Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

USAHA JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Guru pengampu : Edi Purwanto S,Pd.

Oleh :
1. Aulia Ayu Septiani
2. Laily Noor Ardana
3. Nirmahalya Eisperanza Firdanaim

KELAS XII IPA 1

SMA BUDI LUHUR SAMARINDA


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah usaha jasa profesi dan profesionalisme ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran prkarya dan
kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah usaha jasa profesi dan profesionalisme ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah usaha jasa
profesi dan profesionalisme ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga Makalah usaha jasa profesi dan profesionalisme ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.

Samarinda, 26 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................
C. MANFAAT............................................................................................................................

BAB 2 WIRAUSAHA REKAYASA JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME................


A. PERENCANAAN USAHA JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME........................
1. KONSEP DIRI.................................................................................................................
2. PROFESIONAL...............................................................................................................
B. PRODUK JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME.....................................................
C. PENGHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK JASA...........................................................
D. MEDIA PROMOSI PRODUK JASA USAHA PROFESI DAN PROFESIONALISME......
E. PENJUALAN PRODUK JASA DENGAN SISTEM KONSINYASI...................................

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................................
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................
B. SARAN...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu aktivitas dalam segala hal membutuhkan suatu keahlian yang sesuai dengan
bidangnya dan mempunyai sebuah kompetensi standard dalam suatu bidang yang dikerjakan
tersebut, apabila orang melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya
maka suatu hal buruk akan menimpanya, karena sebuah pekerjaan memerlukan sebuah
kempetensi ahli dalam bidang pekerjaan tersebut. Sebuah Pekerjaan tetap bidang tertentu
berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan
memperoleh penghasilan disebut profesi. Profesi memerlukan seorang yang menjalankannya
maka itu disebut professional, dalam artian sempit bisa disimpulkan seperti itu. Sebuah
professional tidak bisa tumbuh hanya dengan sebuah rangsangan dari seseorang atau sebuah
saran yang diberikan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan, melainkan professional
harus ditempuh dengan beberapa tahapan dan aksi praktik dalam sebuah pekerjaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme?
2. Apa Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme?
3. Bagaimana Penghitungan Harga Jual Produk Jasa?
4. Apa Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme?
5. Bagaimana Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi?

C. Manfaat
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca. Sekaligus untuk mengembangkan
kemampuan dalam menulis dan memanfaatkannya dengan menggunakannya ke arah yang lebih positif.
BAB II
WIRAUSAHA REKAYASA JASA PROFESI DAN
PROFESIONALISME
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
1. Konsep Diri
Konsep diri merupakan inti kepribadian individu yang berperan untuk menentukan dan
mengarahkan kepribadian. Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap
dirinya sendiri yang meliputi : Perilaku kerja dalam usaha jasa profesi dan profesionalisme
sangat dibutuhkan terkait dengan upaya membangun usaha, baik berupa produk jasa maupun
barang secara professional.
2. Profesional
Profesional adalah istilah yang digunakan untuk menyebut individu yang memiliki
profesi dan keahlian. Sedangkan profesi adalah pekerjaan yang menuntut adanya keahlian atau
kemampuan khusus bagi pelakunya. Perencanaan usaha kerja diawali dengan membangun visi
dan menetapkan cita – cita setelah mengenali potensi atau kekuatan diri, mengarahkan dan
berupaya mengembangkan potensi tersebut. Persiapan masa depan setelah lulus sekolah
menengah dan memasuki dunia kerja meliputi : Konsep Diri, Motivasi Diri, Karakteristik
Individual, Dimensi Fisik, Kekuatan Individu, Pandangan dan sikap individu terhadap diri
sendiri kelemahan individu.
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha dipengaruhi oleh 2 faktor
1) Teknis = menjaga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan.
2) Non Teknis = menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha.
Perbedaan profesi dan profesionalisme:
Profesi:
a. Dilakukan untuk mendapatkan upah
b. Dikerjakan dengan sebuah kemampuan tertentu
Profesionalisme:
a. Umumnya sumber penghasilannya berasal dari pekerjaan yang ia lakukan
b. Adanya rasa bangga terhadap pekerjaan yang dilakukan
B. Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme
Usaha produk jasa harus mempertimbangkan permintaan, slera dan keinginan konsumen
terhadap jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, penghasil produk jasa selaku berusaha
melakukan inovasi terhadap jenis jasa yang benar – benar dibutuhkan konsumen yang sangat
tergantung pada keahlian dan keterampilan, penafsiran terhadap informasi pemasaran produk,
slera dan pelayanan konsumen. Banyaknya komunitas yang marak berkembang saat ini juga
dapat menjadi peluang untuk menciptakan lapangan jasa profesi yang dapat mendatangkan profit
diantaranya profesi potografer, cameramen, drafer desainer pakaian, setter penyiar televisi atau
radio sablon kartunis animator, dan masih banyak profesi – profesi lain dan profesionalisme yang
masih bisa digali diseputar kehidupan yang dapat dikreasikan menjadi bentuk usaha jasa profesi.
Kunci dari keberhasilan usaha jasa adalah terus melakukan inovasi dan belajar untuk
menyempurnakan kompetensi dalam menjalankan usaha yang sedang ditekuni dan menjadi
pilihan untuk benar – benar bertindak secara profesionalisme dengan memperhatikan rambu –
rambu yang dikuasai untuk mendukung profesi tersebut.
Pengembangan produk jasa semakin meluas seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan seperti :
a. Ide dan peluang usaha jasa profesi dan profesionalisme Teknologi Informasi
Multimedia dan Audivisual Jaringan komunikasi dan sistem Operator programeter Computer
Technic Support
b. Sumber daya usaha yang dibutuhkan dalam usaha jasa profesi dan profesionalisme
Peluang jasa profesi dan profesionalisme terdapat pada berbagai sektor, diantaranya
sektor pertanian, pendidikan, perkebunan, kesehatan, akuntansi transportasi atau sektor lain yang
termasuk dalam sektor pendukung sistem produksi usaha jasa. Sumber daya usaha yang
dibutuhkan dalam usaha jasa profesi dan profesionalisme harus memiliki persyaratan –
persyaratan yang disesuaikan dengan sektor yang membutuhkan jasa tersebut:
1) Kompetensi personal (emotional/stability, selfmanagement, orientation towards work)
2) Kompetensi sosial (capability for communication and team work)
3) Kompetensi teknis (subject related skill, knowledge, and abilities)
4) Kompetensi metodologi (analysis, planning, abstrak thinking, implementation and control
information)
Keterampilan bekerja yang dikembangkan oleh seorang profesional meliputi:
1. komunikasi, berkontribusi produktif dan hubungan yang harmonis di antara karyawan dan
pelanggan
2. teamwork, berkontribusi produktif terhadap hubungan dan hasil kerja
3. problemsolving, berkontribusi produktif terhadap hasil guna
4. inisiatif dan enterprise, berkontribusi untuk hasil guna yang inovatif
5. self-management, berkontribusi untuk kepuasan dan pertumbuhan pekerja
6. belajar, berkontribusi pada peningkatan berkelanjutan dan ekspansi pada pekerja dan operasi
perusahaan dan hasilnya.
7. teknologi, berkontribusi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha jasa profesi dan memiliki profesionalisme
tinggi, di antaranya:

1) Profesi Bidan

Bidan sebagai profesi mendampingi seorang ibu menghadapi persalinan atau kelahiran,
sehingga ibu dan bayi lahir dengan selamat. Bidan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan
ibu dan janin dalam menjalankan proses reproduksi. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan
bahwa Bidan Indonesia adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia, serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan. Profesi Bidang
dipersiapkan melalui proses pendidikan dengan serangkaian pendidikan ilmiah dan terus
mengembangkan pelayanan kepada masyarakat, dan memiliki kode etik yang harus dipenuhi
dalam menjalankan profesinya.
2) Potensi Produk Jasa di Daerah

Potensi penduduk yang terus bertambah, di mana banyak membutuhkan layanan jasa untuk
memenuhi kebutuhan. Potensi SDA diharapkan memiliki nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama diantaranya :
1) Mengembangkan industri pengawetan
2) Pengolahan hasil pertanian
3) Mengembangkan infrastruktur dan pariwisata.

Jasa profesi berkembang tergantung wilayah setempat di mana masyarakat membutuhkan


layanan jasa tersebut, di antaranya:
a. Wilayah Industri
Contoh : jasa-jasa laundry, jasa catering, jasa penitipan anak, jasa pengantaran barang, jasa
pencucian kendaraan, jasa pencucian helm, jasa pembuatan batako.
b. Wilayah Perdagangan
Contoh : jasa sewa rumah toko, dan pergudangan.
c. Wilayah Pemukiman
Contoh : jasa potong rambut dan jasa salon kecantikan.
d. Wilayah Pariwisata
Contoh : jasa pelayanan hotel, dan jasa pemandu wisata.
e. Wilayah Pertanian
Contoh : jasa pembuatan tepung dan jasa penyedia benih.
f. Wilayah Peternakan dan Perkebunan
Contoh : jasa pembesaran unggas/ayam potong, jasa pemeliharaan kandang.
g. Wilayah Pendidikan
Contoh : jasa fotokopi dan penjilidan buku.
Pengembangan usaha jasa dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya:
1) Pengembangan melalui suatu usaha
2) Cakupan usaha jenis usaha baru kapasitas produksi
3) Kerja sama
3) Proses Produksi
Proses Produksi jasa profesi dikembangkan sesuai potensi daerah masing – masing sesuai
dengan bakat, minat dan daya dukung di daerah setempat dengan memperhatikan kebutuhan
pasar melalui beberapa langkah – langkah pelaksanaan. Langkah – langkah yang perlu
diperhatikan dalam proyek kegiatan usaha jasa profesi dan profesionalisme dengan tahapan
sebagai berikut :
3) Informasi proyek
4) Pelaksanaan tugas - di mana anda bekerja
5) Jargon - situasi
6) Pendidikan dan pekerjaan – pelanggan
7) Pengorganisasian - tugas
8) Penyelesaian proyek
9) Lampiran, Perencanaan, Hasil kerja perorangan, Evaluasi kelompok, Evaluasi dari
kelompok lain.

Desain dengan persyaratan bangunan yang hemat energi :


a) Analisis bangunan hemat energy dan berkelanjutan
b) Orientasi umum
c) Daftar kebutuhan
d) Sketsa
e) Gambar teknik rumah
f) Menggambar pipa dan panel listrik pusat
g) Modal dan gambar 3D
h) Penyelesaian

C. Penghitungan Harga Jual Produk Jasa

Metode penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan 3 pendekatan :
a. Permintaan dan penawaran
b. Biaya
c. Pasar
Penghitungan harga jual produk jasa ditentukan oleh faktor -fakor berikut :
1. Standar upah, terkait sertifikat profesi yang dimiliki
1. Tingkat kesulitan pekerjaan
2. Bahan cadangan yang digunakan
3. Standar upah minimum tiap daerah

D. Media Promosi Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme


Media Promosi Produk Jasa Profesidapat dilakukan melalui iklan pada :
1. Media cetak
2. Radio
3. Televisi
4. Brosur dan poster

Tujuan = memberikan informasi utama dan daya tarik melalui teks, gambar diam, gambar
bergerak dan suara.

Promosi Produk Jasajugadapat dilakukan kegiatan pameran atau presentasi untuk


memperlihatkan contoh produk dan menjelaskan produk yang dipromosikan.
E.Penjualan Produk Jasa dengan Sistem Konsinyasi
Penjualan merupakan sumber utama penghasilan. Penjualan dengan sistem
konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain untuk
digunakan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan
penjual.
Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Yang harus
ada dalam perjanjian konsinyasi adalah sebagai berikut :
1. Nama pihak pemilik barang (konsinyor)
2. Nama pihak yang dititipi barang (konsinyi)
3. Nama dan keterangan teknis barang yang ditipkan
4. Ketentuan penjualan
5. Ketentuan komisi (keuntungan diperoleh toko)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan
dan berani. Profesi adalah pekerjaan yang menuntut adanya keahlian atau
kemampuan khusus bagi pelakunya.
Profesional adalah digunakan untuk menyebut orang yang memiliki profesi
dan keahlian.
Ada 3 komponen penting agar memperoleh jasa profesi dan profesional
diantaranya :
1. Bekerja
2. Kuliah
3. Wirausaha

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi tambahanpengetahuan
bagi pembaca. Semoga makalah ini bisa digunakan sebagai sumber acuan untuk
makalah - makalah lain tentang wirausaha rekayasa jasa profesi dan profesional.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan Teknologi Informasi.
Jakarta :Presindo. .
Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi
Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Perdana, Andrean. 2013. Pengertian Profesi Profesional. Bandung: Erlangga.
Aingindra. 2008. Pengertian Teknologi Informasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Wikipedia. 2006. Profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai