lama pemanggangan, dan mengetahui keadaan serabi yang sudah
matang. Selain itu, juga harus terampil mengangkat serabi yang sudah matang sehingga bentuk
serabi yang dihasilkan tidak rusak. Karyawan biasanya digaji Rp. 700.000 per bulan.
c. Promosi
Promosi yang bisa dilakukan adalah memasang spanduk dibuat dengan penampilan yang
menarik, seperti menampilkan serabi dengan warna yang enak dilihat dan bisa menari perhatian
jika membeli dalam jumlah banyak sebaiknya dicantumkan dalam brosur. Dengan cara ini calon
pembeli menjadi tertarik untuk datang ke warung kita. Brosur bisa disebarkan dalam jangka
waktu satu atau dua bulan sekali, terutama jika ada menu atau program promosi baru.
2.4. Resiko
Resiko yang bisa terjadi pada usaha ini adalah kegagalan dalam membuat serabi, seperti
terlalu gosong, tidak mengembang (karena bara api terlalu kecil atau kurang panas). Resiko ini
bisa diatasi dengan mempersiapkan pembakaran (bara api) dengan baik dan menyerahkan tugas
membuat serabi kepada karyawan yang benar-benar sudah paham seluk-beluk pembuatannya.
Resiko lain yang mungkin terjadi adalah berkurangnya pelanggan karena semakin banyak
jenis usaha makanan lain yang bermunculan. Resiko ini dapat kita atasi dengan selalu menjaga
kualitas serabi yang kita buat. Selain itu resiko ini bisa diatasi dengan memberi pelayanan yang
baik kepada pelanggan agar mereka terkesan dan tetap menjadikan tempat kita sebagai pilihan
tempat makannya.
- Biaya Tetap
Total Rp.2.575.600
- Biaya Variabel
Listrik Rp.50.000
Kebersihan Rp.20.000
= Rp.18.000.000 – Rp.10.445.600
= Rp.7.554.400
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil uji hipotesa dengan menggunakan Chi-Square, dapat disimpulkan Ha/H1 diterima,
yang artinya, jika strategi penjualan dijalankan dengan baik, maka akan terjadi peningkatan
Jadi, simpulan dari karangan ilmiah ini adalah usaha “Serabi” merupakan bidang usaha
makanan yang akan memberikan peningkatan penjualan dan kepuasan pelanggan bila
wirausahawan mengetahui strategi penjualan yang baik. Selain itu, dengan membuka usaha
Serabi ini berarti kita semua telah bersama-sama mengembangkan kembali salah satu kuliner
khas Indonesia serta membantu menghidupkan lagi tradisi dan budaya bangsa ditengah-tengah
abad modern.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus harianto,Tinton dwi putra,dan Lavitri azlyn siregar, Februari 2007. 20 Peluang