Disusun oleh :
ZACKYL MUSTHOFA
(2111000014)
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami makna dari
Pengembangan pembelajaran sains. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di kemudian hari.
Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
A. PENGERTIAN HUKUM
B. TUJUAN HUKUM
C. FUNGSI HUKUM
D. BIDANG-BIDANG HUKUM
1. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah peraturan yang menentukan perbuatan apa saja yang tidak
boleh dilanggar dan termasuk dalam tindak pidana. Hukum pidana juga mengatur sanksi
apa saja yang bisa dijatuhkan jika melanggar hukum pidana. Hukum pidana merupakan
bagian dari hukum yang berlaku di suatu negara. Hukum pidana bukanlah mengadakan
norma sendiri, namun sudah ada pada norma lain. Hukum pidana bersumber pada
hukum tertulis dan tidak tertulis. Indonesia belum memiliki Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. Maka dari itu, Indonesia masih memberlakukan hukum pidana yang
merupakan warisan dari pemerintah kolonial. Sistematika Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana adalah, Buku I tentang ketentuan umum, Buku II tentang kejahatan,
Buku III tentang pelanggaran.
2. Hukum Perdata
Hukum perdata adalah peraturan yang mengatur hak dan kewajiban seseorang
dengan badan hukum. Istilah hukum perdata pertama kali dikenal dalam bahasa
Belanda, bahkan sumber hukum Perdata berasal dari kitab Burgerlijk Wetboek atau
Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sejarah hukum perdata di Indonesia memiliki
hubungan dengan hukum perdata Eropa yang diberlakukan Hukum perdata romawi.
Hukum Perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis. Pada waktu itu
dianggap sebagai hukum yang sangat sempurna. Hukum privat ini berlaku di Perancis
dan dimuat dalam dua kodifikasi. Ketika Perancis menguasai Belanda, kedua hukum
kodifikasi itu juga diberlakukan di Belanda, bahkan masih digunakan ketika 24 tahun
pasca kemerdekaan Belanda. Setelah itu, Belanda mulai menyusun kitab Undang-
Undang untuk hukum perdata.
Hukum tata negara adalah hukum hubungan tertentu, yang muncul dalam
perjalanan sejarah dan diatur oleh hukum yang disebut negara. Jadi, hukum tata
negara berhubungan dengan negara. Dalam hukum internasional, negara merupakan
subjek hukum internasional. Dalam hukum privat, negara adalah badan hukum yang
tunduk pada hukum. Sebuah negara yang independen dalam hubungan eksternal,
diatur oleh hukum yang secara hukum mengatur hubungan satu sama lain. Hukum
tata negara adalah hukum utama yang membentuk kantor pemerintahan, memberikan
kekuasaan, dan mengatur hubungan dengan warga negara. Ini adalah ciri hukum tata
negara yang mengatur hubungan dengan melibatkan pemerintah. Terutama hubungan
antara berbagai lembaga pemerintah. Hubungan dengan warga negara cenderung
dalam bidang hukum administrasi, kecuali jika kita berbicara tentang alokasi alat
kekuasaan kepada warga negara. tidak semua negara memiliki konstitusi. Namun,
negara yang tidak mempunyai konstitusi biasanya memiliki jus commune atau yang
disebut dengan hukum tanah air. Hukum tanah air berisi tentang sejumlah peraturan
imperatif dan konsensus. Peraturan tersebut meliputi aturan hukum adat, konvensi,
hukum hakim, dan norma internasional.
4. Hukum Internasional
5. Hukum Adat
Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis. Hal ini karena tidak ada aturan
hukum yang tercatat. Contoh hukum adat adalah peraturan menteri, ia tidak mendapat
lagi kepercayaang dari mayoritas DPR dan harus mengundurkan diri dari jabatannya.
Aturan seperti itu tidak tertulis dalam undang-undang, namun hal itu merupakan
aturan yang umum. Tidak ada kewajiban hukum bagi menteri ini untuk pengunduran
dirinya, namun, keharusan ini merupakan hal yang biasa dalam politik nasional.
karakteristik dari hukum adat adalah aturan itu diturunkan secara lisan dari generasi
ke generasi selanjutnya, atau turun temurun. Hukum adat bisa mencakup berbagai
bidang misalnya, hak dan kewajiban perkawinan, warisan, hubungan antara
masyarakat, kepemilikan, dan lain-lain. Beberapa contoh hukum adat yang
diberlakukan di beberapa negara adalah hak bertetangga dan devolusi. Secara yuridis,
hukum adat adalah hukum atau aturan yang merupakan hasil dari praktek adat
tradisional dari waktu ke waktu. Dengan demikian, hal itu menjadi sebuah sumber
hukum. Hal ini diakui oleh pengadilan dan bisa melengkapi undang-undang, asalkan,
hukum adat tersebut tidak bertentangan dengan hukum lainnya.
6. Hukum Lingkungan
Hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur pola lingkungan dan semua
perangkatnya, selain itu hukum lingkungan juga mengatur kondisi bersama manusia
yang berada dalam pengaruh lingkungan tersebut. Hukum lingkungan memiliki tiga
pilar yang harus dijaga yaitu ekonomi, lingkungan hidup dan masyarakat. Ketiga pilar
yang berkolaborasi dengan baik ini akan melahirkan konsep pembangunan yang
berkepanjangan. Hukum lingkungan adalah disiplin ilmu yang mencakup aspek tata
lingkungan, perlindungan lingkungan, kesehatan lingkungan, kesehatan manusia, tata
ruang, otonomi daerah, aspek sektoral, internasionalisasi lingkungan hidup dan
penegakkan hukum. Hukum lingkungan di Negara Indonesia diatur dalam Undang-
Undang No 32 tahun 2009. Undang-Undang No 32 ini juga mengatur tentang
melestarikan lingkungan serta mencegah kerusakan lingkungan.
E. METODOLOGI
Metode normatif sering kali disebut juga metode doktrinal. Obyek kajian
penelitian hukum normatif dititikberatkan pada sistem norma hukum, diantaranya kaidah
atau aturan hukum yang terkait dengan suatu bangunan sistem suatu peristiwa hukum.
Penelitian hukum normatif lebih fokus pada lingkup konsepsi hukum, asas hukum, dan
kaidah hukum (peraturan). Namun, metode penelitian hukum normatif tidak sampai pada
perilaku manusia yang menerapkan peraturan atau penerapan hukum, dalam
pelaksanaannya pada lembaga-lembaga hukum atau masyarakat.