Anda di halaman 1dari 4

Sketsa Bahasaku

Semantik 18
SEMANTIK

Semantik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna kata yang terdapat dalam
bahasa tertentu.

I. Macam-macam Makna
A. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal adalah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata lain atau
unsur lain dalam sebuah struktur.
Contoh:
Ayah : bapak, orang tua laki-laki.
Bunga : bagian tumbuhan yang akan menjadi buah.
Makna gramatikal adalah makna baru yang muncul akibat proses gramatikal(afiksasi,
reduplikasi, dan komposisi).
Contoh:
Beristri : memiliki istri
Istri-istri : banyak istri
Rumah sakit : rumah tempat orang sakit
B. Makna Denotasi dan Makna Konotasi
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya.
Contoh:
Rumah : rumah
Bunga : bunga
Makna Konotasi adalah makna yang sudah mendapatkan imbuhan / tidak sebenarnya.
1. Konotasi positif
2. Konotasi negative
3. Konotasi netral
Contoh:
Harga diri saya jatuh


Sketsa Bahasaku

Semantik 19
C. Makna Lugas dan Makna Kiasan (figurative)
Makna lugas adalah makna yang acuannya cocok dengan makna kata yang
bersangkutan, sedangkan makna kiasan adalah makna yang acuannya tidak sesuai
dengan makna kata yang bersangkutan.
Kata makna lugas makna kiasan
Mata mata saya mata hati
Kaki kaki Cinta kaki langit

II. Struktur Makna Leksikal
A. Sinonim, yaitu dua kata atau lebih yang memiliki arti sama, tetapi berlainan dalam bentuk
luarnya.
Contoh: siuman = sadar, datang = sampai = tiba
B. Antonim, yaitu katakata yang berlawanan arti.
Contoh:
atas >< bawah
besar >< kecil
benar >< salah
kurus >< gemuk
C. Homonim, yaitu istilah atau kata yang sama ejaan atau lafalnya, tetapi berbeda artinya.
1. Homograf, yaitu istilah atau kata yang ejaannya sama, tetapi berbeda lafal dan
maknanya.
Contoh:
Nafi' adalah istri pejabat teras.
Elli sedang duduk di teras.
2. Homofon, yaitu istilah atau kata yang lafalnya sama, tetapi ejaan dan maknanye
berbeda.
Contoh:
Widodo pergi ke bank untuk menabung.
Ahmadi membeli nasi goring di warung bang Asbi.
D. Hiponim, yaitu istilah atau kata yang maknanya tercakup dalam kata lain (subordinatnya).
Contoh:
Sketsa Bahasaku

Semantik 20

Bunga Hiponim

Mawar Melati Anggrek Hipernim

E. Hipernim, yaitu istilah atau kata yang maknanya mencakup kata lain (superordinat).
F. Polisemi, yaitu suatu istilah atau kata yang memiliki makna ganda
Contoh:
Kemarin Asmaul jatuh dari pohon.
Muttaqin jatuh cinta kepada Fauziyah.

III. Perubahan Makna
A. Generalisasi/ perluasan makna ( makna sekarang lebih luas daripada makna dulu )
Contoh:
Siswa wajib memakai seragam.
B. Spesialisasi/ penyempitan makna ( makna sekarang lebih sempit daripada makna dulu )
Contoh:
Saya mengajar di madrasah.
C. Ameliorasi/ peninggian makna ( makna sekarang lebih baik daripada dulu )
Contoh:
Pemuda itu tuna netra.
D. Peyorasi/ penurunan makna ( makna sekarang lebih jelek daripada dulu )
Contoh:
Dia sekarang adalah pelacur..
E. Sinestesia/ pertukaran dua indera yang berbeda ( makna yang timbul karena tanggapan
dua indera yang berbeda )
Contoh:
Kata-katanya pedas didengar.
F. Asosiasi/ persamaan sifat ( makna yang timbul karena persamaan sifat )
Contoh:
Anak itu menjadi sampah masyarakat.
Sketsa Bahasaku

Semantik 21
G. Elipsis ( peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari
konteks bahasa atau konteks luar bahasa )

IV. Peribahasa
Peribahasa adalah bahasa kiasan berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.
A. Pepatah, yaitu peribahasa yangberisi nasihat atau ajaran
Contoh: Tak ada gading yang tak retak.
B. Perumpamaan, yaitu peribahasa yang berisi perbandingan
Contoh: Bagai air di daunt alas.
C. Pameo, yaitu peribahasa yang dijadikan semboyan
Contoh: Patah tumbuh hilang berganti.

Anda mungkin juga menyukai