HUKUM
Kasus Cyberbullyingakhir-akhir ini menjadi salah satu masalah terbesar yang rentan dihadapi
oleh anak muda bahkan tak jarang orang dewasa pun sekalian dalam kehidupan sehari-hari.
Cyberbullyingadalah intimidasi, pelecehan atau perlakuan kasar secara verbal dan terus
menerus yang dilakukan di dunia maya. Dalam kasus Cyberbullying penindasan yang terjadi
melalui dunia maya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu Penindasan Psikologis yang menimbulkan
trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stress, serta Penindasan Verbal yang
terdeteksi karena tertangkap oleh indera pendengaran, penglihatan, seperti memaki,
menghina, menjuluki, mengolok, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyebar
gosip dan menyebar fitnah.
Pasal 310 ayat (1) menyatakan bahwa “Barang siapa dengan sengaja menyerang kehormatan
atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya
hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran, dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”. Sedangkan
Pasal 310 ayat (2) menyatakan bahwa “Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran
yang disiarkan, dipertunjukan atau ditempelkan dimuka umum, maka diancam karena
pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana
denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
Pada dasarnya, KUHP memang dibentuk jauh sebelum perkembangan teknologi dunia maya
dicetuskan. Namun ketentuan pidana dalam KUHP untuk Cyberbullying sangat sedikit dan
tidak sesuai dengan intimidasi, pelecehan atau perlakuan kasar secara verbal secara terus
menerus yang dilakukan di dunia maya. Maka, dalam rangka mengakomodasi pengaturan
mengenai dunia maya dan segala hal yang berkaitan dengannya, dibentuklah Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dalam undang-undang
ini, terdapat pasal-pasal yang lebih sesuai untuk menjerat para pelaku Cyberbullying.Dimana
Undang-undang ini menerapkan larangan dan sanksi pidana antara lain :
1. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan (Pasal 27 ayat
1), muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik (Pasal 27 ayat 3), muatan
pemerasan dan/atau pengancaman (Pasal 27 ayat 4).
2. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan (SARA),
(Pasal 28 ayat 2).
3. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti
yang ditujukan secara pribadi (Pasal 29).
Hukuman yang diterima oleh mereka yang telah melanggar adalahsebagaimana tercantum
dalam Pasal 45Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, yang berbunyi :
1. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1),
ayat (3), ayat (4) dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
2. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2)
dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
3. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana
penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.2.000.000.000 (dua milyar rupiah).
Untuk mencegah kasus Cyberbullying agar tidak semakin marak, maka dari itu pentingnya seluruh
elemen masyarakat baik Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, Keluarga, dan Orang
Tua atau Wali, berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan perlindungan dan menjamin
terpenuhinya hak asasi Anak sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Memberikanpemahaman
akan media sosial dan mengawasinya, mengharmonisasikan hubungan keluarga di rumah dandi
lingkungan Sekolah, serta menanamkanMindset dan self defence serta Percaya Diri pada anak untuk
melakukan perlawanan jika mendapatkan kejadian cyberbullyingtersebut.
Undang-undang yang Mengatur Cyber Bullying
Pasal 80 ayat 1:
Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6
(enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah)."
Pelaku Cyber Bullying Bisa Dijerat Hukum
Pidana
Jakarta, Selular.ID – Teknologi informasi bak pisau bermata dua. Di satu sisi membawa
sifat positif yakni mempermudah masyarakat untuk memperoleh informasi secara up to date,
namun di lain pihak malah bisa mempunyai dampak negatif. Salah satunya adalah cyber
bullying.
Cyber bullying merupakan tindakan kekerasan dalam dunia maya. Tanpa perlu bertatap muka
dengan korban, si pelaku bisa menebar ancaman, hujatan, penghinaan, penindasan, dan
sebagainya yang bisa menyakiti seseorang. Cyber bullying tidak bisa dianggap enteng karena
bisa memicu korban untuk bunuh diri.
Menurut penuturan Muhammad Ali Zaidan, Pakar Hukum Pidana UPN Veteran, semua
perbuatan yang merugikan seseorang (korban) masuk dalam tindak kejahatan karena
memiliki motivasi yang berbeda-beda. Dan seluruh tindakan kriminal tentu ada payung
hukum pidana yang mengaturnya.
“Dari perspektif hukum pidana, ini (cyber bullying) berorientasi pada perbuatan. Maka
hukum harus memberi penghargaan hukuman terhadap motivasi-motivasi (kejahatan)
tersebut,” ujar Ali saat memberikan presentasi di Ngobral (Ngobrol Bareng Selular) dengan
tema ‘Mengenal Lebih Dalam tentang Cyber Bullying’ (21/3/2016).
Hukuman yang bisa diterima oleh mereka yang telah melanggar adalah:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 45 ayat 1: setiap orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (3), ayat (4) dipidana
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000 (satu
milyar rupiah).
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 45 ayat 2: setiap orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (2) dipidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Pasal 45 ayat 1: setiap orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana penjara paling lama 12 (dua
belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.2.000.000.000 (dua milyar rupiah).
BHINEKA TUNGGAL IKA : Arti, Makna,
Prinsip, Penerapan (Lengkap)
Bhineka Tunggal Ika – Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam
budaya yang berbeda, mulai dari Agama, suku, bahasa, hingga adat istiadat sangatlah berbeda
tiap daerahnya. Untuk mempersatukan sebuah wilayah dengan budaya yang berbeda-beda ini
Indonesia menggunakan sebuah semboyan, dimana semboyan tersebut ialah Bhinneka
Tunggal Ika.
Bhinneka tunggal ika sendiri memiliki arti yang sangat besar dalam mempersatukan bangsa,
bahkan dalam lambang pancasila di burung garuda terdapat semboyan tersebut.
Semboyan Bhinneka tunggal ika merupakan sebuah karya sastra agama yang termuat dalam
kakawin Sutasoma yang dibuat oleh Mpu Tantular, dimana karya sastra tersebut sudah ada
sejak abad ke 14 pada masa Kerajaan Majapahit.
Karya sastra ini mempunyai beberapa bait yang berisi tentang toleransi beragama pada masa
itu, mengingat masa Kerajaan Majapahit terdapat perbedaan agama antara Buddha dan Siwa.
Karya sastra yang dibuat oleh Mpu Tantular ini bahkan digunakan oleh Kerajaan Majapahit
dalam menyatukan sebuah wilayah yang sangat besar yang kini bernama Nusantara.
Secara harfiah Bhinneka tunggal ika memiliki arti “Beraneka satu itu”, namun secara
universal Bhinneka tunggal ika juga dapat diartikan sebagai “Berbeda tetapi tetap satu jua”.
Di masa kemerdekaan Indonesia semboyan ini memiliki arti yang lebih besar lagi, dimana ia
menjadi salah satu tonggak berdirinya NKRI.
Kini semboyan ini digunakan untuk mempersatukan perbedaan agama, suku, bahasa, dan
kebudayaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Walaupun merupakan kata yang sederhana
namun Bhinneka tunggak ika telah sangat erat dengan nusantara itu sendiri, sehingga dengan
mudah mempersatukan bangsa yang memiliki wilayah luas tersebut.
Bhinneka tunggal ika memiliki makna yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, dimana
semboyan ini sebagai pemersatu bangsa. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sebanyak
17.000 lebih pulau, 60% wilayah laut yang memisahkan beragam pulau, dan terdapat suku
daerah atau ras yang berbeda-beda.
Dengan perbedaan yang sangat besar antara tiap daerah di Indonesia ini, membuat Indonesia
harus bisa disatukan dengan sebuah cara. Dimana semboyan ini adalah cara Indonesia dalam
menyatukan wilayah yang memiliki latar belakang dan sejarah yang berbeda tiap daerahnya.
Bukan hanya itu saja namun semboyan yang satu ini sangat penting sebagai tonggak
tercapainya tujuan bangsa, hal itulah yang membuat semboyan ini dibawa oleh burung garuda
yang memiliki lambang tujuan bangsa berupa Pancasila. Disini semboyan Bhinneka tunggal
ika dituliskan pada sebuah pita, lalu dibawa oleh burung garuda dengan cara
mencengkramnya menggunakan kaki.
1. Common Denominator
Pada dasarnya Bhinneka tunggal ika memiliki prinsip-prinsip yang melatar belakanginya,
salah satunya adalah prinsip Common denominator atau persamaan secara umum. Prinsip ini
dapat diartikan sebagai modal masyarakat Indonesia bahwa setiap perbedaan pasti terdapat
sebuah persamaan, sehingga tidak perlu diperdebatkan secara serius hingga menimbulkan
konflik.
Misalnya saja perbedaan antara agama yang ada di Indonesia, walaupun berbeda agama
namun terdapat persamaan yaitu memiliki tuhan yang tunggal. Bukan hanya agama saja
namun perbedaan lain seperti bahasa, suku, hingga kebudayaan tiap daerah di Indonesia
memiliki sebuah persamaan.
Dengan adanya persamaan ini diharapkan masyarakat Indonesia paham tantang keragaman
yang ada di Indonesia, dimana setiap warga negara berhak memiliki kepercayaan akan
agama, suku, bahasa, ataupun kebudayaan mereka.
Prinsip yang berikutnya adalah tidak bersifat formalistik, artinya dalam Bhinneka tunggal ika
tidak mengajarkan formalistik antara sesama warga negaranya. Namun disini masyarakat
harus memberi rasa hormat serta rukun kepada masyarakat lainnya. Oleh sebab itu akan
muncul yang namanya kehidupan bermasyarakat.
Bhinneka tunggal ika tidak memiliki sifat formalistik ini juga mengandung arti bahwa negara
Indonesia memperbolehkan masyarakatnya berkehidupan secara universal atau menyeluruh,
tidak ada diskriminasi terhadap satu pihak tertentu. Melainkan semuanya bergabung menjadi
satu hingga mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai.
Bhinneka tunggal ika juga mengandung prinsip tidak bersifat enklusif, dimana setiap
kelompok, suku, ataupun organisasi di Indonesia diperlakukan secara sama. Disini kelompok
yang besar atau disebut mayoritas juga tidak diperbolehkan memaksa kehendak atas
kelompok minoritas, hal ini agar masyarakat Indonesia tidak mengalami perpecahan karena
adanya sebuah kelompok atau organisasi.
Namun dengan adanya prinsip ini bukan berarti tidak memperbolehkan adanya kelompok,
melainkan kelompok bisa berdiri tetapi tetap harus menghormati kelompok yang memiliki
pemahaman berbeda dengan mereka.
Prinsip yang satu ini memang sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia, mengingat
Indonesia memiliki beragam kelompok yang memiliki pemahaman berbeda-beda. Adanya
prinsip Bhinneka tunggal ika tersebut diharapkan setiap masyarakat sadar bahwa hidup
berdampingan dengan kelompok lain memiliki hikmah yang sangat banyak dari pada
memusuhinya.
Sifat konvergen merupakan sifat dewasa dalam menghadapi perbedaan pendapat atau
perbedaan budaya, dimana bila terdapat pertikaian atau konflik sebaiknya diselesaikan
dengan cara mencari titik temu antara kedua belah pihak. Disini semuanya harus terbuka dan
sebisa mungkin tidak mementingkan satu belah pihak saja.
Dalam Bhinneka tunggal ika sendiri menjadikan sifat konvergen sebagai salah satu prinsip
utama, disini masyarakat Indonesia tidak boleh secara sepihak mementingkan satu belah
pihak. Namun disini kedua belah pihak bisa bermusyawarah dengan baik supaya memiliki
titik temu antara keduanya, hal ini bertujuan untuk mengurangi pertikaian atau konflik yang
bisa saja terjadi di Indonesia.
Bhinneka tunggal ika digunakan sebagai pondasi Negara Indonesia bukanlah tanpa alasan,
namun semboyan yang satu ini memiliki tujuan yang sangat bail bagi seluruh rakyat
Indonesia. Tujuan yang pertama adalah sebagai pemersatu bangsa, hal ini tentunya tidak
asing lagi mengingat Bhinneka memang memiliki tujuan utama untuk menyatukan bangsa
Indonesia sejak kemerdekaan.
Semboyan Indonesia mengenai persatuan dalam keragman ini sendiri merujuk pada persatuan
beragam jenis perbedaan yang ada di Indonesia, hal tersebutlah yang membuat semboyan ini
sangat kuat sebagai pondasi bangsa Indonesia. Apalagi semboyan ini dapat diterima oleh
seluruh masyarakat yang ada di Indonesia.
Adanya toleransi yang sangat besar merupakan ciri khas dari Bhinneka tunggal ika, sehingga
semboyan ini juga memiliki tujuan untuk meredam konflik atas kepentingan pribadi ataupun
kelompok. Tak heran bila terjadi masalah atau konflik, masyarakat Indonesia cenderung
menyelesaikannya secara bermusyawarah.
Dengan melakukan bermusyawarah Indonesia akan terhindar dari yang namanya konflik,
disini musyawarah digelar tidak memandang atau memihak pada satu kelompok. Melainkan
harus digelar secara adil dan tidak mendesak kelompok manapun. Dengan begini konflik bisa
di redam dengan aman dan damai antara kedua belah pihak.
Indonesia memang memiliki wilayah yang sangat luas dengan beragam budaya dan
pemikiran masing-masing, namun sebuah wilayah atau daerah pastinya banyak yang tidak
suka dengan daerah lainnya. Hal ini mengakibatkan
Indonesia sangat rawan akan terpecah belah, disinilah peran Bhinneka tunggal ika sangatlah
penting yaitu mempertahankan kesatuan bangsa.
Dengan memegang teguh moto sebagai negara “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”, Negara
Indonesia diharapkan tetap utuh dan tidak ada perpecahan dimana pun. Bila terdapat
perpecahan daerah lainnya akan berusaha untuk mempertahankan wilayah yang akan pecah
tersebut, kerja sama inilah yang membuat Indonesia hingga kini masih tetap utuh secara
keseluruhan.
Bhinneka tunggal ika biasa ditulis dalam pita yang ada dipegang oleh garuda, di garuda
tersebut terdapat lambang tujuan negara yaitu Pancasila. Semboyan yang berasal dari bahasa
kuno inilah yang memegang peranan penting terhadap tercapainya tujuan negara berupa
Pancasila tersebut.
Hal ini membuat motto Bhinneka tunggal ika harus kuat dan diterapkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, agar bangsa bisa mencapai cita-cita yang telah diharapkan sejak
dahulu yaitu tercantum dalam Pancasila.
5. Menciptakan Perdamaian
Seseorang yang memiliki pendapat berbeda dengan lainnya pasti sering kali terjadi konflik,
bukan hanya perseorangan saja namun kelompok, organisasi, bahkan sebuah wilayah bisa
saja terjadi konflik. Nah disinilah Bhinneka tunggal ika sangat berguna untuk menyadarkan
masyarakat bahwa pendapat tidak boleh dipaksakan.
Selain itu dengan memegang arti dan makna dari semboyan ini akan membuat Indonesia bisa
tetap damai, tidak ada konflik, pertikaian, ataupun perkelahian di antara sesama penduduk
Indonesia. Namun sayangnya hal tersebut belum bisa diterapkan secara penuh di Negara
Indonesia, mengingat masih banyak konflik yang terjadi hanya karena masalah perbedaan
pendapat saja.
Seharusnya masyarakat Indonesia harus mulai sadar akan indahnya hidup berdampingan
dengan budaya-budaya lain di Indonesia, dimana bermasyarakat akan lebih berwarna dan
juga bisa mengenal kebudayaan lain serta memahami sifat positif dari kebudayaan tersebut.
6. Mewujudkan Masyarakat Madani
Semua masyarakat berhak menjalin hubungan dengan siapa saja tanpa terkecuali, sehingga
dengan ini masyarakat madani bisa diterapkan di Indonesia. Pentingnya menegakkan
masyarakat madani di Indonesia tidak lepas dari beragamnya kebudayaan yang dimiliki oleh
Indonesia itu sendiri.
Namun dalam kenyataannya di Indonesia saat ini belum bisa menerapkan hal ini, masih
banyak faktor yang menjadi penghalang seperti golongan, kelompok, ataupun kelas sosial
yang berbeda membuat masyarakat Indonesia enggan bersosial dengan sesama masyarakat
Indonesia lainnya.
1. Dampak Positif
Bhinneka tunggal ika hadir untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju,
makmur, damai, dan juga bersosial budaya. Oleh karena itu semboyan ini memiliki banyak
sekali dampak positif yang diberikannya, salah satunya tentu saja adalah persatuan bangsa
Indonesia.
Selain itu Bhinneka tunggal ika juga dapat menumbuhkan sikap toleransi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia, sikap toleransi ini bisa sangat bermanfaat dalam kehidupan sosial di
Indonesia. Dimana tidak ada pertikaian karena suatu perbedaan tertentu.
Dampak positif lainnya adalah memunculkan sikap solidaritas, hal ini terjadi karena
semboyan ini menekankan pada kehidupan sosial bersama walaupun berbeda suku atau ras.
Dengan berkumpulnya masyarakat dengan golongan berbeda ini, akan membuat sikap tolong
menolong dan solidaritas bisa semakin berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
2. Dampak Negatif
Bukan hanya dampak positif saja namun ada juga dampak negatif yang ditimbulkan, dimana
dampak ini secara tidak langsung bisa memengaruhi perilaku masyarakat Indonesia. Dampak
negatif tersebut adalah banyaknya salah penafsiran yang dilakukan oleh beberapa golongan.
Dengan banyak yang salah penafsiran ini bukannya membuat damai, namun semboyan yang
memiliki makna baik ini dijadikan sebagai alasan konflik yang sering terjadi. Banyak
masyarakat yang menyuarakan hak-hak yang bertentangan dengan norma di Indonesia, hal
tersebut tidak bisa dihindari mengingat semnoyan Indonesia ini memperbolehkan masyarakat
untuk menganut bahasa, suku, ras, ataupun kepercayaan.
Selain itu semboyan ini sering kali di salah gunakan oleh kelompok radikal yang mengancam
negara, mereka beralasan bahwa kehidupan sosial seperti apapun diperbolehkan di Indonesia.
Salahnya penafsiran Bhinneka tunggal ika ini sangat sering terjadi, terutama di wilayah-
wilayah yang kurang akan pengetahuan seputar Negara Indonesia itu sendiri.
Sebagai masyarakat Indonesia yang baik tentu saja wajib untuk menerapkan isi dari Bhinneka
tunggal ika, salah satu cara penerapan yang benar adalah dengan mengutamakan kepentingan
bersama sebelum kepentingan pribadi. Kurangilah sikap egois dan memaksa kehendak
pribadi kepada orang lain, berusahalah mencari tahu tentang pendapat orang ataupun
kepentingan orang tersebut.
Dari sinilah anda bisa memikirkan kebaikan bersama, carilah jalan keluar yang tidak
menguntungkan satu pihak saja. Namun usahakan kedua belah pihak memiliki hak dan
kewajibannya masing-masing, sehingga dengan menerapkan sikap tersebut anda termasuk ke
dalam orang yang telah menegakkan Bhinneka tunggal ika.
Penerapan Bhinneka tunggal ika yang selanjutnya adalah menegakkan sikap toleransi, sikap
ini bisa anda terapkan dalam menerapkan sikap toleransi beragama. Di Indonesia sendiri
banyak agama yang diperbolehkan, disini anda bisa toleransi terhadap kepercayaan
masyarakat lainnya.
Maksud toleransi kepercayaan ini bukan berarti anda ikut merayakan hari raya mereka,
melainkan memberikan sikap sama sekali tidak ikut campur dalam urusan keagamaan yang
mereka lakukan. Baik berupa ancaman, teguran, nasihat, ataupun mengganggu peribadatan
yang mereka lakukan.
Musyawarah untuk mufakat tentu saja sudah sangat sering di dengar oleh masyarakat
Indonesia, mengingat hal ini sering digunakan di Negara Indonesia. Bahkan negara
demokrasi merupakan salah satu bentuk dari sikap musyawarah untuk mufakat.
Sikap yang satu ini ternyata merupakan bentuk penerapan semboyan Indonesia ini, dimana di
dalamnya terdapat unsur menghargai orang lain dan tidak membedakan golongan tertentu.
Selain itu musyawarah untuk mufakat juga mengajarkan sikap kebersamaan dan sosial yang
sangat erat.
Bentuk penerapan Bhinneka tunggal ika yang terakhir adalah dengan menegakkan sikap
pluralisme, dimana pluralisme sendiri merupakan sikap tahu, percaya, paham, ataupun
mengerti bahwa perbedaan dan keragaman adalah hal yang wajar. Di Indonesia sendiri sikap
ini sangat diperlukan untuk keberlangsungan keutuhan wilayah yang ada di Negara
Indonesia.
Oleh sebab itu penerapan Bhinneka tunggal ika berupa penegakan sikap pluralisme harus
diperhatikan, masyarakat harus dibekali mengenai sikap ini bahwa perbedaan itu hal biasa
dan wajar. Jangan sampai akibat perbedaan yang ada di Indonesia membuat negara menjadi
kacau.
Sebagai masyarakat Indonesia yang baik tentunya menpelajari semboyan ini merupakan hal
yang wajib dilakukan, apalagi semboyan yang satu ini telah melekat dengan Negara
Indonesia. Bahkan Bhinneka tunggal ika menjadi pondasi berdirinya Negara Indonesia itu
sendiri.
Makna Bhineka Tunggal Ika bagi Bangsa
dan Negara
Salah satu semboyan yang paling terkenal di Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika.
Semboyan yang terdapat dalam Pancasila ini menjadi salah satu ikon persatuan di Indonesia.
Seolah, semboyan ini menjadi benteng yang sangat penting untuk menjaga kebersamaan di
tengah Indonesia yang begitu majemuk dengan banyaknya suku dan rasa yang berbeda.
Namun, sayangnya, di zaman yang sudah semakin modern dan kuatnya arus globalisasi yang
menghantam Indonesia, pemahaman mengenai makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa
Indonesia juga ikut memudar. Jika disimak secara mendalam, Bhineka Tunggal Ika seolah
hanya tinggal semboyan yang menggema di penjuru negeri namun masuk hingga sanubari.
Cukup banyak generasi muda yang tidak lagi paham mengenai prinsip dan juga makna
Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia. Akibatnya, semangat persatuan yang diutarakan
hanya seperti pemanis saja dan rawan disusupi dengan agenda kelompok tertentu.
Secara singkat, persatuan yang kini terbangun seolah menjadi tindakan pembenaran
keinginan yang dipaksakan dari suatu kelompok dan bukan tujuan utama dari bangsa. Lantas,
apa arti makna pada setiap sila pada pancasila dan lambangnya beserta makna dari semboyan
Bhineka Tunggal Ika bagi negara ini? Simak beberapa ulasannya di bawah ini.
1. Sila Kesatu
Pada Pancasila dan lambangnya, sila ke satu dilambangkan dengan gambar bintang yang
terang dengan latar belakang warna hitam. Simbol ini melambangkan sebagai cahaya rohani
bagi seluruh umat manusia yang dipancarkan oleh Tuhan Semesta Alam.
Hal ini tentunya sesuai dengan bunyi sila kesatu,yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Warna
hitam yang menjadi latar dari satu bintang yang terang tersebut merupakan gambaran dari
alam dunia. Dimana atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang menjadikan sumber
segala hal yang ada di dunia.
Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ke-4, lambang sila kesatu
berbentuk bintang ini juga diartikan sebagai suatu cahaya yang menerangi dasar negara yang
lima,sifat negara yang lima dan tujuan negara yang lima.
2. Sila Kedua
Sila kedua memiliki bunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila kedua ini memiliki
simbol berupa mata rantai emas yang berbentuk lingkaran dan persegi yang saling berkaitan.
Mata rantai yang dengan bentuk persegi atau segi empat merupakan lambang dari laki-laki,
sementara untuk mata rantai dengan bentuk bulat memiliki makna perempuan. Dimana kedua
mata rantai tersebut baik persegi maupun bulat saling berkaitan yang memiliki makna sebagai
keterkaitan hubungan manusia satu sama lain yang saling membutuhkan.
Tidak ada yang lebih penting antara laki-laki maupun perempuan. Keduanya saling
membutuhkan dan harus bersatu padu untuk bisa menjadi kuat ibarat rantai tersebut.
Dengan kata lain, dalam Pancasila dan lambangnya diartikan sebagai hubungan antar
individu di masyarakat yang dilakukan secara adil dan beradab, sehingga secara keseluruhan
menghasilkan sebuah hubungan yang lebih kuat dan saling menguatkan.
3. Sila ketiga
Pada sila ketiga ini dilambangkan dengan simbol pohon beringin yang memiliki sulur dan
akar. Sila ketiga yang memiliki bunyi "Persatuan Indonesia" ini dilambangkan dengan pohon
beringin sebagai salah satu pohon yang aman untuk berteduh.
Lambang pohon beringin ini merupakan gambaran bagi Indonesia bahwasanya Indonesia
merupakan sebuah tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia sekalipun
rakyat Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama.
Sulur dan akar pada pohon beringin tersebut melambangkan keberagaman suku yang ada di
Indonesia. meskipun berbagai suku, ras, agama akan dinaungi oleh satu tempat yang disebut
dengan Indonesia.
4. Sila Keempat
Sila keempat memiliki bunyi "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan" yang dilambangkan dengan gambar kepala banteng. Banteng
merupakan salah satu jenis hewan yang suka berkelompok atau bersosial dengan baik,
sehingga dengan kelompok yang baik mampu memperkuat kelompoknya tersebut.
Nah begitu juga dengan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia merupakan mahluk sosial yang
senang bermusyawarah dan berkumpul untuk bermufakat dalam mengambil sebuah
keputusan.
5. Sila Kelima
Sila kelima dalam Pancasila yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia"
lambangnya dilambangkan dengan gambar padi dan kapas dengan latar berwarna putih. Padi
dan kapas ini melambangkan kebutuhan utama masyarakat di Indonesia tanpa melihat status
sosial maupun kedudukan.
Untuk memahami makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia, pembahasan harus
dimulai dari pengertian mengenai semboyan tersebut. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
sebenarnya bukan merupakan semboyan yang baru dirumuskan saat zaman kemerdekaan.
Semboyan tersebut muncul jauh sebelum masa kemerdekaan tersebut.
Dalam catatan sejarah, semboyan Bhineka Tunggal Ika muncul dalam kitab Sutasoma yang
dikarang oleh Mpu Tantular. Semboyan tersebut kemudian diadopsi oleh para pahlawan
terdahulu Indonesia dalam rangka menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia. Secara
arti, Bhineka Tunggal Ika memiliki pengertian berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Pengertian dari Bhineka Tunggal Ika tersebut sebenarnya selaras dengan kondisi riil yang ada
di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia terpisah menjadi puluhan ribu pulau dari
Sabang sampai Merauke. Setiap pulau tersebut memiliki adat istiadat tersendiri yang bisa saja
menimbulkan isu perpecahan karena semangat kesukuan yang terlalu tinggi.
Oleh karena itu, pemahaman makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia menjadi
sangat penting. Semboyan ini seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa. Ketika ada satu
atau dua kelompok yang berbuat onar sehingga menimbulkan perpecahan, pemaknaan
semboyan yang melekat dalam hati mereka seharusnya bisa menjadi benteng
Nah, kesadaran akan makna Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia yang seperti hal
tersebut sepertinya belum dipahami dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,
ke depan, pembelajaran mengenai pemaknaan ulang Bhineka Tunggal Ika harus dilakukan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengetahui prinsip dasar semboyan tersebut.
Indonesia memiliki landasan yang sudah seharusnya ditancapkan dalam sanubari. Yaitu,
Pancasila. Dalam pancasila memuat dasar-dasar dari apa yang seharusnya manusia Indonesia
lakukan. Periketuhanan, perikeadilan, dll adalah sebuah jalan yang sudah ditawarkan
Indonesia sebagai negara Bhineka Tunggal Ika.
Apa tindakan pemahaman nilai" bhineka tungal ika dlalam bidang hukum dan
pemerintahan
Jawabanmu
Aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam setiap bidang kehidupan, di
antaranya politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, social dan
budaya.
a. aktualisasi bidang politik
berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :
1. pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga yang cacat,
seharusnya warga yg seperti itu harus di fasilitasi untuk menyalurkan hak suaranya tersebut
2. walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan kepentingan bangsa
setiap memutuskan kebijakan dan membuat peraturan perundang-undangan.
Aktualisasi Pancasila di masa kini sering menjadi pertanyaan. Apakah benar nilai Pancasila
masih digunakan di era yang sudah menginjak lebih dari 70 tahun sejak Pancasila dibuat.
Pancasila sampai saat ini masih menjadi ideologi atau cara pandang bangsa Indonesia. Itulah
salah satu bukti bahwa Pancasila masih diamalkan. Jika sudah tidak ada aktualisasi Pancasila,
maka Pancasila tak lain hanyalah sekedar lambang bagi negara Indonesia. Aktualisasi
Pancasila adalah penuangan nilai – nilai Pancasila ke dalam norma – norma yang berlaku di
kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan utama dalam aktualisasi Pancasila adalah
bagaimana wujud realisasi nilai – nilai Pancasila yang universal ke dalam norma yang terkait
langsung dengan nilai-nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Aktualisasi Pancasila sendiri bisa dikelompokan menjadi dua macam:
Untuk aktualisasi Pancasila subjektif, ini merupakan realisasi nilai Pancasila oleh setiap
pribadi atau individu warga negara dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Aktualisasi Pancasila subjektif ini bisa dikatakan lebih penting daripada
aktualisasi Pancasila objektif. Hal ini karena aktualisasi Pancasila objektif tidak akan
terselenggara tanpa ada keberhasilan dari aktualisasi Pancasila subjektif. Dan seperti yang
kita tahu, pelaksanaan aktualisasi Pancasila subjektif ini sangat erat kaitannya dengan
kesadaran dan ketaatan. Oleh karena itu, contoh aktualisasi pancasila dalam bidang politik
saat ini penting diterapkan pendidikan karakter yang berdasar pada nilai – nilai Pancasila.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aktualisasi Pancasila objektif dilakukan dalam
beberapa aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan dalam artikel ini, kita akan
membahas mengenai aktualisasi Pancasila dalam bidang politik.
Untuk dapat berfungsi sebagai ideologi yang menyatukan cara pandang seluruh bangsa
Indonesia, Pancasila harus diimplementasikan kedalam segala tingkat dan aspek kehidupan
sebagai contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik di Indonesia. Berikut
adalah contoh aktualisasi Pancasila dalam bidang politik:
Sumber nilai sistem politik Indonesia adalah dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV dimana
disitu disebutkan dengan jelas kelima sila dari Pancasila. Dari situlah diputuskan bahwa
sistem politik Indonesia adalah demokrasi Pancasila.
2. Mendukung globalisasi
Agenda politik Indonesia sejalan dengan globalisasi yang bersifat positif. Oleh karena itu,
Indonesia menghindari politik luar negeri yang melakukan intervensi terhadap negara lain
dengan tujuan tertentu. Sebagai contoh, beberapa negara maju melakukan intervensi politik
untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara lain.
Indonesia mengambil sikap tegas menyangkut intervensi politik yang menyangkut hak asasi,
terorisme, dan lingkungan hidup. Sikap tegas Indonesia dilakukan berdasar orientasi pada
kepentingan nasional, bukan kepentingan negara lain atau pihak yang lebih kuat.
Pemimpin dan calon pemimpin dalam organisasi sosial politik harus memgikuti pedoman
pengamalan Pancasila. Hal itu karena mereka bukan sekedar warga negara, melainkan juga
abdi masyarakat. Sehingga mereka harus bisa menerapkan kepribadian yang sesuai dengan
sifat Pancasila. Semua itu dilakukan demi tercapainya tujuan dan cita-cita nasional.
Itulah contoh aktualisasi Pancasila yang telah diterapkan contoh aktualisasi pancasila dalam
bidang politik. Contoh aktualisasi Pancasila tersebut juga dilakukan secara menyeluruh, baik
itu aktualisasi Pancasila subjektif maupun aktualisasi Pancasila objektif
1. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bagi bangsa Indonesia. Semboyan tersebut
mengandung makna….
A. persatuan dan kesejahteraan bangsa
B. persatuan dan kesatuan bangsa
C. persatuan dan kemakmuran bangsa
D. persatuan dan kemakmuran NRI
E. kesejahteraan dan kesatuan bangsa
2. Ratna merupakan seorang tuna netra. Saat pemilu, ia tetap memberikan hak suaranya
karena pemerintah membantunya dengan fasilitas khusus disabilitas. Hal tersebut merupakan
contoh aktualisasi dalambidang….
A. hukum dan pemerintahan
B. pendidikan dan kesehatan
C. ekonomi
D. politik
E. sosial budaya
3. Aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang social budaya akan menciptakan sikap
yang mengakui, menerima, dan menghormati segla bentuk…..
A. persatuan masyarakat
B. keragaman masyarakat
C. persamaan masyarakat
D. kesenjangan masyarakat
E. kebudayaan masyarakat
4. Penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan
yang lebih utuh atau memadukan maasyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu
bangsa adalah pengertian dari….
A. integrasi nasional
B. tujuan nasional
C. kepentingan nasional
D. integritas nasional
E. disintegrasi nasional
5. Seorang pejabat Negara dituntut atas tindakan korupsi yang dilakukannya. Tindakan
tersebut merupakan aktualisasi penghayatan Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang….
A. politik
B. sosial
C. budaya
D. pertahanan dan keamanan
E. hukum dan pemerintahan
6. Setiap warga Negara Indonesia wajib memiliki sifat bela Negara merupakan aktualisasi
Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang….
A. politik
B. sosial
C. budaya
D. pertahanan dan keamanan
E. hukum dan pemerintahan
7. Syarat terbentuknya integrasi adalah ….
A. masyarakat tidak mampu menciptakan konsensus
B. norma dan nilai berlaku sepanjang masa
C. memiliki tujuan yang berbeda
D. adanya sikap etnosentrisme
E. anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi
8. “Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara”. Pernyataan tersebut merupakan bunyi dari UUD NRI Tahun 1945
pasal….
A. 27 ayat (1)
B. 27 ayat ( 3 )
C. 30 ayat ( 1)
D. 30 ayat ( 2 )
E. 31 ayat ( 2 )
9. Berikut yang bukan upaya bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2)
adalah….
A. Pengabdian sebagai prajurit TNI
B. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
C. pengabdian sesuai profesi
D. ekstrakulikuler latihan militer
E. pendidikan kewarganegaraan
10. Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri yang dinilai dapat membahayakan….
A. Kesatuan, keutuhan dan keselamatan suatu Negara
B. Keutuhan, keamanan dan kesatuan suatu Negara
C. Keselamatan, kedaulatan, dan keamanan suatu Negara
D. Kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan suatu Negara
E. Keamanan, kesatuan dan kedaulatan
11. Segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu Negara dan
dilakukan dalam tataran pemikiran merupakan bentuk ancaman….
A. fisik B. ideologi C. politik D. keamanan E. ketahanan
12. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-…..
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
13. Undang-undang tentang TNI yang menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan Negara adalah….
A. UU No. 32 Tahun 2004
B. UU No. 32 Tahun 2002
C. UU No. 33 Tahun 2004
D. UU No. 34 Tahun 2004
E. UU No. 34 Tahun 2002
14. Kasus penyadapan telepon oleh Australia kepada para pejabat Indonesia merupakan
salah satu contoh kasus ancaman dan gangguan yang berupa…..
A. sabotase B. spionase C. agresi D. pelanggaran wilayah E. pelanggaran
kekuasaan
15. Ada berbagai macam masalah sosial yang dapat mengancam keamanan dan pertahanan
negara. Yang tidak termasuk masalah sosial yang menjadi ancaman adalah….
A. korupsi B. kriminalitas C. pelanggaran HAM D. urbanisasi E. imigrasi
16. Salah satu contoh dari ancaman ideologi yang pernah terjadi di Indonesia adalah….
A. anarkisme B. liberalisme C. komunisme D. individualisme E. fasisme
17. Contoh sikap dalam mempertahankan NRI dari ancaman salah satunya adalah…..
A. Menghargai dan mencintai produk impor
B. Mengedepankan sikap individualism
C. menjaga dan melestarikan warisan
D. Membuka pelatihan penggunaan senjata ilegal
E. memprovokasi sebuah kerusuhan
18. Berikut yang bukan termasuk contoh kasus pelanggaran wilayah yang pernah terjadi di
Indonesia adalah ...
A. pemindahan patok wilayah perbatasan di wilayah kalimantan oleh Malaysia
B. kapal nelayan Malaysia pernah tertangkap karena mencuri ikan di perairan Indonesia
C. pesawat F-18 milik AS pernah terbang di wilayah udara Indonesia tanpa izin
D. kapal nelayan Jepang pernah tertangkap karena menangkap ikan di perairan Indonesia
Kunci jawaban
1. B
2. D
3. B
4. A
5. E
6. D
7. B
8. B
9. D
10.D
11.E
12.D
13.D
14.B
15.C
16.C
17.C
18.D
19.B
20.A
21.C
22.D
23.C
24.A
25.C
26.B
27.A
28.A
29.B
30.B
31.E
32.B
33.A
34.B
35.C
36.A
37.B
38.B
39.B
40.B