(Listio Darmawanto)
ABSTRAK
Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu ikan konsumsi yang banyak
digemari oleh masyarakat. Pada skala nasional, ikan mas menempati urutan pertama
dalam hal produksi pada periode 1993-1997. Tingkat produksi yang tinggi ini
memerlukan dukungan ketersediaan benih dalam jumlah yang besar. Metode
pemijahan yang biasa dilakukan pembenih adalah pemijahan alami dan pemijahan
buatan menggunakan kakaban sebagai medi a penempelan telur. Metode i ni
membutuhkan lahan yang relatif besar sebagai media penempatan kakaban. Kegiatan
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan corong penetasan pada
pemijahan buatan ikan mas. Sebagai pembanding, dilakukan pemijahan buatan
dengan metode penetasan telur menggunakan kakaban sebagai media penempelan
telur. Hasil penetasan setelah 3 hari masa inkubasi sebesar 65% sedangkan hasil
penetasan telur menggunakan kakaban sebagai media penempelan telur sebesar
50%. Hasil ini menunjukkan bahwa penetasan telur ikan mas menggunakan media
cor ong penetasan l ebih baik dibandi ngkan dengan kakaban sebagai medi a
penempelan telur.
1
Bul. Tek. Lit. Akuakultur Vol. 10 No.1 Tahun 2012
a b c d e
Gambar 1. Proses penetasan telur ikan mas buatan dengan metode corong, (a) telur dan sperma
hasil stripping, (b) pengadukan dengan bulu ayam, (c) pemberian air tanah, (d dan e)
telur dibersihkan dan dimasukkan ke corong
2
Teknik alternatif penetasan telur ikan mas menggunakan ....... (Listio Darmawanto)
mengacu kepada SOP penetasan telur ikan kematian massal karena tingkat kepadatan
patin Jambal (Slembrouck et al., 2005). tinggi perlu dengan segera memindahkan larva
dari bak penampungan ke tempat pemeliharaan
Telur yang sudah bersih dimasukkan ke
dalam corong penetasan sebanyak 60 g larva di akuarium atau bak beton.
setiap corong (d dan e). Parameter utama yang diamati adalah
derajat penetasan telur, dihitung dengan
Menyiapkan bak fiber sebagai media
formula:
penampungan larva yang menetas (Gambar
2).
Larva yang dipanen
X= x 100%
Penebaran telur
di mana:
X = Derajat penetasan telur
3
Bul. Tek. Lit. Akuakultur Vol. 10 No.1 Tahun 2012