Anda di halaman 1dari 18

STUDI KASUS

PANCASILA
DENGAN TEMA :
PENCEMARAN NAMA BAIK
DAN PENISTAAN AGAMA
PERKENALAN KELOMPOK
23120002 Arya Sakti

23210003 Farhanil Ibat Putra Setiawan

23210004 M. Rizqy Ramadhan

23330022 Putra Reval Aditya

23330029 Dimas Andre Maulana

23330035 Yosan Pahabol

23330039 Habib Burahman

23330045 Yusrendi

23330049 Khairun Khafiz Hasibuan


DAFTAR PRESENTASI

>
01. 02. <
Pendahuluan Pendahuluan
Tentang Pencemaran Tentang Penistaan
Nama Baik Agama

04.
>
03. Penistaan Agama, 05. <

Pencemaran Nama Contoh Kasus, Dan


Baik, Contoh Kasus, Solusi Kesimpulan
Dan Solusi

<
PENDAHULUAN MENGENAI
PENCEMARAN NAMA BAIK
Pencemaran nama baik dewasa ini sebagai sebuah perilaku yang tidak
asing lagi dimasyarakat, karena kemajuan teknologi. Istilah ini yang dalam bahasa
inggris sering kali diterjemahkan dengan defamation, artinya perbuatan yang
membahayakan reputasi orang lain dengan dengan membuat pernyataan yang
salah.1 Perilku pencemaran nama baik merupakan suatu tindak pidana, yang
pengaturannya dalam KUHP maupun undang – undang di luar KUHP, tujuannya
untuk memberikan perlindungan hukum mengenai rasa harga diri yakni
kehormatan (eer) dan rasa harga diri mengenai nama baik orang (goeden naam).
Setiap orang memiliki harga diri berupa kehormatan maupun harga diri berupa
nama baik.
PENDAHULUAN MENGENAI
PENISTAAN AGAMA
Penistaan agama di Indonesia masih menjadi topik pembahasan yang
hangat mengingat negara ini menjadi bangsa yang dikenal religiuskasus
penistaan atau penodaan agama juga menjadi perhatian publik.
Dari tahun ke tahun, kasus penistaan agama terus meningkat dan
mengalami lonjakan tertinggi yang terdapat pada tahun 2020 yaitu 20 kasus
(Pratama, 2021, para 4). Kemudian mengutip pada situs Kumparan.com, agama
yang paling sering mengalami penistaan atau penodaan adalah agama Islam dan
diikuti oleh kasus penistaan agama Katolik (Pratama, 2021, para. 5).
Isu terkait penistaan agama menjadi isu yang layak untuk diberitakan
karena memiliki nilai berita konflik yang terkandung di dalamnya.
PENCEMARAN NAMA BAIK
Amandemen UU ITE dilakukan untuk lebih memberi jaminan kepastian hukum
kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meresponi setiap perkembangan yang terjadi di
masyarakat dan bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih baik dan
memenuhi rasa keadilan. Tindak pidana pencemaran nama baik melalui media Teknologi
Informasi Komunikasi (TIK) cukup banyak terjadi karena pelaksanaan kebebasan ekspresi
masyarakat yang terlalu berlebihan dalam menggunakan gawai. Dengan adanya
Amandemen UU ITE, perlu ditelaah mengenai hakikat dari delik pencemaran nama baik dan
penghinaan melalui media TIK.
Kriminalisasi tindak pidana penghinaan atau pencemaran nama baik ini merupakan
manifestasi dari perlindungan terhadap reputasi yang menjadi bagian dari hak asasi
manusia.
Rezim kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia sudah berlangsung sejak
Indonesia memiliki konstitusi. Keberadaan pengaturannya dalam Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah meresponi jaminan kebebasan tersebut
dalam Universal Declaration of Human Rights (UDHR).
Jaminan di dalam UDHR adalah bahwa setiap orang memiliki hak untuk beropini
dan berekspresi, termasuk kebebasannya untuk memertahankan opininya dari gangguan,
dan memiliki hak untuk mencari, menerima dan menyebarkan informasi dan ide-ide melalui
media apapun dan tanpa ada batasan
Pencemaran nama baik atau penghinaan menggunakan media siber diatur tersendiri dalam
UU ITE karena dampak yang diakibatkan lebih mengglobal dibandingkan pencemaran nama baik
konvensional. Surat elektronik dapat dikirim ke berbagai penjuru dunia hanya dalam hitungan detik,
status di media sosial dapat ditransmisi dan dibagikan atau diteruskan (forward) dengan mudah dan
dampak yang diakibatkannya bisa demikian kompleks dan rumit.
Permasalahan sempat muncul karena UU ITE tidak menjelaskan mengenai proposisi
“penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”, namun menurut Hendrik, hal itu masih dapat
dipecahkan menggunakan interpretasi sistematis merujuk ke KUHP, 11 senada dengan pendapat
Mahkamah Konstitusi, dan akhirnya di tahun 2016, UU ITE diamandemen yang salah satu poinnya
tentang tindak pidana penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Penerapan Pasal 311 KUHP ini juga hendaknya memperhatikan Pasal 314 KUHP, yang
mengatur mengenai kebenaran tuduhan dikaitkan dengan proses peradilan hal yang dituduhkan.
Misalnya: SD menuduh Rekanannya melakukan tindak pidana korupsi, kemudian SD dilaporkan oleh
Rekanannya atas tuduhan melakukan tindak pidana pencemaran nama baik, maka demi kepentingan
umum/negara, kebenaran dari tuduhan SD harus dilakukan yaitu dengan memulai proses pemeriksaan
tentang adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Rekanan SD. Jika hakim memutuskan
bahwa Rekanan tersebut bersalah melakukan tindak pidana korupsi, maka SD tidak dapat dihukum
karena fitnah. Namun jika yang terjadi sebaliknya maka putusan hakim sudah menjadi bukti yang cukup
untuk membuktikan SD melakukan tindak pidana fitnah.
CONTOH KASUS PENCEMARAN
NAMA BAIK YANG PERNAH TERJADI DI
INDONESIA
Angel Lelga melayangkan gugatan kepada Vicky
Prasetyo, mantan suaminya, atas pencemaran nama baik.
Kejadian ini berawal dari aksi penggerebekan yang
dilakukan Vicky di rumah Angel pada November 2018.
Sebelumnya, ia juga pernah melayangkan laporan pada
pihak kepolisian lantaran dugaan perzinaan yang dilakukan
oleh Angel lelga. Namun, dugaan tersebut tidak terbukti.

Ia dikenakan Pasal 45 juncto 27 UU ITE


tentang penghinaan dan pencemaran nama baik dan
diancam dengan hukuman 4 tahun penjara serta denda
Rp750 juta.
Fahd Pahdepie akan menempuh jalur hukum untuk memberikan pelajaran kepada publik agar
tidak main-main soal pencemaran nama baik. Fahd Pahdepie mengatakan saat isu itu dihembuskan ia
dan pihak Ustad Adi Hidayat berusaha menghubungi yang bersangkutan untuk meminta
klarifikasi.Namun, pihaknya justru mendapat serangan yang lebih banyak."Kami mengupayakan jalur
klarifikasi, namun jika ada upaya sengaja memecah belah publik, memframing, kami ingin memberi
pembelajaran kepada publik agar tidak main-main soal pencemaran nama baik," ujarnya.

Fahd Pahdepie mengatakan pihak Ustad Ahi Hidayat akan menjalani semua prosedur dan
tidak tergesa-gesa.
Fitnah tersebut membuat Ustaz Adi Hidayat dan timnya siap membawa masalah tersebut ke
ranah hukum.Ustaz Adi Hidayat (UAH) siap melaporkan pihak yang membuat fitnah kepadanya terkait
narasi-narasi yang mengandung fitnah yang disebarkan sejumlah akun media sosial dan channel
Youtube.
SOLUSI MENGATASI TERJADI NYA
PENCEMARAN NAMA BAIK
Ada 2 cara yang bisa Anda gunakan untuk menyelesaikan dari
pencemaran nama baik tersebut. Yang pertama adalah dengan mengadukan
kepada pihak polisi. Dan yang kedua adalah diselesaikan secara baik-baik
dengan ketentuan tertentu.Jika menyelesaikan dengan mengadukan pada polisi
sebagai solusi pencemaran nama baik.

