Anda di halaman 1dari 3

Nama : Arif Budiman

NIM : 20180401244

Sesi : 12 (Duabelas)

Mata Kuliah : Telematika

Carilah contoh kasus Pelanggaran UU ITE yang dijerat dengan KUHP ! dan berikan pandangan
hukum menurut kalian

A. KASUS

1. Apakah perkataan yang tidak enak mengenai seseorang pada 'curhat' yang dilakukan di
media chatting 2 arah dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik?

2. Orang yang mendapat 'curhat' di atas kemudian menyebarkan hal tersebut dalam sebuah
'curhat' kelompok chat dengan menyembunyikan nama orang yang terkait. Dan tanpa
diketahui, salah seorang dari 'curhat' kelompok tersebut mengenali orang yang terkait dan
melaporkannya. Apakah hal ini dapat diajukan tuduhan mengenai pencemaran nama baik?

B. PANDANGAN HUKUM

Pencemaran nama baik (defamation) adalah perbuatan yang dilarang dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (“KUHP”) dan/atau Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”) berikut aturan perubahannya.

Dalam KUHP, pencemaran nama baik tersebar di beberapa pasal, yakni:

1. Pencemaran secara lisan (Pasal 310 ayat (1) KUHP);


2. Pencemaran secara tertulis (Pasal 310 ayat (2) KUHP);
3. Fitnah (Pasal 311 KUHP);
4. Penghinaan ringan (315 KUHP);
5. Pengaduan palsu/fitnah (317 KUHP);
6. Persangkaan palsu (318 KUHP);
7. Penghinaan kepada orang yang sudah mati (Pasal 320-321 KUHP).
8. Adapun pencemaran nama baik melalui media elektronik diatur dalam Pasal 27 ayat (3)
UU ITE, yang melarang:
9. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
10. Patut digarisbawahi, pengertian muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
dalam pasal di atas tidak bisa dilepaskan dari ketentuan Pasal 310 KUHP dan Pasal 311
KUHP. Pasal 310 KUHP merupakan delik menyerang kehormatan seseorang dengan
menuduhkan sesuatu hal agar diketahui umum. Sedangkan Pasal 311 KUHP berkaitan
dengan perbuatan menuduh seseorang yang tuduhannya diketahui tidak benar oleh
pelaku.

- ‘Curhat’ Via Chat, Dapat Dijerat UU ITE?

Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, seseorang yang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik
melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (3) UU ITE.

Lantas, apakah menceritakan perbuatan seseorang melalui chat termasuk perbuatan yang dapat
dipidana dengan pasal tersebut?

Untuk menjawab hal tersebut, LampiranKepber 229, 154, KB/2/VI/2021 (hal. 9-14) mengatur
sebagai berikut:

1. Bukan sebuah delik pidana yang melanggar Pasal 27 ayat (3) UU ITE, jika muatan atau
konten yang ditransmisikan, didistribusikan, dan/atau dibuat dapat diaksesnya tersebut
adalah berupa penghinaan yang kategorinya cacian, ejekan, dan/atau kata-kata tidak
pantas. Untuk perbuatan tersebut dapat menggunakan kualifikasi delik penghinaan ringan
sebagaimana dimaksud Pasal 315 KUHP.

2. Jika muatan yang ditransmisikan, didistribusikan, dan/atau dibuat dapat diakses tersebut
berupa penilaian, pendapat, hasil evaluasi, atau sebuah kenyataan, maka bukan
merupakan delik pidana berkaitan dengan Pasal 27 ayat (3) UU ITE.
3. Delik pidana berkaitan dengan Pasal 27 ayat (3) UU ITE adalah delik aduan absolut,
sehingga harus korban sendiri yang mengadukan kepada aparat penegak hukum, kecuali
dalam hal korban masih di bawah umur atau dalam perwalian. Korban sebagai pelapor
harus orang perseorangan dengan identitas spesifik, bukan institusi, korporasi, profesi,
atau jabatan.
4. Fokus pemidanaan terkait Pasal 27 ayat (3) UU ITE bukan dititikberatkan pada perasaan
korban, melainkan pada perbuatan pelaku yang dilakukan secara sengaja dengan maksud
mendistribusikan/mentransmisikan/membuat dapat diaksesnya informasi yang muatannya
menyerang kehormatan seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal supaya diketahui
umum, yakni kumpulan orang banyak yang sebagian besar tidak saling mengenal.

5. Bukan merupakan delik penghinaan dan/atau pencemaran nama baik jika konten
disebarkan melalui sarana grup percakapan yang bersifat tertutup atau terbatas, seperti
grup percakapan keluarga, kelompok pertemanan akrab, kelompok profesi, grup kantor,
grup kampus atau institusi pendidikan.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka kami berpendapat bahwa menceritakan perbuatan seseorang
kepada orang lain atau kepada grup yang bersifat terbatas melalui media chat sebagaimana yang
Anda tanyakan bukan merupakan pelanggaran Pasal 27 ayat (3) UU ITE karena muatan tersebut
hanya disampaikan dalam percakapan/chat terbatas, dan bukan untuk diketahui umum.

Tapi, jika kemudian rekaman layar chat tersebut disebarkan secara publik di internet, sehingga
identitas orang yang diceritakan beserta muatan penghinaan tersebut dapat diakses dan diketahui
oleh semua orang, maka orang yang menyebarkan rekaman layar tersebut berpotensi melanggar
Pasal 27 ayat (3) UU ITE jika memenuhi ketentuan yang telah kami jelaskan di atas.

Selain itu, jika perkataan tidak enak yang Anda maksud dalam pertanyaan berupa cacian, ejekan,
cemoohan, atau kata-kata tidak pantas lainnya, maka perbuatan tersebut dapat dijerat Pasal 315
KUHP atas penghinaan ringan, jika memenuhi unsur:

1. Penghinaan dilakukan dengan sengaja, tidak bersifat pencemaran atau pencemaran


tertulis;
2. Dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di
muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan
kepadanya.

Berkaitan dengan kasus yang Anda tanyakan, jika perbuatan yang dilakukan benar-benar hanya
sebatas ‘curhat’ dengan mengeluarkan perkataan tidak enak mengenai seseorang dan tidak
dilakukan di muka umum atau di depan orang itu atau dengan surat yang dikirim kepada orang
tersebut, maka perbuatan tersebut tidak dapat dijerat Pasal 315 KUHP.

Kemudian, menjawab pertanyaan selanjutnya, bagaimana jika curhatan tersebut kemudian


disebarkan oleh si pendengar curhatan dalam suatu curhat kelompok dengan menyamarkan
identitas orang yang diceritakan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dilihat terlebih dahulu media yang digunakan serta
kelompok seperti apa yang dimaksud, apakah kelompok tertutup atau kelompok yang dapat
diakses oleh publik. Jika perbuatan tersebut disebarkan secara daring melalui grup chat
kelompok yang bersifat tertutup, serta identitas orang yang diceritakan tersebut disamarkan
sedemikian rupa, maka perbuatan tersebut tidak termasuk perbuatan yang melanggar Pasal 27
ayat (3) UU ITE.

Selain itu, patut diperhatikan, dikarenakan delik pencemaran nama baik dalam KUHP dan UU
ITE merupakan delik aduan, maka yang dapat mengadukan perbuatan tersebut hanyalah si
korban secara langsung, bukan pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai