Anda di halaman 1dari 21

Topik Makalah Pertemuan ke 6 Hari/Tanggal : Rabu,21 September 2022

Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Mochamad


Hasjim Bintoro, M.Agr

KAITAN DEMOKRASI DENGAN CINTA TANAH AIR

Disusun Oleh:

Kenji Faiz Kusuma(J0417221061)

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN


MASYARAKAT PERTANIAN
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022
Daftar isi
Daftar Isi ..............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1

BAB 2 Pembahasan.............................................................................................2
2.1 Kaitan demokrasi dengan cinta tanah air.............................................2
BAB 3 Penutup………………………………………………………………….4
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..4
3.2 Saran…………………………………………………………………....4
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan menjadikan demokrasi sebuah bentuk negaranya, menjadikan bangsa ini
harus mengikuti apa yang ada di dalam demokrasi dan harus menyajikan nilai
demokrasi kepada masyarakatnya. Dengan berlandaskan Pancasila, yang dapat
dikatakan mengandung nilai demokrasi di dalamnya, mulai dari ketuhanan yang
maha esa hingga keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Sangat bernilai
demokrasi dalam memberikan nilai-nilai kepada sisi hidup dan berkebangsaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan


dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa kaitan demokrasi demgan cinta tanah air

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui kaitan demokrasi dengan cinta tanah air


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kaitan demokrasi demgan cinta tanah air

