Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW

DEKORASI KUE

Disusun oleh :

Putri Angelica Silitonga (5213342022)

Sybilia Omaira Sukatendel (5213342023)

F-Dekorasi Kue

PRODI S-1 PENDIDIKAN TATA BOGA

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEHNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa,
karena berkatrahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Tugas ini
dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu”dekorasi kue”

Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila dalam tugas
ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
pemahaman dan pengetahuan saja masih sedikit dan terbatas. Oleh karena itu, saya mohon
saran dan kritikan yang mebangun dari pembaca guna menyempurnakan tugas ini. Saya
berharap semoga tugas critical jurnal reviw ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

MEDAN, 18 Oktober 2022


BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah Dekorasi Kue, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk
dijadikan sumber bacaan.
B. TUJUAN
a. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Dekorasi Kue
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
c. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap Dekorasi kue
C. MANFAAT
a. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
b. Membuat penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah journal.
c. Untuk menambah pengetahuan tentang Dekorasi Kue
dul Metode Tutorial Untuk Meningkatkan Life Skill Menghias Kue Berkarakter Bagi Anak Tunarungu Sedang
rnal Jurnal Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus
wnload http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1553324&val=1496&title=Metode
%20Tutorial%20Untuk%20Meningkatkan%20Life%20Skill%20Menghias%20Kue%20Berkarakter
%20Bagi%20Anak%20Tunarungu%20Sedang
lume dan Halaman Volume 6 Nomor I Tahun 2018
hun 2018
nulis Sri Rima Arohmah1 , Jon Efendi2
viewer Putri Angelica Silitonga ; Sybilia Omaira Sukatendel
nggal 18 oktober 2022
bstrak Penelitian
ujuan Penelitian -
ubjek Penelitian SLB Luak Nan Bungsu Payakumbuh pada kelas XI
ssesment Data keterampilan life skil menghias kue berkarakter
ata Kunci metode tutorial, menghias kue berkarakter, anak tunarungu
ndahuluan
atar Belakang Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan secara layak. Termasuk anak berkebutuhan khusus. Pendidik
n Teori anak berkebutuhan khusus sangat penting, karena pendidikan memberikan banyak informasi serta pengetahu
akan membuat hidup menjadi lebih baik. Jenis anak berkebutuhan khusus salahsatunya adalah tunarung
tunarungu adalah seseorang yang mengalami gangguan/kelainan pendengaran, baik permanen maupu
permanen (Bilqis, 2012). Tingkatan gangguan pendengaran yang dialami oleh anak tunarungu memiliki ting
yang berbeda. Adapun tingkatan atauklasifikasi anak tunarungu adalah tunarungu ringan, 20-30 dB pada ti
ini seseorang masih mampu bicara, tingkatan ini merupakan ambang batas pendengaran antara normal den
tunarungu marginal, 30-40 dBpada tingkatan ini seseorang menagalami kesulitan mendengar jarak jauh, tu
40-60 dB tingkatan ini seseorang hanya bisa mendengar suara keras, tunarungu berat 60-70 dB, tingkatan
seseorang tidak dapat biacara, dan tunarungu sangat berat lebih dari 75 dB seseorang tidak mampu berbicar
pun mendengar suara yang sangat keras (Marlina, 2009)

Gangguan yang dimiliki anak tunarungu kelak akan mendatangkan permasalahan. Permasalahan yang datang
anak tunarungu dapat diatasi dengan pemberian pendidikan dan pelayanan serta perhatian khusus. Sa
pendidikan yang dapat diberikan kepada anak tunarungu yaitu pendidikan keterampilan life skill. Keterampil
suatu pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat langsung dalam berbagai peng
baik apsresatif maupun aplikatif untuk menghasilkan suatu bermanfaat langsung bagi kehidupan(Ningsih
Keterampilan berkatitan dengan kecakapan hidup atau life skill. Life skill merupakan berbagai ragam kem
yang dibutuhkan dan diperlukan oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang datang sehingga bisa me
kehidupan yang sukses , bermartabat dan bahagia di lingkungan masyarkat(Iswari, 2008). Kecakapan hidu
dari empat konsep belajar sepanjag hayat yang diajukan oleh UNISCO: belajar mengetahui ( learning to
belajar berbuat ( learning to do), belajar menjadi seseorang (learning to be), dan belajar hidup bersama (lea
live together). Jadi keterampilan life skill adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk memecahka
permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Pendidikan keterampilan life skill merupakan jembatan ba
tunarungu untuk mengembangkan bakat yang dimiliki.

