Anda di halaman 1dari 3

JENIS-JENIS PERJANJIAN BERNAMA DALAM BW

No Jenis Perjanjian Unsur-Unsur


1 Jual Beli a. Perjanjian timbal balik antara dua pihak
Pasal 1457 Pasal 1540 BW b. Pihak yang satu menyerahkan barang
c. Pihak yang lainnya membayar harga atas barang tersebut
d. Pihak pihak : Penjual dan Pembeli
e. Unsur Esensial : Barang dan Harga
f. Kewajiban Utama Penjual :
Menyerahkan barang
Menanggung kenikmatan atas barang dan menanggung terhadap
cacat tersembunyi
g. Kewajiban Utama Pembeli adalah membayar harga yang telah
disepakati oleh para pihak
2 Tukar Menukar a. Kedua belah pihak saling mengikatkan diri
Pasal 1541 Pasal 1546 BW b. Memberikan suatu barang secara timbal balik sebagai ganti suatu
barang lain.
c. Unsur esensial : barang dengan barang
d. Para Pihak harus merupakan pemilik barang tersebut
e. Risoko tukar menukar diatur dalam pasal 1545 BW
3 Sewa Menyewa a. Kedua belah pihak saling mengikatkan diri
Pasal 1548 Pasal 1600 BW b. Pihak yang satu memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak
yang lain selama waktu tertentu
c. Pihak yang lain melakukan pembayaran suatu harga
d. Unsur Esensial : Barang, Harga, dan Jangka Waktu
e. Kewajiban pihak yang menyewakan adalah sebagai berikut :
menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa;
memelihara barang yag disewakan sedemikian hingga dapat
dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan;
memberikan kepada si penyewa kenikmatan tenteram dari barang
yang disewakan selama berlangsungnya persewaan;
menanggung si penyewa terhadap semua cacat dari barang yang
disewakan yang merintangi pemakaian barang itu.
f. Kewajiban si Penyewa adalah sebagai berikut :
memakai barang yang disewa sebagai seorang bapak rumah
yang baik
membayar harga sewa pada waktu-waktu yang telah
ditentukan menurut perjanjian;
Jika yang disewa adalah rumah kediaman, maka si penyewa
diwajibkan memperlengkapi rumah itu dengan perabot rumah
secukupnya.
g. Risiko mengenai barang yang dipersewakan dipikul oleh si pemilik
barang yaitu pihak yang menyewakan (Pasal 1553 BW)
4 Perjanjian Kerja a. Suatu perjanjian dengan mana pihak kesatu mengikatkan diri untuk
Pasal 1601 Pasal 1617 BW mengerjakan suatu pekerjaan bagi pihak lain dengan menerima upah,
yakni perjanjian kerja dan perjanjian pemborongan kerja.
b. Pihak : Majikan dan Buruh
c. Unsur Esensial : Pekerjaan yang dijanjikan dan upah
d. Jenis Perjanjian Kerja : Perjanjian Kerja Pada Umumnya (Pasal
1601d Pasal 1601x) dan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Pasal
1604 Pasal 1617)
5 Persekutuan Perdata a. Persekutuan adalah suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
Pasal 1618 Pasal 1652 BW lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam
persekutuan, dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
terjadi karenanya.
b. Unsur Esensial : Modal (uang, barang atau tenaga) dan Sekutu
c. Tiap sekutu wajib memasukan modal kedalam persekutuan
d. Tiap sekutu wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang
diderita oleh persekutuan karena kesalahannya (Pasal 1630 BW)
e. Perbuatan telah dilakukan atas tanggungan persekutuan, hanyalah
mengikat sekutu yang melakukan perbuatan itu saja dan tidaklah
dapat mengikat sekutu-sekutu lainnya (Pasal 1644 BW)

6 Hibah a. Suatu persetujuan dengan mana seorang penghibah menyerahkan


Pasal 1666 Pasal 1693 BW suatu barang secara cuma-cuma, tanpa dapat menariknya kembali,
untuk kepentingan seseorang yang menerima penyerahan barang itu.
b. Penghibahan hanya boleh dilakukan terhadap barangbarang yang
sudah ada (pasal 1667 BW)
c. Penghibahan antara suami-istri selama terikat perkawinan dilarang
(Pasal 1678 BW)
d. Penghibahan wajib dilakukan dengan akta notaris (Pasal 1682 BW)
e. Unsur Esensial : barang, secara cuma-cuma, diantara orang yang
masih hidup
f. Pembatalan Hibah dapat dilakukan dalam hal :
1) jika syaratsyarat penghibahan itu tidak dipenuhi oleh penerima hi
bah;
2) Jika orang yang diberi hibah bersalah dengan melakukan suatu
usaha pembunuhan atau suatu kejahatan lain atas diri penghibah;
3) jika penghibah jatuh miskin sedang yang diberi hibah menolak u
ntuk memberi nafkah kepadanya;
7 Penitipan Barang a. Penitipan barang terjadi bila orang menerima barang orang lain
Pasal 1694 Pasal 1739 BW dengan janji untuk menyimpannya dan kemudian
mengembalikannya dalarn keadaan yang sama.
b. Ada dua bentuk : Penitipan Murni dan Penitipan Sekestrasi
c. Penitipan murni dianggap dibuat dengan cuma-cuma, jika tidak
diperjanjikan sebaliknya, sedangkan ia hanya dapat mengenai
barang-barang yang bergerak (Pasal 1696). Penitipan barang dapat
terjadi dengan sukarela atau karena terpaksa.(Pasal 1698, Pasal 1699,
dan Pasal 1703)
d. Sekrestasi adalah penitipan barang tentang dimana terdapat
perselisihan, ditangannya seorang pihak ketiga yang mengikatkan diri
untuk, setelah perselisihan itu diputus, mengembalikan barang itu
kepada siapa yang akan di nyatakan berhak, beserta hasil-hasilnya.
(Pasal 1730 BW)
e. Risiko: Penerima titipan sekalikali tidak harus bertanggung jawab
atas kejadian kejadian yang tidak terelakkan datangnya, kecuali
kalau ia telah lalai mengembalikan barang titipan itu. Dalam hal
terakhir ia tidak bertanggung jawab atas hilang atau rusaknya
barang itu, jika barang itu akan musnah juga sekiranya berada di
tangan pemberi titipan. (Pasal 1708 BW)
8 Pinjam Pakai a. Suatu perjanjian dalam mana pihak yang satu menyerahkan suatu
Pasal 1740 Pasal 1753 BW barang untuk dipakai dengan cuma-cuma kepada pihak lain, dengan
syarat bahwa pihak yang menerima barang itu setelah memakainya
atau setelah lewat waktu yang ditentukan, akan mengembalikan
barang itu.
b. Obyek berupa barang yang tidak habis pakai / tidak dapat musnah
karena pemakaiannya (pasal 1742)
c. Pihak yang meminjamkan tetap menjadi pemilik dari barang yang
dipinjamkan (pasal 1741)
d. Unsur Esensial : penyerahan barang, jangka waktu, secara cuma-
cuma, pengembalian barang
e. Risiko dipikul pemilik barang (Pasal 1752 Pasal 1753), kecuali
terjadi hal-hal sebagaimana Pasal 1745 - Pasal 1748
9 Pinjam Meminjam a. Pinjam meminjam adalah suatu perjanjian, yang menentukan pihak
Pasal 1754 Pasal 1769 BW pertama menyerahkan sejumlah barang yang dapat habis terpakai
kepada pihak kedua dengan syarat bahwa pihak kedua itu akan
mengembalikan barang sejenis kepada pihak pertama dalam jumlah
dan keadaan yang sama.
b. Kewajiban si peminjam (Pasal 1763), diwajibkan mengembalikan
barang tersebut dalam jumlah dan keadaan yang sama, dan pada
waktu yang ditentukan.
c. Unsur : Ada 2 Pihak atau lebih, barang yang dipinjam habis karena
pemakaian, pihak yang menerima pinjamam menjadi pemilik barang
selama barang berada dalam kesuasaan peminjam (Pasal 1755),
pengembalian barang sejenis dalam jumlah dan keadaan yang sama.
d. Musnahnya barang menjadi tanggungjawab peminjam (Pasal 1755)
10 Perjanjian untung-untungan a. Suatu persetujuan untung-untungan adalah suatu perbuatan yang
Pasal 1774 Pasal 1791 BW hasilnya, yaitu mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak
maupun bagi sementara pihak, tergantung pada suatu kejadian yang
belum pasti.
b. Unsur Esensial : Terdapat untung rugi yang digantungkan pada
peristiwa yang belum menentu
c. Ada 3 Jenis yakni Perjanjian pertanggungan (diatur dalam KUHD),
Bunga cagak hidup, dan Perjudian dan pertaruhan.
1) Bunga cagak hidup dapat terjadi karena perjanjian, hibah dan
wasiat. Orang yang berhak menerima bunga cagak hidup: (Pasal
1776 pasal 1778) : yakni atas diri orang yang memberikan
pinjaman; atas diri orang yang diberi manfaat dari bunga
tersebut; atas diri seorang pihak ketiga, walaupun orang ini tidak
mendapat manfaat daripadanya; atas diri satu orang atau lebih;
dan dapat diadakan untuk seorang pihak ketiga, meskipun
uangnya diberikan oleh orang lain Ada prestasi secara timbal
balik.
2) Perjudian dan Pertaruhan : Pasal 1788 BW, undang-undang tidak
memberikan suatu tuntutan hukum dalam halnya suatu barang
yang terjadi karena perjudian atau pertaruhan.

Anda mungkin juga menyukai