Anda di halaman 1dari 29

DELIK PERS

Astutik, SH., MH.


Brahma Astagiri, SH., MH
Dr.Toetik R,S.H.,M,Hum.

DEFINISI DELIK PERS


Delik Pers adalah perbuatan yang
diancam pidana , yang hanya dapat
dilakukan oleh pers.
jika kejahatan yang sama dapat
dilakukan oleh orang/lembaga yang
bukan pers, maka tidak dapat
dikualifikasi sebagai delik pers

DELIK PERS DALAM ARTI


LUAS

Setiap pernyataan pikiran atau


pendapat pada publik dan
dilakukan dengan pers

DELIK PERS DALAM ARTI


SEMPIT
Setiap pernyataan pikiran atau
pendapat yang dilakukan melalui
salah satu media komunikasi masa
bersifat umum dan terbit secara
teratur

DELIK PERS MENURUT PARA


PAKAR
1. Mr. Is Cassuto : Kejahatan yang
dilakukan dengan barang cetakan yaitu
kejahatan yang terdiri atas pernyataan
( openbaring )dari pikiran yang dapat
dipidana, ditujukan pada umum
dengan menggunakan barang cetakan.
2. Pompe : Yang termasuk kejahatan
dengan barang cetakan yaitu
kejahatan yang terdiri atas pernyataan
pikiran yang dapat dipidana

3. Jonkers : delik pers hanya mungkin


apabila kejahatan itu semata-mata
terjadi karena publikasi
4. Hazewinkel suringa : Delik pers
adalah pernyataan pikiran dan
perasaan yang dapat dijatuhi pidana
yang untuk menyelesaikannya
membutuhkan publikasi dengan pers

SYARAT DELIK PERS :


1.yang diancam pidana harus
terdiri dari pernyataan fikiran
dan perasaan seseorang
2.Harus dilakukan melalui pers
3.Harus ada publikasi

MACAM-MACAM DELIK
PERS
1. DELIK TERHADAP KETERTIBAN UMUM:
a. Delik yang merupakan penghinaan
terhadap pemerintah/golongan
penduduk ;
- Pasal 154 KUHP:
1. barangsiapa
2. di muka umum
3. menyatakan perasaan permusuhan,
kebencian, atau penghinaan thd kepala
pemerintahan Indonesia

b. Pasal 155 KUHP


Unsur-unsurnya :
1.Barang siapa
2.Menyiarkan, mempertontonkan, atau
menempelkan surat atau gambar
3.Perasaan kebencian, atau penghinaan
4.Pemerintah Indonesia
5.Untuk diketahui oleh orang banyak

Pasal 156 KUHP :


Unsur-unsurnya :
1.Barangsiapa
2.Di muka umum
3.Perasaan prmusuhan, kebencian
atau penghinaan
4.Golongan rakyat Indonesia

Pasal 156 a KUHP


Unsur-unsurnya :
1.Barangsiapa
2.Di muka umum
3.Pernyataan perasaan atau melakukan
perbuatan
- permusuhan, penyalahgunaan, atau
penodaan terhadap suatu agama di
Indonesia
- Dengan maksud agar orang tidak menganut
agama apapun juga yang bersendikan
keTuhanan YME
UU No.1/Pnps/ 1965 ttg Pencegahan
Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama

Pasal 156 KUHP melindungi golongan


rakyat yang berbeda ras, negeri asal
maupun keturunannya, sedangkan pasal
156a KUHP lebih khusus lagi memberi
perlindungan pada agamanya
Contoh Kasus : Putusan Pengadilan Negeri
Jakarta yang menjatuhkan hukuman 1
tahun pada HB Yassin selaku pemimpin
redaksi majalah Sastra yang telah
memuat ceritera Langit Makin
mendung

PASAL 154 S/D PASAL 156


KUHP DISEBUT PASALPASAL PENYEBAR
KEBENCIAN
( HAATZAI ARTIKELEN )

2. DELIK PENGHASUTAN
Pasal 160 KUHP, unsur-unsurnya :
a.Barang siapa
b.Secara lisan atau tulisan
c.Menghasut di depan umum untuk;
- melakukan perbuatan pidana
- melakukan tindak kekerasan
- Tidak menuruti ketentuan undangundang, perintah pejabat yg
berwenang

Penghasutan menurut
para pakar :
Moeljatno, penghasutan dibedakan antara lisan
dan tulisan
Langmeyer ; Penghasutan lisan tidak mungkin
ada percobaan, penghasutan tulisan ada
percobaan
Arrest HR Th 1916 ; untuk adanya
penghasutan tidak harus menggunakan katakata keras/tajam, yang membangkitkan
semangat
Noyon Langmeyer ; dapat menggunakan cara
penganjuran dalam pidato

3.DELIK PENYIARAN KABAR


BOHONG
Pasal 171 KUHP dihapus dan diganti dengan
pasal 14 dan 15 UU No.1 Tahun 1946
Pasal 14 :
Ayat (1) : Barangsiapa dengan menyiarkan
berita atau pemberitahuan bohong,
dengan sengaja menerbitkan keonaran di
kalangan rakyat, dihukum dengan
hukuman penjara setinggi-tingginya
sepuluh tahun

Ayat (2) : Baranangsiapa menyiarkan


suatu berita atau mengeluarkan
pemberitahuan yang dapat menerbitkan
keonaran di kalangan rakyat,
sedangkan ia patut dapat menyangka
bahwa berita atau pemberitahuan itu
adalah bohong, dihukum dengan
penjara setinggi-tingginya tiga tahun

Pasal 15 :Barangsiapa menyiarkan


kabar yang tidak pasti atau kabar yang
berkelebihan atau yang tidak lengkap,
sedangkan ia mengerti setidak
tidaknya patut dapat menduga bahwa
kabar demikian akan atau sudah dapat
menerbitkan keonaran di kalangan
masyarakat, dihukum dengan
hukuman penjara setinggi tingginya
dua tahun

4. Delik Penghinaan (Ps.


310)

Macam Penghinaan :
1. Libel Per se ( Penghinaan Formil
) : adalah bentuk penghinaan
menurut caranya yang ditempuh
sehingga suatu pernyataan yang
tegas dan jelas jalannya kasar dst.
contoh : Dasar otakmu otak udang
Dasar koruptor kelas kakap

2. Libel Per quod ( Penghinaan


materil ) adalah suatu bentuk
penghinaan yang menurut isinya dan
dilihat dari keadaan keadaan yang
melatarbelakangi adalah suatu
penghinaan yang dilakukan secara
halus.
Contoh : Selamat atas kelahiran putranya
( padahal orang yang diberi ucapan
selamat melahirkan tanpa mempunyai
suami )

Unsur Penghinaan :
1. Kesengajaan
Unsur umum delik penghinaan adalah
sengaja menyerang kehormatan atau
nama baik orang lain.
Kesengajaan :
a. Melakukan perbuatan
b. Menyerang kehormatan atau nama
baik orang lain

2. Kehormatan dan nama baik orang


lain
a. Kehormatan : adalah perasaan
terhormat seseorang di mata masyarakat
atau publik. Menyerang kehormatan berarti
melakukan perbuatan menurut penilaian
secara umum menyerang kehormatan
seseorang
b. Nama baik : adalah penilaian baik
menurut anggapan umum tentang tindak
tanduk (perilaku atau kepribadian)
seseorang dari sudut moralnya.

Menyerang kehormatan dapat


ditinjau :
1. Secara subyektif : dilihat dari sudut
pandang orang yang menjadi target atau
yang dirugikan
2. Secara obyektif : dilihat dari sudut pandang
masyarakat atau konteks perbuatan yang
dilakukan

Faitd excuse ( Alasan


Pemaaf )
Pasal 310 ( 3) KUHP :
Tidak merupakan pencemaran atau
pecemaran tertulis , jika perbuatan
terang dilakukan demi kepentingan
umum atau karena terpaksa untuk
membela diri.

Proof of Truth
( Pembuktian kebenaran )
Pasal 311 KUHP : Dapat dipidana karena
fitnah, apabila tersangka / terdakwa gagal
tidak berhasil dalam pembuktian
kebenaran dari tuduhan sedangkan ia
diperkenankan atau diberi kesempatan
oleh hakim untuk membuktikan dari
tuduhan tersebut.

Perbedaan Penghinaan Biasa dan


Penghinaan Ringan
( pasal 310 dan 315 KUHP )

1.Adanya tuduhan org melakukan


perbuatan atau suatu hal
2. Plea of Justification ( faitd
excuse )
3. Proof of Truth

Obyek Penghinaan
1. Perorangan (termasuk org yg meninggal
dunia)
2. Kepala Negara dan wakilnya
3. Kepala Negara asing yg bersahabat
4. Kepala perwakilan asing
5. Pemerintah atau Kekuasaan yang sah
6. Terhadap golongan t3

Anda mungkin juga menyukai