Anda di halaman 1dari 14

UPAYA MASYARAKAT PANGLIPURAN BALI DALAM MENJAGA

EKSISTENSI BUDAYA BALI DI ERA GLOBALISASI


Karya tulis ini disusun untuk memenuhi syarat Penilaian Akhir Semester(PAS)
Tahun pelajaran 2022/2023

Oleh:
MAHFIROTUL MAULA
XII IPS 3

SMA TAKHASSUS AL-QUR’AN KALIBEBER


WONOSOBO TAHUN
2022

1
PENGESAHAN

Judul karya tulis ini adalah”Upaya masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya
Bali di Era Globalisasi”.Telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :

Mengetahui,
Penguji Pembimbing

M.Faruq Faisol,M.Pd. Ichtamilu Wakhidah,S.Pd.

Kepala Sekolah

Fatma Ainie,S.I.P.M.M.

2
PERSEMBAHAN

Tak ada hal lain yang mampu mewakili rasa bangga dan terima kasih namu sebagai suatu
penghargaan dan ucapan terima kasih, karya tulis ini penulis persembahkan khususnya kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa memberi karunia nya kepada penulis.
2. Ayah dan Ibu penulis yang selalu memotivasi,menginspirasi dan selalu mendoakan penulis.
3. Ibu Fatma Ainie,S.I.P.,M.M.selaku Kepala Sekolah SMA Takhassus Al-Qura’an.
4. Ibu Ichtamilu Wakhidah selaku guru pembimbing karya tulis ini.
5. Bapak M.Faruq Faisal,M.Pd selaku penguji karya tulis ini.
6. Bapak Danis Agung Nugroho,M.Pd selaku wali kelas XII IPS 3 yang selalu memberi nasehat
pada penulis.
7. Teman-teman yang selau memberi semangat,mendukung ,dan menginspirasi penulis.

3
MOTTO

1. Mengaji dan belajarlah dengan serius,bercanda ada waktunya,istirahat ada tempatnya.(orang


tua penulis)
2. Usaha dengan niat,karena hasilnya akan sesuai denggan niat.(penulis)
3. Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap.Setiap perkataan yang manis akan memudar.
(Maulana Jalaludin Rumi)
4. Kematian adalah ujung dari perjuangan,akhir dari kemenangan,pintu dari kehidupan.(penulis)

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji milik Allah SWT,Tuhan semesta alam yang senantiasa memberi
rahmat,hidayah,serta inayah-Nya kepada kita khususnya kepada penulis,sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam rangka pengembangan pariwisata Indonesia dan khususnya di Pulau Bali,maka
penulis ingin berkontribusi di dalamnya dengan membuat suatu karya tulis berjudul”Upaya
masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya Bali di era globalisasi” tujuannya
untuk menambah wawasan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.serta memotifasi kita semua
untuk ikut melestarikan kebudayaan Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu
penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini,khususnya Ibu Ichtamilu Wakhidah dan bapak ibu guru
SMA Takhassus Al-Qur’an yang telah berbagi ilmunya.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ini dari berbagai
aspek.Namun,penulis berharap karya tulis ini mampu memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
pembaca dan tentunya kritik dan saran yang membangun,senantiasa penulis harapkan guna
sempurnanya karya tulis ini.Untuk itu penulis mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan dalam
karya tulis ini.

Wonosobo, Oktober 2022

Mahfirotul Maula

5
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................................i
PENGESAHAN.........................................................................................................................ii
PERSEMBAHAN....................................................................................................................iii
MOTTO.....................................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C.Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
D.Metode Penelitian.............................................................................................................2
E Sistematika Penulisan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
A.Upaya masyarakat Panglipuran dalam menjaga eksistensi budaya Bali..........................3
B.Kendala yang dihadapi masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya
Bali...............................................................................................................................4-5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
A. KESIMPULAN..............................................................................................................6
B. SARAN..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pulau Bali merupakan salah satu pulau kecil yang berada di kawasan perairan
Indonesia.Pulau Bali sendiri memiliki beragam kebudayaan dan adat istiadat yang masih terjaga
hingga kini. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok.Ibukota provinsinya ialah
Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama
Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-
budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia.Namun karena derasnya arus
globalisasi membuat eksistensi budaya Bali mulai memudar. Globalisasi sendiri memiliki arti suatu
proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu dengan yang lain atau saling
terhubungkan dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya,
teknologi maupun lingkungan.
Terdapat beberapa daerah di Bali yang masih sangat terjaga kebudayaan nya,Salah
satunya desa Panglipuran Bali.Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini
terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya yang masih
menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali di kehidupan mereka sehari-hari.
Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi
masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia ,dan lingkungannya.
Mereka berhasil membangun pariwisata yang menguntungkan seluruh masyarakatnya tanpa
menghilangkan budaya dan tradisi mereka.Hal ini tentu tak lepas dari upaya-upaya masyarakat
dalam menjaga kebudayaan yang ada.

B. Identifikasi Masalah
Desa Panglipuran Bali memiliki keunikan dan kebudayaan yang masih sangat terjaga .
Yang melatar belakangi penulis mengambil judul ini adalah sebagai berikut:
1. Kebudayaan Bali yang masih sangat terjaga di desa Panglipuran Bali.
2. Upaya dan kendala yang dihadapi masyarakat Panglipuran dalam usaha menjaga
kebudayaan Bali di era globalisasi.

7
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya Bali?
2. Apa saja kendala yang di hadapi masyarakat Panglipuran dalam usaha menjaga eksistensi
budaya Bali di era globalisasi?
D. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan upaya masyarakat Panglipuran dalam menjaga kebudayaan Bali di era
globalisasi .
2. Mengetahui kendala yang dihadapi masyarakat Panglipuran dalam usaha menjaga eksistensi
budaya Bali di era globalisasi.

E. Manfaat penelitian
1. Memberi informasi kepada pembaca dan penulis mengenai upaya masyarakat Panglipuran
dalam menjaga kebudayaan Bali.
2. Memberi informasi kepada pembaca dan penulis mengenai kendala yang dihadapi
masyarakat Panglipuran dalam usaha menjaga kebudayaan Bali.

F. Metode Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ini penulis menggunakan dua metode:
1. Metode Observasi
Penulis menggumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan.
2. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan data dengan cara menghimpun informasi yang relevan dengan topik
atau masalah yang menjadi objek penelitian 

G. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan menjelaskan tantang latar belakang,tujuan penelitian,rumusan
masalah,metode penelitian,dan sistematika penulisan.
Bab II pembahasan menjelaskan tentang upaya masyarakat Panglipuran Bali dalam
menjaga eksistensi budaya Bali dan kendala yang dihadapi masyarakat Panglipuran Bali dalam
usaha menjaga eksistensi budaya Bali.
Bab III Menjelaskan simpulan dan saran.

8
BAB II
PEMBAHASAN

A. Upaya masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya Bali


Desa Panlipuran terletak di Kubu,Kabupaten Bangli,Provinsi Bali. Saat datang
pengunjung disambut batu berukir dan patung khas Bali,lalu ratusan rumah adat berjajar dan
sebagian diantaranya terbuat dari bambu.Tipe jalan di Desa Panglipuran berundak-
undak,sehingga dipastikan tidak ada kendaraan yang bisa lewat. Total terdapat 77 pekarangan
dan setiap pekarangan terdiri dari dua rumah adat, dapur tradisional dan balai sakenem (tempat
upacara) serta tempat suci bernama Sanggahan.Desa Panglipuran Bali identik dengan
kebudayaanya yang masih sangat terjaga Hal itu bisa dilihat dari beberapa penghargaan yang
berhasil didapatkat seperti:
 ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017.
 Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation
 Juara I Cipta Awards 2013
 Desa Wisata Juara I Tingkat Nasional 2018
 Desa Wisata Standar ASEAN 2017
 Juara I Homestay tingkat Provinsi, Standar Homestay Asia
Setiap pekarangan terdapat empat pintu, yaitu bagian depan akses ke jalan desa, kanan
dan kiri ke tetangga, serta belakang menuju jalan melingkar sebagai jalan kendaraan.Jumlah
penduduk di desa yang namanya kini mendunia tersebut sebanyak1.038 orang."Jumlahnya bisa
berubah, sebab ada warga di sini yang setelah menikah dengan warga desa lain ikut dengan
keluarga, tapi ada juga yang tinggal di sini,"kata I Negah Subrana Wakil Kepala Pengelola Desa
adat Panglipuran.
Beliau juga menuturkan bahwa banyak upaya yang dilakukan oleh masyarakat Desa
Panglipuran dalam menjaga kebudayaan yang ada. Masyarakat Desa Penglipuran menganut
sebuah falsafah Tri Hita Karana yang memiliki arti selalu menjaga keharmonisan dalam relasi
sesama manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungan.Kunci pengelolaan
adat disana,kata beliau,adalah memegang teguh prinsip budaya dan menghormati budaya yang
datang dari luar sehingga tidak terjadi benturan. "Kami menghargai budaya orang lain yang
dibawa ke sini, tapi desa ini juga punya prinsip budaya yang harus dijaga dan dihormati,"
tuturnya.Masyarakat Panglipuran juga menjaga adat istiadat dengan sangat baik,dari segi
bangunan,bahasa sehari-hari,maupun dari segi pakaian. Masyarakat lokal di sini masih

9
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang. Tentunya ini bersifat turun temurun
dan perlu selalu dijaga.
Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata
ruang desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun. Desa ini
dibangun dengan Konsep Tri Mandala. Tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah, yakni
Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Pembagian wilayah tersebut diurutkan
dari wilayah paling utara hingga paling selatan.Di desa Panglipuran juga diadakan Panglipuran
Village Festival,acara ini bertujuan untuk meneruskan tradisi nenek moyang dan mengajarkan
tradisi pada anak cucu agar kebudayaan di Panglipuran tidak mengalami pemudaran .
Mempertahankan desa tentu membutuhkan biaya tidak sedikit. Untuk itu, desa
menggunakan dana retribusi untuk mengelola desa. Rinciannya dana retribusi yang terkumpul
dari biaya parkir, kendaraan pengunjung, dan penjualan tiket dibagi dengan komposisi 60%
untuk pemerintah dan 40% untuk warga.

B. Kendala yang dihadapai masyarakat Panglipuran Bali dalam menjaga eksistensi budaya
Bali di era globalisasi
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Panglipuran Bali membawa efek
negatif terhadap perkembangan pola pikir masyarakat asli Panglipuaran.Terdapat beberapa
warga yang mulai terpengaruh kebudayaan barat.Menurut I Nengah Subrana, remaja desa
Panglipuran mulai meniru gaya berpakaian para wisatawan”hal ini tentu bukan petanda baik
akan kelangsungan adat,kami bukan masyarakat yang kolot,hanya saja kami ingin terus
melestarikan ajaran nenek moyang,kami menghormati dan menghargai kebudayaan lain,tapi
tentu tidak dengan mencampurkan budaya lain dengan adat kami”tutur beliau.
Anggaran subsidi dari pemerintah juga terkadang mengalami kendala,seperti pemberian
subsidi yang terlambat Hal ini tentu mempengaruhi upaya pembagunan ataupun renovasi tempat
wisata.Perkembangan tekhnologi yang semakin canggih juga membuat beberapa warga Desa
Panglipuran mulai tertarik mengunakan motor, Padahal di desa Panglipuran penggunaan motor
dilarang.”Ada beberapa warga Panglipuran yang mempertanyakan pembolehan penggunaan
motor di saat rapat adat,hal ini tentu memperlihatkan pengaruh moderensasi,tapi kami semua
terus berusaha untuk kembali meyakinkan warga akan pelestarian adat”kata I Nengah Subrana
Pada awal pembangunan pariwisata,banyak warga yang tidak setuju karena takut
merubah adat istiadat.”Masyarakat kami, tanpa dia mendapatkan sesuatu biasanya susah diajak.
Nah, setelah merasa ada sesuatu yang mereka dapatkan, barulah mereka sadar, oh pariwisata ini
bisa meningkatkan kesejahteraan, sepanjang pariwisata yang kita bangun itu tetap menjaga

10
konservasi budaya. Jangan sampai karena kata pariwisata, budaya kita jadi rusak, budaya tetap
terjaga”tutur beliau.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desa Panglipuran merupakan desa adat yang masih sangat terjaga kebudayaan nya.
Masyarakat Desa Penglipuran menganut sebuah falsafah Tri Hita Karana yang memiliki arti
selalu menjaga keharmonisan dalam relasi sesama manusia, manusia dengan Tuhan, dan
manusia dengan lingkungan. Kebudayaan dan adat istiadat yang masih dilestarikan hingga kini
mampu membuktikan bahwa modernsasi tidak bisa mempengaruhi kebudayaan yang ada.
Mereka berhasil membangun pariwisata yang menguntungkan seluruh masyarakatnya
tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka. Pada tahun 1995,Desa Penglipuran juga
mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Indonesia atas usahanya melindungi
Hutan Bambu di ekosistem lokal mereka.

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia sudah sepatut nya kita bangga akan keberhasilan
masyarakat Panglipuran dalam menjaga eksistensi budaya Bali. Dengan segala keindahan alam,
keunikan budaya, dan tradisi adat yang masih kental,Panglipuran tentunya berhak mendapat
berbagai pengahargaan.Wisatawan juga harus bisa menghargai dan menghormati kebudayaan
yang ada di Panglipuran.
Pemerintah Provinsi Bali khususnya Kabupaten Bangli juga harus meningkatkan
kelancaran anggaran subsidi,sehingga pembangunan pariwisata terus berjalan.Keteguhan
masyarakat Panglipuran juga patut ditiru dalam menjaga adat istiadat dan tidak terbawa arus
modernsasi maupun globalisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA.

indonesia.travel(2022) intip yuk daya tarik yang ditawarkan desa penglipuran bali (di akses
tanggal 21 Oktober 2022 pukul 16:21)
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/intip-yuk-daya-tarik-yang-ditawarkan-desa-
penglipuran-bali
oramico-id(2019)desa penglipuran (di akses tanggal 23 Oktober 2022 pukul 12:37)
https://www-orami-co-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.orami.co.id/magazine/amp/desa-
penglipuran-bali?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16672092486231&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.orami.co.id%2Fmagazine%2Fdesa-
penglipuran-bal
Fatin Fajriyatul(2012) Dinamika sosial budaya Desa adat Panglipuran Bali(diakeses pada
tanggal 27 Oktober 2022 pukul 16:29)
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony/article/view/47442
LAMPIRAN

a. foto penulis dengan Wakil Kepala Adat Desa Panglipuran Bali I Nengah
Subrana

b. Desa Panglipuran Bali pada malam hari ini


c. Desa Panglipuran Bali di siang hari

https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/intip-yuk-daya-tarik-yang-ditawarkan-desa-
penglipuran-bali

Anda mungkin juga menyukai