Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“HUKUM DAN METOLOGINYA”

Dosen Pengampu : H. Faizin S. Ag. M. Pd.

Disusun oleh :

ZACKYL MUSTHOFA

(2111000014)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UNIVERSITAS NURUL JADID
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami makna dari
Pengembangan pembelajaran sains. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “HUKUM DAN METODOLOGINYA”. Penyusun juga


mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini, sehinggga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di kemudian hari.
Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum merupakan suatu alat negara yang mempunyai tujuan untuk


menertibkan, mendamaikan, dan menata kehidupan suatu bangsa demi tercapainya suatu
keadilan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hukum merupakan himpunan
peraturan perundang-undangan yang berisi tentang perintah dan larangan-larangan yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat
itu sendiri. Pada prinsipnya hukum merupakan kenyataan dan pernyataan yang beraneka
ragam untuk menjamin adanya penyesuaian kebebasan dan kehendak seseorang dengan
orang lain, yang pada dasarnya hukum mengatur hubungan manusia dalam masyarakat
berdasarkan prinsip-prinsip yang beraneka ragam pula.
Sealir dengan perkembangan zaman, pada saat sekarang ini komputer
sudah memasuki hampir setiap kehidupan manusia. Sepertinya era teknologi komputer
telah mendapat perhatian yang sangat besar dari banyak orang di dunia ini. Kemajuan
teknologi komputer telah merubah gaya hidup manusia. Kemajuan di bidang teknologi
akan berjalan bersamaan dengan munculnya perubahanperubahan di bidang
kemasyarakatan. Perubahan-perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai sosial,
kaidah-kaidah sosial, pola perikelakuan, organisasi, dan susunan lembaga
kemasyarakatan.
Kemajuan teknologi di bidang komputer bukan hanya mempunyai dampak
positif terhadap kehidupan manusia. Kejahatan-kejahatan baru yang menggunakan
keahlian di bidang komputer telah merubah gaya kejahatan konvensional menjadi
kejahatan modern. Mengingat kejahatan itu setua usia kehidupan manusia, maka tingkat
dan ragam kejahatan juga mengikuti realitas perkembangan kehidupan manusia.
Kecenderungan terbukti bahwa semakin maju dan modern kehidupan masyarakat, maka
semakin maju dan modern pula jenis dan modus operandi kejahatan yang terjadi di
tengah masyarakat. J.E. Sahetapy menyatakan bahwa, “kejahatan erat kaitannya dan
bahkan menjadi sebagian dari hasil budaya itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud hukum ?


2. Apa tujuan hukum ?
3. Apa fungsi hukum ?
4. Apa saja bidang-bidang hukum ?
5. Bagaimana metodologi hukum ?
BAB II
ISI

A. PENGERTIAN HUKUM

Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga


sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan
oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal,
yang menghasilkan undang-undang oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau
ditetapkan oleh hakim melalui preseden. Seseorang juga bisa membuat kontrak yang
mengikat secara hukum, termasuk perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara
alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan litigasi pengadilan standar.
Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi, tertulis atau diam-diam,
dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik, ekonomi, sejarah,
dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai mediator hubungan antar
manusia. Sistem hukum bervariasi di setiap negara. Dalam yurisdiksi hukum perdata,
legislatif atau badan pusat lainnya mengkodifikasi dan mengkonsolidasikan hukum.
Secara historis, hukum agama mempengaruhi hal-hal sekuler, dan masih digunakan di
beberapa komunitas agama. Hukum syariah berdasarkan prinsip-prinsip Islam digunakan
sebagai sistem hukum utama di beberapa negara, termasuk Iran dan Arab Saudi.

B. TUJUAN HUKUM

Berikut adalah tujuan dari hukum:


1. Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari bahaya
yang mengancam.
2. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan
bisa mencegah terjadinya konflik di antara manusia.
3. Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan
kepentingan agar kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya.
4. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya
untuk semua orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan
yang berlimpah, perlindungan dan mencapai kebersamaan.
5. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban.

C. FUNGSI HUKUM

Fungsi dari hukum yaitu:


1. Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang menerapkan aturan-aturan
mengenai perilaku yang benar.
2. Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat.
3. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
4. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
5. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
6. Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur pengawas, aparatur
pelaksana dan aparatur penegak hukum.
7. Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat sehingga kelompok jadi
semakin erat eksistensinya.
8. Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang mengganggu
masyarakat dengan cara memberikan sanksi baik pidana, perdata, administrasi dan
sanksi masyarakat.
9. Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan terhadap badan
pemerintahan.
10. Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat yang hanya digunakan untuk
mengontrol masyarakat, namun juga meletakan dasar-dasar hukum yang bisa
menstimulasi dan memfasilitasi interaksi di antara masyarakat dengan tertib dan adil.

D. BIDANG-BIDANG HUKUM

1. Hukum Pidana

Hukum pidana adalah peraturan yang menentukan perbuatan apa saja yang tidak
boleh dilanggar dan termasuk dalam tindak pidana. Hukum pidana juga mengatur sanksi
apa saja yang bisa dijatuhkan jika melanggar hukum pidana. Hukum pidana merupakan
bagian dari hukum yang berlaku di suatu negara. Hukum pidana bukanlah mengadakan
norma sendiri, namun sudah ada pada norma lain. Hukum pidana bersumber pada
hukum tertulis dan tidak tertulis. Indonesia belum memiliki Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. Maka dari itu, Indonesia masih memberlakukan hukum pidana yang
merupakan warisan dari pemerintah kolonial. Sistematika Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana adalah, Buku I tentang ketentuan umum, Buku II tentang kejahatan,
Buku III tentang pelanggaran.

Hukuman yang bisa dijatuhkan kepada pelanggar hukum pidana yaitu:


a. hukuman mati
Hukuman mati ini tidak berlaku di negara-negara yang menghapuskan hukuman
mati seperti negara Belanda. Indonesia sendiri masih memberlakukan hukuman mati
meskipun masih banyak pro dan kontra terkait hukuman ini.
b. hukuman penjara
Hukuman penjara dibedakan menjadi hukuman penjara seumur hidup dan penjara
sementara. Hukuman penjara paling sedikit 1 tahun dan maksimal 20 tahun. terpidana
harus tinggal di dalam penjara selama masa hukuman dan wajib melakukan pekerjaan
yang telah ditentukan.
c. hukuman denda
Terpidana boleh memilih apakah ingin membayar denda atau menggantinya
dengan hukuman kurungan. Hukuman kurungan ini tidak seberat hukuman penjara.
Hukuman kurungan dijatuhkan jika pelanggaran yang dilakukan tidak terlalu berat.
hukuman kurungan ini paling maksimal 6 bulan lamanya.
d. hukuman tutupan
Hukuman tutupan dijatuhkan berdasarkan alasan politik pada orang-orang yang
telah melakukan kejahatan. Hukuman tutupan ini adalah hukuman penambahan
pidana.

2. Hukum Perdata

Hukum perdata adalah peraturan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang
dengan badan hukum. Istilah hukum perdata pertama kali dikenal dalam bahasa
Belanda, bahkan sumber hukum Perdata berasal dari kitab Burgerlijk Wetboek atau
Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sejarah hukum perdata di Indonesia memiliki
hubungan dengan hukum perdata Eropa yang diberlakukan Hukum perdata romawi.
Hukum Perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis. Pada waktu itu
dianggap sebagai hukum yang sangat sempurna. Hukum privat ini berlaku di Perancis
dan dimuat dalam dua kodifikasi. Ketika Perancis menguasai Belanda, kedua hukum
kodifikasi itu juga diberlakukan di Belanda, bahkan masih digunakan ketika 24 tahun
pasca kemerdekaan Belanda. Setelah itu, Belanda mulai menyusun kitab Undang-
Undang untuk hukum perdata.

Kitab Undang-undang Hukum perdata tersusun atas bab:


1. tentang orang, bab ini mengatur hukum tentang manusia sendiri dan kekeluargaan.
2. tentang kebendaan, bab ini mengatur segala hal yang memiliki hubungan dengan
hukum benda dan warisan.
3. tentang perikatan, bab ini mengatur segala hak dan kewajiban antara orang dengan
orang, dengan badan hukum dan pihak-pihak tertentu.
4. tentang pembuktian, bab ini mengatur segala alat pembuktian dan akibat hukumnya.

