Anda di halaman 1dari 13

A.

Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 27th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Alamat : Prapag Kidul
Pekerjaan : IRT
Tanggal masuk : 21-12-2019
No. Register : 773862
Diagnosa medis : CHF
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. T
Alamat : 35th
Hubungan dengan pasien: Suami
B. Primery Survey
1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas, suara nafas tambahan ronkhi.
2. Breathing
RR : 39x/menit, Pasien terpasang NRM 10 liter/menit, pengembangan dada
kanan=kiri, hipernue (pernfasan yang dalam), tidak ada jejas.
3. Circulation
HR : 125x/menit
TD : 144/90 mmHg
CRT : 2 detik
Suhu : 39,1 oC
Akral teraba hangat
4. Disabillity
E4V5M6 (Compos mentis)
5. Exposure
Tidak ada fraktur atau perdarahan, terdapat oedem di bagian ekstremitas bawah.
C. Secondary Survey
1. Keluhan utama
Ny. I melahirkan secara spontan di rumah dengan usia kehamilan 7 bulan, 2 hari
setelah melahirkan merasa sesak nafas yang tidak kunjung sembuh dan
pembengkakan di kaki yang semakin membesar. Batuk lebih dari 3 hari.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Sejak bulan 5 kehamilan Ny. I merasa kaki mulai membengkak dan sering sesak
nafas, pada kehamilan sebelumnya tidak pernah ada keluhan seperti ini.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Ny. I mengatakan sebelumnya tekanan darahnya normal berkisar 120/80 mmHg,
namun sejak bulan ke 5 kehamilan merasa sesak nafas dan bagian ekstremitas
bawah mengalami pembengkakan. Dan pada bulan 6 Ny. I masuk RS Mutiara
Bunda untuk mengurangi sesak nafasnya dan pembengkakan, sesak nafas
berkurang namun pembengkakan di kaki masih tetap. Ny. I mengatakan sering
batuk, paling lama 2 minggu nanti sembuh.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. I mengatakan di keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit serupa
maupun turunannya seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
3. Pemeriksaan fisik
a. BB : 60kg
b. TB : 155cm
c. Kepala
1) Kulit kepala, rambut: kepala buat, rambut panjang lurus, kulit kepala tidak
ada lesi dan benjolan, rambut kotor.
2) Mata: simetris, tidak ada gangguan pengelihatan, tidak ada lesi/oedem,
konjungtiva ananemis, pupil 2/2 mm.
3) Hidung: simetris, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan/sumbatan, terpasang
NRM 10 liter/menit.
4) Telinga: simetrsi, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada lesi, tidak ada
cairan yang keluar.
5) Mulut: lembab, tidak ada lesi, tidak ada stomatitis.
6) Leher: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada peningkatan JVP,
tidak ada nyeri saat menelan.
d. Dada
1) Jantung
I: Simetris, IC tidak tampak.
P: tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
P: terdengar redup.
A: bunyi jantung S1 dan S2 reguler, murmur,
2) Paru
I: Simetris.
P: tidak ada nyeri tekan.
P: Sonor.
A: Vesikuler normal, suara nafas tambahan ronkhi.
e. Abdomen
I: tidak ada lesi, tidak ada bekas jahitan operasi.
A: bising usus 13x/menit.
P: TFU 1cm dibawah fundus, tidak ada nyeri tekan.
P: timpani.
f. Genetalia: bersih, tidak ada jahitan, tidak ada lesi, tidak ada hemeroid.
- Lochea: merah, cair, bau seperti darah menstruasi.
- REEDA: tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada echimosis, tidak
ada rembesan, tidak ada approximatly (jahitan terputus).
g. Ekstremitas
Ekstremitas Atas : tidak ada gangguan, kekuatan otot baik, Ny. I sering
mengeluarkan keringat dingin. Terpasang infus RL 16 tpm pada tangan kanan.
Ekstremitas bawah : terdapat oedem di kaki kanan dan kiri, kekuatan otot baik.

D. Tersiery Survey
1. Pemeriksaan penunjang
1. EKG
a. Sinus takikardi
2. Hasil Radiologi
a. Kardiomegali
b. Oedem dalam batas normal
3. Hasil Analisa Gas Darah
a. Hasil analisa gas darah tanggal 23 Desember 2019
37.0oC
pH 7.400
PCO2 11.3 mmHg
PO2 112 mmHg
BEecF -18 mmol/L
HCO3 7.0 mmol/L
TCO2 7 mmol/L
SO2 99%
Lac 0.51 mmol/L
38.5oC
pH 7.378
PCO2 12.0 mmHg
PO2 122 mmHg

b. Hasil analisa gas darah tanggal 24 Desember 2019

37.0oC
pH 7.400
PCO2 28.3 mmHg
PO2 156 mmHg
BEecF -7 mmol/L
HCO3 17.8 mmol/L
TCO2 19 mmol/L
SO2 99%
Lac 2.0 mmol/L
36.7oC
pH 7.404
PCO2 28.3 mmHg
PO2 154 mmHg
4. Hasil pemeriksaan laboratorium
5. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 21 Desember 2019
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 6.8 L g/dL 11.0-14.0
Lekosit 12.41 10^3/uL 4.50-12.50
Trombosit 233 10^3/uL 150-400
Hematokrit 18.8 L % 37.0-43.0
Eritrosit 3.27 L 10^6/uL 4.00-5.50
MCV 57.5 L ft 78-95
MCH 20.8 L pg 27.0-31.0
MCHC 36.2 g/dL 32.0-37.0
Netrofil 85.7 H % 50-70
Limfosit 6.0 L % 25-50
Monosit 7.6 H % 1-6
Eosinofil 0/6 L % 1-4
Basofil 0.1 % 0-1
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 96 mg/dL 70-115
Ureum 9.00 L mg/dL 10.00-50.00
Creatinin 0.2 L mg/dL 0.50-0.90
3GOT 16 U/L <31
SGPT 9 U/L <31
6. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 22 Desember 2019
Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9.6 L g/dL 11.0-14.0
Lekosit 12.37 10^3/uL 4.50-12.50
Trombosit 216 10^3/uL 150-400
Hematokrit 26.3 L % 37.0-43.0
Eritrosit 4.19 10^6/uL 4.00-5.50
MCV 62.8 L ft 78-95
MCH 22.9 L pg 27.0-31.0
MCHC 36.5 g/dL 32.0-37.0
Netrofil 80.6 H % 50-70
Limfosit 10.8 L % 25-50
Monosit 8.3 H % 1-6
Eosinofil 0.1 L % 1-4
Basofil 0.2 % 0-1
Koagulasi
CT 5.30 menit 2.0-6.0
BT 3.00 menit 1.0-6.0
Kimia Klinik
Ureum 28.00 mg/dL 10.00-50.00
Creatinin 0.6 mg/dL 0.50-0.90
3GOT 5.4 L U/L <31
SGPT 2.7 L U/L <31
Elektrolit
Natrium 135.01 Mmol/L 135-147
Kalium 3.82 Mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 101.87 Mmol/L 95-105
Calsium Ion 1.13 Mmol/L 1.10-1.90

7. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 Desember 2019


Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 9.6 L g/dL 11.0-14.0
Lekosit 13.00 H 10^3/uL 4.50-12.50
Trombosit 207 10^3/uL 150-400
Hematokrit 31.5 L % 37.0-43.0
Eritrosit 4.38 10^6/uL 4.00-5.50
MCV 72.0 L ft 78-95
MCH 21.8 L pg 27.0-31.0
MCHC 30.4 L g/dL 32.0-37.0
Netrofil 53.7 % 50-70
Limfosit 42.5 % 25-50
Monosit 2.3 % 1-6
Eosinofil 0.0 L % 1-4
Basofil 1.5 H % 0-1
Kimia Klinik
SGOT 27 U/L <31
SGPT 15 U/L <31
Protein Total 5.3 L g/dL 6-8
Albumin 2.5 L g/dL 3.4-4.6
Globulin 2.5 g/dL
Bilirubin Total 12.08 H mg/dL 0.1-1.0
Bilirubin Direk 8.65 H mg/dL 0-0.2
Bilirubin Indirek 3.43 mg/dL

a. Terapi (obat, parenteral, peroral, dll)

Nama obat Dosis Rute


Ceftriaxone 2x1 gr IV
Furosemide 2x1 gr IV
Metilprenidzolon 1x62.5 IV
NTG 10 micro-gtt/menit /IV IV Pump

2. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Sebelum sakit: Frekuensi makan 3 kali sehari dengan nasi, sayur, tempe atau
tahu dan ikan, nafsu makan baik.
Selama sakit: Frekuensi makan 3 kali sehari dengan bubur, telur, sayur dan
tempe yang sediakan oleh ahli gizi, nafsu makan baik.
b. Pola eliminasi
1) BAB
Selama sakit: BAB 1-2 kali, bau khas feses, tidak menggunakan pencahar.
Selama sakit: BAB 1 kali sehari, menggunakan popok, tidak menggunakan
pencahar.
2) BAK (frekuensi, warna, keluhan)
Sebelum sakit: tidak ada keluhan, BAK 3x/hari, kuning.
Selama sakit: Ny. I terpasang selang kateter, warna BAK kuning pekat,
tidak ada keluhan.
c. Pola istirahat dan tidur
Tidak ada kesulitan tidur, 8-10 jam perhari, tidak ada kebiasaan dalam
pengantar tidur.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit: Ny. I mengatakan selama kehamilan sering bergerak, sering
jalan kaki.
Selama sakit: selama mengalami pembengkakan atau sejak 5 kehamilan, Ny. I
kesulitan bergerak karena sering merasa cepat lelah dan sering sesak nafas
setelah aktivitas berat.
e. Personal hygiene
c. Sebelum sakit: personal hygiene dilakukan secara mandiri.
d. Selama sakit: Personal hygiene dengan bantuan perawat setiap pagi
hari.
f. Kebutuhan psikologi
1) Gambaran diri : baik, Ny. I mengatakan ia adalah ibu rumah tangga
yang memiliki dua orang anak.
2) Identitas diri : seorang istri dan ibu dari dua anak.
3) Peran diri : sebagai istri dan ibu rumah tangga.
4) Ideal diri : cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa serta
dapat bertemu anak.
5) Harga diri : pasien mengatakan tidak merasa rendah diri terhadap
keadaan sekarang.
g. Kebutuhan spritual
1) Pelaksanaan ibadah
Pelaksanaan ibadah sebelum sakit Ny. I mengatakan jarang sholat lima
waktu, selama sakit Ny. I mengatakan tidak melakukan sholat lima waktu
akrna sedang dalam masa nifas.
2) Pembuat keputusan
Saat ada Masalah, yang mengambil keputusan adalah Tn. T (suami).
h. Kebutuhan seksual
Tidak ada gangguan dalam hubungan seksual selama hamil, setelah
melahirkan Ny. I mengatakan tidak melakukan hubungan seksual terlebih
dahulu.

E. Analisa Data

No Data Problem Etiologi


.
1. DS: Pasien mengatakan sesak nafas Gangguan Perubahan
DO: Pertukaran membran
- TD 144/90 mmHg, HR 125 x/menit, RR 39x/menit Gas kapiler-alveoli
- pH 7.378
- pCO2 12.0 (L)
- pO2 122 (H)
- HCO3 7.0 (L)
2. DS: Pasien mengatakan sesak nafas dan sering batuk- Penurunan Perubahan
batuk Curah Afterload
DO: Jantung
- TD 144/90 mmHg, HR 125 x/menit, RR 39x/menit
- Pasien tampak mengeluarkan keringat dingin
- Pasien tampak sering batuk
- Terdapat oedem di bagian ekstremitas bawah

F. Diagnosa Keperawatan (Prioritas)


1. Gangguan pertukaran gas b.d Perubahan membran kapiler-alveoli
2. Penurunan curah jantung b.d Perubahan afterload

G. Rencana Keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Keperawatan
Dx. Kep
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Asam Basa: Asidosis
selama 3x24 jam pasien dapat menunjukan Metabolik
pola nafas yang teratur, dengan KH : 1. Monitor Pola Nafas
- Status pernafasan : pertukaran gas 2. Monitor penyebab rendahnya
1. pCO2 dalam rentang normal (35-45 atau kurangnya HCO3
mmHg) 3. Kolaborasi dengan dokter dalam
2. pO2 dalam rentang normal (75-100 pemberian obat
mmHg)
3. pH arteri dalam rentang normal (7.35- Manajemen Asam Basa
7.45) 4. Monitor AGD (pH, pCO2, pO2)
4. HCO3 dalam rentang normal (22-26) 5. Berikan oksigen sesuai indikasi
5. SPO2 dalam rentang normal (95- 6. Lakukan latihan nafas
100%) diaphragma
6. RR dalam rentang normal (16- 7. Atur posisi semi fowler
24x/menit)
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Jantung : Akut
selama 3x24 jam pasien dapat menunjukan 1. Kaji TTV
peningkatan curah jantung yang adekuat, 2. Monitor TTV
dengan KH : 3. Monitor intake dan output
- Keefektifan Pompa cairan
1. TD dalam rentang normal (90/60- 4. Berikan Oksigen sesuai
120/80 mmHg) indikasi
2. HR dalam rentang normal (60- 5. Informasikan untuk membatasi
100x/menit) aktivitas berat
3. RR dalam rentang normal (16- 6. Kolaborasi dengan dokter
24x/menit) dalam pemberian obat
4. Batuk berkurang

H. Implementasi Keperawatan
Hari, Jam No. Implementasi Respon
Tanggal Dx.
Kep
Senin, 16.00 1 & 2 Mengkaji TTV dan S: Pasien mengatakan sesak nafas, dan
23-12-19 Oksigenasi sering batuk.
O: TD 144/90, HR 125x/menit, RR
39x/menit Terpasang NRM 10 liter/menit
SPO2 98 %
17.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 144/89, HR 128x/menit, RR
34x/menit Terpasang NRM 10 liter/menit
SPO2 98 %
17.15 1 Mempertahankan S: Pasien mengatakan nyaman dengan
posisi semi fowler posisi semi fowler
O: Pasien tidur/istirahat dengan posisi semi
fowler
18.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 154/89, HR 126x/menit, RR
37x/menit Terpasang NRM 10 liter/menit
SPO2 96 %
18.10 2 Memonitor intake O:
dan output cairan Cm= 1570 cc
Ck= 1300 cc
IWL= 900 cc
Maka, BC = -630 cc
19.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 152/90, HR 124x/menit, RR
33x/menit
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 91 %
19.30 1 Memonitor S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
penyebab sering batuk-batuk
rendahnya HCO3 O: SPO2 91 %
20.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 146/88, HR 122x/menit, RR
25x/menit
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 92 %
20.15 2 Memberikan obat O: furosemide 1gr/IV
furosemide
21.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 143/78 HR 122x/menit RR
36x/menit
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 98 %
Selasa, 22.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
24-12-19 dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 128/77 HR 92x/m RR 27x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 98%
22.30 2 Memberikan obat O: metilprenidzolone 62.5 mg/IV
metilprenidzolone
23.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 134/76, HR 92x/menit, RR
32x/menit Terpasang NRM 10 liter/menit
SPO2 95%
24.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 137/76 HR 97x/m RR 31x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 96%
24.10 2 Memonitor intake O: Cm= 1061 cc
dan output cairan Ck= 2050 cc
IWL= 900 cc
Maka, BC = -1738 cc
01.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 144/76, HR 84x/m, RR 36x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 95%
02.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 142/78, HR 84x/m, RR 32x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 95%
02.15 Memonitor S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
penyebab sering batuk-batuk
rendahnya atau O: RR 32x/m Terpasang NRM 10
kurangnya HCO3 liter/menit SPO2 95%
03.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pa Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sering batuk-batuk
O: TD 147/82, HR 101x/m, RR 37x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 98%
04.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sudah jarang batuk.
O: TD 157/73, HR 99x/m, RR 49x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 100%
05.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas
dan Oksigenasi O: TD 148/77, HR 90x/m, RR 37x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 98%
06.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas dan
dan Oksigenasi sudah jarang batuk.
O: TD 129/80, HR 90x/m, RR 32x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 98%
06.05 2 Memonitor intake O: Cm= 1366 cc
dan output cairan Ck= 1500 cc
IWL= 900 cc
Maka, BC = -1034 cc
06.10 2 Memonitor AGD O:
- pH 7.404
- PCO2 28.3
- PO2 154
- HCO3 17.8
06.20 1 Melakukan latihan S: Pasien mengatakan setelah latihan nafas
nafas diaphragma diaphragma, nafas lebih teratur
O: Sebelum dilakukan 30x/menit
Selama dilakukan 25x/menit
06.30 1 Memberi informasi S: Pasien dan keluarga mengatakan akan
kepada pasien membatasi aktivitas-aktivitas yang berat
untuk membatasi dahulu
aktivitas berat
06.45 2 Memberikan obat O: NTG 10 mcg/IV Pump
NTG
07.00 1 & 2 Memonitor TTV S: Pasien mengatakan sesak nafas
dan Oksigenasi berkurang, nafas lebih teratur dan sudah
jarang batuk.
O: TD 126/85, HR 89x/m, RR 25x/m
Terpasang NRM 10 liter/menit SPO2 99%

G. Evaluasi Keperawatan

Hari, No. Catatan Perkembangan


Tanggal Dx.
Jam Kep.
Senin, 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas
23-12-19 O:
- RR 36x/menit
- Terpasang NRM 10 liter/menit
- SPO2 98 %
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
2 S: Pasien mengatakan sesak nafas dan sering batuk-batuk
O:
- TD 143/78 mmHg
- HR 122x/menit
- RR 36x/menit
- Terpasang NRM 10 liter/menit
- SPO2 98 %
- BC -630 cc
A: Masalah belum teratasi
P: Pertahankan intervensi nomor 2, 3, 4, 5, dan 6
Selasa, 1 S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang, nafas lebih teratur, Pasien
24-12-19 mengatakan setelah latihan nafas diaphragma, nafas lebih teratur.
O:
- RR 25x/m
- Terpasang NRM 10 liter/menit
- SPO2 99%
- pH 7.404
- PO2 154
- PCO2 28.3
- HCO3 17.8
A: Masalah teratasi (sesak nafas)
P: Pertahankan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
2 S: Pasien mengatakan sesak nafas berkurang, nafas lebih teratur dan
sudah jarang batuk, Pasien dan keluarga juga mengatakan akan
membatasi aktivitas-aktivitas yang berat dahulu
O:
- TD 126/85 mmHg
- HR 89x/m
- RR 25x/m
- Terpasang NRM 10 liter/menit
- SPO2 99%
- BC -1034 cc
A: Masalah teratasi sebagian (Takikardi)
P: Pertahankan intervensi 2, 3, 5, dan 6

Anda mungkin juga menyukai