Anda di halaman 1dari 14

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
LAPORAN HASIL PKL

TEKNIK PEMIJAHAN BUATAN PADA IKAN LELE (Clarias sp.) DI


BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR (BPBAT) TATELU,
KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI UTARA

Oleh :
CINDRA AGUSTI PAKAYA
1111419005

PEMBIMBING : PENGUJI :

Steven Endey, S.Pi Ir. Danny M. Rimper, S.Pi, M.Si


NIP. 19750911 200312 1 004 NIP. 19690616199703 1 002
POKOK PEMBAHASAN

• Latar Belakang
• Metodologi Praktek
• Kegiatan Pemijahan Buatan

• Kesimpulan dan Saran


Latar Belakang Tujuan dan Manfat
 Ikan lele adalah komoditas perikanan air adapun tujuan yang di peroleh dari pkl

tawar Untuk mengetahui teknik pemijahan ikan lele

manfaat seperti protein, kalori, dan (Clarias sp) di BPBAT Tatelu Provinsi Sulawesi

lemak yang sangat rendah sehingga tidak Utara.


dapat menyebabkan kolestrol.
 Sifat atau karakter
adapun manfaat yang di peroleh dari pkl Dapat
Pentingnya teknik pemijahan secara
menambah pengetahuan serta wawasan mahasiswa
buatan dalam suatu budidaya.
mengenai teknik pemijahan buatan pada ikan lele
(Clarias sp).
Metode Praktek

Waktu dan tempat


Kegiatan Praktek Kerja Lapangan PKL ini dilaksanakan selama 1 bulan, yang
bertempat di BPBAT Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Lokasi BPBAT Tatelu


Metode Praktek
 Alat yang digunakan No
1
Alat
Jarum suntik
Fungsi
Untuk menyuntikan hormon pada induk
2 Gunting bedah Untuk membedah perut induk jantan

3 Lap/kain Untuk menutupi kepala induk agar tidak jatuh

4 Loyang Sebagai wadah penampung sel telur dan sperma induk

5 Kakaban Sebagai tempat penempelan telur ikan


Jarum suntik Gunting Bedah 6 Blower Untuk penyuplai oksigen

7 Seser Induk Untuk mengangkat induk dari bak pemeliharaan induk

Sikat 8 Bak pemijahan Digunakan untuk wadah pemijahan Ikan


9 Timbangan Untuk menimbang berat tubuh ikan
10 Sikat Untuk Membersihkan Bak Pemijahan
Lap/Kain Loyang

Kakaban Blower Seser Induk Bak Pemijahan Timbangan


Metode Praktek
 Bahan yang digunakan
No Bahan Fungsi

Sebagai hormon perangsang


pada induk jantan, dan sebagai
1 Ovaprim pembuka lapisan lemak yang
Ovaprim menutupi telur pada induk
betina

Sebagai cairan pencampur


2 NACL ovaprim, dan Sebagai
cairan pencampur telur
NACL
Sebagai penghasil benih ikan lele
3 Induk ikan lele
(clarias sp)

4 Air Media Hidup Ikan


Induk Ikan Lele
Metode Praktek
Data Primer
Data primer merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data yang
diperoleh langsung dari lapangan, dengan melakukan pengamatan dari hasil observasi dan
partisipasi aktif.
Observasi
Merupakan metode yang digunakan dengan cara, mengunjungi atau melihat langsung kelapangan
bagaimana teknik pemijahan ikan lele secara buatan menggunakan ovaprim dan penetasan telur,.

Partisipasi
Partisipasi aktif merupakan metode secara aktif pada suatu kegiatan praktek kerja lapangan
berupaka : Persiapan wadah pemijahan, dan seleksi induk ikan lele yang siap memijah.

Data Sekunder
Data sekunder, merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data-data yang sudah ada
(data primer) berupa rujukan-rujuan literature atau pustaka ilmiah terkait pemijahan ikan lele
secara buatan.
1. Persiapan Bak 2. Seleksi Induk 3. Pemberokan Induk

-Induk matang gonad


- Ukuran bak 1x4 meter - induk yang berkualitas Pemuasaan induk selama 12-24 jam
- Menyikat bagian dinding dan dasar bak Parameter Betina Jantan Mengeluarkan kotoran (feses)
agar kotoran dan lumut bisa keluar serta Gerakan Lambat Lincah

penetasan telur steril dari bakteri jika perutnya


diurut dari rongga
berbentuk seperti
-Mengeringkan air Genital oval dan berwarna dada sampai ke
kemerahan akhir vital akan
- pengisian air dengan ketinggian 30-40 cm nampak berwarna
kemerahan

Perut membesar Ukuran tubuh


Bentuk
Tubuh dan buncit kearah relatif lebih kecil
belakang dan langsing
4. Penimbangan induk ikan lele (clarias sp) 5. Penyuntikan Hormon ovaprim
Pengambilan hormon ovaprim - Pada bagian punggung dengan kemiringan 45°
Mengetahui jumlah telur yang di hasilkan - Memasukan cairan ovaprim kedalam tubuh ikan melalui
Berat induk jantan 1,3 kg dan induk betina 1,5 kg peredaran darah untuk memacu proses ovulasi
- Mempercepat tingkat kematangan gonad pada induk
6. Penggambilan Sperma pada ikan lele
betina
pengambilan sperma pada induk jantan - dosis ovaprim yaitu 0,4 ml/g dan Nacl 0,3 ml/g.
dengan cara membedah perut induk - di kembalikan pada bak pemijahan selama 12-14 jam dari
jantan menggunakan gunting, lalu ambil waktu penyuntikan.
kantong sperma induk jantan yang
berada tepat dibagian bawah lemak.
Kemudian gunting kecil-kecil kantong
sperma dan encerkan menggunakan
Nacl pada gelas.
6. Penggambilan Sperma pada ikan lele
7. Panetasan Telur
- memiringkan loyang secara perlahan
diatas permukaan air dan mengurai-urai
badan air
- tidak menempel satu sama lain sehingga

Usai pengenceran telur menggunakan Nacl, selanjutnya menyebabkan kegagalan penetasan.

pengurutan atau striping pada induk betina yang bertujuan - telur akan menetas dalam kurun waktu

untuk mengeluarkan telur dari induk betina, dengan cara 2-3 hari dengan suhu air 26,8°C, pH 6,2

mengurut perut induk dari arah rongga perut sampai pada dan Do 0,5 ppm

lubang anus induk kemudian tampung telur menggunakan


loyang. Kemudian, tuangkan sedikit demi sedikit sperma yang sudah

diencerkan pada loyang yang sudah ada telur sampai merata,


goyangkan lyang dengan cara berputar secara perlahan, agar telur
tercampur dengan Nacl.
FEKUNDITAS & HATCHING RATE

Fekunditas merupakan jumlah telur Adapun rumus menetukan telur yang Demikian pun Hatching rate atau

yang dikeluarkan oleh induk betina tidak menetas dilokasi PKL BPBAT daya tetas telur dapat dilihat pada

pada saat proses pemijahan selesai. dapat dilihat pada tabel dibawah ini : rumus dibawah ini.

Adapun cara mengitung fekunditas


telur pada induk lele dilokasi PKL
BPBAT sebagai berikut :

Perhitungan larva
• 1 sendok = 2.000 larva
• Total = 30 sendok 80 % = tergolong
Menetas = 80 % baik
Kesimpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemijahan buatan
pada ikan lele diantaranya
Pemijahan buatan yakni dengan
1.) kesiapan induk ikan lele tersebut apakah induk tersebut siap
menggunakan hormone perangsang
untuk dipijahkan, maka untuk mengantisipasi hal tersebut,
berupa ovaprim dan dilakukan
di lokasi PKL dilakukan seleksi induk yang bertujuan untuk
pembedahan pada jantan untuk
memilih ataupun menyeleksi induk yang berkualitas
pengambilan kantong sperma serta
sehingga dapat menghasilkan benih yang unggul, yang dalam
dilakukannya streeping pada induk
artian benih yang memiliki kekebalan tubuh dan serta
betina.
pertumbuhan yang cepat.

2). Suhu, Suhu sangat berpengaruh terhadap laju penetasan


telur induk ikan lele, apabila suhu di atas 28°C telur akan
cepat menetas, maka dilokasi PKL dilakukan penetasan
telur pada bak beton yang berada di dalam ruanga
(Heacry).
Saran

Dalam hal ini penulis perlu menyampaikan khususnya pada penanggung jawab divisi ikan
lele, agar kedepannya perlu menyediakan wadah pemeliharaan larva yang memadai. Sebab
pada divisi lele setiap minggu melakukan produksi larva dengan jumlah larva ribuan. Akan
tetapi wadah pemeliharaan kurang memadai, apabila larva dipaksakan untuk dipelihara pada
wadah yang sudah melewati jumlah tampung. Dapat menyebabkan kerugian pada balai yang
diakibatkan oleh kematian masal pada larva/benih ikan lele yang apabila dalam wadah
tersebut larva/benih ikan lele tidak akan tumbuh secara baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai