Anda di halaman 1dari 10

Kasus Pembunuhan Ade Sara

Pihak yang Terkait

 Korban : Ade Sara Angelina Suroto (19)

 Tersangka : Ahmad Imam Al-Hafitd (19) dan Assyifah Ramadhani


(19).

 Hakim : hakim agung Andi Abu Ayyub Saleh, hakim agung Dudu
Duswara dan hakim agung Margono.
Kronologis Kejadian
 Senin, 3 Maret 2014

Sekitar pukul 17.30 WIB, sesuai perjanjian, korban bertemu dengan Assyifa di Stasiun
Gondangdia. Saat itu korban seharusnya ada jadwal mengikuti les bahasa Jerman yang
rutin ia lakukan. Di sinilah, korban sesuai dengan rencana pelaku bertemu dengan
tersangka Hafiz. Kedua pelaku pun mengantar ke tempat les korban di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan terdapat sandiwara yang
dilakoni kedua pelaku. "Ada sandiwara, mereka (kedua pelaku) bertengkar," tuturnya.

Saat Ade Sara turun dari mobil Hafiz untuk ikut les, rupanya Assyifa pun juga ikut turun.
Kemudian, Hafiz mengajak Assyifa masuk ke dalam mobil. Assyifa tak ingin masuk ke
dalam mobil, jika Ade Sara juga tak masuk. "Padahal itu jebakan. Melihat keduanya
bertengkar, Sara pun tergerak," tambah Rikwanto.
 Tak berapa lama, keduanya pun melakukan penganiayaan terhadap Ade Sara. Kanit V
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Antonius Agus menjelaskan,
pada awalnya Ade Sara dipaksa untuk menanggalkan seluruh pakaiannya. Saat hendak
dibuka oleh Assyifa, korban menolak dan memilih untuk membuka sendiri pakaiannya.

 "Disuruh buka baju biar enggak kabur. Kan malu tuh kalau kabur keluar mobil enggak
pakai baju," jelas Agus.

 Lantaran sempat mendapat penolakan dari Ade Sara, keduanya pun naik pitam. ''Hafiz
sempat menendang leher korban dengan kaki kiri, memukul dan menyetrum lagi.
Assyifa juga memberikan beberapa pukulan lagi,'' jelas Agus.

 Keduanya langsung melanjutkan perjalanan sambil membungkam korban dengan tisu


dan kertas koran.
 Pukul 21.25 WIB

Assyifa memegang dada korban dan mendapati Ade Sara sudah tewas. Mobil Hafiz
sempat mogok tiga kali.
 Selasa, 4 Maret 2014

Sekitar pukul 02.00 WIB, saat melintas di Kemayoran, mobil pelaku kembali mogok.
"Tersangka minta bantuan ke temannya untuk membetulkan aki," ucap Agus.

Sedangkan Assyifa memakaikan kembali pakaian Ade Sara. Di sinilah Hafiz


memberitahukan kepada temannya yang datang bahwa ia membawa mayat. Temannya
menganggap Hafiz bercanda dan selanjutnya meninggalkan Hafiz ketika akinya sudah
berfungsi.

Sekitar pukul 21.00 WIB, kedua pelaku pun membuang jenazah Ade Sara di pinggiran
Tol Bintara, Bekasi.
 Rabu, 5 Maret 2014

Sekitar pukul 04.00 WIB jenazah korban ditemukan petugas.


Proses Hukum
 Setelah kasus ini terungkap, Assyifa dan Hafidt lalu diadili di Pengadilan Negeri,
Jakarta pusat.
 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhi hukuman 20 tahun
penjara kepada Assyifa dan Hafitd.Majelis Hakim Pengadilan Negeri menilai,
keduanya terbukti melakukan pembunuhan terhadap Ade Sara.

 Setelah mendengar putusan tersebut , Tim pengacara Assyifa Ramadhani


berencana mengajukan banding apabila jaksa penuntut mengajukan banding ,

 sedangkan keputusan dari pengacara Hafidt adalah tidak mengajukan banding,


tetapi setelah Ketua Majelis Hakim Absoro memberi waktu bagi pengacara dan
jaksa untuk menimbang keputusan mengajukan banding yang akan dilakukan.
Ketika itu, Hendrayanto mengatakan masih pikir-pikir terlebih dahulu.
 Jaksa Penuntut Toton Rasyid mengajukan banding atas putusan hakim dalam
kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto.

 Dan Tim pengacara Assyifa Ramadhani pun ikut mengajukan banding terhadap
vonis 20 tahun yang dijatuhkan majelis hakim kepada Assyifa, terpidana kasus
pembunuhan berencana terhadap Ade Sara Angelina Suroto.

 Sementara itu, pengacara Ahmad Imam Al Hafitd, Hendrayanto, pun sudah


mengajukan kontra memori terhadap banding jaksa. Padahal, Hendrayanto
sebelumnya mengatakan tidak akan ajukan banding dan menerima vonis dari
hakim.

 Kemudian pada tingkat banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan


putusan tersebut.
 Tidak terima, jaksa lalu mengajukan kasasi dengan memohon kedua
pelaku dipenjara seumur hidup.

 Majelis Hakim Kasasi MA menolak upaya hukum kasasi yang diajukan 2


terdakwa pembunuh Ade Sara tersebut. Selain menolak, Majelis Kasasi
bahkan memutus memperberat hukuman sejoli itu dari hukuman pidana
penjara 20 tahun menjadi pidana penjara seumur hidup.

 “Majelis Kasasi menolak kasasi 2 terdakwa dan mengabulkan kasasi


Penuntut Umum. Putusannya menghukum kedua terdakwa penjara
seumur hidup," ujar Juru Bicara MA Suhadi
Tuntutan Jaksa terhadap Pembunuh Ade
Sara
 Pada kasus ini, Hafitd dan Assyifa didakwa dengan tiga pasal berlapis.
Pada dakwaan primer ini, kedua terdakwa dikenakan Pasal 340 KUHP
jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana dengan ancaman hukuman
maksimal hukuman mati. Pasal ini dikenakan berdasarkan hasil otopsi
yang menunjukkan terdapat gumpalan dalam rongga mulut Ade Sara serta
adanya gangguan proses pernapasan. Penyebab kematian akibat sumbatan
rongga mulut yang menimbulkan mati lemas.

Pasal tersebut subsider dengan Pasal 338 KUH Pidana tentang


Pembunuhan jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana. Pasal lebih subsider
lagi adalah Pasal 353 ayat 3 KUH Pidana tentang Penganiayaan yang
Menyebabkan Kematian jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai