KELOMPOK 2:
HALIMATUSA’DIAH DAULAY (190740010)
ASMAUL HUSNA (190740012)
HABIBUZZULFA (190740014)
KRISMONITA DARLIANI (190740016)
2
Bagaimana pencemaran nama baik di media sosial?
Larangan menyerang kehormatan yang memuat kata penghinaan pada media sosial
ini diatur dalam UU ITE No. 11 tahun 2008 pasal 27 hingga pasal 37. Selain itu
pencemaran nama baik juga diatur dalam KUHP, yaitu pasal 310 ayat 1, 2, dan 3.
Berdasar pasal 27 ayat 3 UU ITE dan juga KUHP pasal 310 yang dapat
dikategorikan dalam tindak pidana pencemaran nama baik dalam media sosial.
Perbuatan tersebut dilakukan dengan kesengajaan, tanpa izin, agar diketahui oleh
umum dan juga bertujuan untuk menyerang nama baik seseorang.
2. Kasus kedua
Kasus Masjid Kebon Sirih, ketua RW Jadi Tersangka Pencemaran Nama
Baik MNC Group.
Ketua Rukun Warga 06, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta
Pusat, Tomy Tampaty, ditetapkan tersangka dugaan pencemaran nama baik terkait
dengan laporan PT GLD Properti atau MNC Group dalam sengketa lahan atau
tanah wakaf Masjid Al Hurriyah Kebon Sirih. “Kami telah ditetapkan menjadi
tersangka berdasarkan Surat Penetapan sebagai tersangka nomor:
S.Tap/540/V/2022/Restro JP”, ujar Tomy dalam keterangan tertulis yang diterima
Tempo, Sabtu 4 Juni 2022.
Tomy mengatakan menerima surat penetapan tersangka pencemaran nama baik
dari Polres Jakarta Pusat itu, Jumat, 3 Juni 2022. “Dan saya akan diperiksa sebagai
tersangka,” ujarnya. Tempo mengkonfirmasi penetapan tersangka ini ke Kapolres
Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin. “Nanti saya cek dulu ke Reskrim, ya,”
kata Komarudin. Tomy menyatakan pengurus RW 06 tidak melakukan
pencemaran nama baik siapapun tetapi hanya melakukan upaya menjaga Rumah
Ibadah, Masjid Al Hurriyah. "Kami melakukan protes keras atas pengrusakan dan
tukar guling tanah wakaf masjid Al Hurriyyah Kebon Sirih yang dilakukan oleh
orang-orang yang mengaku sebagai pengurus Yayasan Al Hurriyah (orang-orang
tersebut bukan warga Kebon Sirih),” kata Tomy.
Menurut Tomy, tukar guling tersebut dilakukan pihak pengembang PT GLD
Property atau MNC Group untuk kepentingan bisnis. Aksi penolakan itu brbuah
surat laporan pengembang ke Polres Jakarta Pusat. Pada tanggal 29 Maret 2022
pengurus RW 06 menerima surat panggilan nomor: B/2015/III/Res. 1.
14/2022/Restro JP dari Pihak Kepolisian POLRES Jakarta Pusat. “Kami
dilaporkan dengan tuduhan tindak pidana pencemaran nama baik dimuka umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP dana tau Pasal 311 KUHP dana tau
Pasal 14 Ayat 2 Undang-Undang No. 1 Tahun 1946,” kata Tomy.
Minta Tim Mafia Tanah Turun Tangan
4
Atas status tersangka ini, Tomy mengatakan, pengurus RW 06 meminta
perlindungan hukum Presiden Jokowi, Menko Polhukam, Kapolri dan Jaksa
Agung. “Dan kami meminta Tim Mafia Tanah Polri dan Jaksa Agung mengusut
proses tukar guling tanah wakaf Masjid Al Hurriyah.” Ketua umum Lembaga
Peduli Nusantara Arthur Noija selaku kuasa hukum Tomy Tampaty, menilai
penetapan tersangka kliennya ini semakin memperjelas masalah hukum kisruh
tanah wakaf ini. “Kami bersyukur dengan penetapan tersangka ini makin jelas,”
ucapnya. Dalam kasus ini, kata dia, Tomy Tampaty seakan-akan orang yang
menghalang-halangi pembongkaran masjid. “Ya jelas dihalangi, masjid itu ada di
wilayah hukum dia. Dan dia adalah kepanjangan tangan pemerintah paling
bawah.”
Arthur menilai pasal pencemaran nama baik yang dituduhkan ke Tomy juga tidak
tepat. Sebab, pencemaran nama baik dalam pasal 311 KUHP harus orang yang
merasakan langsung “namun yang melaporkan perusahaan dan kuasa hukum.
Logika hukumnya dua hal yang berbeda,” kata Arthur. Namun Artur memastikan,
pihaknya tetap akan tunduk dan patuh dengan hukum acara soal penetapan
tersangka di sengketa lahan masjid ini.
3. Kasus ketiga
Polda Metro Jaya Bakal Usut Dugaan Kasus Pencemaran Nama Baik
Pegawai oleh 3 Petinggi PT Pelni
Polda Metro Jaya memastikan bahwa pihaknya bakal menyelidiki dugaan kasus
pencemaran namaaik seorang pegawai oleh tiga petinggi PT Pelni. Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan bahwa pihaknya telah
menrima laporan terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang menjerat
petinggi perusahaan BUMN itu. “Iya betul, itu ada laporannya sudah ada sedang
dilakukan pendalaman, Jumat 3/6/2022.
Saat ini, lanjut Zulpan, penyidik tengah mempelajari laporan tersebut dan
sleanjutnya akan mengagendakan pemeriksaan pihak pelapor dan terlapor.
“Secepat mungkin dilakukan penyelidikan kalau unsurnya terpenuhi akan
dilakukan penyelidikan,” kata Zulpan. Diberitakan sebelumnya, seorang pegawai
PT Pelni berinisial SK melaporkan tiga orang pimpinannya ke Polda Metro Jaya,
atas dugaan kasus pencemaran nama baik, Kamis 2/6/2022. Sambil didampingi
kuasa hukumnya, SK menjelaskan bahwa dia melaporkan tiga orang petinggi PT
5
Pelni berinisial MH, EGK dan DAT. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor
LP/B/2669/VI/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Juni 2022. “Terlapornya
Vice President inisial MH, Manajer TAKP insial EGK, sama Manajer MPK inisial
DAT,” ujar SK saat ditemui wartawan, Kamis (2/6/2022).
Menurut SK, ketiga terlapor diduga telah mencemarkan nama baik dirinya karena
menuduhnya menerima gratifikasi dalam belum uang saat menjalankan tugasnya di
PT Pelni.