Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA

NAMA : PUTRI ANGELICA SILITONGA


KELAS : REGULER C
MATKUL : ETIKA PROFESI DAN ESTETIKA
DOSEN PENGAMPU : Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Dan
juga saya berterimakasih kepada ibu,Dra. Lelly Fridiarty,M.Pd. Ada pun yang menjadi judul
tugas ini adalah “Critical Book Report”. Tugas critical book report ini disusun dengan
harapan dapat menambah pengetuan dan wawasan saya khususnya dalam “ETIKA PROFESI
DAN ESTETIKA”.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada pembaca, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-
koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata mata agar menjadi suatu evaluasi dalam
pembuatan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi kita semua.

Sidikalang,15 NOVEMBER 2021

Putri Angelica Silitonga


NIM.5213342022
Buku 1
Judul : Kepribadian dan Etika Profesi
Edisi :1
Penulis : Rismawaty
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun terbit : 2008
Kota terbit : Yogyakarta
ISBN : 978-979-756-333-2
Tebal : 144 halaman

Judul : Etika Bisnis Kontruksi


Edisi :5
Penulis : Ir.Andy Kirana,M.S.A.
Penerbit : KASINUS
Tahun terbit : 2000
Kota terbit : yogyakarta
ISBN : 979-497-673-3
Tebal : 121 Halaman

Judul : Etika Sosial


Edisi :1
Penulis : Drs. H. Burhanuddin Salam
Penerbit : PT RINEKA CIPTA
Tahun terbit : 1997
Kota terbit : Jakarta
ISBN : 979-518-692-2
Tebal : 210
BAB I
ISI
Ringkasan buku 1:
BAB 3
ETIKA PROFESI
A. PENGERTIAN PROFESI
Kata profesi berasal dari bahasa latin yaitu professues yangberarti,"suatu kegiatan atau
pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah dan janji bersifat religus
Ada 2 Jenis Bidang Profesi:
a. Profesi Khusus
Profesi khusus ialah para profesional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk
mendapatkan natkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya. Misalnya, profesi di
bidang ekonomi, politik, hukum, kedokteran, pendidikan, teknik, humas dan sebagai jasa
konsultan.
b. .Profesi Luhur
Profesi luhur ini, para profesional yang melaksanakan profesinya,tidak lagi untuk
mendapatkan natkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai
jiwa pengabdiannya semata-mata. Misalnya, kegiatan profesi di bidang
keagamaan,pendidikan, sosial, budaya dan seni.
B. CIRI-CIRI PROFESIONAL
a. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak dipunyai oleh orang
umum lainnya, apakah itu diperoleh dari hasil pendidikan atau pelatihan yang
diperolehnya, dan ditambah dengan pengalaman selama bertahun-tahun yang telah
ditempuhnyasebagai profesional.
b. .Mempunyai kode etik, dan merupakan standar moral bagi setiapprofesi yang
dituangkan secara formal, tertulis dan normatif dalam suatu bentuk aturan main, dan
perilaku kedalam "kode etik,"yang merupakan standard atau komitmen moral kode
perilaku(code of conduct) dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban selaku by
profession dan by function yang memberikan bimbingan, arahan,serta memberikan
jaminan dan pedoman bagi profesi bersangkutanuntuk tetap taat dan mematuhi kode
etik tersebut.
c. Memiliki tanggung jawab profesi (responsibility) dan integritas pribadi (integrity)
yang tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap publik, klien, pimpinan, organisasi
perusahaan, penggunaan media umum/massa dan hingga menjaga martabat serta
nama baikbangsa dan negaranya.
d. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat, dandengan penuh dedikasi
profesi luhur yang disandangnya, yaitudalam pengambilan keputusan adalah
meletakkan kepentingan pribadinya demi kepentingan masyarakat, bangsa dan
negaranya.Memiliki jiwa pengabdian dan semangat dedikasi tinggi tanpa pamrih
dalam memberikan pelayanan jasa keahlian dan bantuankepada pihak lain yang
memang membutuhkannya.
e. Otonominisasi organisasi profesional, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola
(manajemen), yang mempunyai kemampuan dalam perencanaan program kerja jelas,
strategik, dan mandiri.

C. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESIONAL


 Tanggung Jawab
 Kebebasan
 Kejujuran
 Keadilan
 Otonomi

D. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangan profesionalisme:
1. Pengakuan
Perlunya memperoleh pengakuan terhadap kemampuan dan keberadaan (eksistensi)
seseorang sebagai profesional secara serius dan resmi, yang telah memiliki ketrampilan,
keahlian, pengalaman,dan pengetahuan tinggi.
2. Organisasi
Kehadiran tenaga profesional tersebut sangat diperlukan, baik yang dapat memberikan
manfaat, pelayanan, ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif, maupun yang berkaitan
dengan produktivitas terhadap kemajuan suatu organisasi/perusahaan.
3. Kriteria
Pelaksanaan peranan, kewajiban dan tugas/pekerjaan serta kemampuan profesional
tersebut dituntut sesuai dengan kriteria standard profesi, kualifikasi dan teknis keahlian
memadai, pengalaman, dan pengetahuan yang jelas.
4. Kreatif
Sebagai seorang profesional harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide, dan
gagasan yang kaya dengan buah pikiran yang cemerlang, inovatif dan kreatif demi
tercapainya kemajuan bagi dirinnya, lembaga/perusahaan, produktivitas dan memberikan
manfaat serta pelayanan baik kepada masyarakat lainnya.
5. Konseptor
Sebagai seorang profesional paling tidak memiliki kemampuan untuk membuat atau
menciptakan suatu konsep-konsep kerja atau manajemen Humas/PR yang jelas, baik
perencanaan strategii, pelaksanaan,koordinasi, komunikasi, dan pengevaluasian, baik dalam
pencapaian rencana kerja jangka pendek maupun jangka panjang dan sekaligus menciptakan
citra positif.

Ringkasan buku 2:
Bab 3
ETIKA PROFESI
A. PENGERTIAN PROFESI
Istilah profesi telah mengalami perubahan makna di zaman modern ini.Istilah profesi
pada mulanya mengandung makna yang suci,karena apabila seseorang setia akan
profesinya,ia tidak akan mengkhianati profesinya.
Dari pengertian tersebut dikenal dua jenis profesi:
 Profesi Khusus
 Profesi luhur
B. Ciri-ciri profesi
1. Pengetahuan Khusus
Suatu bidang yang dikerjakan oleh sekelompok orang yang profesional dapat disebut
profesi apabila dilandasi dengan pengetahuan atau keahlian khusus.Pengetahuan atau
keahlian ini meliputi macam macam segi seperti:
a. Penguasaan teori sistematis
b. Penguasaan metode atau teknik intelektual
c. Pemilikan kemampuan untuk menerapkan praktik
d. Pemilikan kemampuan untuk menyelesaikan program latihan dan memperoleh ijazah
e. Pemilikan pengalaman yang mencukupi di lapangan,dan sebagainya.

2. Standar Moral Tinggi


Setiap organisasi profesi biasanya merumuskan semacam aturan permainan atau kode
etik, yaitu himpunan norma yang disepakati dan ditetapkan oleh dan untuk para pengemban
profesi tertentu. Kode etik ini harus dijunjung tinggi dan dipatuhi.oleh semua anggota profesi
yang bersangkutan, karena sudah merupakan standar moral yang telah disepakati bersama
untuk dilaksanakan. Standar moral ini umumnya mempunyai derajat yang lebih tinggi
dibandingkan tuntutan moralitas minimun bagi masyarakat luas.
3. Pengabdian Masyarakat
Pelayanan profesional menjadi tidak seimbang karena klien atau subjek layanan ada
dalam kedudukan yang lemah,mereka hanya menjadi objek yang dieksploitir atau
diperas.Profesi yang berkonotasi luhur lalu menjadi sebuah barang dagangan yang
berkonotasi materialistis semata.
4. .Izin Khusus
Izin khusus ini untuk melindungi klien atau masyarakat dari pelaksanaan profesi yang
tidak bertanggung jawab.Izin khusus ini dapat berwujud surat izin praktik profesi(misalnya
surat izin usaha jasa kontruksi),sertifikat,atau sumpah dan pengukuhan resmi di depan umum.
5. Anggota Organisasi Profesi
Orang-orang yang berprofesi sama bergabung dalam apa yang disebut organisasi profesi.
Organisasi tersebut dibentuk dengan tujuan pokok:
a. Menjaminn dan melindungi kepentingan anggota dalam hubungan satu sama lain,
dalam hubungan dengan klien atau subjek layanan, dengan organisasi lain, dan
dengan masyarakat luas pada umumnya,
b. Memperluas pengetahuan dan keterampilan anggota dalam bidang keahlian yang
sama
c. Menjaga dan menjamin mutu layanan dengan menetapkan standar profesional yang
akan meningkat kan cara melaksanakan tugas profesi tersebut. Dalam kaitannya
dengan tujuan ketiga ini, seseorang disebut profesional kalau ia termasuk dan diakui
kompetensinya oleh organisasi profesi bidang yang bersangkutan.

C. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI


 Tanggung Jawab
 Keadilan
 Kebebasan
 Tanpa pamrih
 Kesetiaan

D. KRITERIA PROFESIONAL
1. Kriteria umum
Supaya memenuhi kriteria umum ini, para profesional dituntut untuk:
a. memiliki pengetahuan atau keahlian tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan
latihan, yang di perlukan dalam mendukung tugas profesionalnya;
b. memiliki standar kerja untuk mengemban tugas profesional yang digunakan sebagai
tolok ukur prestasi
c. memiliki organisasi profesi untuk menampung dan sebagai wadah anggota profesi
yang menentukanp para profesional;standar etika profesi;
d. . memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat, klien, kolega, dan bawahan
sebagai bagian dari kewajiban profesional mereka, seperti yang tertuang dalam kode
etik profesinya.
2. KEPRIBADIAN
Kepribadian para profesional ini tercermin dalam tindakan sehari hari sebagai:
a. Manusia individu
b. Manusia sosial
c. Manusia negara
d. Manusia budaya
e. Manusia karya
f. Manusia usaha

3. PENGABDIAN
Setiap kegiatan bisnis mempunyai tujuan utama untuk mencapai keuntungan finansial.
Namun, keuntungan tersebut harus diimbangi dengan pengabdian yang tinggi kepada
masyarakat, karena pengabdian merupakan jantung profesionalisme.

RINGKASAN BUKU 3
BAB 7
ETIKA PROFESI
1. PENGERTIAN PROFESI
Bahwa profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Dengan demikian
seorang profesionalyang mempunyai profesi dalam pengertian tersebut adalah orangyang
melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
keahlian yang tinggi.
2. CIRI-CIRI PROFESI
1. Adanya pengetahuan khusus
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
3. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat
4. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

3. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI


a. Tanggung jawab
 Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
 Terhadap dampak dari profesi itu kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
b. Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.Dalam rangka pelaksanaan subuh profesi,tuntutan itu berarti: Di dalam
menjalankan profesinya setiap orang profesional tidak boleh melanggar hak orang
lain,lembaga atau negara.
c. Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan
dalam menjalankan profesinya Dari satu pihak seorang profesional memiliki kode etik
profesinya.

4. Menuju Profesi Yang Luhur


Yang masih sangat memprihatinkan adalah bahwa bisnis hampir tidak pernah atau belum
dianggap sebagai suatu profesi yang luhur. Hal ini disebabkan oleh pandangan masyarakat
yang menganggap bahwa bisnis adalah suatu pekerjaan yang kotor dan dicemoohkan.
Kesan dan sikap masyarakat seperti itu sebenarnya disebabkan oleh ulah orang-orang
bisnis itu sendiri, atau lebih tepat ulah beberapa orang bisnis yang memperlihatkan citra yang
begitu negatif tentang bisnis di mata masyarakat.
Untuk meninjau lebih jauh lagi mengenai mengapa sampai muncul citra yang jelek
mengenai bisnis, dan apakah ada kemungkinan bahwa bisnis akan bisa berkembang menjadi
sebuah profesi yang luhur, kiranya kita perlu membahas sekilas apaesungguhnya bisnis itu?
a. Pandangan Praktis Realistis
Pandangan pertama disebut sebagai pandangan praktis-realistis,karena pandangan ini
terutama bertumpu pada kenyataan (pada umumnya) yang berlaku dalam dunia bisnis dewasa
ini. Dalam pandangan ini ditegaskan secara jelas bahwa tujuan dari bisnis adalah mencari
keuntungan. Bisnis adalah suatu kegiatan prorofit-making. Bahkan keuntungan dianggap
sebagai satu-satunya tujuan pokok dari bisnis. Dasar pemikirannya adalah bahwa keuntungan
itu sah untuk menunjang kegiatan bisnis itu. Tanpa keuntungan, bisnis tidak bisa berjalan.
b. Pandangan ideal
Pandangan ini pada umumnya baru menghinggapi segelintir orang bisnis yang melakukan
kegiatan bisnisnya karenadilatarbelakangi oleh suatu idealisme yang luhur.
Menurut pandangan ini, bisnis tidak lain adalah suatu kegiatan di antara manusia yang
menyangkut memproduksi, menjual dan nembeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.Rugikah masyarakat ataupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam bisnis itu?
Sejalan dengan itu, bisnis dilihat sebagai menjual citra kepadamasyarakat dengan cara
memenuhi kebutuhan masyarakat secara prima, baik, dan jujur melalui penawaran barang dan
jasa yang bermutu dan harga yang sewajamya. Sekali citra atau nama telah terbentuk dan
melekat di hati masyarakat, bukan kitalah yang mencari dan mengejar masyarakat, melainkan
masyarakatlah yang mencari kita. Bisnis sebagai menjual citra dengan cara melayani
masyarakat. Ketika penawar barang dan jasa baru satu atau dua orang saja, masyarakat tidak
punya pilihan lain. Tetapi ketika kini telah terjadi diversifikasi bisnis, pilihan masyarakat
menjadi begitu banyak. Dalam situasi demikian, pihak yang kalah citranya, cepat atau lambat
akan tersingkir dengan sendirinya. Maka untuk bisa bertahan lama, kini banyak kalangan
bisnis semakin mengakui kebenaran filsafat bisnis yang ideal ini.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Kelebihan buku
Buku 1:Buku ini sudah memiliki ISSN yang berarti bahwa buku ini sudah di akui oleh
pemerintah dan negara. Di dalam buku ini pada setiap bab nya penulis menyisipkan satu
kalimat pembangun dari para ahli. Dan pada bab yang saya review penulis menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti dan kata kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
Buku 2: Buku kedua ini juga sudah memiliki ISSN. Pada bab yang saya bahas mampu
memberikan arahan bagaiman kita menjadi pekerja yang proporsional dan bertanggung
jawab.Penulis juga menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga penulis tidak
bigung saat membaca buku ini .
Buku 3:Dalam buku ketiga ini pada bab yang saya review,penulis seolah olah
mengarahkan pembaca untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap profesi kita.Bab
tersebut juga mengarahkan si pembaca untuk menjadi profesi yang luhur baik dari pandangan
realistis maupun Ideal.
2. Kekurangan buku
Kekurangan dari ketiga buku ini adalah kurangnya ilustrasi bahkan tidak memiliki
ilustrasi sama sekali pada bab nya.Hal ini dapat menimbulkan rasa jenuh saat membaca
khususnya kepada orang yang agak malas membaca.

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah ketiga buku ini sangat baik untuk menjadi buku pegangan bagi
orang yang ingin menjadi profesi yang handal karena bahasanya yang mudah dimengerti
terutama pada buku pertama yang dilengkapi dengan kalimat pembangun dari para ahli yang
akan meningkatkan semangat dan rasa percaya diri seseorang.Tetapi untuk orang yang mudah
bosan saat membaca buku ini kurang cocok karena ketiga buku ini hanya berisi tulisan tanpa
di lengkapi gambar atau ilustrasi.

Anda mungkin juga menyukai