Antasari azhar mantan ketua KPK yang divonis 18 tahun penjara dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran yaitu Nasrudin zulkarnaen. Sebelumnya, Antasari azhar dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU). Antasari didakwa melakukan pembunuhan berencana kepada Nasrudin zulkarnaen. Jaksa Penuntut Umum Cirrus Sinaga juga mengatakan Antasari memiliki motif yang kuat untuk menghabisi nyawa Nasrudin, Jaksa menilai, motif tersebut yakni karena kasus pelecehan seksual yang dilakukan Antasari kepada Rhani Juliani, yaitu istri Nasrudin sendiri. Pelecehan seksual ini berawal saat Antasari bertemu Rhani di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan. Dalam pengakuannya, Rhani mengatakan Antasari telah melakukan pelecehan seksual yang kemudian diketahui suaminya Nasrudin zulkarnaen. menurut jaksa Antasari khawatir jika Nasrudin akan membeberkan kasus ini ke publik dan kemudian meminta bantuan pengusaha Sigid Haryo Wibisono dan mantan Kapolres Jakarta Selatan Williardi Wizar untuk menyelesaikan masalah ini sehingga Antari takut dan melakukan pembunuhan berencana terhadap Nasrudin dimana ia ditembak setelah bermain golf di Padang Golf Modernland Cikokol Tangerang sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009 hingga kemudian Nasrudin meninggal 22 jam kemudian dengan dua peluru bersarang dikepalanya. Dalam kasus ini dapat di indentifikasi bahwa kasus ini masuk didalam antropologi hukum bagian implementasi dari peraturan perundang-undangan yang dimana Antasari sendiri telah melakukan pelecehan seksual terhadap Rhani istri dari Nasrudin yang mungkin ini sudah menjadi kebiasaan olehnya sehingga mempunyai keberanian melakukan hal tersebut. Dan dalam peraturan perundang-undangan Antasari didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Nasrudin dijerat dengan Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke- 2 KUHP pasal 340 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati. Hukuman tersebut sangat setimpal yang didapatkan oleh Antari karena dalam kasusnya dia merugikan dua orang sekaligus.