Anda di halaman 1dari 27

KALIMAT

EFEKTIF
NOVRITIKA, M.PD.
• Kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca
seperti apa yang ada dalam pikiran
PENGERTI pembicara atau penulis (Arifin dan
AN Tassai, 1991:111).
KALIMAT • Kalimat yang dapat
EFEKTIF mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami secara tepat pula
(Depdiknas, 2000:81).
Kesepadanan Struktur
Kesejajaran/Keparalelan
Ketegasan
Kehematan
CIRI
Kecermatan
KALIMA
Kepaduan
T
EFEKTIF
Kelogisan
Kalimat efektif terikat pada
kaidah struktur. Unsur-unsur
KESEPADANA seperti subjek, predikat, objek,
N STRUKTUR pelengkap, dan keterangan harus
jelas pemakaiannya di dalam
sebuah kalimat.
Kejelasan subjek dan predikat suatu
kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di,
MEMPUNY dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di
AI SUBJEK depan subjek.
DAN
PREDIKAT
YANG Contoh:

JELAS • Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi


ini harus membayar uang kuliah. (Salah)
• Semua mahasiswa perguruan tinggi ini
harus membayar uang kuliah. (Benar)
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga
kami tidak dapat mengikuti acara
KONJUNGSI
pertama.
INTRAKALI
MAT TIDAK
DIPAKAI Perbaikan kalimat tersebut dapat
PADA
dilakukan dengan dua cara. Pertama,
KALIMAT
ubahlah kalimat itu menjadi kalimat
TUNGGAL
majemuk. Kedua, gantilah konjungsi
intrakalimat menjadi konjungsi
antarkalimat.
PERBAIKAN KALIMAT

• Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat


mengikuti acara pertama.

Atau

• Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat


mengikuti acara pertama.
Contoh:
a. Bahasa Indonesia yang berasal dari
PREDIKA bahasa Melayu.
T TIDAK b. Sekolah kami yang terletak di depan
DIDAHU bioskop Gunting

LUI
OLEH Perbaikannya:
KATA c. Bahasa Indonesia berasal dari
YANG bahasa Melayu.
d. Sekolah kami terletak di depan
bioskop Gunting.
• Kesejajaran atau keparalelan adalah
kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam suatu
kalimat.
KESEJAJARA • Jika bentuk pertama menggunakan
N/ verba, maka bentuk kedua juga
KEPARALEL menggunakan verba.
AN • Jika kalimat pertama menggunakan
kata kerja berimbuhan me-, maka
kalimat berikutnya juga
menggunakan kata kerja
berimbuhan me-.
CONTOH

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu meliputi kegiatan


pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Perbaikannya:

Tahap akhir penyelesaian gedung itu meliputi kegiatan


pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem
pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Jika dalam sebuah kalimat ada
ide yang perlu ditonjolkan, maka
KETEGAS kalimat itu harus diberi
AN penekanan atau penegasan pada
bagian yang ingin ditonjolkan
tersebut.
MELETAKKA
N KATA Contoh:
YANG INGIN
DITONJOLKA
N PADA Presiden mengharapkan Harapan presiden
AWAL agar rakyat membangun ialah agar rakyat
KALIMAT bangsa dan negara ini membangun bangsa
dengan kemampuan yang dan negaranya.
ada pada dirinya. • Penekanannya ialah
• Penekanannya ialah presiden harapan presiden.
mengharapkan.
Contoh:
MEMBUA • Bukan seribu, sejuta, atau seratus,
T tetapi berjuta-juta rupiah, telah
URUTAN disumbangkan kepada anak-anak
KATA terlantar.
YANG Seharusnya:
BERTAH • Bukan seratus, seribu, atau sejuta,
AP tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak
terlantar.
MELAKUKAN Contoh:
PENGULANGAN
KATA Saya menyukai wajah cantik mereka, saya
(REPETISI) menyukai kelembutan hati mereka.

MELAKUKAN
PERTENTANGA Contoh:
N TERHADAP Anak itu tidak malas dan curang, melainkan rajin
IDE YANG dan jujur.
DITONJOLKAN

MENGGUNAKA
N PARTIKEL Contoh:
PENEKANAN Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
(PENEGASAN)
Kehematan dalam kalimat
efektif maksudnya adalah
hemat dalam menggunakan
KEHEMAT kata, frasa, atau bentuk lain
AN yang dianggap tidak perlu,
namun tidak menyalahi kaidah
tata bahasa.
MENGHILANGKAN
PENGULANGAN SUBJEK
Contoh:
a. Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa
presiden telah datang.

Perbaikannya:
c. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
d. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa
presiden telah datang.
MENGHINDARKAN PEMAKAIAN
SUPERORDINAT PADA HIPONIMI KATA

Contoh:
a. Ia memakai baju berwarna merah.
b. Bagaimana engkau menangkap burung pipit itu?

Perbaikannya:
c. Ia memakai baju merah.
d. Bagaimana engkau menangkap pipit itu?
MENGHINDARKAN KESINONIMAN
DALAM SATU KALIMAT
Contoh:
a. Dia hanya membawa badannya saja.
b. Sejak dari pagi dia bermenung.

Perbaikannya:
c. Dia hanya membawa badannya.
d. Sejak pagi dia bermenung.
TIDAK MENJAMAKKAN KATA-
KATA YANG BERBENTUK JAMAK
Contoh:
a. Para tamu undangan telah memasuki ruangan utama.
b. Beberapa orang-orang sedang mengantri di sana.

Perbaikannya:
c. Para tamu telah memasuki ruangan utama.
Tamu undangan telah memasuki ruangan utama.
b. Beberapa orang sedang mengantri di sana.
Orang-orang sedang mengantri di sana.
Kecermatan di sini maksudnya ialah tidak
menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam
pilihan kata.

Contoh:
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal
itu menerima hadiah.
KECERMAT b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh
AN lima ribuan.

Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa


yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi.
Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu
berapa jumlah uang yang diterima, seratus ribu
rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
• Kepaduan di sini maksudnya
adalah pernyataan dalam
kalimat tersebut padu, sama,
atau utuh sehingga informasi
KEPADU yang disampaikan tidak
AN terpecah-pecah.
• Kalimat yang padu adalah
kalimat yang tidak bertele-tele
dan mencerminkan cara berpikir
yang sistematis.
CONTOH

a. Surat itu saya sudah baca.


b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Perbaikannya:

c. Surat itu sudah saya baca.


d. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
Logis artinya bahwa ide kalimat itu
dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
Contoh:
KELOGISA Mayat lelaki tua yang ditemukan itu
N sebelumnya sering mondar-mandir di
daerah tersebut. (salah)
Sebelum meninggal, lelaki tua yang
mayatnya ditemukan itu sering
mondar-mandir di daerah tersebut.
(benar)
LATIHAN
1. Makalah ini membahas tentang
teknologi fiber optik.
2. Kakak menolong anak itu dengan
dipapahnya ke pinggir jalan.
3. Kepada yang bersalah harus dijatuhi
hukuman yang setimpal.
4. Ryan diperingati oleh kepala sekolah
agar tidak mengulangi perbuatannya.
5. Dia melakukan kesalahan
berulangkali.
6. Bukunya ada di saya.
7. Supir bus Lorena yang masuk jurang
melarikan diri.
8. Dokter Febrian mengatakan kalau
penyakit AIDS sangat berbahaya.
9. Mereka turun ke bawah dengan tergesa-
gesa.
10. Dari hasil percobaan itu, membuktikan
hipotesis pertama benar.
11. Suaminya sering pulang pukul 03.00
dini hari dalam keadaan mabuk.
12. Kita harus saling tolong-menolong
sesama manusia.
13. Gadis itu sangat anggun sekali
sehingga banyak pria-pria berhidung
belang yang mendekatinya.
14. Banyak gedung-gedung pencakar
langit di Jakarta.
15. Barang siapa yang kehilangan kunci
sepeda motor, harap diambil di kantor.
16. Dia adalah seorang guru bahasa
Indonesia di sekolah MTs Negeri 2
Palembang.
17. Proyek itu membutuhkan dana yang
besar, waktu yang banyak, dan
keterampilan para pekerjanya.
18. Meskipun penelitian ini telah
dilakukan sesuai dengan rancangan,
tetapi hasil yang diperoleh belum
memuaskan.
19. Soal itu saya kurang jelas.
20. Guru menugaskan siswanya
mengarang cerita.

Anda mungkin juga menyukai