Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 15 Mei 2017

Tim Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kasus yang marak terjadi akhir-akhir ini di lingkungan sekitar kita

adalah pencemaran nama baik. Peristiwa ini dapat menimpa kepada siapa saja,

kapan pun, dan dimana pun. Publik figur seperti tokoh masyarakat, selebritas,

rakyat jelata juga bisa menjadi korbannya. Kasus ini biasanya terjadi dalam

lingkungan masyarakat, tetapi sering pula terjadi dalam dunia maya yakni melalui

berbagai social media seperti facebook dan twitter.

Dalam hal ini kemajuan dan kecanggihan teknologi sangat berperan besar dalam

mendukung terjadinya kasus pencemaran nama baik. Berbagai aplikasi social

networking yang tersedia saat ini seperti facebook dan twitter yang sangat mudah

diakses oleh para users di seluruh dunia khususnya di Indonesia sangat

memungkinkan terjadinya tindak pencemaran nama baik. Karena setiap orang

dapat memanage dan mengolah akunnya masing-masing dengan bebas dan

dengan mudah.

Berbagai hal yang dapat dilakukan di dalam social media, salah satunya adalah

para users dapat mengupdate statusnya dengan mengeluarkan statement atau

pernyataan yang ditujukan kepada seseorang untuk menyindir orang tersebut

dengan kata-kata dalam statusnya tersebut. Lalu, pihak yang dituju merasa

tersinggung dengan pernyataan tersebut karena nama baiknya telah tercemar oleh

2
statement yang dikeluarkan oleh oknum tersebut. Jika sudah keterlaluan pihak

yang merasa dirugikan oleh pernyataan tersebut dapat melaporkan kasus tersebut

kepada kepolisian selaku pihak yang berwajib agar dapat memberikan hukuman

kepada oknum tersebut sesuai dengan pasal-pasal yang telah tercantum dalam

UU.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pencemaran Nama Baik ?

2. Apa penyebab Pencemaran Nama Baik?

3. Apa dampak Pencemaran Nama Baik?

4. Bagaimana contoh kasus Pencemaran Nama Baik melalui social media?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian pencemaran nama baik.

2. Untuk mengetahui penyebab pencemaran nama baik

3. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran nama baik.

4. Untuk mengetahui bagaimana contoh kasus pencemaran nama baik di media

sosial

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENCEMARAN NAMA BAIK

Secara umum pencemaran nama baik (Defacmation) adalah tindakan mencemarkan

nama baik seseorangdengan cara menyatakan sesuatu baik melalui lisan ataupun

tulisan.

Pencemaran nama baik terbagi ke dalam beberapa bagian :

1. Secara lisan, yaitu pencemaran nama baik yang di ucapkan.

2. Secara tulis, yaitu pencemaran yang dilakukan melalui tulisan.

Dalam pencemaran nama baik terdapat tiga catatan penting didalamnya, yakni : 

 Pertama, delikdalam pencemaran nama baik merupakan delik yang bersifat

subyektif yang artinya penilaian terhadap pencemaran sangat bergantung pada

pihak yang diserang nama baiknya. Oleh karenanya, delik dalam pencemaran

merupakan delik aduan yanghanya bisa diproses oleh pihak yang berwenang jika

ada pengaduan dari korban pencemaran. 

 Kedua, pencemaran nama baik merupakan delik penyebaran. Artinya, substansi

yang berisi pencemaran disebarluaskan kepada umum atau dilakukan di depan

umum oleh pelaku. 

4
 Ketiga, orang yang melakukan pencemaran nama baik dengan menuduh suatu

hal yang didanggap menyerang nama baik seseorang atau pihak lain harus diberi

kesempatan untuk membuktikan tuduhan itu.

     Bagi banga Indonesia, pasal pencemaran nama baik dianggap sesuai dengan

karakter bangsa ini yang menjujung tinggi adat dan budaya timur, pencemaran nama

naik di anggap melanggar norma sopan santun bahkan bisa melanggar norma

agamajika yang dituduhkan mengandung unsure fitnah. 

     Pencemaran nama baik sangat erat kaitannya dengan suatu kata penghinaan

dimana penghinaan itu sendiri memiliki pengertian perbuatan menyerang nama baik

dan kehormatan sesorang. Sasaran dalam pencemaran mana baik dapat digolongkan

menjadi :

1. Terhadap pribadi perorangan.

2. Terhadap kelompok atau golongan.

3. Terhadap suatu agama.

4. Terhadap oaring yang sudah meninggal.

5. Terhadap para pejabat yang meliputi pegawai negeri, kepala Negara atau

wakilnya dan perwakilan asing.

Larangan memuat kata penghinaan sebagaimana telah diatur dalam pasal 27

dan pasal 28 UU ITE No. 11 tahun 2008 sebenarnya dibuat untuk melindungi hak-hak

individu dan institusi dikarenakan pada dasarnya informasi yang akan kita publikasikan

seharusnya sudah mendapat izin dari yang bersangkutan agar yang bersangkutan tidak

5
merasa dirugikan dengan perbuatan kita tersebut sehingga kita bisa mempertanggung

jawabkannya.

Selain pasal 27 dan 28 UU ITE No.11 2008 tentang pencemaran nama baik,

dalam kitab-kitab undang hukum pidana juga mengatur tentang pidana penghinan dan

pencemaran nama baik. Pasal-pasal pidana mengenai penghinaan dan pencemaran

nama baik ini memang sudah lama berada dalam dunia hukum.

Berdasarkan pasal 310 KUHP dan pasal 27 ayat (3) UU ITE, untuk dapat

dikatagorikan sebagai tindak pidana pencemaran nama baik, maka harus dibuktikan

unsur-unsur sebagai berikut :

1. Adanya kesengajaan.

2. Tanpa hak (tanpa izin).

3. Bertujuan untuk menyerang nama baik atau kehormatan.

4. Agar diketahui oleh umum.

Kejahatan di dunia maya merupakan kejahatan modern yang muncul seiring

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.Kejahatan di dunia maya

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kejahatan-kejahatan konvensional yang

terdapatdalam kitap undang-undang hukum pidana (KUHP).

Menurut R.Soesilo penghinaan dalam KUHP ada 6 macam :

1. Menista secara lisan.

2. Menista secara tertulis.

3. Memfitnah.

4. Penghinaan ringan.

6
5. Menyadu secara memfitnah.

6. Tuduhan secara memfitnah.

2.2 PENYEBAB PENCEMARAN NAMA BAIK

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran nama baik yaitu

sebagai berikut :

1. Secara lisan

2. Secara tulisan

3. Menuduh suatu hal di depan umum

2.3 DAMPAK PENCEMARAN NAMA BAIK

Dampak dari pencemaran nama baik seseorang akan mengalami kerugian materi dan

non materi di antaranya:

1.      Membekukan kebebasan berekspresi

2.      Menghambat kinerja seseorang

3.      Merusak popularitas dan karier

4.      Perihal pencitraan seseorang atau institus

2.4 CONTOH KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI SOSIAL


MEDIA

7
Yusniar (27), seorang ibu rumah tangga asal Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan,

mesti duduk di kursi pesakitan. Dia diseret ke meja hijau karena sebuah status

Facebook, yang dianggap mencemarkan nama baik.

Yusniar telah ditahan pihak kejaksaan selama sekitar dua pekan sejak 24 Oktober lalu.

Hal tersebut terjadi gara-gara status Facebook yang ia unggah pada 14 Maret 2016.

"Alhamdulillah. Akhirnya selesai juga masalahnya. Anggota DPR t*lo, pengacara t*lo.

Mau nabantu orang yang bersalah, nyata-nyatanya tanahnya ortuku pergiko ganggui

Poeng," begitu yang tercantum dalam status Facebook Yusniar.

Status berbahasa Makassar itu lebih kurang menjelaskan kekesalan Yusniar atas

kejadian yang menimpa rumah orangtuanya pada 13 Maret atau sehari sebelumnya.

Kala itu, Yusniar mengisahkan sekitar 100 orang menyambangi rumah Baharuddin

Daeng Situju (orangtua Yusniar) yang terletak di Jalan Alauddin, Makassar. Menurut

Yusniar, massa tersebut dikomandoi oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota

DPRD Jeneponto.

"Bongkar! Saya anggota Dewan!" begitu kata orang tersebut seperti dituturkan Yusniar

kepada KompasTV pasca-sidang perdananya yang digelar di Pengadilan Negeri

Makassar, Rabu (2/11/2016) lalu.

Singkat cerita, insiden pada 13 Maret itu berhasil dikendalikan petugas dari Polres

Tamalate yang datang ke lokasi. Meski demikian, beberapa sudut dinding dan atap

rumah telanjur rusak akibat dihantam dengan balok dan linggis oleh massa.

8
Yusniar tak kuasa menahan hasratnya berbagi rasa sebal ke Facebook. Sebagaimana

yang telah dicantumkan di atas, status "no mention" Yusniar akhirnya membawa dia ke

balik jeruji.

Sejatinya, Yusniar tak berteman di Facebook dengan anggota DPRD selaku pihak yang

merasa tersindir oleh status itu. Namun, ada oknum yang meng-capture status tersebut

hingga diketahui anggota Dewan.

Anggota DPRD Jeneponto itu pun melaporkan Yusniar ke Polrestabes Makassar atas

tuduhan pencemaran nama baik melalui media sosial. Pasal yang digunakannya tak

lain adalah pasal karet yang sudah beberapa kali memakan korban, yakni Pasal 27 ayat

3 UU ITE.

Perbuatan Yusniar dinyatakan melanggar Pasal 45 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 3 Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Elektronik sesuai dakwaan JPU.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara lima bulan dikurangi

selama terdakwa ditahan dengan perintah terdakwa tetap ditahan," ucapnya.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar menjatuhkan vonis bebas terhadap

Yusniar, terdakwa kasus tindak pidana pencemaran dan penghinaan nama baik

legislator DPRD Jeneponto.

Vonis itu dibacakan dalam sidang pembacaan putusan yang digelar di Pengadilan

Negeri Makassar, Selasa (11/04/2017) siang.

9
Hakim yang dipimpin langsung Kasianus, menyatakan terdakwa terbukti tidak bersalah

melakukan penghinaan ataupun pencemaran nama baik sebagaimana dakwaan dan

tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

"Mengadili terdakwa dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari segala dakwaan

JPU," kata Kasianus dalam putusanya, Selasa (11/04/2017).

Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar resmi mengajukan upaya hukum kasasi ke

Mahkamah Agung (MA) atas putusan bebas Yusniar, seorang ibu rumah tangga yang

menjadi terdakwa dalam kasus status media sosial (medsos) Facebook.

Putusan Yusniar yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Makassar Kasianus

tidak diterima Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Makassar karena putusannya

dianggap keliru dan tidak mengacu pada fakta persidangan.

"Karena terdakwa bebas, jadi secara resmi nyatakan Kasasi. Memori kasasinya telah

kita serahkan satu minggu pasca putusan," kata Kepala Seksi Pidana Umum

(Kasipidum) Andi Usama.

Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa selama lima bulan

penjara, meski demikian, Ia mengaku tetap menghargai putusan itu.

Vonis bebas dijatuhkan majelis hakim kepada terdakwa dengan beberapa

pertimbangan. Status Yusniar yang diposting di akun media sosial Facebook dinilai

tidak mengandung unsur pencemaran dan penghinaan terdakwa pelapor dalam hal ini

Sudirman Sijaya.

10
"Postingan tidak menyebut nama korban, jadi unsur menyerang atau mencemarkan

tidak terpenuhi," kata Majelis Hakim.

Selain itu, dalam postingan status Yusniar menyebut anggota DPR, buka anggota

DPRD. Sementara Sudirman Sijaya bukan Anggota DPR tapi anggota DPRD. Maka

dari itu disebutkan seharusnya melaporkan adalah anggota DPR sekaligus berprofesi

sebagai pengacara.

"Yang boleh melaporkan adalah orang yang dicemarkan bukan orang lain. Sehingga

unsur tidak terpenuhi," kata Kasianus sekali lagi.

Dihadapan Majelis Hakim Kuasa Hukum terdakwa, Abdul Azis mengatakan sangat

mengapresiasi dengan putusan terhadap Yusniar. Majelis Hakim dianggap telah

memperlihatkan keadilan dimata publik.

Dan sampai sekarang kasus ini masih dalam proses hukum yang dijalankan di

Mahkamah Agung.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah di atas antara lain adalah

kebebasan berpendapat dalam UUD 45 pasal 28 secara kontekstual memang

menjamin kebebasan berpendapat, akan tetapi kedudukannya tidak cukup kuat

untuk melindungi hak-hak pelaku pencemaran nama baik ketika menyampaikan

pendapatnya. Di sisi lain ada beberapa pasal pada UU ITE yang juga menekankan

untuk tidak adanya penyalah gunaan media sosial yang dapat merugikan orang

lain baik pencemaran nama baik , maupun pembunuhan karakter. Hal ini dalam

pasal-pasal UU 45 di intepretasi pada tiap individu yang berbeda menjadi saling

bertentangan dan tidak relevan.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang beradab dalam menyikapi dan menggunakan teknologi ini

mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi sesama.

Kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kebaikan terhadap

sesama. Kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan bagi

orang lain untuk selanjutnya kita hindari atau memberantasnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://novara2015.blogspot.co.id/2015/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

http://newrozitailor.blogspot.co.id/2014/06/pencemaran-nama-baik.html

http://tekno.kompas.com/read/2017/02/09/08451517/curhat.no.mention.yusniar.di.faceb
ook.berujung.5.bulan.penjara

http://makassar.tribunnews.com/2017/04/11/breaking-news-divonis-bebas-yusniar-
langsung-sujud-syukur

http://makassar.tribunnews.com/2017/05/08/tolak-putusan-yusniar-kejari-makassar-
resmi-ajukan-kasasi-ke-ma

13

Anda mungkin juga menyukai