Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH DESA KALIPUTU

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah : Islam dan Budaya Lokal

Dosen Pengampu : Muhammadun, S.PD.I., M.M.

Disusun oleh :

1. Dyah Fitriyani ( 2250410075 )


Kelas = C1PSR

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN KADEMIK 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ Deskripsi Islam dan Jawa " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Studi Islam dan Budaya
Lokal. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang islamisasi
pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Muhammadun, S.PD.I., M.M. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Islam dan Budaya Lokal. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kudus,17 Oktober 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................
A. Latar belakang..........................................................................
B. Rumusan masalah.....................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................
A. Pengertian jenang dan asal usul Kaliputu................................
B. Perkembangan jenang dari masa ke masa.................................
C. Tradisi tebokan di Kaliputu.......................................................
BAB 3 PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah sangat penting dalam kehidupan kita, terutama dalam masyarakat Jawa
dimana kita sangat percaya bahwa kata-kata masa lalu akan menjadi kenyataan di
kehidupan selanjutnya. Sejarah yang bisa dikatakan sebagai asal usul daerah tersebut
telah menjadi merek dagang. Kisah-kisah yang diturunkan dari para sesepuh hingga
saat ini masih bisa didengar dan dilestarikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jenang dan asal usul kaliputu?
2. Bagaimana perkembangan jenang dari masa ke masa?
3. Apa itu tradisi tebokan di kaliputu?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa aitu jenang dan asal usul kaliputu
2. Untuk mengetahui perkembangan jenang dari masa ke masa?
3. Untuk mengetahui tradisi Tebokan di desa kaliputu

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN JENANG DAN ASAL USUL KALIPUTU

Setiap mendengar nama Desa Kalyputu, saya selalu teringat Jenang Center.
Semua ini tidak terlepas dari kisah awal mula djenang di Kudu, desa Kalyputu
menjadi pionir dan pusat industri djenang Kudu. Seperti dilansir dari beberapa
sumber tentang asal usul Jenang Kudus, itu berasal dari cerita rakyat yang
berhubungan dengan Sunan Kudus, Syekh Jangkung (Saridin).

Ada beberapa versi asal muasal Jennan Kalyputu seperti yang diceritakan dalam
Ketoprak. Jadi, dalam cerita rakyat tentang kata-kata seorang wali, ketika Sunan
Kudus menguji kesaktian salah satu muridnya, Syech Jangkung alias Saridin, dia
menyuruh mereka untuk melempar batu kapur untuk memakan bubur sawah. Di
tepi Sungai Gelis di wilayah desa Kaliptu. Batu kapur sebenarnya adalah salah
satu produk mineral, terutama yang mengandung kalsium karbonat, yang biasanya
digunakan sebagai campuran bahan dinding. Salidin ternyata masih semangat,
sehingga Sunan Kudus berkata, "Sukunekono untuk menghidupkan kembali era
Wong Kaliptu Uripe Seko Jennan." Itu kurang lebih artinya:

Dari cerita rakyat ini berkembang anggapan bahwa inilah asal mula Jenan
Kalyputu. Ini benar-benar dapat membuktikan bahwa bisnis Jennan pernah begitu
besar dan menjadi salah satu tujuan wisata ketika mengunjungi Kudu. Itu juga
menjadi sumber pendapatan bagi mayoritas Calyptus sampai sekarang.
B. PERKEMBANGAN JENANG DARI MASA KE MASA
Makanan khas kudus yang wajib dicoba ini memiliki rasa yang manis, lembut
dan lengket. Jajanan ini selalu tertata rapi dan bisa dilihat di setiap toko atau toko
di sepanjang jalan Kudus di Jawa Tengah. . Mereka yang tertarik dengan asal usul
Jenang Kudus juga dapat menemukan jejak sejarahnya yang dapat ditelusuri dari
cerita rakyat yang berkembang di Desa Kaliputu, Kecamatan Kudus, Kota Jawa
Tengah.

Jika Anda sudah mendambakan kudus jenang dan tidak yakin merek mana yang
akan dibeli atau hasil pabrikan mana yang paling andal dan terkenal, berikut
beberapa rekomendasinya. Seperti dilansir mubarokfood.co.id, CV Mubarokfood
Cipta Delicia, produsen Kudus Jennang yang paling terkenal dan terkenal, telah
mengembangkan produk makanan tradisional Kudus Jennang yang telah melewati
beberapa tonggak sejarah yang dikenal sebagai produsen. Produser Jennan ini
telah sukses besar.

Produk Jenang yang diberi nama Jenang Kudus Mubarok ini dikembangkan oleh
Hj Alawiyah sebagai generasi pertama petani Jenang Kudus. Point of sale berada
di Pasar Quds, yang sekarang dikenal sebagai tempat parkir para peziarah ke
Makam Sunan Quds di Masjid Menara (Masjid Al Manar atau Masjid Al Aqsa
Manarat Quds). Sepeninggal Alawiyah, usaha Jenang diambil alih oleh putranya
H. Achmad Shochib dan perusahaannya dikenal dengan nama Perusahaan Jenang
Tiga-Tiga (PJ. Tiga Tiga). Di bawah tangannya, perusahaan mengembangkan dan
melahirkan merek Sinal Tiga Tiga sebagai identitas produk. Untuk mencegah
sejumlah besar pesaing, perusahaan menciptakan tiga merek baru pada tahun
1975: Mubarok, Mabrur dan Viva
Harga jenang kudus juga sangat terjangkau yaitu Rp30.000. Cepat dan
mencobanya. Anda tidak akan menyesali rasanya.
C. TRADISI TEBOKAN DI DESA KALIPUTU
Tradisi Tebokan merupakan bentuk syukur dan syukur kepada Tuhan atas
keberhasilan di bidang usaha Jennan, dan peringatannya bertepatan dengan
perayaan Tahun Baru Islam.

“Dengan tradisi ini, kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar usaha
pembuatan jennan kami terus berkembang dan begitu pula kesejahteraan
masyarakat kami,” harapnya penuh harap.

Selain itu, karnaval ini juga merupakan tempat melestarikan tradisi kuno. Untuk
itu jenang merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah ada sejak zaman
Kasunanan Kudu.

Menurut cerita rakyat jenang dulunya dikenal sebagai bubur kapur, digunakan
oleh Sunan Kudus untuk menyembuhkan cucu Mba Depok Soponyono, seorang
tetua desa Kaliptu yang tenggelam di sungai. Berdasarkan cerita tersebut,
makanan yang terbuat dari campuran tepung beras, gula dan santan ini kini
menjadi salah satu ikon Kabupaten Kudus. Sebagai pelopor makanan ini, desa
Kalyputu kini telah menciptakan sekitar 48 usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) yang bergerak di bidang produksi jenang.

Kasi Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus M Aflah


mengatakan Kirab Tebokan kembali digelar secara meriah setelah ditiadakan dua
tahun karena pandemi virus Corona.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kaliputu Widyo Pramono


mengatakan karnaval tahun ini berjalan lancar. Ia berharap karnaval tahun depan
akan lebih spektakuler. Selain itu, Widyo berharap perekonomian nasional
membaik pascapandemi.

“Acara karnaval berjalan dengan lancar dan sukses di sini. Pengusaha dari
Kaliputu Jenang yakin tahun depan akan lebih meriah lagi. Tebokan tidak ditahan
selama dua tahun. Kami sebenarnya lebih sederhana, tapi lebih hidup," kata
Widio dalam sambutannya.

"Saya yakin Kaliputu akan sukses. Semua pengusaha Jennan berasal dari
Kaliputu" lanjutnya.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbicara mengenai desa Kaliputu daerah tersebut. Kisah ini mengilhami penciptaan nama
yang dipinjam untuk daerah tersebut pada tahun . Setiap daerah atau desa memiliki cerita
asal-usulnya. kota kecamatan Kabupaten Kudus sebagai nama desa Kaliptu. Desa berbatasan
dengan Desa Barongan di sebelah selatan, Desa Renden di sebelah timur, Desa Singocandi
sebelah barat dan Desa Panjang di sebelah utara. Nenek, Cucu, , Kanjen Sunan Kudus. Desa
Kaliptu memiliki sesepuh bernama Mba Buyut Depok Soponyono (leluhur desa Kaliptu)
ketika Mba Sunan Kudu menjadi wali pada abad ke-15. Mbah Buyut Depok Soponyono
adalah orang yang suka bermain Merpati , saat itu Mbah Buyut Depok Soponyono
memainkan Merpati dan Momong Putu (cucu) menggelitik Tepi Sungai (Kali) . Belakangan
ternyata cucunya sedang mandi di sungai...).

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, dengan demikian penulis
mengharapkan saran dan kritik agar bisa menjadikan pembelajaran untuk lebih baik dalam
pembuatan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai