1 Hasil Penilitian
4.1.1 Pengkajian
I. Identitas klien
Pasien berinisial Tn. AG, 35 tahun (0522xx), informasi diperoleh dari keluarga.
Pasien sering keluyuran, pergi ke makam, mencabuti pusara makam, dan merusak
makam. Tiap kali pulang ke rumah pasien selalu ingin bunuh diri. Keluarga
mentakan keluha ini sudah 10 hari yang lalu, semakin hari semakin parah.
pengen mati.
berhasil, pasien pulang kerumah dengan keadaan yang tenang pasien rutin kontrol.
Pasien mendapat pengobatan dari Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur
pengalaman masa lalu pasien yang tidak menyenangkan karena pada saat
IV. Fisik
V. Psikososial
Pasien anak ke dua dari perkawinan kedua orang tuanya, orang tua masih hidup
dan kakek nenek nya sudah meninggal. Tinggal hanya bersama kedua orang
tuanya. Pasien mengatakan orang yang ber arti itu tidak ada karena semua orang
sama saja. Interaksi pasien selama rawat inap baik, pasien sering membantu
temannya. Pasien mengaku semua bagian tubuh itu sama saja karena pemberian
Tuhan. Pasien mengaku seorang pria 35 tahun yang berperan sebagai anak dan
belum menikah. Pasien memiliki niat menafkahi ayah ibunya dengan hasil
kerjanya. Pasien menyesal karena tidak punya pekerjaan sehingga merasa gagal
1. Penampilan
Memakai baju seragam ruangan, memakai sandal, penampilan rapi dan bersih,
kumi tercukur rapi, rambut tidak bau, namum kuku tampak panjang dan kotor
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
4. Alam Perasaan
5. Afek
7. Persepsi
Mendengar suara yang menyuruh pasien supaya ingin mati, suara hanya di
dengar oleh pasien saja, muncul nya setiap hari saat akan petang (maghrib).
Pasien ketakutan mendengar suara itu dan memilihmengikuti suara itu jika
muncul.
8. Proses pikir
Dapat menjawab pertanyaan perawat secara langsung, ada pengulangan
kalimat “aku pengen mati”, masih berbicara dalam tema pembicaraan dan tidak
9. Isi Pikir
Pasien sangat ketakutan pada suara yang menyuruhnya mati, Tidak ada yang
Jika tidak sedang berinteraksi dengan perawat pasien sering mondar- mandir.
Pasien tahu arah mata angin dan kiblat untuk sholat. Pasien tidak bisa
menyebutkan tanggal bulan dan tahun saat dilakukan pengkajian. Pasien masih
ingat siapa dirinya, siapa yang mengantar ke Rumah Sakit, dan masih ingat
11. Memori
Pasienhanya mampu mengingat minum obat hari ini jam 6.30 pagi dan 14.30
siang
Pasien tidak mampu mampu berhitung sederhana, dan sulit untuk fokus pada
tujuan.
Pasien merasa sakit dan mau minum obat agar hilang suara-suara itu
VII. Kebutuhan Pulang
Mandi Mandiri
Kebersihan diri Mandiri
Makan Mandiri
BAK Mandiri
BAB Mandiri
Ganti pakaian Mandiri
b. Nutrisi (apakah puas dengan pola makan anda, apakah anda harus
Pasien makan 3kali sehari dengan jadwal dari rumah sakit. Pasien merasa
kenyang denga prosi makan yang diberikan, tidak memisahkan diri ketika
makan
c. Tidur
bangun sekitar jam 05.30 setiap hari nya. Tidak ada laporan dari perawat
ruangan bahwa pasien gelisah dan berbicara sendiri saat tidur malam.
sehari-hari. Pasien sudah dilatih untuk minum obat teratur dan sudah
diberikan penjelasan tentang minum obat dan kontrol rutin jika sudah
pulang nanti, agar tidak terjadi resistensi terhadap pengobatan yang
sekitar pasien juga turut peduli untuk membantu keluarga saat akan
berobat ke RSJ.
hobbi
Menurut keluarga pasien adalah orang yang pendiam jika ada ada masalah.
gangguan jiwa
gangguan jiwa
gangguan jiwa
Pekerjaan Tidak ada maslah spesifik yang menyebabkan
gangguan jiwa
gangguan jiwa
gangguan jiwa
gangguan jiwa
gangguan jiwa
Koping Obat-obatan
jiwa, faktor presipitasi, koping sistem pendukung, penyakit fisik dan obat
WBC 5660 / uL
RBC 4,76x10^6 / uL
HGB 13,7g/dL
HCT 40%
MCV 84fL
MCH 28,8 pg
Tabel 4.1 Hasil Laboratorium Ny. A, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
perilaku kekekrasan di Instalasi Rawat Inap Flamboyan Rumah Sakit
Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur
Diagnosa Medis :
Perilaku kekerasan
Halusinasi Pendengaran
2. Analisa data
Tabel 4.2 Analisa data Ny. A, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan perilaku
kekekrasan di Instalasi Rawat Inap Flamboyan Rumah Sakit Jiwa
Menur Provinsi Jawa Timur
Data Penyebab Masalah
Data Subyektif : Resti mencederai diri Halusinasi
“pak pengen mati aku pak, oranglain dan lingkungan
pak mati pak, mati pak” ↑
“suoro-suoro iki pak Halusinasi
pengen mati pak” ↑
Harga diri rendah
Data Obyektif :
Pasien mendengar suara
yang menyuruhnya mati,
suara muncul saat hendak
maghrib,pasienmerasa
ketakutan jika suara itu
datang.
Hubungan sosial baik
Alam perasaan takut
Psikomotor meningkat
pasien membenturkan
kepala ke tembok
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.3 Rencana Keperawatan, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Halusinasi di Instalasi Rawat Inap Gelatik Rumah Sakit
Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur
Diagnosa Perencanaan Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan
Halusinasi Setelah dilakukan Dapat 1. Melatih cara menghardik Menghardik
asuhan keperawatan mempraktekkan Halusinasi. halusinasi
diharapkan pasien cara menghardik 2. Mengajarkan cara meringankan
mampu mengontrol halusinasi menghardik. masalah
halusinasi 3. Menganjurkan klien halusinasi.
memasukkan kegiatan
menghardik halusinasi ke
dalam kegiatan harian.
Mengungkapkan 1. Melatih cara Mengungkpkan
halusinasi kepada mengungkapkan halusinasi
orang lain. halusinasi. meringakan
2. Memberikan kesempatan masalah
kepada klien halusinasi.
mempratikkan cara
mengungkapkan
halusinasi.
3. Membantu klien
memasukkan kegiatan
latihan mengungkapkan
halusinasi sebagai salah
satu kegiatan harian
Memilih dan 1. Mendiskusikan kegiatan Melakukan
mempraktekkan yang bisa dipilih pasien kegiatan
kegiatan yang baisa untuk mengusir meringankan
dilakukan untuk halusinasi halusinasi
mengusir halusinasi 2. Melakukan kegiatan
Bersama pasien kegiatan
yang telah di sepakati
3. Membantu klien
memasukkan kegiatan
yang di pilih sebagai
salah satu kegiatan harian
Mampu minum 1. Memberikan kesempatan Minum obat
obat secara teratur kepada klien teratur
mempratikkan cara minum mengurangi
obat yang benar, resistensi
menjelaskan kembali terhadap
fungsi obat yang diminum pengobatan
2. Menganjurkan klien
mempraktekkan cara
minum obat dan
menjelaskan kembali
fungsi obat yang diminum
dalam jadwal kegiatan
harian.
4. Implementasi dan Evaluasi
Obyektif
Pasien mampu menyebutkan jadwal minum obat
Pasien mampu mengulang fungsi obat yang
diminum dengan bimbingan perawat
Pasien sebelumnya mengeluh mendengar suara
menyuruh bunuh diri,diajarkan menghardik dan
minum obat pasien tidak bisa mengurangi
halusinasi yang muncul, setelah diajak main
game pasien merasa tenang.
Asessmen
Halusinasi
Planning
Ulangi SP 3 dan 4 Halusinasi
Lanjutkan SP 2 dan 5
Implementasi
Melatih Mengontrol Halusinasi dengan kegiatan
yang biasa dilakukan dan Menjelaskan tentang
obat yang diminum.
Tabel 4.10 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Tn.AG, Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan Halusinasi di Instalasi Rawat Inap
Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1
Diagnosa Keperawatan Halusinasi SP 3 dan 4
Hari / tanggal / jam 2 Februari 2019 / 18.30
Fase Orientasi “Pak AG, selamat sore, saya Pak Dul perawat jaga sore
hari ini”
“masih ingat saya kan, sesuai dengan janji tadi sore kita
akan bantu maslah bapak yang sering dengar suara-suara
bunuh diri itu”
“10menit saja ya, disini saja ngobrol nya “
Fase Kerja “saya punya teman yang jago agama nya, mau ngajari
bapak baca surat pendek, agar bapak bisa gunakan untuk
mengusir suara-suara itu?”
“bapak harus bisa melakukan nya ya setelah di ajarkan
nanti”
.
“Ini gambar obat yang bapak minum bener apa tidak?
Obat Orange ini di minum malam saja, dan yang Pink ini
diminum pagi dan sore, bapak harus menelan obat ini
supaya segera hilang suara-suara yang mucul terbebut”
Fase Terminasi “gimana rasanya setelah mengulangi membacasurat
pendek? Apakah masih ada suara suara itu?”
“kalau mau, teman saya dipanggil lagi ya buat menemani
membaca surat pendek ini”
“pak AG hebat bisa membaca surat pendek dan mengerti
penjelasan saya tentang obat yang bapak minum”
“besok kita ngobrol lagi ya, 10menit saja seperti hari ini,
bapak saya tunggu disini ya, kita nobrol lagi masalah
suara-suara itu”
Tabel 4.11 Evaluasi Keperawatan Tn.AG, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
Halusinasi di Instalasi Rawat Inap Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur
Provinsi Jawa Timur.
Tanggal Diagnosa Evaluasi
dan jam Keperawatan
2 Februari Perilaku Subyektif
2019 / Kekerasan “susah pak, gak kulino moco ayat surat pendek,
10.00 harus sering baca, saya pinjam bukunya ya buat
baca-baca?”
.
“saya minum rutin obat nya, saya minum obat
pagi dan malam, pagi minum 1 malam minum 2
Obyektif
Pasien mampu menyebutkan jadwal minum obat
Pasien mampu mengulang fungsi obat yang
diminum dengan bimbingan perawat
Pasien hari sebelumnya mengeluh mendengar
suara menyuruh bunuh diri,diajarkan
menghardik dan minum obat pasien tidak bisa
mengurangi halusinasi yang muncul, setelah
diajak membaca surat pendek bersama dengan
perawat yang lain pasien merasa tenang.
Asessmen
Halusinasi
Planning
Ulangi SP 3 dan 4 Halusinasi
Lanjutkan SP 2 dan 5
Implementasi
Melatih Mengontrol Halusinasi dengan kegiatan
yang biasa dilakukan dan Menjelaskan tentang
obat yang diminum
Tabel 4.12 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Tn.AG, Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan Halusinasi di Instalasi Rawat Inap
Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1
Diagnosa Keperawatan Halusinasi SP 2 dan 4
Hari / tanggal / jam 3 Februari 2019 / 18.30
Fase Orientasi “Pak AG, selamat sore, saya Pak Dul perawat jaga sore
hari ini”
“masih ingat saya kan, sesuai dengan janji kemarin sore
kita akan bantu maslah bapak yang sering dengar suara-
suara bunuh diri itu”
“10menit saja ya, disini saja ngobrol nya “
Fase Kerja “saya punya teman perawat disini yang bisa membantu
mendengar dan membantu bapak untuk keluhan bapak,
setiap setiap suara-suara itu muncul?”
“kalau bapak mau bapak bisa sampaika te teman-teman
bapak yang ada di dalam ruangan ya”
“bapak harus bisa melakukan nya ya setelah di ajarkan
nanti”
“yang bapak sampaikan kalau suara itu muncul adalah,
apa isinya, berapa kali munculnya, waktu apa suara itu
datang, dan apa yang bapak lakukan untuk mengusir
suara itu
.
“Ini gambar obat yang bapak minum bener apa tidak?
Obat Orange ini di minum malam saja, dan yang Pink ini
diminum pagi dan sore, bapak harus menelan obat ini
supaya segera hilang suara-suara yang mucul terbebut”
Fase Terminasi “gimana rasanya setelah “saya beritau apa yang harus
dilakukan jika suara itu muncul? Apakah masih ada suara
suara itu?”
“pak AG hebat bisa membaca surat pendek dan mengerti
penjelasan saya tentang obat yang bapak minum”
“besok kita ngobrol lagi ya, 10menit saja seperti hari ini,
bapak saya tunggu disini ya, kita nobrol lagi masalah
suara-suara itu”
Tabel 4.13 Evaluasi Keperawatan Tn.AG, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
Halusinasi di Instalasi Rawat Inap Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur
Provinsi Jawa Timur.
Tanggal Diagnosa Evaluasi
dan jam Keperawatan
3 Februari Perilaku Subyektif
2019 / Kekerasan “suara itu selalu muncul wakti sore hari mau
10.00 maghrib pak, suara nya jelas sekali, saya takut
lalu saya pusing ndak bisa nahan, saya benturkan
kepala biar suara itu ilang?”
.
“saya minum rutin obat nya, saya minum obat
pagi dan malam, pagi minum 1 malam minum 2
Obyektif
Pasien mampu menyebutkan jadwal minum obat
Pasien mampu mengulang fungsi obat yang
diminum dengan bimbingan perawat
Pasien hari sebelumnya mengeluh mendengar
suara menyuruh bunuh diri,diajarkan
menghardik dan minum obat pasien tidak bisa
mengurangi halusinasi yang muncul, setelah
diajak bercerita bersama dengan perawat yang
lain pasien merasa tenang.
Asessmen
Halusinasi
Planning
Ulangi SP 2 dan 4 Halusinasi
Lanjutkan SP 1 dan 4
Implementasi
Melatih Mengontrol Halusinasi dengan
menghardik dan Menjelaskan tentang obat yang
diminum
Tabel 4.14 Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Tn.AG, Asuhan
Keperawatan pada pasien dengan Halusinasi di Instalasi Rawat Inap
Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1
Diagnosa Keperawatan Halusinasi SP 2 dan 4
Hari / tanggal / jam 4 Februari 2019 / 18.30
Fase Orientasi “Pak AG, selamat sore, saya Pak Dul perawat jaga sore
hari ini”
“masih ingat saya kan, sesuai dengan janji kemarin sore
kita akan bantu maslah bapak yang sering dengar suara-
suara bunuh diri itu”
“10menit saja ya, disini saja ngobrol nya “
Fase Kerja “pak seperti cara seblumnya yang saya ajarkan, car aini
lebih sederhana, yaitu mengusir halusinasi itu, caranya
tutup mata dan katakana kamu tidak nyata kamu pergi,
atau sambil menutup telinga?”
“ayo sekarang saya praktekkan caranya”
“bapak harus bisa melakukan nya ya setelah di ajarkan
nanti”
.
“Ini gambar obat yang bapak minum bener apa tidak?
Obat Orange ini di minum malam saja, dan yang Pink ini
diminum pagi dan sore, bapak harus menelan obat ini
supaya segera hilang suara-suara yang mucul terbebut”
Fase Terminasi “gimana rasanya setelah saya beritau cara yang harus
dilakukan jika suara itu muncul? Apakah masih ada suara
suara itu?”
“pak AG hebat bisa mencoba mempraktekkan cara
mengusir halusinasi dan mengerti penjelasan saya tentang
obat yang bapak minum”
“besok kita ngobrol lagi ya, 10menit saja seperti hari ini,
bapak saya tunggu disini ya, kita nobrol lagi masalah
suara-suara itu”
Tabel 4.15 Evaluasi Keperawatan Tn.AG, Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
Halusinasi di Instalasi Rawat Inap Gelatik Rumah Sakit Jiwa Menur
Provinsi Jawa Timur.
Tanggal Diagnosa Evaluasi
dan jam Keperawatan
4 Februari Perilaku Subyektif
2019 / Kekerasan “kamu tidk nyata kamu pergi?”
10.00 “pergi kamu..pergi jauh, kamu tidak nyata”
“kamu pergi, kamu tidak nyata”
.
“saya minum rutin obat nya, saya minum obat
pagi dan malam, pagi minum 1 malam minum 2
Obyektif
Pasien mampu menyebutkan jadwal minum obat
Pasien mampu mengulang fungsi obat yang
diminum dengan bimbingan perawat
Pasien mampu mengulang cara menghardik
halusinasi .
Asessmen
Halusinasi
Planning
Ulangi SP 2 dan 4 Halusinasi
Lanjutkan SP 1 dan 4
Implementasi
Melatih Mengontrol Halusinasi dengan
menghardik dan Menjelaskan tentang obat yang
diminum
4.2 Pembahasan.
4.3.1 Pengkajian
data subjektif dan objektif yang menunjang penegakan diagnosa Halusinasi, antara
lain pasien mendengar suara yang menyuruhnya bunuh diri, suara mucul saat magrib
saja, pasien panik dan membenturkan kepala ke tembok agar suara itu hilang.
Pada pengkajian status mental dari pasien mengalami harga diri rendah.
Berdasarkan data yang telah ditemukan pada saat melakukan pertemuan dengan
pasien sebanyak 7 kali, peneliti dapat berpendapat dan beropini bahwa tanda dan
gejala yang muncul pada kasus sesuai dengan teori dari halusinasi. Halusinasi
sebagai masalah utama atau core prolem pada pasien. Menurut teori, core poblem
dat-data objektif ( data-data mayor). Diagnosa utama yang muncul pada pasien
adalah halusinasi, hal ini didasari karena beberapa tanda dan gejala yang telah
ditunjukan oleh pasien telah sesuai dengan teori dari tanda dan gejala halusinasi,
yakni data objektif meliputi ungkapan mendengar dan merasakan rangsangan yang
tidak nyata shingga melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan, hal ini dapat menjadi salah satu causa atau
Dari masalah utama yang telah ditemukan, maka peneliti membuat sebuah
kesadaran pada pasien untuk mengerti pentingnya membedakan stimulus yang nyata
dan tidak nyata. Intervensi pada pelaksanaan penelitian ini sudah sesuai dengan
dalam tinjauan teori. Hal ini dikarenakan rencana keperawatan tersebut sudah sesuai
Hari pertama pasien latih melakukan kegiatan yang disepakati Bersama oleh pasien
dan perawat dan menjelaskan pentingnya minum obat. Strategi pelaksanaan 1 pasien
ini berlangsung selama 1 hari, dengan hasil pasien mampu melaksanakan tindakan
pasien dan perawat dan menjelaskan pentingnya minum obat. Strategi pelaksanaan 3
pasien ini berlangsung selama 1 hari, dengan hasil pasien mampu melaksanakan
pelaksanaan 4 pasien ini berlangsung selama 1 hari, dengan hasil pasien mampu
4.3.5 Evaluasi
hasil bahwa kedua pasien yang mengalami halusinasi mampu memahami pentingnya
Dari pemaparan di atas dan hasil evaluasi yang dilakukan dari pemberian
asuhan keperawatan pada Tn. AG teratasi sepenuhnya. Asuhan keperawatan yang