Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan data dalam Rekam Medik Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur hasil angka kejadian

kasus Skizofrenia khususnya kasus undifferentiated skizofrenia atau skizofrenia tak terinci (F 20.3), pada
bulan September 2021 yaitu mencapai total 38% dan pada bulan Oktober 2021 mengalami penurunan
yaitu total 28%, kemudian pada saat bulan November 2021 kembali mengalami peningkatan yaitu total
mencapai 34%. Kasus skizofrenia sendiri mencakup masalah keperawatan dengan prevalensi pada
rentang bulan Agustus 2021 – Januari 2022 halusinasi 29%, perilaku kekerasan 51%, defisit perawatan
diri 15%, isolasi sosial 3%, harga diri rendah 2%.

Prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia menurut data WHO, (WorldHealth Organization)pada tahun
2019, terdapat264 juta orang mengalamidepresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta
orang mengalamidemensia, dan 20 juta orang jiwa mengalami skizofrenia. Meskipun
prevalensiskizofrenia tercatat dalam jumlah yang relative lebih rendah
dibandingkanprevalensijenisgangguanjiwalainnyaberdasarkanNationalInstituteofMentalHealth (NIMH),
skizofrenia merupakan salah satu dari 15 penyebab besarkecacatan di seluruh dunia, orang dengan
skizofrenia memiliki
kecendrunganlebihbesarpeningkatanresikobunuhdiri(NIMH,2019).DataAmericanPsychiatricAssociation(
APA)tahun2014menyebutkan1%populasipendudukdunia menderitaskizofrenia.

Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) pada 2018menunjukkan


bahwaprevalensiskizofrenia/psikosisdiIndonesiasebanyak7% per
1000rumahtangga.Halinimenunjukkanbahwadari1000rumahtangga,terdapat70rumahtanggayangmemp
unyaianggotarumahtangga(ART)denganpengidapskizofrenia/
psikosisberat.BerdasarkancatatanKemenkesRIpadatahun2019,prevalensigangguankejiwaantertinggiterd
apatdiProvinsiBalidanDI

Yogyakarta dengan masing-masing prevalensi menunjukan angka 11,1%


dan10.4%per1000rumahtanggayangmemilikiARTdenganpengidapskizofrenia/
psikosis.Selanjutnyadiikutiolehprovinsi-provinsilaindiantaranya
:ProvinsiNusaTenggaraBarat,SumateraBarat,SulawesiSelatan,Aceh,JawaTengah, Sulawesi Tengah,
Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat secaraberurutan.

Skizofreniaadalahsalahsatugangguanjiwakronikyangditandaidengan gangguan pikiran, emosi, dan


berbagai pemikiran yang tidak salingberhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru, afek
datar atautidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang aneh (Davidson,2006).Videbeck
(2011)menjelaskantandadangejalaskizofreniaterdiridari2kategorigejalayaitugejalapostifdangejalanegatif.
Gejalapositifyangdialamipenderita skizofrenia meliputi ambivalensi, delusi, pikiran atau gagasan
yangtidak terkait, meniru gerakan tubuh dari orang yang diamati, flight of ideas,halusinasi, keyakinan
yang salah, mengulang-ulang kata. Gejala negatif
yangdialamiolehpenderitaskizofreniaadalahmenarikdiridarilingkungan,keinginan bicara sedikit, afek
tumpul, tidak adanya ambisi, bahkan penderitabisaseperti tidak bergerak atau seolah-olah tegang.

BerdasarkanAPA(AmericanPsychiatricAssociation)tahun2014,sebesar 75% penderita skizofrenia mulai


mengidap skizofrenia pada rentangumur16-

Anda mungkin juga menyukai