Maka Anda akan harus berurusan dengan hukum. Selain itu melakukan
laporan pada polisi membutuhkan biaya lapor polisi kasus pencemaran nama
baik.Tetapi, tentu saja biaya tersebut bukan untuk pihak kepolisian, tetapi untuk
mengurusi berkas-berkas yang Anda butuhkan. Sedang cara kedua adalah
dengan penyelesaian secara kekeluargaan.Solusi pencemaran nama baik ini bisa
Anda lakukan secara kekeluargaan, tetapi risikonya pelaku bisa kapan saja
mengulangi hal yang dilakukan pada Anda. Lakukan semua hal agar pencemaran
nama baik tidak terulang.
PENISTAAN AGAMA
Dalam kebanyakan hal keagamaan itu tentu sesuai dengan pandangan-pandangan yang berlaku
dalam sesuatu golongan (gereja atau persekutuan lain) mengenai apa yang dituntut oleh Tuhan dari manusia.
Pandangan-pandangan itu, yang dapat dinamakan “agama positif”, termasuk lapangan tata susila. Perioritas
utama dalam Dasar Negara Republik Indonesia adalah termaktub dalam sila pertama dari Pancasila yaitu
“Ketuhanan Yang Maha Esa” yang memberikan isyarat akan pengakuan kebebasan beragama dan memiliki
paham kepercayaan atau keyakinan yang berbedabeda kepada seluruh penduduk Indonesia.
Dan menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 22 ayat 1 dan 2 berbunyi : (1). Setiap
orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu; (2). Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaanya it (Yustisia, 2006: 44).
Bahwa manusia sebagai subjek hukum sejak dilahirkan di dunia ini dianugrahi oleh Tuhan Yang
Maha Esa akal budi dan nurani, kegunaan karunia berupa akal budi dan nurani dapat memberikan kemampuan
kepada manusia tersebut untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, yang akan membimbing dan
mengarahkan sikap dan perilaku dalam menjalani kehidupannya.
Patokan-patokan untuk berperilaku pantas tersebut, kemudian dikenal dengan sebutan norma atau
kaedah. Norma atau kaedah tersebut mungkin timbul dari pandangan-pandangan mengenai apa yang
dianggap baik atau dianggap buruk, yang lazimnya disebut nilai. Norma atau kaidah tersebut, untuk
selanjutnya mengatur diri pribadi manusia, itulah yang menjadi tujuan hukum, sehingga tugas hukum tidak lain
daripada mencapai suatu keserasian antara kepastian hukum dengan kesebandingan hukum yang tentunya
bertujuan untuk menghormati hak-hak orang lain (Soerjono Soekanto, 2002: 1).
Hukum merupakan suatu gejala yang universal, dalam arti bahwa hukum itu di seluruh bangsa
dan negara akan selalu ada dan diperlukan, namun hukum itu memiliki ciri karakteristik yang berbeda dari
satu bangsa kepada bangsa lain. Hukum pada dasarnya tidak selalu benar, hanya hukum yang memonopoli
kebenaran, hukum itu dapat juga salah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penistaan berarti nista; menghinakan;
merendahkan (derajat dsb) (Departemen Pendidikan Nasional, 2005: 784). Penetapan Presiden No.1 1965
pada Pasal 4 mengatakan : pada Kitab Undangundang Hukum Pidana diadakan Pasal baru sebagai berikut:
Pasal 156a. Dipidanakan dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja
di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan :
a. Yang pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang
dianut di Indonesia.
b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang bersendikan ketuhanan
yang maha esa. Dari penjelasan umum dari Penetapan Presiden ini dapat dilihat bahwa dimaksudkan
melindungi ketentraman orang beragama terhadap penodaan/ penghinaan agama atau ajaran-ajaran
tidak memeluk agama.
Dalam pengaturan hukum di Indonesia, kedudukan agama diberi tempat yang paling terhormat.
Didalam Pancasila kehidupan beragama oleh Bangsa Indonesia didudukan pada peringkat pertama dari sila
pertama yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa. Adapun pengaturan penghormatan terhadap kebebasan
beragama tersebut dari mulai Undang-undang Dasar sampai dengan peraturan perundagan lainnya.
CONTOH KASUS PENISTAAN AGAMA
YANG PERNAH TERJADI DI INDONESIA
Mantan Menpora era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyoho (SBY) Roy Suryo,
dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh perwakilan umat Buddha atas kasus unggahan meme
stupa Candi Borobudur mirip Presiden Joko Widodo di akun Twitter milik Roy Suryo.
Roy Suryo resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 20 Juni
2022 dan yang dianggap telah menistakan agama Buddha. Pelaporan Roy Suryo
tertuang dengan nomor laporan STTLP/B/3042/VI/2022/SPKT/Polda Metro
Jaya tertanggal 20 Juni 2022.
Roy Suryo juga dilaporkan atas unggahan tersebut ke Bareskrim Polri
dengan nomor laporan LP/B/0293/VI/2022/SPKT Bareskrim Polri tertanggal 22
Juni 2022.
Roy Suryo dipersangkakan melanggar Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 (a) ayat 2
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang
nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal
156 (a) KUHP dan atau Pasal 15
Roy Suryo resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 20 Juni 2022 dan yang
dianggap telah menistakan agama Buddha.
Pada 2015, Dosen Fisip UI Ade Armando dilaporkan terkait cuitan di media sosial Twitter-nya
yang mengatakan,"Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan
gaya Minang, Ambon, Cina, hip hop, blues" ujarnya dengan menempelkan tautan berita terkait Menteri
Agama akan mengadakan festival baca Alquran dengan langgam Nusantara.

Ade Armando dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Johan Khan atas tuduhan penistaan agama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M. Iqbal mengatakan, Johan mengadukan Ade pada Jumat
(23/5). Dia dilaporkan pasal 156 A dan atau pasal 28 (2) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.Iqbal
mengatakan penyidik akan memanggil Ade Armando untuk dimintai keterangan.
SOLUSI MENGATASI TERJADI
NYA PENISTAAN AGAMA
Tindakan penodaan serta penistaan agama bisa dicegah dengan segera melaporkan ke
pihak terkait apabila ditemui adanya indikasi atau potensi penyalahgunaan serta penodaan agama.
"Antisipasi preventif lebih diutamakan dalam penyelesaikan kasus penodaan agama demi
menetralisir keresahan yang nantinya timbul di masyarakat apabila penyimbangan sudah menyebar
dan tak terkendali. Karenanya peran tokoh masyarakat penting demi mencegah adanya gesekan,"
ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Badan Koordinasi Pengawasan Aliran
kepercayaan dan Aliran Keagamaan Masyarakat (PAKEM) Tahun 2021 di Aula Asy-Syura Kantor
Kemenag Balangan.
Diacara yang diselenggarakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kab. Balangan dan dihadiri para
tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan penyuluh agama Islam tersebut, Yamani
menerangkan bahwa kerukunan agama tidak hanya penting dibentuk antar sesama penganut
agama, namun dalam intern agama itu sendiri.
"Kerukunan dalam satu agama bisa pecah apabila ada aliran sempalan di dalam intern
agama. Disini peran penyuluh agama juga menjadi cukup penting untuk mengawasi apabila ditemui
pengajian yang dianggap menyimpang dari agama," tambahnya
Terakhir Yamani menegaskan bahwa penyimpangan dalam beragama tidak hanya bisa
didapati di dalam ajaran agama Islam, namun juga agama lainnya termasuk aliran kepercayaan.
Sehingga ia berharap kerjasama para lintas tokoh agama untuk menjaga kerukunan yang ada di
dalam intern agama.
"Balangan adalah miniatur Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama. Semoga
kerukunan ini bisa tertanam sampai generasi berikutnya untuk mencegah gesekan yang tidak
diinginkan," harapnya.
Sementara Kepala Kejari Kab. Balangan La Kanna,S.H. MH, menyampaikan mencegah
penyalahgunaan dan penodaan agama di Indonesia merupakan salah satu tugas pokok kejaksaan
sebagai pengawas. Sehingga apabila ada yang menyimpang menjadi kewajiban untuk sekurang-
kurangnya melaporkan atau mendiskusikan.
"Prinsip kami tetap menggunakan pendekatan preventif, namun tidak menutup
kemungkinan penodaan agama mencapai pada titik meresahkan masyarakat hingga timbulnya
perang saudara. Apabila hal itu terjadi, kita punya aparat hukum yang siap memberikan sokongan
terutama pihak kepolisian," ujarnya.
La Kanna juga menyampaikan menentukan suatu ajaran termasuk penodaan dan aliran
sesat memang memerlukan beberapa kategori yang perlu didiskusikan bersama. Untuk saat ini
Kejari berpegang pada fatwa yang dikeluarkan MUI tentang 10 ciri-ciri ajaran sesat.
"Apabila terdapat setidaknya satu dari sepuluh ciri yang difatwakan MUI, maka laporan
akan kami kaji lebih jauh untuk kemudian kami sampaikan laporannya ke tingkat pusat, dimana
nanti akan diadakan kajian kembali oleh Kejari Pusat bersama MUI dan pihak yang terlibat untuk
kemudian dikeluarkan keputusan apakah aliran tersebut menyimpang atau tidak," pungkasnya.
KESIMPULAN

Dari kedua studi kasus tersebut dapat


kami simpulkan, kejadian tersebut memang
banyak dan seringkali terjadi di Indonesia kita
sebagai warga negara yang baik harus paham
akan sifat yang melanggar hukum dan tidak perlu
di contoh. Kita harus mengikuti norma-norma
Pancasila untuk kehidupan yang lebih baik di
Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai