RESUME
MANAJEMEN PATIEN SAFETY
DISUSUN OLEH
Irwan Kusuma Wahdaniah
KELAS / NIM
D3 Pararel / 1921018
Prinsip
Pengamatan yang dihasilkan dibandingkan dengan rentang normal untuk
menghasilkan skor gabungan tunggal, misalnya berdasarkan diagram berikut
(EWS yang dimodifikasi awal):
Skor 3 2 1 0 1 2 3
Frekuensi >35 31-35 21-30 9-20 <7
pernapasan (napas /
menit)
SpO2 (%) <85 85-89 90-92 >92
Suhu (C) >38,9 38-38,9 36-37,9 35-35,9 34-34,9 <34
TD Sistolik (mmHg) >199 100-199 80-99 70-79 <70
Denyut jantung >129 110-129 100-109 50-99 40-49 30-39 <30
(bpm)
Peringatan AVPU Nyeri Verbal Tidak Merespo
ns
Variasi
Serangkaian Skor Peringatan Dini telah dikembangkan sebagai respons
terhadap kebutuhan jenis pasien tertentu (misalnya PEWS untuk anak-anak) atau
untuk mendukung praktik terbaik lokal (NEWS di Inggris).
Ini termasuk:
Nama Akronim Deskripsi Kutipan
Skor Peringatan Dini Pediatrik PEWS Dirancang untuk mendukung
penggunaan Track and Trigger dengan pasien di bawah 16 tahun, yang memiliki
rentang normal berbeda untuk observasi [7]
Modifikasi Skor Peringatan Obstetri Dini MEOWS Dirancang untuk
mendukung penggunaan Track and Trigger untuk semua wanita yang menerima
perawatan dari layanan bersalin [8]
Skor Peringatan Dini yang Dimodifikasi MEWS Dimodifikasi untuk
memenuhi persyaratan banyak orang dalam berbagai situasi klinis. [2]
National Early Warning Score NEWS & NEWS2 Dikembangkan oleh Royal
College of Physicians untuk memberikan standar nasional di Inggris untuk Skor
Peringatan Dini (2012 dan 2017) Skor Peringatan Dini Nasional, Inggris
Grafik NEWS2
Di Inggris, Royal College of Physicians mengembangkan National Early
Warning Score (NEWS) pada tahun 2012 untuk menggantikan skor lokal atau
regional Skor NEWS adalah upaya EWS nasional terbesar hingga saat ini dan
telah diadopsi di luar Inggris
Versi kedua dari skor tersebut diperkenalkan pada 2017. Versi revisi
dioptimalkan untuk identifikasi sepsis, target oksigen alternatif pada orang dengan
penyakit paru-paru yang mendasari, dan timbulnya delirium.Panduan implementasi
tambahan dikeluarkan pada Maret 2020. Sementara banyak rumah sakit masih
menggunakan skor lain, telah diusulkan bahwa semua organisasi perawatan
kesehatan harus menggunakan skor yang sama untuk kepentingan keselamatan
pasien.
Sejarah
EWS yang direkam pertama kali dikembangkan oleh sebuah tim di Rumah
Sakit Universitas James Paget, Norfolk, Inggris, dan dipresentasikan pada
konferensi Mei 1997 dari Intensive Care Society.
Infeksi nosokomial
adalah suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit.
Seseorang dikatakan terkena infeksi nosokomial jika penularannya didapat
ketika berada di rumah sakit, termasuk juga infeksi yang terjadi di rumah sakit
dengan gejala yang baru muncul saat pasien pulang ke rumah, dan infeksi yang
terjadi pada pekerja di rumah sakit. Beberapa penyakit yang umum terjadi akibat
infeksi nosokomial, antara lain infeksi aliran darah primer (IADP), pneumonia,
infeksi saluran kemih (ISK), serta infeksi luka operasi (ILO).
Bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif untuk
membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang
tidak sesuai dengan anjuran dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan
mengakibatkan bakteri yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan
menjadi tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan tempat berbagai jenis
pasien, sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar di lingkungan
rumah sakit dan akan lebih sulit untuk ditangani bila menjangkiti seseorang.
Komplikasi Infeksi Nosokomial
Endokarditis.
Gagal ginjal.
Sepsis.
A. PENGERTIAN MIKROORGANISME
Kata mikroorganisme merupakan istilah yang tidak asing bagi dunia kesehatan.
Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup yang berukuran sangat
kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya dapat diamati dengan menggunakan
mikroskop. Mikroorganisme ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada
yang tersusun beberapa sel (multiseluler). Organisme yang termasuk ke dalam
golongan mikroorganisme adalah bakteri, archaea, fungi, protozoa, alga mikroskopis,
dan virus. Virus, bakteri dan archaea termasuk ke dalam golongan prokariot,
sedangkan fungi, protozoa, dan alga mikroskopis termasuk golongan eukariota.
Mikrobiologi (dalam Bahasa Yunani mikros = kecil, bios = hidup, dan logos =
ilmu) merupakan suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
Mikrobiologi merupakan ilmu aneka disiplin karena ilmu ini mencakup beberapa
bidang, pembagiannya dapat berdasarkan tipe mikrobiologi (pendekatan taksonomis)
atau berdasarkan aktivitas fungsional. Berdasarkan pendekatan taksonomis,
mikrobiologi dibagi menjadi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi, dan protozoologi.
Sedangkan berdasarkan pendekatan fungsional, mikrobiologi dibagi atas ekologi
mikroba, mikrobiologi industri, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran,
mikrobiologi pangan, fisiologi mikroba, genetika mikroba, dan sebagainya.
Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme yang meliputi organisme bersel
satu dan multi sel, yang meliputi: virus, bakteri, jamur, protozoa, dan organisme yang
sangat kecil lainnya. Pemakaian mikroskop dan pewarnaan mikroorganisme
merupakan salah satu teknik untuk mengamati gambaran struktur mikroorganisme.
Mikrobiologi penting karena membatu memahami dan menangani serta mencegah
penyakit, juga penting secara ekonomi karena berdampak pada lingkungan,
penelitian dan bioteknologi.
Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Struktur bakteri terbagi menjadi dua, yaitu:
struktur dasar, yang dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri dan struktur tambahan
(dimiliki oleh
jenis bakteri tertentu), yaitu kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas,
dan endospora. Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),
dan spiral (spirilia), serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Virus
adalah agen asellular yang menular. Virus itu sangat kecil dan memiliki satu
atau banyak potongan asam nukleat. Virus dapat menginfeksi manusia, hewan,
tumbuhan, dan bakteri, serta menyebabkan penyakit. Virus memiliki struktur yang
lebih sederhana dari bakteri. Virus tidak memiliki membran sel dan terdiri atas hanya
beberapa molekul organik. Virus dan viroid tidak melakukan metabolisme, seperti
transportasi nutrisi melintasi membran sel. Karakteristik virus utama, yaitu: jenis
bahan genetik (DNA atau RNA, beruntai tunggal atau ganda), ukuran virus, struktur
kapsid, dan host target digunakan untuk menentukan cara terbaik dalam
mengklasifikasikan virus. Genom virus dapat linear, satu bagian atau beberapa
molekul asam nukleat (mirip dengan kromosom eukariotik). Tidak semua virus
spesifik untuk host (meskipun sebagian besar). Beberapa dapat menginfeksi
beberapa host yang berbeda dan jaringan yang berbeda dalam sebuah host. Suatu
contoh dari virus yang paling umum adalah rabies. Rabies dapat menginfeksi banyak
mamalia yang berbeda dari manusia ke anjing ke kelelawar. Virus memiliki tiga
bentuk kapsid dasar, yaitu: heliks, polihedral, dan kompleks. Amplop mengelilingi
virus tertentu
Jamur
merupakan organisme eukariotik yang tidak mengandung klorolas, tetapi
memiliki dinding sel, struktur filamentus, dan menghasilkan spora. Jamur patogen
dapat eksis sebagai ragi atau sebagai hifa. Sebuah massa hifa disebut miselia. Ragi
adalah organisme uniseluler dan miselia adalah struktur filamen multiseluler, dibentuk
oleh sel tubular dengan dinding sel. Ragi berkembang biak dengan tunas. Bentuk
miselium bercabang dan pola percabangan dapat membantu identifikasi morfologi.
Jamur mampu menahan banyak pertahanan host. Infeksi karena jamur disebut
mikosis. Mikosis terjadi tergantung pada ukuran inokulum dan kekebalan host. Infeksi
jamur meliputi mikosis superfisial (dangkal) biasanya menyerang kulit, kuku, dan
rambut,mikosis sistemik menyerang bagian tubuh secara umum.
PARASITOLOGI
Mengingat bahwa mikroorganisme dan parasit yang terdapat di alam amat
besar peranannya, khususnya dalam bidang keperawatan dan kesehatan, maka
sudah selayaknya setiap mahasiswa yang belajar ilmu keperawatan memahami
dasar-dasar parasitologi, pengendalian, serta pemanfaatannya bagi peningkatan
kesejahteraan umat manusia, terutama dalam bidang keperawatan dan kesehatan.
Sebagian besar protozoa hidup bebas di alam, di air, atau tempat yang basah, tetapi
beberapa jenis hidup sebagai parasit pada manusia dan binatang.
hubungan antara parasit dan host atau penjamu, klasifikasi parasit, patogenesis
infeksi protozoa, pola penularan penyakit akibat protozoa yang mendasari
pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap penyakit infeksi, dan upaya-upaya
pencegahan efek parasit serta penularannya.
Parasit
adalah organisme yang hidupnya menumpang pada host (inang/tuan rumah).
Parasit yang hidup di tubuh manusia bisa dibawa oleh vektor. Parasit yang tidak bisa
hidup tanpa host disebut parasit obligat, sedangkan parasit yang bisa hidup tanpa
host disebut parasit fakultatif. Parasit yang hidupnya menempel di luar kulit manusia
disebut ektoparasit, sedangkan yang hidupnya di dalam tubuh manusia disebut
endoparasit. Ada beberapa hubungan seperti mutualisme, komensalisme, atau
parasitisme antara parasit dan host. Hubungan ini dapat menghasilkan berbagai efek
dan biasanya host cenderung bereaksi. Secara umum, protozoa, cacing, dan
arthropoda merupakan parasit yang paling sering dipelajari dan paling penting dalam
parasitologi medis.
Protozoa
merupakan orginisme bersel satu. Protozoa berbeda dengan eukarotik protista
lainnya karena kemampuannya bergerak pada beberapa stadium siklus hidupnya.
Protozoa ditemukan dalam semua habitat basah.
Sebagian besar protozoa hidup bebas di alam, beberapa ditemukan habitat
komensal dalam usus manusia, salah satu organisme E. histolytica dapat
menginvasis jaringan dan menyebabkan penyakit. Sebagian besar protozoa hidup
bebas di alam, beberapa ditemukan habitat komensal dalam usus manusia, salah
satu organisme E. histolytica dapat menginvasi jaringan dan menyebabkan penyakit.
Dari organisme sporozoa, terdapat dua penyakit yang potensial mematikan manusia,
yaitu malaria dan toksoplasmosis.
Dalam kebanyakan parasit protozoa, tahap perkembangan yang sering
ditularkan dari satu host ke host yang lain adalah stadium kista. Proses reproduksi
juga berhubungan dengan pembentukan kista. Reproduksi aseksual beberapa siliata
dan flagelata dikaitkan dengan pembentukan kista, dan reproduksi seksual Sporozoa
selalu menghasilkan kista. Protozoa patogen dapat menyebar dari klien yang
terinfeksi ke orang lain dapat terjadi penularan fecal-oral melalui makanan dan air
yang terkontaminasi. Dapat pula melalui gigitan serangga atau gesekan feses
serangga yang terinfeksi pada area gigitan dan kontak seksual.