Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai
unsur SPOK atau yang kalimat mempunyai ide atau gagasan pembicara/
penulis.
Syarat-syarat
kalimat efektif
1. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pada kalimat ini harus memakai ejaan atau tanda baca yang tepat. Kata baku juga harus
menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang dituliskan ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis.
Kalimat yang paling sederhana adalah yang mempunyai susunan subjek dan predikat,
lalu ditambahkan dengan objek, pelengkap dan keterangan, kemudian mengefektifkan
sebuah kalimat, maka buat kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang
tidak ada penegasan pada kalimat, subjek dan predikat diharuskan selalu berada pada
awal kalimat.
3. Tidak Boros.
Jangan sampai kalimat yang di terlalu banyak menggunakan kata-kata
atau bisa terlihat bertele-tele. Lihatlah susunan kalimat yang itu pasti
dan ringkas agar si pembaca atau pendengar lebih mudah memahami
gagasan yang akan tuangkan.
4. Tidak Ambigu.
Syarat terakhir pada kalimat efektif, yang menjadi sangat penting sekali
untuk menghindari pembaca atau pendengar dari multiftafsir. Dengan
menggunakan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah-
kaidah kebahasaan, pembaca atau pendengar tidak kesulitan menanggap
kalimat yang di tulis sehingga tidak ada kesan ambigu.
Ciri-ciri kalimat efektif
1. Kelogisan
“Bruno bukan anak yang nakal dan pemarah, tetapi baik dan
penyabar.”
Kalimat tidak efektif: “Karena dia rajin, dia menjadi juara satu.”
Berikut contohnya:
Kalimat tidak efektif: “Jam tangan Ayah yang antik itu dijual dengan
harga murah.”
Kalimat efektif: “Jam tangan antik milik Ayah itu dijual dengan
harga murah.”
5. Kecermatan
Kalimat efektif tidak boleh menimbulkan tafsir ganda/kalimat yang
ambigu. Perhatikan penggunaan kata atau diksi. Sebab kalimat
efektif hanya memiliki satu makna, tidak menyimpang ataupun
ambigu.
Sebagai contoh:
“Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.”
Kalimat tersebut terkesan ambigu karena tidak dapat menunjukkan
siapa yang disebut terkenal, apakah ‘mahasiswa’ atau ‘perguruan
tinggi’?
Supaya efektif, kalimat tersebut dapat diubah menjadi salah satu
dari dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:
“Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.”
“Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah.”
6. Kepaduan
Contohnya yaitu:
Sebagai contoh: