Kelas XII
BAHASA INDONESIA
Ide Pokok, Artikel, dan
Teks Editorial
Tujuan Pembelajaran
Menurut Harris, Pike dalam Kamus Linguistik yang disusun Kridalaksana, wacana
adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan
utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dsb.), paragraf, kalimat, atau kata yang membawa
amanat lengkap.
Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan
proposisi yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan.
Konteks wacana berupa situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan,
topik, peristiwa, bentuk amanat, kode, dan sarana. Syarat wacana, yaitu kohesi dan
koherensi dan di dalamya terdapat topik, tema, dan judul. Definisi tersebut terdapat
dalam wikibook Indonesia.
Dari definisi wacana di atas, dapatlah disimpulkan arti dari wacana adalah satuan
gramatikal tertinggi atau terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau
laporan utuh seperti buku, novel, artikel, dan yang didalamnya terdapat topik, tema,
judul dan paragraf yang memenuhi syarat kohesi dan koherensi. Wacana disebut
juga bacaan, karangan, atau komposisi.
2. Paragraf
a. Definisi Paragraf
Paragraf berasal dari bahasa Yunani paragraphos ‘tertulis di samping’. Nama lain
paragraf, yaitu alinea yang berasal dari bahasa Latin, a linea “merujuk pada pilcrow(¶)“
yang menandakan paragraf baru.
Pengertian paragraf dan alinea dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); paragraf
adalah bagian bab dalam satu karangan yang mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru; Alinea adalah bagian wacana yang
mengungkapkan satu pikiran yang lengkap atau satu ide pokok dalam ragam tulis
yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang
lebih. Dalam Kamus Linguistik, paragraf adalah bagian wacana yang mengungkapkan
pikiran atau hal tertentu yang lengkap, tetapi yang masih berkaitan dengan isi seluruh
wacana; dapat terjadi dari satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan.
(Kridalaksana, 2008: 173 ).
Dengan demikian, paragraf adalah bagian dari wacana yang mengandung satu ide
pokok atau satu pikiran lengkap yang masih berkaitan dengan isi seluruh wacana
yang terjadi, dari satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan dan ditandai
oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih.
Ada dua model paragraf, yakni (1) model balok, antarparagraf dipisahkan dengan
jarak spasi berbeda, lurus seperti balok, dan (2) model tekuk, paragraf baru ditandai
dengan baris pertama menjorok ke dalam 5—7 ketuk.
b. Syarat-Syarat Paragraf
Sebuah paragraf harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Topik dan tema: Topik berasal dari kata Yunani topoi ‘tempat’. Topik diartikan sebagai
pokok pembicaraan karangan. Tema berasal dari kata Yunani tithenai ‘menempatkan’.
Tema diartikan sebagai suatu perumusan yang dijadikan landasan penyusunan
karangan.
2. Kalimat pokok adalah kalimat inti suatu paragraf yang pernyataan di dalamnya
merupakan gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain
dalam paragraf itu. Sebutan lain untuk kalimat pokok, yakni kalimat utama atau
kalimat topik.
Ciri-ciri kalimat pokok:
biasanya dapat ditemukan ide pokok;
berisi permasalahan yang potensial (topik) untuk diuraikan lebih lanjut;
kalimat pokok adalah kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri; dan
kalimat pokok mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan kalimat lain.
3. Gagasan penjelas adalah gagasan yang peranannya menjelaskan ide pokok. Gagasan
penjelas terdapat di dalam kalimat penjelas
5. Judul merupakan bagian wacana atau paragraf yang memayungi karangan. Judul
disebut juga titel, predikatif, atau kepala karangan.
Syarat-syarat judul adalah sebagai berikut.
Harus sesuai dengan isi: dengan membaca sebuah judul, pembaca sudah
mempunyai gambaran terhadap isi karangan.
Provokatif: judul memengaruhi pembaca untuk segera membaca isi karangan.
Ide pokok dapat diketahui secara eksplisit dan implisit dalam kalimat pokok atau kalimat
utama. Oleh karena itu, harus diketahui terlebih dahulu letak kalimat pokok di dalam
paragraf. Kalimat pokok dalam paragraf terdapat di awal paragraf, akhir paragraf, awal
dan akhir paragraf. Ada baiknya kita mengenal jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat
pokok karena pokok bahasan selanjutnya pada materi ini adalah mencari ide pokok
dalam artikel dan editorial (tajuk rencana).
Pulau ‘hantu’, Hashima, tak berpenghuni ini terletak di lepas Pantai Nagasaki,
Jepang. Pulau yang disebut-sebut angker itu pun telah lama ditinggalkan.
Dengan penampakkan pulaunya yang mirip kapal perang, tak heran jika Pulau
Hashima umumnya dikenal sebagai Gunkanjima atau pulau perang. Selama
hampir satu abad (1887—1974) pulau itu merupakan tempat pertambangan
batu bara yang menampung ribuan pekerja.
(Liputan6.com, Jepang 16 Februari 2015)
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi kalimat utamanya di akhir paragraf
yang diawali kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Menikmati minuman bersoda pada siang hari dan cuaca terik menjadi hal yang
menyenangkan. Terlebih jika minuman bersoda itu masih dingin. Seperti yang
dilansir En. Rocketnews24, Kamis (12/2/2015). Apakah Anda masih tertarik
untuk meminum minuman bersoda jika minuman tersebut memiliki rasa
bawang putih? Kini minuman bersoda dengan rasa bawang putih benar-benar
hadir di negeri Sakura, Jepang. Minuman bersoda dengan rasa bawang putih
ini kemudian diberi nama Jats Takkola.
(Liputan6.com, 12 Februari 2015
Contoh:
D. Artikel
Artikel menurut definisi yang terdapat di KBBI adalah karya tulis lengkap misalnya
laporan berita, atau esai dalam majalah, surat kabar, dsb. Dengan kata lain, artikel adalah
karangan ilmiah yang bersifat faktual dan lengkap dengan panjang karangan tertentu
yang ditulis untuk dipublikasikan lewat media massa dan bertujuan menyampaikan
gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembaca.
3. Syarat-Syarat Artikel
a. Syarat Umum
Bahasa yang digunakan dalam artikel disesuaikan dengan model artikel:
populer, ilmiah, dan ilmiah populer.
Tulisan harus orisinal bukan jiplakan.
Topik tulisan bersifat respons dari sebuah peristiwa.
Ide artikel adalah murni dari ide penulis dan mengambil sebagian dari sumber
referensi: studi pustaka, buku, dsb.
Penulisan artikel tidak terikat oleh waktu, bentuk berita, gaya bahasa, dan
teknik penulisan lainnya.
Aktualitas, gaya penulisan, dan panjang pendeknya artikel harus diperhitungkan
antara 700—1.200 kata.
Seperti sudah dipaparkan di atas; Ide pokok adalah salah satu unsur paragraf yang
menjadi hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf dan menjadi inti keseluruhan isi
paragraf. Topik diartikan sebagai pokok pembicaraan karangan atau pokok permasalahan
dalam paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat inti suatu paragraf yang pernyataan di
Di bawah ini dikutip salah satu artikel yang dimuat di surat kabar dan penentuan ide
pokok, topik (masalah), kalimat pokok, dan kalimat penjelas. Artikel ditulis oleh Ahmad
Baedowi, Direktur Pendidikan Yayasan Sukma Jakarta berjudul “Pendidikan Penyembuh
Kemiskinan?” dimuat di harian Kompas, Minggu 11 Maret 2012.
Judul
Paragraf 1
Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya menyumbang sedikit,
yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan produk domestik bruto rata-rata di dunia
(Greg J. Duncan: 2010). Di samping memercayai bahwa investasi di bidang pendidikan
memang sangat strategis dan signifikan, terutama pendidikan prasekolah, para ahli
ekonomi menyarankan agar dunia pendidikan memiliki kepekaan pasar dalam rangka
menumbuhkan semangat entrepreneurship di kalangan para siswa.
Kalimat pokok Riset terbaru para ahli ekonomi menyebutkan pendidikan hanya
menyumbang sedikit, yaitu sekitar 16.1% per tahun, pertumbuhan
produk domestik bruto rata-rata di dunia (Greg J. Duncan: 2010).
Topik Pendapat Duncan tentang hasil riset terbaru para ahli ekonomi
mengenai pendidikan.
Paragraf 2
Memadukan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan dunia kerja merupakan sebuah
keniscayaan yang harus ditekuni para pengambil kebijakan bidang pendidikan. Namun,
masalah yang kerap kali muncul ialah dunia pendidikan saat ini sangat bergantung pada
situasi politik dan ekonomi sebuah negara. Karena itu, menjadi jelas bahwa pendidikan
bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat
dari konteks politik dan sistem ekonomi yang dianut, katakanlah liberalisme seperti di
Indonesia.
Kalimat pokok Karena itu, menjadi jelas bahwa pendidikan bukan merupakan
satu-satunya alat untuk mengurangi kemiskinan, apalagi jika dilihat
dari konteks politik dan sistem ekonomi yang dianut, katakanlah
liberalisme seperti di Indonesia.
Kalimat penjelas Memadukan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan dunia
kerja merupakan sebuah keniscayaan yang harus ditekuni para
pengambil kebijakan bidang pendidikan. Namun, masalah yang
kerap kali muncul ialah dunia pendidikan saat ini sangat bergantung
pada situasi politik dan ekonomi sebuah negara.
Topik Dunia pendidikan saat ini sangat bergantung pada situasi politik dan
ekonomi sebuah negara.
Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik dan lebih mungkin
menikmati pendapatan yang lebih tinggi. Orang miskin benar-benar membutuhkan lebih
banyak pendidikan dan pelatihan keterampilan. Akan tetapi, mereka juga membutuhkan
suatu konteks ekonomi di saat pertumbuhan sejalan dengan suasana politik yang
kondusif. Selama beberapa dekade terakhir, seperangkat institusi dan norma-norma yang
secara historis mempertahankan hubungan antara keterampilan dan pendapatan telah
berkurang. Hal itu menyebabkan sulitnya mengangkat orang miskin menjadi lebih terdidik
dan memiliki keterampilan.
Kalimat pokok Tidak ada yang meragukan tenaga kerja berpendidikan lebih baik
dan lebih mungkin menikmati pendapatan yang lebih tinggi.
Hal itu menyebabkan sulitnya mengangkat orang miskin menjadi
lebih terdidik dan memiliki keterampilan.
Paragraf 4
Kalimat pokok
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
G. Teks Editorial
Editorial (tajuk rencana) menurut arti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
karangan pokok di surat kabar, majalah, dsb. Editorial merupakan pandangan redaksi
terhadap peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial yang terjadi di dalam negeri
maupun luar negeri yang ditulis dalam penerbitan pers, surat kabar, dan majalah.
Dalam editorial tidak dicantumkan nama penulis karena editorial pandangan redaksi
terhadap isu, bukan pandangan penulis. Dengan demikian, tidak ada kata “saya” dalam
editorial. Opini yang ditulis redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan
pendapat dan sikap resmi media yang bersangkutan.
2. Esensi Editorial
Dari uraian di atas dapatlah dipetik esensi sebuah editorial adalah sebagai berikut.
a. Editorial merupakan pendirian redaktur terhadap masalah yang aktual di bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dsb;
b. Editorial merupakan pandangan redaktur yang berkaitan dengan nilai moral;
c. Editorial bertujuan memberikan penjelasan berita paling penting;
d. Editorial merupakan prediksi redaktur atas peristiwa yang akan terjadi.
SP E C S
Evidence jika telah menentukan posisi diperkuat dengan bukti yang jelas.
Conclude menyimpulkan.
Isu pendidikan yang menarik pada tahun ajaran baru yang Ide pokok:
jatuh setiap pertengahan tahun adalah masa orientasi Isu pendidikan yang sedang
siswa (MOS). Sebagian pihak mengatakan itu sebagai menarik adalah MOS.
opspek atau ospek. Bahkan kalau mau mengartikannya Masalah yang aktual:
lebih keras lagi adalah perpeloncoan. bidang pendidikan dan
kebudayaan.
Plonco, opspek atau ospek, dan MOS pada dasarnya adalah Ide Pokok:
kegiatan untuk menyambut siswa baru (anggota baru) MOS (plonco, ospek)
agar mengenal tentang sekolah atau organisasi yang baru merupakan kegiatan
dimasuki. Mungkin juga bertujuan agar saat memasuki menyambut siswa baru.
lingkungan yang baru, para siswa-siswi cepat beradaptasi. Fakta :
Semua yang mengenyam pendidikan di Tanah Air hampir Tentang MOS di Tanah Air.
pasti merasakan kegiatan tersebut, baik menjadi peserta
atau penyelenggara.
Jika bukan kegiatan yang wajib diikuti dipastikan MOS Ide Pokok:
atau opspek (ospek) itu akan sepi peserta dan bisa jadi MOS kegiatan wajib bagi
urung dilakukan. Karena kegiatan ini wajib bagi siswa- siswa baru dari SD sampai
siswi baru, hampir semua bahkan semua mengikutinya. dengan perguruan tinggi.
Yang tidak ikut akan terkena sanksi tergantung masing-
masing organisasi sekolah. Penyelenggaranya siswa-siswi
senior yang pasti sudah mendapat restu dari para guru
atau bahkan kepala sekolah. Hampir semua organisasi
sekolah dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi
menyelenggarakan MOS atau opspek (ospek) pada tahun
ajaran baru
Isu ini semakin menarik ketika ada siswa-siswi baru yang Fakta:
jatuh sakit atau bahkan meninggal. Maka, jadi hebohlah Tentang kegiatan MOS.
tentang MOS dan opspek (ospek). Kejadian tersebut Ide Pokok:
semakin membuat siswa-siswi baru khawatir, risau, atau Siswa baru yang ikut MOS
bahkan ketakutan untuk memasuki lingkungan baru ada yang sakit bahkan
mereka. Lalu, kenapa MOS yang bertujuan mengenalkan meninggal dunia.
lingkungan baru kepada anggota baru justru menghasilkan
korban, baik sakit atau bahkan meninggal?
Tidak perlu dibahas bagaimana mengisi kegiatan MOS yang Pandangan redaktur:
lebih tepat karena semua pihak sudah pasti mengetahui Berhubungan dengan
atau bahkan memberikan usulan kepada organisasi moral.
pendidikan tentang bagaimana melakukan MOS yang baik Ide Pokok:
dan benar, jauh dari kekerasan verbal dan noverbal, juga Usulan kegiatan MOS yang
jauh dari ihwal yang konyol. baik dan benar.
Dalam editorial tersebut, redaksi menempatkan posisi sebagai siswa baru yang mengikuti
MOS sehingga keberpihakan kepada siswa baru bukan kepada pemerintah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
a. Pengenalan isu
Bagian ini berfungsi sebagai pendahuluan dalam teks. Oleh karena itu, bagian
pengenalan isu selalu berada pada bagian awal teks editorial. Pengenalan isu
harus menyampaikan peristiwa yang memuat suatu persoalan aktual.
b. Penyampaian argumen
Bagian ini berfungsi sebagai pembahasan atas persoalan aktual yang telah
disampaikan pada bagian pengenalan isu. Pembahasan yang dimaksud adalah
tanggapan-tanggapan dari redaktur. Tanggapannya disampaikan dalam bentuk
argumen. Argumen adalah alasan yang dipakai untuk memperkuat suatu
pendapat, baik penilaian, penolakan, atau dukungan.
c. Simpulan
Bagian ini berfungsi sebagai penutup yang menyampaikan cakupan hal yang
dibahas pada bagian-bagian sebelumnya. Biasanya, simpulan yang disampaikan
disertai dengan rekomendasi atau saran.
Tak lagi bisa dikatakan bahwa kemacetan hanya terjadi di DKI Jakarta. Lihat saja, saat
akhir pekan tiba (Sabtu dan Minggu), kemacetan justru terjadi di kota-kota penyangga,
seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Artinya, kota-kota penyangga punya
persoalan yang sama dengan DKI Jakarta.
Namun, DKI Jakarta kini mulai berbenah. Sudah sepatutnya kita memberikan
apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI dan pemerintah pusat. Keberadaan
commuter line dalam beberapa tahun ini bisa menjadi wajah baru sistem transportasi
massal yang baik. TransJakarta yang ada saat ini pun sudah memberikan pelayanan
yang baik juga bagi masyarakat. MRT yang baru saja hadir juga bagian dari solusi
untuk menata Jabodetabek sebagai wilayah yang tidak terbebani dengan persoalan
kemacetan. Rencana pengoperasian LRT juga tampaknya akan semakin membuat
wajah Jabodetabek lebih baik lagi. Rencana baru untuk menghidupkan trem dengan
menggunakan jalur TransJakarta (busway) juga bisa menjadi jalan keluar. Belum lagi
penambahan ruas jalan tol di Jabodetabek.
Saat ini belum telat untuk membenahi transportasi massal di Bogor, Depok, Bekasi,
dan Tangerang. Kota-kota penyangga ini punya persoalan yang hampir sama dengan
DKI. Jika DKI sudah berbenah, kota-kota penyangga harus mulai berbenah dari
sekarang.
Diadaptasi dari Sindonews.com
Pada paragraf ketiga, kita pun masih menemukan pendapat bahwa kota-kota
penyangga harus segera menata sistem transportasi massal seperti DKI Jakarta
meskipun akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Pendapat tersebut
diperkuat dengan argumen bahwa Bogor dan Depok masih semrawut karena
angkutan umum yang tidak tertata dengan baik.
2. Struktur Artikel
Sebenarnya, secara umum artikel memiliki kesamaan, baik isi maupun struktur. Hal
yang membedakan antara keduanya adalah penulis. Penulis teks editorial adalah
tim redaktur suatu media sehingga mencerminkan pandangan mereka, sedangkan
artikel mencerminkan pandangan seorang penulis terhadap suatu permasalahan.
Struktur artikel juga terdiri atas tiga bagian, yakni isu aktual sebagai pendahuluan,
rangkaian argumentasi sebagai pembahasan, dan penegasan ulang sebagai penutup.
a. Isu aktual/tesis
Bagian ini berisi penyampaian peristiwa atau permasalahan aktual yang akan
dibahas. Namun, selain permasalahan aktual, penulis pun bisa saja megangkat
suatu topik tertentu yang ingin dibahasnya yang sebenarnya tidak memiliki suatu
permasalahan aktual. Isu atau topik yang diangkat bergantung pada keinginan
sang penulis.
b. Rangkaian argumentasi
Bagian ini berisi penyampaian argumen-argumen atau alasan atas topik yang
dibahas penulis. Argumen (alasan) yang disampaikan dapat berupa fakta dan/
atau opini.
Kalimat yang berisi fakta adalah kalimat yang memuat informasi atau
peristiwa yang sudah terjadi, bisa dibuktikan, bersifat objektif, tidak
memuat penilaian, dan tidak dapat dibantah. Kalimat yang berisi opini
adalah kalimat yang memuat penilaian, bersifat subjektif, bekum terjadi,
dan dapat dibantah.
c. Penegasan ulang
Bagian ini menyampaikan penegasan kembali atas pembahasan yang terdapat
pada bagian isu aktual dan rangakaian argumentasi. Pada bagian ini pun penulis
bisa saja melengkapinya dengan rekomendasi atau saran serta harapan.
Anak-anak yang sudah memasuki usia didik di daerah perbatasan sangat sulit
mendapatkan pemerataan pengajaran dan pendidikan. Hal itu disebabkan minimnya
guru di daerah perbatasan. Bahkan, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Dirjen GTK), Dr. Supriano, M.Ed., mengungkapkan keprihatinannya. Ia mengatakan
bahwa Kemendikbud memang sangat kekurangan guru di perbatasan. Hal itu sesuai
dengan laporan yang masuk bahwa sekolah-sekolah di daerah perbatasan, seperti
perbatasan RI-Malaysia, RI-Papua Nugini, dan RI-Timor Leste sangat kekurangan guru.
Bahkan, di satu sekolah hanya ada satu atau dua guru berstatus pegawai negeri yang
dibantu beberapa guru honorer. Itu pun tidak banyak.
Melihat kondisi demikian, jelas sekali bahwa keurgensian guru di daerah perbatasan
harus segera mendapatkan penanganan yang serius. Hal tersebut harus diupayakan
bersama demi mencerdaskan anak bangsa, bukan hanya melalui peran para personil
TNI.
Diadaptasi dari kompasiana.com
c. Kata populer
Kata populer adalah kata yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya.
Penggunaan kata populer biasanya ditujukan agar menarik pembaca dari semua
kalangan dan dapat mudah dicerna pula oleh pembacanya.
e. Kalimat persuasif
Kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat membujuk atau mengajak.
Biasanya, redaktur mencoba memengaruhi pandangan pembacanya agar
memiliki pandangan yang sama dengan redaktur terhadap suatu permasalahan
yang dibahasnya. Kalimat persuasif ini juga bisa ditujukan untuk pihak yang
dibahasnya. Dalam hal ini, biasanya kalimat persuasif berupa saran.
Pada bagian sebelumnya, kita telah membaca teks editorial berjudul “Transportasi
Massal di Kota-Kota Penyangga”. Sekarang mari kita analisis unsur kebahasaan yang
terdapat di dalamnya.
c. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang digunakan pada bidang tertentu.
Sebagai contoh, kita mengenal istilah tumpang sari, panen, dan irigasi pada bidang
pertanian. Contoh lainnya, kita mengenal istilah kurikulum dan kompetensi dasar
pada bidang pendidikan.
Pada bagian sebelumnya, kita telah membaca teks editorial berjudul “Urgensi Guru
di Daerah Perbatasan”. Sekarang mari kita analisis unsur kebahasaan yang terdapat
di dalamnya.
Ingat!
B. Isilah kalimat utama, kalimat penjelas, ide pokok, dan topik pada artikel
“Tikus dan Jam Karet”, penulis Yanwardi, Kompas 17 Januari 2015, di
bawah ini.
Soal 1
Dalam perkembangan ilmu bahasa sekarang ini, makna diyakini berada dalam
pikiran manusia, sejalan dengan pengalaman hidup individu masing-masing.
Namun, makna ini tetap terkait dengan konvensi masyarakat penutur suatu
bahasa sehingga makna tersebut bisa berfungsi secara sosial.
Kalimat pokok
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
Kompas terbitan Selasa, 9 Desember, 2014, di halaman satu, memuat foto patung
tikus besar dalam konteks korupsi. Tikus dalam pikiran masyarakat kini bukan hanya
merujuk pada ‘binatang kecil yang suka mengerat’ saja, melainkan juga memiliki
makna ‘koruptor’. Pengertian tersebut lahir secara metaforis dalam pikiran, yakni
hasil dari pemahaman konsep organisme (tikus dengan segala sifatnya) terhadap
organisme lainnya (koruptor). Prinsip pemetaannya berdasarkan kesamaan
atau kemiripan. Untuk konteks ini, tikus adalah binatang yang merugikan, suka
menggerogoti apa saja, memakan apa saja, mengotori, dst. konsep-konsep itulah
yang dikaitkan dengan sifat koruptor. Lebih jauh, dalam kerangka pengalaman ini,
hadir metafora turunan dari “koruptor adalah tikus”: menggerogoti uang negara,
memakan uang Negara, menghabiskan uang negara, dst.
Kalimat pokok
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
Soal 3
Metafora memang bukan sekadar gaya bahasa atau berfungsi dekoratif saja
sekarang, melainkan menjadi fondasi berpikir manusia. Karena itu, metafora
menjadi kajian utama dalam linguistik kognitif. Dua tokohnya, Lakoff dan Johnson,
berpendapat bahwa metafora hadir dalam kehidupan sehari-hari manusia lewat
pikiran dan tindakannya. Ketika ke kantor terlambat, kita bisa dikenai sanksi
pemotongan uang. Sebaliknya, jika tepat waktu atau lebih awal dating ke kantor,
kita akan diganjar uang. Gejala itu bergerak dari metafora: waktu adalah uang.
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
Soal 4
Sekalipun datang dari kebudayaan Barat, time is money, berkat globalisasi dan
tuntutan zaman, metafora ini merasuk dalam kehidupan sehari-hari kita.
Metafora-metafora turunannya tak mengherankan jika lahir: menghemat waktu,
menghabiskan waktu, tepat waktu, dst., yang kesemuanya berangkat dari konsep
“waktu adalah uang”. Namun, agaknya metafora ini belum menjadi nilai-nilai
bersama yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari atau belum menjadi budaya
kita sepenuhnya. Dalam budaya kita banyak sekali metafora dan ungkapan yang
melihatkan perbenturan dengan “wktu adalah uang”, misalnya jam karet, masih
ada hari esok, biar lambat asal selamat, waktunya masih panjang, jangan terburu-
buru, dst. Dari jam karet, lahirlah metafora mengulur-ulur waktu, acaranya
mulur, waktunya luwes, dst. Bergeraknya dua metafora di pikiran seseorang
tampak dalam tindakan sehari-hari yang sering bertolak belakang, misalnya, ingin
menghemat waktu tapi datangnya mulur, ingin mendapat hadiah tapi datang ke
kantor terlambat, dst.
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
Soal 5
Dari kasus di atas, tampak makna dan metafora, karena berada dalam pikiran
manusia, bisa dimanfaatkan, misalnya, untuk alat sindiran membangkitkan rasa
(malu) agar orang tidak berbuat seperti yang dikiaskan dalam metafora (tikus/
koruptor). Sementara itu, kasus metafora “waktu adalah uang” dan jam karet
memperlihatkan bahwa metafora saling berkaitan dengan budaya. Sebab itu,
penciptaan dan pemungutan metafora harus diarahkan kepada konsep-konsep
positif. Jika tidak, akan terjadi tindakan dalam kehidupan sehari-hari yang
menyimpang dari norma dan kepatutan, misalnya, para politikus datang tidak
tepat waktu alias jam karet.
Kalimat pokok
Kalimat penjelas
Ide pokok
Topik
Soal 1
A. kemampuan membaca
B. kemampuan matematika
C. kualitas pendidikan
D. kemampuan IPA
E. kualitas membaca
Soal 2
Soal 3
Presiden dan Bank Indonesia panik karena nilai rupiah terhadap dolar AS
meluncur turun sampai 1.000 poin hanya dalam tempo sepekan. Presiden
buru-buru mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah penting
untuk menyelamatkan rupiah. BI mengeluarkan kebijakan menaikkan tingkat
suku bunga dan sejumlah penyelamatan rupiah. Langkah ini diambil BI setelah
menguras tak kurang dari 3 miliar dolar AS untuk melakukan intervensi pasar.
Tampaknya langkah penyelamatan BI membuahkan hasil. Nilai rupiah yang
sempat menyentuh angka 12.000 per dolar AS pada hari berikutnya menguat
menjadi 10.600,00 dan pada penutupan menguat menjadi Rp10.250,00 per
dolar AS.
Soal 4
Sebelas peserta konvensi capres (calon presiden) dari partai tertentu sudah
menyampaikan visi dan misi masing-masing. Dengan waktu hanya lima menit,
seluruh peserta berupaya menunjukkan yang terbaik. Langkah ketua umum
partai tersebut memercayakan konvensi kepada komite yang beranggotakan
orang-orang profesional sudah tepat. Tugas para peserta konvensi partai
Opini redaksi yang terdapat dalam penggalan tajuk rencana tersebut adalah … (UN 2014)
A. Sebelas peserta konvensi capres (calon presiden) partai sudah menyampaikan visi
dan misinya masing-masing pada Minggu Malam.
B. Dengan waktu hanya lima menit, selirih peserta berupaya menunjukkan yang terbaik.
C. Tugas para peserta konvensi partai tidak hanya mengalahkan sepuluh kandidat lain,
tetapi juga mengejar popularitas dan elektabilitas yang dimiliki orang tertentu.
D. Memang, seseorang yang dicalonkan belum menyatakan kesediaan menjadi capres
periode berikutnya.
E. Pertarungan capres di konvensi partai dan persaingannya merupakan pendidikan
politik yang baik bagi masyarakat.
Soal 5
Pihak yang dituju oleh redaksi dalam tajuk tersebut (soal no. 4) adalah ….
A. partai politik
B. masyarakat Indonesia
C. pemerintah Indonesia
D. peserta konvensi
E. presiden RI