3. Hukum Tata Negara

Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam
perjalanan sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara. Jadi, hukum tata
negara berhubungan dengan negara. Dalam hukum internasional, negara merupakan
subjek hukum internasional. Dalam hukum privat, negara adalah badan hukum yang
tunduk pada hukum. Sebuah negara yang independen dalam hubungan eksternal,
diatur oleh hukum yang secara hukum mengatur hubungan satu sama lain. Hukum
tata negara adalah hukum utama yang membentuk kantor pemerintahan, memberikan
kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga negara. Ini adalah ciri hukum tata
negara yang mengatur hubungan dengan melibatkan pemerintah. Terutama hubungan
antara berbagai lembaga pemerintah. Hubungan dengan warga negara cenderung
dalam bidang hukum administrasi, kecuali jika kita berbicara tentang alokasi alat
kekuasaan kepada warga negara. tidak semua negara memiliki konstitusi. Namun,
negara yang tidak mempunyai konstitusi biasanya memiliki jus commune atau yang
disebut dengan hukum tanah air. Hukum tanah air berisi tentang sejumlah peraturan
imperatif dan konsensus. Peraturan tersebut meliputi aturan hukum adat, konvensi,
hukum hakim, dan norma internasional.

4. Hukum Internasional

Hukum internasional adalah hukum yang mengatur segala aktivitas berskala


internasional. Hukum internasional pada awalnya hanya diartikan sebagai aturan
dalam hubungan antarnegara. Namun, dalam perkembangannya, hubungan
internasional semakin kompleks. Selain itu, hukum internasional juga mengatur
struktur dan perilaku dari organisasi internasional, perusahaan multinasional dan
individu. Hukum internasional bisa dirumuskan sebagai kumpulan hukum yang terdiri
dari peraturan yang mengikat negara-negara. Hukum internasional memiliki beberapa
bentuk perwujudan dan pola perkembangannya. Ada hukum internasional regional,
hukum yang berlaku sebatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum
internasional Amerika – Amerika Latin. Selain itu juga mengatur konsep
perlindungan kekayaan hayati laut. Sedangkan hukum internasional khusus adalah
kaidah yang berlaku khusus untuk negara-negara tertentu seperti konvensi Eropa
mengenai HAM. Hukum internasional merupakan hukum yang berdasarkan pikiran
masyarakat internasional yang terdiri dari sejumlah negara yang memiliki kedaulatan
dan kemerdekaan. yang dimaksud adalah negara yang berdiri sendiri atau tidak
berada di bawah kekuasaan negara lain. Hukum internasional memiliki subjek hukum
yang meliputi negara, organisasi internasional dan individu.

5. Hukum Adat

Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis. Hal ini karena tidak ada aturan
hukum yang tercatat. Contoh hukum adat adalah peraturan menteri, ia tidak mendapat
lagi kepercayaang dari mayoritas DPR dan harus mengundurkan diri dari jabatannya.
Aturan seperti itu tidak tertulis dalam undang-undang, namun hal itu merupakan
aturan yang umum. Tidak ada kewajiban hukum bagi menteri ini untuk pengunduran
dirinya, namun, keharusan ini merupakan hal yang biasa dalam politik nasional.
karakteristik dari hukum adat adalah aturan itu diturunkan secara lisan dari generasi
ke generasi selanjutnya, atau turun temurun. Hukum adat bisa mencakup berbagai
bidang misalnya, hak dan kewajiban perkawinan, warisan, hubungan antara
masyarakat, kepemilikan, dan lain-lain. Beberapa contoh hukum adat yang
diberlakukan di beberapa negara adalah hak bertetangga dan devolusi. Secara yuridis,
hukum adat adalah hukum atau aturan yang merupakan hasil dari praktek adat
tradisional dari waktu ke waktu. Dengan demikian, hal itu menjadi sebuah sumber
hukum. Hal ini diakui oleh pengadilan dan bisa melengkapi undang-undang, asalkan,
hukum adat tersebut tidak bertentangan dengan hukum lainnya.

6. Hukum Lingkungan

Hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur pola lingkungan dan semua
perangkatnya, selain itu hukum lingkungan juga mengatur kondisi bersama manusia
yang berada dalam pengaruh lingkungan tersebut. Hukum lingkungan memiliki tiga
pilar yang harus dijaga yaitu ekonomi, lingkungan hidup dan masyarakat. Ketiga pilar
yang berkolaborasi dengan baik ini akan melahirkan konsep pembangunan yang
berkepanjangan. Hukum lingkungan adalah disiplin ilmu yang mencakup aspek tata
lingkungan, perlindungan lingkungan, kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, tata
ruang, otonomi daerah, aspek sektoral, internasionalisasi lingkungan hidup dan
penegakkan hukum. Hukum lingkungan di Negara Indonesia diatur dalam Undang-
Undang No 32 tahun 2009. Undang-Undang No 32 ini juga mengatur tentang
melestarikan lingkungan serta mencegah kerusakan lingkungan.

E. METODOLOGI

Berikut daftar metode hukum:


1. Metodologi Penelitian Hukum Normatif

Metode normatif sering kali disebut juga metode doktrinal. Obyek kajian
penelitian hukum normatif dititikberatkan pada sistem norma hukum, diantaranya kaidah
atau aturan hukum yang terkait dengan suatu bangunan sistem suatu peristiwa hukum.
Penelitian hukum normatif lebih fokus pada lingkup konsepsi hukum, asas hukum, dan
kaidah hukum (peraturan). Namun, metode penelitian hukum normatif tidak sampai pada
perilaku manusia yang menerapkan peraturan atau penerapan hukum, dalam
pelaksanaannya pada lembaga-lembaga hukum atau masyarakat.

2. Metodologi Penelitian Hukum Empiris

Metode penelitian hukum empiris merupakan penelitian hukum yang menganalisa


tentang penerapan hukum dalam kenyataannya terhadap individu, kelompok, dan
lembaga hukum. Metode ini menitikberatkan pada setiap perilaku individu atau
masyarakat, organisasi atau lembaga hukum, dalam kaitannya dengan penerapan atau
berlakunya hukum. Terdapat dua fokus kajian dalam penelitian empiris, yaitu subjek
yang diteliti dan sumber data yang digunakan. Subjek yang diteliti dalam penelitian
hukum empiris, yakni perilaku hukum (legal behavior) atau perilaku nyata dari individu
atau masyarakat, yang sesuai dengan apa yang dianggap pantas oleh kaidah-kaidah
hukum yang berlaku. Dalam metode penelitian hukum empiris menggunakan pendekatan
sosiologi hukum, yang berarti pendekatan menganalisis tentang bagaimana reaksi dan
interaksi yang terjadi saat sistem norma berlaku.

3. Metodologi Penelitian Hukum Normatif-Empiris

Penelitian hukum normatif-empiris mengartikan penelitian mengkaji


pelaksanaaan ketentuan hukum positif dan dokumen tertulis pada setiap peristiwa hukum
tertentu yang terjadi. Pengkajian metode penelitian ini agar bisa memastikan jika
penerapan hukum pada peristiwa hukum in concreto sesuai atau tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku, atau bisa dikatakan apakah ketentuan telah
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga
sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan
oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal,
yang menghasilkan undang-undang oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan; atau
ditetapkan oleh hakim melalui preseden. Seseorang juga bisa membuat kontrak yang
mengikat secara hukum, termasuk perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara
alternatif untuk menyelesaikan perselisihan dengan litigasi pengadilan standar. Hukum
itu sendiri terdiri-dari beberapa bidang yaitu : hukum pidana, hukum perdata, hukum tata
negara, hukum internasional, hukum lingkungan dan hukum adat. Metodologi hukum
terdiri-dari hukum normatif, hukum empiris serta hukum normatif-empiris.

Anda mungkin juga menyukai