Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN PROFESI

1. Menurut KBBI:
“Profesi : bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan,
dan sebagainya) tertentu.”
“Profesional : (a) bersangkutan dengan profesi; (b) memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya; (c) mengharusnya adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan
amatir).”
“Profesionalisme : merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.”
2. Hidayat Nur Wahid dalam Economic, Business, Accounting Review edisi II/April 2006:
“Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah ‘pekerjaan’
yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang
bisa menyebut kalau dia memang berprofesi dibidang tersebut. Sedangkan
profesionalisme yang memayungi profesi tersebut adalah semangat, peradigma, spirit,
tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa, secara
intelek meningkatkan kualitas profesi mereka.”
3. Menurut Brooks (2004)
“Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak, yang kesemuanya dibingkai
dalam seperangkat nilai-nilai profesional yang umum, nilai-nilai yang menentukan
bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan dilaksanakan…”
4. Menurut Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (dalam Hans Kartikahadi: Jurnal Economics,
Business, Accounting Review, edisi II/April 2006):
“Seorang profesional akan selalu mempersoalkan (concern) apakah karyanya sesuai
dengan kaidah yang berlaku.”
5. Kanter (2001)
Profesi adalah pekerjaan dari klompok terbatas orang-orang yang meiliki keahlian khusus
yg diperolehnya melalui training atau pengalaman lain, atau diperoleh melalui keduanya,
sehingga penyandang profesi dapat membimbing atau memberi saran atau melayani orang
lain dlm bidangnya sendiri.

Dengan menyimak berbagai definisi profesi, dapat diketahui bahwa definisi yang
diberikan mulai dari yang sangat luas sampai ke definisi yang khusus dan terbatas.
1. Definisi yang sangat luas, dimana profesi disamakan dengan ‘pekerjaan’ diberikan oleh
Hidayat Nur Wahid.
2. Definisi lebih sempit dimana profesi adalah “pekerjaan yang ditandai oleh pendidikan dan
keterampilan khusus” diwakili oleh pemikiran Kanter dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
3. Definisi yang lebih khusus lagi dimana profesi ditandai oleh tiga unsur penting pekerjaan,
pendidikan atau keterampilan khusus, dan adanya komitmen moral/nilai-nilai etis
diberikan oleh Widjojo Nitisastro, Sonny Keraf, dan Brooks.

Pengertian profesi dalam konteks ini ditandai oleh ciri-ciri:


a. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia
b. Untuk menekuni profesi diperlukan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan tinggi
c. Pengetahuan, keahlian, dan keterampilan tinggi diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan, dan praktik langsung
d. Memerlukan komitmen moral yang ketat
e. Profesi berdampak luas pada kepentingan masyarakat umum
f. Profesi mampu memberikan penghasilan bagi penyandang profesi untuk hidup layak
g. Organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan program
pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan, menegakkan, dan
mengawasi pelaksanaan kode etik diantara anggota profesi tersebut
h. Ada ijin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini

BISNIS SEBAGAI PROFESI


Bisnis dapat diartikan sebagai suatu lembaga atau wadah dimana didalamnya
berkumpul banyak orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan keahlian untuk bekerja
sama dalam menjalankan aktivitas produksi dalam rangka memberikan manfaat ekonomi
(keuntungan) bagi semua pelaku bisnis yang berkepentingan (stakeholders).

Dampak-Dampak dari Aktivitas Bisnis :


• Positif
1. Penciptaan lapangan pekerjaan
2. Sumber penghasilan bagi pemangku kepentingan (stakeholder)
• Negatif
1. Meluasnya pencemaran lingkungan
2. Meningkatnya penyalahgunaan wewenang
3. Korupsi, dll
Bisnis dapat dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-ciri suatu
profesi yaitu :
a. Profesi adalah pekerjaan, dan didalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan
b. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan, menuntut pengetahuan dan
keterampilan tinggi, baik melalui pendidikan formal maupun melalui berbagai jenis
pelatihan dan pengalaman
c. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat, begitu pula di dalam
bisnis juga dituntut memiliki kesadaran/kaidah moral yang tinggi.
d. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena pengalaman
membuktikan bahwa perilaku para pelaku bisnis menentukan kinerja perusahaan yang
akan berpengaruh besar bagi kehidupan ekonomi masyarakat dan negara baik positif
maupun negatif.

Anda mungkin juga menyukai