Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENDIDIKAN KEWARAGERAAN

MAKALAH PENEGAKAN HUKUM DAN HAM

Disusun Oleh:

Dio Gion Saputra

Disusun Oleh:

Dio Gion Saputra(22050754081)

Satria Dian Saputra(22050754094)

Lukman Hakim(22050754103)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI TEKNIK MESIN


2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan alam
semesta ini dengan segala kebesaran-Nya, dimana dengan melihat dan mengamati
ciptaannya manusia dapat berfikir dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.

Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan tak
lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Bapak Farid Pribadi. yang
telah memberikan tanggung jawab kepada kami untuk menyelesaikan makalah dalam mata
kuliah Pengantar Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “PENEGAKAN
HUKUM DAN HAM” dengan arahan dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran
dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya,
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 11 Februari 2022


Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5

1.3 Tujuan Pembelajaran............................................................................5

1.4 Manfaat..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6

1.5 Sejarah dan pengertian ham.................................................................6

1.6 Deklarasi universal HAM dan pengaruhnya terhadap masyarakat


internasional..........................................................................................................7

1.7 Contoh kasus pelangaran HAM..........................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................9

1.1 Kesimpulan………………………………………………………10
1.2 Alternatif solusI…………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penegakan hukum merupakan salahsatu isu strategis dalam penyelenggaraan


pemerintahan, baik di tingkat nasional maupun lokal. Dalam kerangka tata Kelola
pemerintahan yang baik (good governance), penegakan hukum bahkan menjadi
salahsatu prinsip yang harus dilaksanakan bila suatu pemerintahan ingin
dikategorikan sebagai pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pembentukan
hukum melalui proses legislasi yang transparan dan partisipatif juga turut menjadi ciri
pemerintahan yang demokratis.

Demikian pula dengan wacana hak asasi manusia (HAM) menjadi isu strategis lain
yang menjadi ciri dari pemerintahan yang demokratis. Pengakuan akan HAM
menunjukkan adanya penghargaan akan keberagaman identitas manusia, sehingga
setiap warga masyarakat memiliki kedudukan yang setara dalam hukum dan
pemerintahan.

Pembentukan dan penegakan hukum HAM memiliki nilai strategis karena berkaitan
dengan legitimasi pemerintah. Kekuasaan yang diperoleh pemerintah melalui
mekanisme pemilihan yang berbasis kedaulatan rakyat selanjutnya dijabarkan dalam
kewenangan dan hukum yang melandasi kewenangan tersebut. Hukum berperan
penting sebagai aturan main
yang membatasi kekuasaan dan mengarahkan penggunaan kekuasaan agar tidak
sewenangwenang dan melanggar HAM. Di sinilah pembentukan dan penegakan
hukum berkaitan dengan HAM.
1.2 Rumusan Masalah

a. Konsep penegakan hukum.


b. Sejarah dan pengertian ham
c. Deklarasi universal HAM dan pengaruhnya terhadap masyarakat internasional
d. Contoh kasus pelangaran HAM

1.3 Tujuan Pembelajaran

a. Untuk mengetahui Konsep penegakan hukum


b. Untuk mengetahui Sejarah dan pengertian ham
c. Untuk mengetahui Deklarasi universal HAM dan pengaruhnya terhadap
masyarakat internasional
d. Untuk mengetahui Contoh kasus pelangaran HAM

1.4 Manfaat

Pembelajaran membantu pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengertian ham


serta seluruh aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satunya mengetahui
konsep penegakan hukum dan deklarasi universal ham.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Konsep penegakan hukum.

Jimly Asshiddiqie mengemukakan pengertian penegakan hukum


sebagai berikut: “Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya
atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam
lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.”
Penegakan hukum dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu sudut subjek dan sudut
objek. Dari sudut subjek dapat dibedakan lagi menjadi dua: Dalam arti luas, proses
penegakan hukum melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan hukum.
Sedangkan dalam arti sempit, penegakan hukum hanya diartikan sebagai upaya aparat
penegak hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan hukum itu
berjalan sebagaimana mestinya. Dari sudut objeknya, penegakan hukum ditinjau dari
segi hukumnya. Pengertiannya juga dapat dibedakan menjadi dua: Dalam arti luas,
penegakan hukum mencakup nilai-nilai keadilan dalam aturan formal maupun nilai-nilai
keadilan yang hidup dalam masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit, penegakan hukum
hanya menyangkut penegakan yang formal dan tertulis Saja

2.2 Sejarah dan pengertian HAM

Sejarah hak asasi manusia berasal dari teori hak kodrati. Teori tersebut
menyebutkan bahwa hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia karena
Ia manusia. Artinya, meskipun setiap manusia terlahir dengan kondisi yang berbeda-beda,
baik dari warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin, mereka memiliki hak yang sama
sebagai manusia. Begitupun sebaliknya, sejahat apapun manusia, mereka tetap memiliki
hak yang sama sebagai manusia.
Salah satu tokoh yang mengemukakan teori kodrati yaitu John Locke. Ia
mengatakan bahwa manusia dikaruniai oleh alam hak untuk hidup, hak kepemilikan, dan
kebebasan yang tidak bisa rampas oleh siapa pun termasuk oleh negara. Pemikiran
tersebut dikenal dengan istilah “kontrak sosial”. Apabila pemimpin di
suatu negara mengabaikan tentang kontrak sosial tersebut, maka rakyat di negara tersebut
berhak menurunkan pemimpinnya.
Pemikiran John Locke mengenai gagasan hak kodrati dan kontrak sosial memiliki
dampak terhadap revolusi di Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis di abad ke-17 dan abad
ke-18. Hak-hak kodrati memiliki peran dalam penyusunan landasan bagi suatu sistem
hukum nasional. Namun, dalam penerapannya hak-hak kodrati terus meluas cakupannya,
tidak terbatas pada hak sipil dan politik. Kini hak-hak tersebut menyebar pada tuntutan
hak ekonomi, sosial, dan budaya

2.3 Deklarasi universal HAM dan pengaruhnya terhadap masyarakat


internasional

Jenis HAM yang tercakup dalam isi pasal Deklarasi Universal HAM, yang telah
diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948
melalui resolusi 217 A (III) adalah sebagai berikut:

a) Hak lahir dengan merdeka dan mempunyai martabat (Pasal 1)


b) Kebebasan atas pembedaan dasar warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama,
kedudukan politik, hukum, asal-usul kebangsaan, hak milik kelahiran ataupun
kedudukan lain (Pasal 2)
c) Hak hidup (Pasal 3)
d) Bebas dari perbudakan (Pasal 4)
e) Bebas dari penyiksaan dan kekejaman (Pasal 5)
f) Hak hidup dalam pembatasan hukuman mati (Pasal 6)
g) Persamaan dan bantuan hukum (Pasal 7-8)
h) Pengadilan hukum yang adil (Pasal 9-11)
i) Perlindungan atas urusan pribadi dan keluarga (Pasal 12)
j) Hak untuk memasuki dan meninggalkan suatu negara (Pasal 13)
k) Mencari dan mendapatkan suaka (Pasal 14)
l) Hak kewarganegaraan (Pasal 15)
m) Membentuk keluarga (Pasal 16)
n) Memiliki harta benda (Pasal 17)
o) Kebebasan beragama dan berkeyakinan (Pasal 18)
p) Berpendapat, berserikat dan berkumpul (Pasal 19-20)
q) Turut serta dalam pemerintahan (Pasal 21)
r) Jaminan sosial, pekerjaan, upah yang layak dan kesejahteraan (Pasal 22-25)
s) Pendidikan "gratis" dan kebudayaan (Pasal 26-27)
t) Kebebasan atas suatu tatanan sosial dan internasional (Pasal 28-29)
u) Pelarangan penafsiran memberikan suatu negara hak untuk terlibat di dalam
kegiatan apa pun, yang bertujuan untuk merusak hak-hak dan kebebasan (Pasal
30)

Dengan adanya deklarasi tersebut, masyarakat dunia hendak melenyapkan segala


wujud kekejaman yang lahir atas menjamurnya konflik-konflik antarnegara kala itu.
Deklarasi Universal HAM juga melengkapi Piagam PBB yang sebelumnya telah dibuat.

2.3 Contoh kasus pelangaran HAM

Pelangarn HAM dilingkup kampus contohnya buliiying,diskriminasi yang mana hal


tersebut sering terjadi dilingkup kampus, hal tersebut sampai menyebabkan depresi
kebada mahasiswa yang menjadi korban, bahkan sampai menyebabkan kematian dari
permasalahan tersebut disini kami memiliki beberapa solusi agar hal tersebut dapat
diminimalisir oleh oleh mahasiswa dengan cara

a. Mengadakan sosialisasi antar mahasiswa dalam lingkup kampus Yang mana


hal tersebut dapat membangun toleransi antar mahasiswa
b. Melakukan pendekatan kepada korban buliying dan memberikan motivasi
terhadap korban agar lebih percaya diri dan berani
c. Menjadi mediator antara pelaku dan korban

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jimly Asshiddiqie mengemukakan pengertian penegakan hukum


sebagai berikut: “Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya
atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu
lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanakan hukum dan ham sangat berperan penting
dalam kehidupan saat ini. Sebab hukum dan ham dapat menjadi sekat supaya manusia
tidak bertindak lebih kepada hak asasi orang lain.

Contohnya dengan adanya deklarasi ham yang dikukuhkan pada 10 desember 1948
tersebut, masyarakat dunia hendak melenyapkan segala wujud kekejaman yang lahir atas
konflik-konflik antar negara kala itu, hal ini lah yang menyebabkan hukum ham di dunia.
Dan juga hak asasi manusia

3.2 Alternatif Solusi

Menurut kami solusi yang paling efisien untuk terlaksana hukum ham di Indonesia
ini
a. Memberikan pemahaman kepada masyarakan akan pentingnya hak asasi manusia baik
mengunakan metode sosialisasi maupun iklan di media sosial.
b. Bagi mahasiswa yang sudah bisa memahami ham untuk selalu memberikan contoh
kepada masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Servines in lumine
http://e-journal.uajy.ac.id/17691/3/HK118602
Jimly Asshiddiqie
Konsep penegakan hukum
Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_hak_asasi_manusia

Kompas, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5763438/deklarasi-universal-ham--
sejarah-dan-isi-pasal

Anda mungkin juga menyukai