Setiap manusia memiliki


hak, entah itu bayi atau
lansia, miskin atau kaya,
muda atau tua. Akan tetapi
sebenarnya ada satu hak
yang paling dijunjung
dalam
hidup setiap manusia dan
eksistensinya sudah ada
sejak kita berada dalam
kandungan, hak tersebut
adalah hak asasi manusia
atau yang biasa disebut
HAM.
HAM secara umum adalah
hak-hak dasar manusia
yang dimiliki oleh setiap
insan
yang lahir di dunia sebagai
karunia Tuhan serta harus
dihormati dan ditegakkan.
HAM tidak dapat dicabut
serta bersifat hakiki dan
universal pada semua
manusia.
DalamUndang-Undang
No.39 tahun 1999
Pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat Negara baik
disengaja
maupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara
melawan
hukum ,mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan mencabut HAM
seseorang atau
kelompok orang
yang dijamin oleh
undang-undang ini dan
tidak mendapat atau
dikhawatirkan
tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang adil dan benar
berdasarkan
mekanisme hukum yang
berlaku.Yang sekarang
telah menjadi UU
No.26/2000
tentang pengadilan
HAM yang berbunyi
pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat negara baik
disengaja
ataupun tidak disengaja
atau kelalaian yang
secara hukum
mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan atau mencabut
HAM seseorang atau
kelompok
orang yang dijamin
oleh Undang-Undang
ini, dan tidak
didapatkan atau
dikhawatirkan tidak
akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang berlaku.
Mastricht Guidelines3
telah menjadi dasar
utama bagi identifikasi
pelanggaran
HAM.
Setiap manusia memiliki
hak, entah itu bayi atau
lansia, miskin atau kaya,
muda atau tua. Akan tetapi
sebenarnya ada satu hak
yang paling dijunjung
dalam
hidup setiap manusia dan
eksistensinya sudah ada
sejak kita berada dalam
kandungan, hak tersebut
adalah hak asasi manusia
atau yang biasa disebut
HAM.
HAM secara umum adalah
hak-hak dasar manusia
yang dimiliki oleh setiap
insan
yang lahir di dunia sebagai
karunia Tuhan serta harus
dihormati dan ditegakkan.
HAM tidak dapat dicabut
serta bersifat hakiki dan
universal pada semua
manusia.
DalamUndang-Undang
No.39 tahun 1999
Pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat Negara baik
disengaja
maupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara
melawan
hukum ,mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan mencabut HAM
seseorang atau
kelompok orang
yang dijamin oleh
undang-undang ini dan
tidak mendapat atau
dikhawatirkan
tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang adil dan benar
berdasarkan
mekanisme hukum yang
berlaku.Yang sekarang
telah menjadi UU
No.26/2000
tentang pengadilan
HAM yang berbunyi
pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat negara baik
disengaja
ataupun tidak disengaja
atau kelalaian yang
secara hukum
mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan atau mencabut
HAM seseorang atau
kelompok
orang yang dijamin
oleh Undang-Undang
ini, dan tidak
didapatkan atau
dikhawatirkan tidak
akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang berlaku.
Mastricht Guidelines3
telah menjadi dasar
utama bagi identifikasi
pelanggaran
HAM.
Setiap manusia memiliki
hak, entah itu bayi atau
lansia, miskin atau kaya,
muda atau tua. Akan tetapi
sebenarnya ada satu hak
yang paling dijunjung
dalam
hidup setiap manusia dan
eksistensinya sudah ada
sejak kita berada dalam
kandungan, hak tersebut
adalah hak asasi manusia
atau yang biasa disebut
HAM.
HAM secara umum adalah
hak-hak dasar manusia
yang dimiliki oleh setiap
insan
yang lahir di dunia sebagai
karunia Tuhan serta harus
dihormati dan ditegakkan.
HAM tidak dapat dicabut
serta bersifat hakiki dan
universal pada semua
manusia.
DalamUndang-Undang
No.39 tahun 1999
Pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat Negara baik
disengaja
maupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara
melawan
hukum ,mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan mencabut HAM
seseorang atau
kelompok orang
yang dijamin oleh
undang-undang ini dan
tidak mendapat atau
dikhawatirkan
tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang adil dan benar
berdasarkan
mekanisme hukum yang
berlaku.Yang sekarang
telah menjadi UU
No.26/2000
tentang pengadilan
HAM yang berbunyi
pelanggaran HAM
adalah setiap
perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk
aparat negara baik
disengaja
ataupun tidak disengaja
atau kelalaian yang
secara hukum
mengurangi,
menghalangi, membatasi
dan atau mencabut
HAM seseorang atau
kelompok
orang yang dijamin
oleh Undang-Undang
ini, dan tidak
didapatkan atau
dikhawatirkan tidak
akan memperoleh
penyelesaian hukum
yang berlaku.
Mastricht Guidelines3
telah menjadi dasar
utama bagi identifikasi
pelanggaran
HAM.
Cinta tanah air relevan dengan era demokrasi karena menekankan pada hak setiap
orang untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara. Cinta tanah air menjadi
suatu kewajiban untuk mencintai negara tanpa syarat (unconditional). Hal ini
menunjukkan bahwa cinta tanah air merupakan kewajiban yang didukung dengan
adanya sistem demokrasi, sehingga memungkinkan seseorang untuk menentukan
pilihannya sendiri dalam melaksanakan kewajiban demokratisnya. Patriotisme dan
demokrasi di Amerika sering mengalami tarik ulur, sehingga dapat dijadikan
sebagai topik pembahasan yang menarik (Kahne & Middaugh, 2007). Cinta tanah
air di Indonesia cenderung mengarah pada tindakan bela negara. Pemerintah
Indonesia mengakui eksistensi orang-orang Indonesia yang berkarya di luar negeri
atau diaspora. Diaspora diakui dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan
negara Indonesia (Alunaza, 2017). Cinta tanah air Indonesia tidak hanya terikat
oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi orang-orang asli
Indonesia yang berada di luar negeri juga dapat mengungkapkan rasa cinta tanah
air tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat berfikir


kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang
paling menjamin hak-hak masyarakat.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah di atas terdapat banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan berusaha memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggungjawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah di dalam kesimpulan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Tridiatno, Y 2021. Cinta Tanah Air di Era Global. JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. (6)2 371-382

Anda mungkin juga menyukai