Salah satu jenis keterampilan life skill yaitu keterampilan vokasional. Keterampilan vokasional yaitu keter
yang berkaitan dengan bidang pekerjaan tertentu yang berguna bagi orang banyak. Macam- macam keter
vokasional bagi anak tunarungu adalah Melukis, Menjahit, Memasak, Menggambar Fotografi, Kecantikan, M
Desainer, Montir, Membuat batako , dan lain sebagainya. Keterampilan vokasional disesuaikan dengan kera
anak sesuai minat dan bakat yang dimiliki oleh anak. Salah satu keterampilan vokasional yaitu tata boga. Ta
adalah pengetahuan mengenai teknik serta cara dalam mengolah makanan. Salah satu pembelajaran dalam ta
yaitu menghias kue. Hiasan kue pada zaman sekarang sudah bervariasi sehinnga membuat daya Tarik ko
untuk membelinya. Hiasan kue banyak macamnya salah satunya menghias kue berkarakter. Mengh
berkarakter ialah menutupi kue menggunakan bahan makanan yang bisa dimakan untuk bahan penghias kue
berbagai macam karakter (bentuk) yang unik dan menarik (Farida, 2008). Banyak bahan yang diguanaka
menghias kue berkarakter, salah satu jenis nya ialah fondant. Fondant ialah bahan penghias kue yang be
seperti play dough, mudah dibentuk dan rasanya manis. Fondant terbuat dari campuran gula, gelatin,
glycerine, shortening, dan persentase terbesarnya adalah gula. Pada zaman sekarang orang lebih tertari meng
dengan menggunakan fondant karna hasil yang dari menghias kue terlihat lebih rapid an menarik, fondan
cocok digunakan untuk menghias kue berkarakter karna fondant lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SLB Luak Nan Bungsu Payakumbuh di kelas XI
dua orang anak tunarungu sedang. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan terlihat pada proses pemb
keterampilan menghias kue berkarakter berlangsung, guru menggunakan metode penugasan saat
pembelajaran. Guru menerangkan pembalajaran dengan mencatatkan nama alat dan nama bahan serta langk
pada papan tulis, setelah itu guru menugaskan anak untuk membaca dan memahami dan menyuruh ana
mempraktekkan. Guru tidak memberikan umpan balik atau penguatan kepada anak sehingga anak tidak m
nama alat, bahan dan anak mengalami kesulitan dalam mengikuti langkah menghias kue berkarakter. S
selama proses pembelajaran terlihat siswa belum terampilan dan siswa cendrung bermain ketika proses pemb
dalam menghias kue berkarakter dan saat dilakukan evaluasi nilai yang diperoleh siswa berada pada nilai d
rata-rata

Dari permasalah di atas peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk meningkatkan keterampilan l
menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu sedang melalui metode tutorial. Metode tutorial me
bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada anak untuk membantu kelancaran proses pem
secara mandiri, baik perorangan maupun secara kelompok yang berkaitan dengan materi pembelajaran (Irw
2013). Metode tutorial memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dan motivasi yang langsung diberikan gu
kepada siswa yang mengalami kesulitan saat mengikuti praktek. Pemberian bantuan berarti membantu peser
dalam mempelajari materi dan modul. Petunjuk berarti memberikan julukan cara belajar secara efisien dan
Arahan berarti mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan masing-masing modul. Motivasi
menggerakkan kegiatan peserta didik dalam mempelajari modul, mengerjakan tugas tugas, dan mengikuti p
Guru akan menjelaskan satu langkah demi langkah kepada anak, sehingga pembelajaran menjadi lebih tera
berurut.

Metode tutorial memperhatikan prinsip pembelajaran bagi anak tunarungu. Prinsip pembelajaran ba
tunarungu terbagi dua yaitu prinsip khusus dan prinsip umum. Prinsip umum pembelajaran anak tunarungu
metode tutorial sebagai berikut: 1. Prinsip motivasi yaitu guru memberikan dorongan agar anak senantia
semangat dalam mengikuti pembelajaran, 2. Prinsip latar/koteks yaitu guru secara mendalam mengenal
didiknya, dan menggunakan contoh sederhana dalam memecahan masalah, 3. Prinsip terarahan ialah guru me
persiapan sebelum pembelajaran agar pembelajaran bisa berjalan secara runtut, 4. Prinsip hubungan sosia ya
harus mampu mngembangkan interaksi antara anak dengan guru, anak dengan anak, dan anak dengan ling
sekitar, 5. Prinsip belajar sambil bekerja adalah guru memberikan kesempatan kepada anak untuk praktekka
dengan materi pembelajaran, 6. Prinsip individualisme ialah guru harus mengenal anak secara mendal
karakteristik anak secara mendalam baik dari segi kemampuan atau ketidak mampuan anak dalam m
pelajaran, 7. Prinsip menemukan adalah guru peru mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat mem
siswa menjadi aktif dan kreatif, dan 8. Prinsip memecahkan masalah yaitu guru memberikan contoh perma
yang ada dilingkungan sekitar dan meminta siswa untuk menganalisi dan memecahkan masalah dengan kem
sendiri. Sedangkan prinsip khusus pembelajaran bagi anak tunarungu yaitu 1. Prinsip keterarahan wajah ya
ketika menerangkan pembelajaran menghadap anak (face to face) agar anak bisa membaca gerak bibir guru d
harus ekspresif dalam penyampaian materi agar anak mengerti, 2. Prinsip keterarahan suara yait
menggunakan ejaan, lafalan jelas dank eras dalam proses pembelajaran sehingga suara guru dapat diken
siswa. Setiap kali adanya suara pasti ada sumber suara, 3. Prinsip keperagaan, yaitu alat peraga sangat me
anak tunarungu dalam memahami materi pembelajaran karena anak tunarungu lebih banyak menggunakan
penlihatan atau mata. Alat peraga sangat efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (Rahman & Mus
2014).

Langkah-langkah pelaksanaan metode tutorial dalam menghias kue berkarakter yaitu dimulai dengan
pertama perencanaan, guru mempersiapkan materi dan mengidentikasi bagian yang sulit dan guru memper
srategi untuk membimbing anak yang mengalami kesulitan, adapun karakter yang akan di hias yaitu
spongebob, karena ketika observasi anak sedang melaksanakan praktek menghias kue berkarakter sponge
anak belum bisa mengikuti praktek dengan benar, langkah kedua persiapan, guru mempersiapkan materi ta
seperti majalah dan menggunakan langkah sederhana pada proses pembelajaran, langkah ketiga pelaksana
membagikan materi kepada siswa, dan mempraktekkan langkah-langkah menghias kue berkarakter, dan
keempat evaluasi dan penutup, guru melakukan tanya jawab kepada anak tentang materi pembelajaran
penguatan untuk anak dan guru memberikan nilai atas hasil kerja anak dan ditutup dengan do’a. jenis metode
yag digunakan dalam pembelajaran keterampilan life skill menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu
kelas XI yaitu metode tutorial klasikal dan metode praktikum. Akan tetapi, jika anak menemukan kesulitan
tutor akan menggunaka jenis metode tutorial individu untuk membantu anak.
etode penelitian
angkah Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, jenis metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Pe
tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan dengan adanya kolaborasi antara guru dengan peneliti, ata
juga disebut kolaboratif untuk mencari solusi pemecahan masalah, meningkatakan pembelajaran da
pembelajaran yang dihadapi sahari-hari di dalam kelas (Setyosari P, 2015). Pendekatakan yang digunaka
penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dan kuanitatif. Karakteristik dari penelitian tindakan kelas ialah did
pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional, adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, penelitian s
sebagai praktisi yang melakukan refleksi, bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instru
dan dilaksanakan dalam rangkaian langkah dalam beberapa siklus.
asil Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, 1 siklus terdiri dari 4 pertemuan dengan durasi 2x35 menit tiap pe
mengenai proses meningkatkan keterampilan menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu sedang di k
melalui metode tutorial . Berdasarkan observasi kemampuan awal anak dalam menghias kue berkarakter ha
diperoleh anak masih rendah.

kemampuan anak tunarungu dalam menghias kue berkarakter berada dibawah KKM yaitu 75 dim
memperoleh nilai 59,37% dan SY memproleh nilai 53,12%. Setelah mengetahui permasalahan di atas,
mengatasi permasalahan tersebut dengan merepakan metode tutorial untuk meningkatkan keterampilan l
menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu sedang. Metode ini dipilih karena guru menjelaskan mat
langkah demi langkah, dan guru langsung memberikan bimbingan, petunjuk, arahan dan motivasi langsung
anak yang mengalami kesulitan.

Siklus I dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan dengan menggunakan metode tutorial dalam keterampilan l
menghias kue berkarakter. dari pertemuan pertama samapai pertemuan ke empat mengalami peningkatan
diberi tindakan melalui metode tutorial walaupun hasil nya belum sesuai dengan yang KKM. Setelah diberi t
peneliti dan kolaborator mengadakan observasi dan refleksi. Hasil yang diperoleh anak belum sesu
diharapkan peneliti dan kolaborator. Anak masih perlu bimbingan dan latihan lebih lanjut dalam mengh
berkarakter. pada siklus I, kemampuan yang sudah dikuasai anak yaitu mengenal nama alat dan bahan
langkah menghias kue berkarakter seperti membagi fondant, mewarnai fondant, serta melukis bagian karak
masih belum bisa dan memerlukan bantuan. Maka dari itu, kolaborator dengan peneliti melanjutkan pe
pelaksanaan tindakan ke siklus II dalam pembelajaran keterampilan life skill menghias kue berkarakter
menggunakan metode tutorial. Hal tersebut bertujuan agar anak mampu menghias kue berkarakter dengan ben

Siklus II, pelaksanaan tindakan yang diberikan sama dengan siklus I, yang tiap siklus terdiri dari 4 pertemuan
durasi 2x35 menit. Pada siklus II ini pelaksanaan tindakan lebih ditekankan pada bagian pembealajaran yang
atau tidak dikuasai oleh anak pada siklus I. tahap kegiatan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan k
penutup serta melakukan evaluasi untuk mengetahui hasil kemampuan yang diperoleh anak .
Dari hasil kemampuan yang diperoleh anak tunarungu pada siklus II dalam menghias kue berkarakter
metode tutorial mengalami peningkatan disetiap pertemuannya. Dapat dilihat hasil yang diperoleh anak pada
sudah mencapai target yang telah dirancang sebelumnya, dan anak sudah bisa menguasi proses pemb
keterampilan menghias kue berkarakter dengan benar.

Setalah dilakukan analisi data, maka tahap selanjutnya yaitu observasi. Dari peroleh nilai anak pada siklus II
proses pembelajaran keterampilan life skill menghias kue berkarakter melalui metode tutorial bagi anak tu
kelas XI di SLB Luak Nan Bungsu Payakumbuh terjalinnya komunikas baik antara peneliti, kolaborator d
tunarungu terkait dengan materi yang akan dibahas pada pembelajaran keterampilan sehingga nilai yang d
anak tunarungu meningkat. Tahap terakhir yaitu refleksi. Peneliti dan kolaborator menyimpulkan bahw
kemampuan anak tunarungu dalam menghias kue berkarakter melalui metode tutorial mengalami progress
pertemuan sehingga indikator dan tujuan pembelajaran tercapai sesuai yang telah direncanakan. Oleh kar
kolaborator dengan peneliti menyepakati untuk mengakhiri tindakan di siklus II.

Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa kemampuan menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu
kelas XI dapat meningkat setelah diberikan pelaksanaam tindakan pada siklus I dan siklus II dengan mengg
metode tutorial.

Berdasarkan data perolehan nilai anak tunarungu pada tabel di atas, dapat dilihat nilai anak tunarung
meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menghias kue berkarakter bagi anak tunarungu sedang
di SLB Luak Nan Bungsu Payakumbuh mengalami peningkatan melalui metode tutorial.
iskusi Penelitian -
aftar Pusaka Bilqis. (2012). Memahami Anak Tuna Wicara. Yogyakarta: Familia.
Farida, A. (2008). Pasiteri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Manajemen Pendidikan, Dapartemen Pendidikan Nasional.
Irwansyah. (2013). Pengaruh Tutorial dalam Pembelajaran Bangunan. Jurnal Pendidikan Teknik Si
Perencanaan, 1(1), 3–4.
Iswari, M. (2008). Kecakapan Hidup Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Padang: UNP Press.
Marlina. (2009). Asesmen Pada Anak Berkebutuhan Khusus. Padang: UNP Press.
Ningsih, S. (2016). Keterampilan Tata Busana di Madrasah Aliyah. Yogyakarta: Deepublish.
Rahman, & Musdalifah. (2014). Memahami Prinsip Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Elem
2(1)
Setyosari P. (2015). Metode Peneliti Pendidikan dan Pengembangan. Malang: Kencana..
nalisis Jurnal
ekuatan Penelitian 1) menurut saya jurnal ini cukup lengkap dan jelas
2)kajian teori yang dipaparkan juga lengkap sesuai dengan variabel variabel yang akan diteliti
3) secara keseluruhan isi jurnal singkat tidak membosankan, isi jurnal juga banyak memaparkan diagram d
penelitian
elemahan Penelitian 1) penulis tidak menampilkan tujuan penelitian dan diskusi penelitian
simpulan Jurnal yang di review berjudul “METODE TUTORIAL MENINGKATKAN LIFE SKILL MEN
KUE BERKARAKTER BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG” dimana jurnal ini bertujuan
meningkatkan skill menghias kue bagi anak tunarungu sedang. Penelitian ini menggunakan metode t
Tindakan kelas yang dilaksakan dengan 2 siklus.
ran Diharapkan untuk penelitian selanjutnya penulis bisa melengkapi struktur dari jurnal yang akan diteliti dan
lebih baik lagi kedepannya.
ferensi Arohma Sri Rima, Efendi Jon.METODE TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN LIFE
MENGHIAS KUE BERKARAKTER BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG.vol 6 nomor 1 tahu
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1553324&val=1496&title=Metode
%20Tutorial%20Untuk%20Meningkatkan%20Life%20Skill%20Menghias%20Kue%20Berkarakter
%20Bagi%20Anak%20Tunarungu%20Sedang .

JURNAL II
udul Media Pembelajaran Cake Dekorasi Dengan Menggunakan Youtube di Rumah Kue Millah
urnal Jurnal abdimas BSI
Download https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas/article/download/2862/1855
Volume dan Halaman Vol 1 hal 25-31
Tahun 1 februari 2018
Penulis Oda I.B. Hariyanto, Iis Iskandar, Gartika Rahmasari
Reviewer Putri Angelica Silitonga, Sybilia Omaira Sukatendel
Tanggal 18 Oktober 2022
Abstrak Penelitian
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah, pertama mengembangkan media pembelajaran youtube untuk menga
membuat cake dekorasi kepada para peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri. Kedua
memberikan keterampilan membuat cake dekorasi, sehingga keterampilan tersebut dapat digunakan untuk
membuat cake dekorasi, dengan demikian akan menambahan penghasilan untuk meningkatkan kesejah
keluarga.
Subjek Penelitian ibu rumah tangga dan remaja putri.
Assesment Data youtube sebagai media pembelajaran
Kata Kunci youtube dan media pembelajaran cake dekorasi
Pendahuluan
Latar Belakang Internet dimasa kini sudah menjadi kebutuhan primer yang setara dengan pangan, sandang, dan papan, d
dan Teori internet membuka cakrawala manusia. Internet membawa kemajuan sebagai sarana yang mampu memb
kepada manusia tentang berbagai hal yang ada di benua lain, negara lain. Semua orang merasa dimudahkan
mencari pilihan hiburan, para pekerja dan pedagang memanfaatkan internet untuk menyelesaikan pekerjaa
untuk berdagang. Para siswa dan mahasiswa membutuhkan internet untuk membantu proses belajar, dan ibu
tangga membutuhkan internet untuk menambah pengetahui tentang fashion, makanan, kue dan sekaligus d
petunjuk dan cara menbuatnya. Internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan menggu
perkembangan teknologi informasi, seperti penggunaan software, weblog, dan youtube sebagai alat perag
media pembelajaran. Penelitian Noviyanto dkk. (2015) Video animasi sebagai media pendidikan, m
kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks. Video animasi dapat digu
menjelaskan sesuatu yang sulit untuk dijelaskan, hanya dengan gambar atau kata-kata saja, menjadi lebih sed
dan mudah untuk dipaparkan dengan apabila menggunakan Video animasi. Sedangkan Penelitian Sukmani
(2011) Penggunaan media pembelajaran dengan Adobe Flash dalam mengajarkan Tembang Macapat pada
Sekolah menengah Pertama menambah minat belajar peserta didik. Demikian halnya hasil penelitian pengg
media pembelajaran Macromedia Flash Professional 8 untuk Pembelajaran Fisika di SMA” secara kesel
dinyatakan menarik minat siswa. (Susilowati, 2007). Dari ketiga penelitian tersebut dapat disimpulkan ba
Pembelajaran dengan menggunakan media internet baru dilaksanakan pada pendidikan formal, seperti di se
2. Penggunaan media pembelajaran dengan berbagai fasilitas yang terdapat pada internet, seperti Video a
(youtube), Adobe Flash dan Macromedia Flash Professional 8 untuk menjelaskan materi pelajaran,
membantu guru untuk menjelaskan materi yang sulit dijangkau. 3. Bagi siswa, mengunakan media pembe
internet seperti yang tersebut diatas, siswa mudah mengerti dalam menyerap materi pembelajaran dan sang
dan menyenangkan bagi siswa

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar, segala sesuatu yang dapat dipergunakan
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat men
terjadinya proses belajar. Menurut Azhar (2011), media pembelajaran adalah alat bantu pada proses belajar
dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber
atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
belajar. sedang” Latuheru (1988), media merupakan semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk ke
belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru m
sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Association for Educatio
Communication Technology (AECT) mendefinisikan media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk
proses penyaluran informasi. Media pembelajaran berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terja
pembelajaran didalam proses belajar dan mengajar (PBM). Ada empat fungsi media visual adalah sebagai b
1. Atensi; menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang be
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2. Afektif; gambar atau la
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, 3. Kognitif; lambang visual atau gambar mempe
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gam
Kompensatoris; berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memah
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal Levie & Lentz, dalam (Arsyad, 2011). M
media pembelajaran dalam proses belajar adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran akan lebih menarik pe
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya se
mudah dipahami. 3. Metode mengajar yang digunakan akan lebih bervariasi, tidak hanya komunikasi
melalui penuturan kata-kata oleh guru, dengan demikian siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga.
dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, dengan melakukan aktivitas lain seperti mengamati, mela
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain (Sudjana dkk., 1992)
Metode penelitian
Langkah Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metoda R&D (Research and Development), merupakan m
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan media pembelajaran te
(Sugiyono, 2009). Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada p
penelitian dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang banyak digunakan untuk memecahkan m
praktis di dunia pendidikan. Model media pembelajaran yang akan di kembangkan adalah penggunaan y
dalam mengajarkan cake dekorasi.
Hasil Penelitian Rumah Kue Millah (RKM) merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam kegiatan untuk memberikan pe
kepada ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri yang putus sekolah. Terletak di Jalan Raya Cinunuk No 153 C
Cileunyi Kota Bandung. RKM memberikan berbagai macam pelatihan diantaranya adalah pengolahan kue da
dekorasi, dalam perjalanan RKM yang masih baru empat tahun. Para peserta pelatihan adalah para ibu
tangga yang merupakan masyarakat yang bertempat tinggal didaerah Cinunuk yang berjumlah antara 20 sam
orang peserta. Para peserta merupakan ibu-ibu yang memerlukan bantuan untuk mendapatkan ketra
tambahan. Agar para ibu rumah tangga secara mandiri berusaha untuk mendapatkan penghasilan tambahan m
usaha pegolahan kua dan cake dekorasi. Agar para ibu rumah tangga dapat Melakukan kegiatan atau bekerja
menambah penghasilan tampa harus meninggalkan keluarga. RKM masih membutuhkan pengembanga
penataan manajemen yang lebih baik, dan khususnya penggunaan media pembelajaran yang tepat
mengajarkan cara mendekorasi kue.

Pelatihan yang dilakukan oleh RKM merupakan kerjasama dengan perusahaan swasta untuk melaks
pengadian kepada pada masyarakat, Corporate Social Responsibility (CSR). Perseta pelatihan tidak di
bayaran samasekali, tetapi para perserta diharuskan membawa peralatan untuk cake dekorasi, cake yang siap
didekorasi dan bahan pelapis atau bahan untuk menutup cake yang aka didekorasi seperti krim. Hasilnya
cake dekorasi dibawa pulang oleh masingmasing ibu-ibu peserta pelatihan sebagai karya yang dapat diperli
kepada anggota keluarnya.
Diskusi Penelitian
Daftar Pusaka Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers

Dinadianaaysh. 2017. Cake Decoration. https://docuri.com/download/bab-1-cakedecoration/diunduh 23/11/2

Yayat, Ruhiyat. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Lis
Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. UPI Digital Respository.

Latuheru, JD. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta: DepdikbudMason R. (19

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Noviyanto Tri Suwarno Handoko, Juanengsih Nengsih, Rosyidatun Eny S. (2015).
Penggunaan Media Video Animasi Sistem Pernapasan Manusia Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ratna, Nyoman Kutha. (2010). Metodologi Penelitian; Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora pada Umumnya. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algensindo

Susilowati, Wiji. (2007). Pengembangan Program Macromedia Flash 8


Pembelajaran Fisika di SMA Universitas Negeri Yogya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif,


dan R&D). Bandung: ALFA
Sukmaningtyas, Winda. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Tembang
Macapat dengan Aplikasi Adobe Flash untuk Siswa Sekolah Menengah
Pertama Kelas VIII.Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta.
Analisis Jurnal
Kekuatan Penelitian - data yang ditampilkkan cukup banyak, yang di paparkan dalam bentuk tabel
- materi yang dipaparkan cukup mudah untuk di pahami
- penulisan jurnal cukup rapi
Kelemahan Penelitian Penulis tidak menunjukkan diskusi penelitian pada jurnal tersebut
Kesimpulan Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, baik i
segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannya. Jurnal pasti mengandung informasi yang
dipaparkan dengan jelas oleh penulisannya terlepas dari kekurangan yang terkadung dalam setiap
namun sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi pembaca dala
pendapatan informasi lebih.
Saran Untuk kedepannya kelemahan atau pun kekurangan pada jurnal ini perlu diperbaiki agar lebih baik lagi un
manfaat kan atau digunakan pembaca sebagai referensi dalam penelitian atau pun utnuk kgunaan lainnya.
Referensi Media Pembelajaran Cake Dekorasi Dengan Menggunakan Youtube di Rumah Kue Millah. Oda I.B. Hariya
Iskandar, Gartika Rahmasari. Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 25-31. file:///C:/Users/LENOVO/Downloads
7411-7-PB.pdf .

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam kedua jurnal ini terkandung informasi yang sangat melimpah yang mana
membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal juga kelebihan
serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang diharapkan dapat menjadi perbandingan
antara opini atas pembaca jurnal tersebut.

SARAN

Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan diperkuat lagi,
dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai