Anda di halaman 1dari 7

REKAYASA BISNIS BIDANG JASA DAN PROFESIONALISME.

1.PROFESI

Pengertian profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesi juga
didefinisikan oleh beberapa tokoh, antara lain sebagai berikut.

A.Daniel Bell

Daniel Bell mendeskripsikan profesi sebagai aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok atau badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan keterampilan teknis dan moral, serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan
dalam masyarakat.

B.Siti Nafisah

Siti Nafisah berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk
mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain atau
orang banyak yang harus diiringi pula dengan keahlian, keterampilan,profesionalisme, dan tanggung
jawab.

Berdasarkan pengertian dari para tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa profesi merupakan suatu
bidang pekerjaan mencari nafkah yang harus dilandasi oleh pendidikan keahlian sebagai aktualisasi
aktivitas intelektual, dibuktikan dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/badan yang
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk Profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

A.mengabdi kepada masyarakat

B.Profesi membutuhkan pendidikan serta latihan yang khusus dan memadai, yaitu harus adanya
keterampilan yang khusus dalam suatu bidang pekerjaan.

C.Suatu pekerjaan tersendiri dengan keahlian dan keterampilan, yaitu ahli dalam satu bidang saja.
Menuntut kemampuan kinerja intelektual yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan
berbagai aktivitas seperti mental, berpikir, menalar, serta memecahkan masalah.

D.Mempunyai konsekuensi yaitu memikul tanggung jawab.

E.Terdapat sanksi jika melanggar kode etik.

F.Terdapat pengakuan di mata masyarakat.

G.Memiliki kode etik dan asosiasi profesional.


H. Mengatur diri dan terkadang mengatur orang lain

I... Layanan publik.

J.status dan imbalan yang tinggi.

2. PROFESSIONALISME

Pengertian profesionalisme dijabarkan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut. a. Onny S.
Prijono, menjabarkan profesionalisme adalah kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi.

Aholiab Watloly, berpendapat bahwa profesionalisme berarti sikap seorang profesional atau prof.

Korten & Alfonso, menjabarkan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang
dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas. Ciri-ciri profesionalisme antara lain sebagai berikut.

A.. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan yang baik.

B.. Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan peri- laku
profesional. Perwujudan tersebut dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dari cara ber- penampilan,
cara berbicara, penggunaan bahasa, sikap tubuh, serta sikap hidupnya sehari- hari.

C. Keinginan untuk senantiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan serta memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya. Untuk mewujudkan
profesionalisme yang tinggi, maka dikembangkan yang disebut dengan konsep profesionalisme. Konsep
profesionalisme dalam penelitian Sumardi dijelaskan bahwa profesionalisme memiliki lima muatan atau
prinsip yaitu sebagai berikut.

a. Afiliasi komunitas (community affiliation) yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk
di dalamnya organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama pekerjaan.
Melalui ikatan profesi ini, para profesional membangun kesadaran profesi.

b. Kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand) merupakan suatu pandangan bahwa seseorang yang
profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien,
dan mereka yang bukan anggota profesi). Setiap adanya campur tangan (intervensi) yang datang dari
luar, dianggap sebagai hambatan terhadap kemandirian secara profesional. Banyak yang menginginkan
pekerjaan yang memberikan hak-hak istimewa untuk membuat keputusan dan bekerja tanpa diawasi
secara ketat. Rasa kemandirian dapat berasal dari kebebasan melakukan hal yang terbaik menurut yang
bersangkutan dalam situasi khusus.
c. Keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation). Maksudriya bahwa yang paling
berwenang dalam menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang
tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan merek

d.Dedikasi pada profesi (dedication) dicerminkan dari dedikasi profesional menggunakan pengetahuan
dan kecakapan yang dimiliki. Keteguhan tetap untuk melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan
ekstrinsik dipandang berkurang. Sikap ini merupakan ekspresi dari peri- curahan diri yang total terhadap
pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi
sehingga kompensasi utama yang diharapkan dan pekerjaan adalah kepuasan rohani dan setelah itu
baru materi.

e.Kewajiban sosial (social obligation) merupakan pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat
yang diperoleh, baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

3.JASA PROFESI DAN PROFESIONALISME

Wirausaha dalam sektor jasa terus tumbuh disertai dengan penerapan teknologi baru,semakin
memperkuat perekonomian di bidang jasa dan mengharuskan seseorang mempunyai keterampilan di
bidang usaha yang ditekuni. Pasar yang berubah menuntut penyesuaian penyedia jasa untuk terus
memperbaiki kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Jasa profesi menuntut profesionalisme dari
seorang profesional pada setiap sektor. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional.
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolok ukur perilaku yang tinggi, yaitu pola perilaku
yang baik dalam pelayanan untuk kepentingan masyarakat di segala bidang kegiatan dan kehidupan
sehingga tercipta kualitas masyarakat yang semakin baik. Wirausaha bidang jasa profesi menjadi penting
untuk terus meningkatkan kompetensi. Hal penting yang menjadi perhatian bagi calon wirausaha
terdapat beberapa ciri-ciri wirausaha, di antaranya sebagai berikut.

a. Melangkah dengan berorientasi pada efektivitas dan efisiens

b.memiliki jiwa kepemimpinan

c.. Bertindak sebagai motivator.

d. Berani ambil risiko.

e. Semangat mengatasi kesulitan

f. Memiliki daya inovasi, kreasi, dan imajinasi tinggi.

g. Tepat dalam menerapkan prinsip ekonomi.

h.Memilih sistem manajemen yang tepat.


i.Adaptif terhadap perubahan lingkungan.

j.Berpikir analitis.

k.Melakukan review untuk pengembangan berkelanjutan

B.Produk Jasa Profesi dan Profesionalisme

Jenis-Jenis Produk Jasa Produk jasa merupakan produk yang tidak berwujud nyata. Produk jasa berupa
pelayanan Jasa untuk menunjang kehidupan manusia. Dalam menciptakan produk jasa memerlukan per.
timbangan yang matang terhadap apa yang dibutuhkan konsumen dengan jasa yang ditawarkan, Ciri-ciri
produk jasa antara lain tidak berwujud nyata, tidak dapat dipisahkan dari sumbernya,mudah berubah-
ubah, dan daya tahan bergantung pada permintaan. Contoh produk jasa antara lain laundry, potong
rambut, penjahit, guru, dan dokter. Peluang jasa profesi dan profesionalisme terdapat dalam berbagai
sektor, antara lain sektor pertanian, perikanan, perkebunan, pendidikan, kesehatan, akuntan,
transportasi, dan sektor lainnya. Jasa profesionalisme yang saat ini banyak diminati masyarakat, antara
lain jasa sablon, desain pakaian, salon kecantikan, fotografer, kamerawan, dan desain grafis. Adapun
jasa profesi antara lain bidan dan auditor. Selain usaha jasa profesi dan profesionalisme, produk jasa
juga berkembang di daerah. Di daerah produk jasa berkembang sesuai dengan kegiatan daerah yang
bersangkutan antara lain sebagai berikut.

a. Wilayah industri, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa laundry, jasa katering, Jasa penitipan
anak, dan jasa pengantar barang.

b.Wilayah perdagangan, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa paket pengiriman barang. jasa
sewa gedung, dan jasa transportasi.

c. Wilayah permukiman, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa salon kecantikan, jasa jahit
pakaian, jasa potong rambut, dan bengkel.

d.Wilayah pariwisata, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa fotografer, hotel, pemandu wisata,
jasa pembuatan suvenir, dan jasa pelatihan bahasa asing. Wilayah pertanian, jasa yang dapat
dikembangkan misalnya jasa pembuatan tepung, jasa tenaga kerja panen, dan jasa pengairan sawah.

e.Wilayah peternakan dan perkebunan, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa perawatan unggas,
dokter hewan, jasa penyedia biogas, serta jasa pengelola peternakan dan perkebunan.

f.Wilayah pendidikan, jasa yang dapat dikembangkan misalnya jasa desain grafis, jasa servis laptop, jasa
pengetikan, fotokopi, dan sebagainya.
2. Menyelenggarakan Produksi Usaha Jasa

Penyelenggaraan usaha jasa diawali dengan adanya informasi kebutuhan dan harapan masyarakat
sehingga mendapatkan informasi yang akurat dan layak untuk ditindaklanjuti dalam menyiapkan usaha
jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ide dan peluang bisnis jasa profesi dapat dibangun melalui
kreativitas, keterampilan, dan bakat individu.

Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam menjalankan ide bisnis jasa profesi adalah sumber daya
manusia. Manusia merupakan faktor penting dalam jasa profesi dan profesionalisme karena merupakan
penyelenggara dan membutuhkan persyaratan sesuai dengan jasa yang dikembangkan. Pelaksana jasa
harus memiliki kompetensi kerja yang sesuai, meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial,
kompetensi teknis, dan kompetensi metodologi. Usaha jasa profesi dan profesionalisme dapat
dikembangkan dengan membuka usaha

di wilayah yang baru, menciptakan jenis produksi baru, dan membuat jaringan baru. Selain itu,
pengembangan usaha juga dapat dilakukan melalui kerja sama dalam bentuk trust, holding Tahap-tahap
yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan produk jasa profesi dan company, sindikat, dan kartel.
profesionalisme adalah sebagai berikut.

a. Informasi proyek.

b.Pelaksanaan tugas,

c.Menentukan nama produk.

d. Pendidikan dan pekerjaan.

e. Pengorganisasian

f. Penyelesaian proyek.

C.Peluang Usaha Profesional di Bidang Digital

Teknologi digital sangat luas cakupannya dan sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan
manusia untuk membantu pekerjaan supaya menjadi lebih ringkas, termasuk dalam bidang bisnis.
Teknologi digital erat kaitannya dengan intemet dan pemanfaatannya yang luas. Bagi Anda yang
memiliki jiwa entrepreneur banyak celah bisnis yang menjanjikan dalam bidang digital. Bisnis di bidang
ini diprediksi akan semakin tumbuh dan berkembang lebih besar lagi. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan
emas ini. Sudah ribuan orang yang meraih dalam bisnis digital, Mark Zuckerberg misalnya, yang sukses
dengan raksasa media sosial Facebook miliknya. Facebook yang berawal dari ide sederhana, tetapi kini
jutaan orang di dunia menggunakannya untuk berbagai kepentingan. Contoh dalam negeri yang sedang
ramai ini adalah ojek online. Aplikasi digital berbasis delivery service ini, bahkan membuat pemakai
aplikasi meraup untung 4-6 juta/bulan. Itu karena para pendirinya menuangkan ide peluang usaha
menjadi karya yang luar biasa.

1.Jenis Bisnis Digital Secara umum, bisnis digital terbagi menjadi empat bagian, yaitu bisnis digital murni,
versi digital dan bisnis nondigital, fasilitator digital dari bisnis nondigital, dan hybrid.

A.digital mumi adalah bisnis yang menawarkan produk dengan komponen bits and bytes, seperti
pembuatan software secara luas, yaitu software pendidikan, software khusus bisnis, dan lain-lain.

B.Versi digital dari bisnis nondigital adalah bisnis yang menawarkan versi digital dari barang dan jasa
yang biasanya dijual dalam bentuk fisik, seperti menjual e-book, e-journal, dan e-comic.

C.Fasilitator digital dari bisnis nondigital adalah bisnis yang memfasilitasi bisnis barang dan jasa
menggunakan teknologi digital, seperti online shop.

D.Hybrid merupakan kombinasi penggunaan berbagai jenis bisnis digital untuk memaksimalkan
pendapatan.

Mengetahui dan memahami jenis-jenis bisnis digital ini sangat penting karena setiap jenisnya memiliki
cara pemasaran dan target pasar yang berbeda sehingga diperlukan strategi yang sesuai. Bisnis digital
juga memiliki basic service yang berbeda, seperti media sosial (social media), dan analisis (search and
analytics), pengaturan konten web (web content management), digital content provider, distribusi dan
pengiriman (distribution and delivery), aplikasi hiburan, dan lain-lain.

2. Peluang Usaha di Bidang Digital

A. Web Development

Jasa pembuatan website ini harus bermodalkan keahlian di bidang IT, membeli domain, hosting, dan
tentunya jaringan internet. Ini merupakan pekerjaan yang tidak akan pernah sepi pembeli. Mengingat
efektivitas internet yang hampir digunakan di semua bidang, menjadi web designer adalah pekerjaan
yang sangat menjanjikan. Memang tersedia layanan pembuatan web gratis, tetapi website berbayar
memiliki lebih banyak keunggulan.
Selain dari tampilan yang lebih baik, web berbayar juga memiliki fitur yang lebih lengkap sehingga
promosi produk akan lebih menarik dan efektif. Keuntungan yang akan Anda dapatkan bisa mencapai
80% dengan prospek yang sangat menjanjikan.

B. Membuat Startup

Startup adalah istilah atau sebutan bagi pengusaha yang tengah merintis bisnis di bidang digital. Ada
banyak jasa yang ditawarkan, seperti pembuatan website, software, aplikasi mobile, dan lain-lain. Bisnis
startup mengutamakan konten yang menarik dan kreatif agar diminati oleh masyarakat. Lalu, dari
manakah pemasukannya? Dari iklan yang ditampilkan dan fitur- fitur berbayar yang ditawarkan saat
membuka web atau aplikasi. Dalam memulai bisnis digital memang harus memiliki kemampuan di
bidang IT, atau setidaknya ada tim yang kompeten di bidang IT, penjualan, dan sebagainya, sesuai
dengan kebutuhan startup yang dijalankan.

C. Membuat Blog yang Menarik dan Menghasilkan Menulis sesuatu yang diminati

Dalam blog pribadi Anda dengan isi dan tampilan yang menarik dapat menghasilkan keuntungan,
bahkan bisa juga dijadikan sebuah profesi yang menjanjikan. Sama seperti halnya sebuah produk, blog
yang Anda tulis jika semakin banyak diminati dan dibaca orang akan membuat banyak pengguna jasa
internet menampilkan iklan, dari iklan tersebut bisa mendapatkan keuntungan.

Edited by: Ghifar Qilbana Zaburjid

Kelas:12 IPA 1

Sekolah: Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo

Anda mungkin juga menyukai