NIM : 112010228
Kelas : MA.20.C1 Keuangan
Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Dosen : Syahrul Alim
1. Menurut para ahli, bagaimana situasi pertumbuhan ekonomi global saat ini ?
2. Menurut para ahli, bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi global terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional Indonesia ?
3. Menurut para ahli, bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi global terhadap situasi bisnis
Indonesia secara umum ?
4. Menurut para ahli, bisnis apa aja yg terdampak secara negatif oleh situasi pertumbuhan
ekonomi global saat ini ?
5. Menurut para ahli, bisnis apa aja yg terdampak secara positif oleh situasi pertumbuhan
ekonomi global saat ini ?
Jawab :
1. Menurut Katrina Ell, asisten direktur dan ekonom di Moody's Analytics, pertumbuhan
ekonomi dunia saat ini berada di jalur yang cepat. Namun, ada ketimpangan dan perbedaan
yang menghambat, terutama saat pandemi. Berbeda dari krisis keuangan tahun 2008,
pertumbuhan ekonomi dunia terkini cenderung timpang. Sebagian besar karena munculnya
vaksin dan kebijakan fiskal tiap negara yang berbeda-beda. China bisa saja memimpin pasar,
terutama saat meraih kesuksesan dalam memerangi wabah corona tahun lalu.
Sementara itu, banyak dari pasar Eropa dan negara berkembang mengalami penurunan
ekonomi. Yang mana alasan utamanya karena perpanjangan kegiatan lock down untuk
mengurangi wabah. WTO mengharapkan perdagangan global akan pulih 8% pada 2021 dan
4% pada 2022. Sementara itu, butuh waktu hingga tahunan untuk sebuah negara dapat benar-
benar sembuh dari wabah.
Perdagangan dunia tahun 2024 masih diprediksikan 3% lebih rendah dari prakiraan
sebelum pandemi. Sementara, negara-negara yang mengandalkan pariwisata dan jasa
cenderung paling menderita. Beberapa komunitas trading menyebutkan ketimpangan
ekonomi dunia akibat corona ini juga direkam oleh sejumlah berita di Bloomberg Economics.
Yang mengatakan bahwa ekonomi global mengalami peningkatan sekitar 1,3% dalam kuartal
pertama tahun 2021.
4. Situasi pertumbuhan ekonomi global saat ini mempengaruhi banyak bisnis di seluruh
dunia. Beberapa bisnis yang terdampak secara negatif antara lain adalah bisnis yang terkait
dengan sektor pariwisata, perhotelan, dan penerbangan. Selain itu, bisnis yang terkait dengan
sektor minyak dan gas juga terdampak karena adanya penurunan permintaan akibat dari
pandemi COVID-19 dengan penggambaran sebagai berikut:
Industri Pariwisata dan Perjalanan: Ketika pertumbuhan ekonomi global melambat, orang
cenderung mengurangi pengeluaran untuk liburan dan perjalanan. Hal ini dapat berdampak
negatif pada bisnis perhotelan, maskapai penerbangan, operator tur, agen perjalanan, restoran,
dan usaha terkait pariwisata.
Manufaktur dan Ekspor Barang Konsumen: Permintaan yang lemah di pasar global dapat
mengurangi pesanan barang konsumen dari negara-negara lain. Hal ini dapat mempengaruhi
bisnis manufaktur yang tergantung pada ekspor, seperti industri tekstil, elektronik, dan
sepatu.
Sektor Energi: Ketika pertumbuhan ekonomi global melambat, permintaan energi cenderung
menurun. Ini dapat memiliki dampak negatif pada bisnis minyak dan gas, pertambangan batu
bara, dan energi terbarukan.
Konstruksi dan Properti: Situasi pertumbuhan ekonomi global yang tidak stabil atau
melambat dapat mengurangi investasi di sektor konstruksi dan properti. Hal ini dapat
mempengaruhi bisnis pengembang properti, kontraktor konstruksi, dan pemasok material
konstruksi.
Sektor Keuangan: Ketidakstabilan ekonomi global dapat berdampak pada sektor keuangan,
termasuk perbankan, pasar modal, dan perusahaan asuransi. Fluktuasi harga saham,
penurunan kepercayaan investor, dan risiko kredit yang meningkat dapat mempengaruhi
kinerja bisnis di sektor ini.
Namun, ada juga beberapa risiko lain yang bisa menghambat perekonomian nasional
maupun internasional seperti asset bubbles, ketidakstabilan harga termasuk lonjakan harga
komoditas, krisis utang, dan risiko geopolitik.
5. Situasi pertumbuhan ekonomi global saat ini dapat mempengaruhi berbagai jenis
bisnis. Beberapa bisnis yang terdampak positif oleh situasi ini antara lain:
Perusahaan Teknologi: Pertumbuhan ekonomi global yang baik dapat mendorong permintaan
terhadap produk dan layanan teknologi. Perusahaan teknologi seperti perusahaan perangkat
lunak, perangkat keras komputer, perusahaan telekomunikasi, dan e-commerce dapat
mengalami peningkatan permintaan dan pertumbuhan di tengah lingkungan ekonomi yang
menguntungkan.
Sektor Keuangan: Pertumbuhan ekonomi global yang positif dapat memberikan keuntungan
bagi sektor keuangan, termasuk perbankan, investasi, dan asuransi. Tingkat suku bunga yang
rendah dan arus masuk modal yang meningkat dapat mendorong pertumbuhan bisnis di
sektor ini.
Pariwisata dan Perjalanan: Ketika pertumbuhan ekonomi global kuat, masyarakat cenderung
memiliki lebih banyak dana untuk berlibur dan melakukan perjalanan. Hal ini dapat
berdampak positif pada bisnis perhotelan, agen perjalanan, maskapai penerbangan, operator
tur, restoran, dan industri pariwisata secara umum.
Konsumen Barang Mewah: Situasi pertumbuhan ekonomi global yang baik dapat
meningkatkan daya beli masyarakat dan permintaan terhadap barang-barang mewah. Ini
dapat menguntungkan bisnis yang beroperasi di sektor barang mewah seperti mobil mewah,
perhiasan, pakaian desainer, dan barang-barang bergengsi lainnya.
Energi Terbarukan: Pertumbuhan ekonomi global yang positif seringkali menyertai
peningkatan kesadaran akan isu lingkungan dan kebutuhan akan energi bersih. Ini dapat
memberikan peluang bagi bisnis energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya,
angin, dan biomassa.
Sektor Kesehatan: Pertumbuhan ekonomi yang baik dapat meningkatkan aksesibilitas dan
pengeluaran untuk layanan kesehatan. Bisnis di sektor kesehatan seperti perusahaan farmasi,
layanan perawatan kesehatan, perusahaan teknologi medis, dan asuransi kesehatan dapat
mengalami pertumbuhan yang positif.