DISUSUN OLEH :
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan bagi Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat dan
Karunia- Nya penulis makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Book
Report ini yaitu mengenai “Perencanaan Pembelajaran”.
Critical book (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Perencanaan Pendidikan dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus
pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan saya , semoga setelah penyelesaian
penulisan Journal Review ini saya semakin memahami bagaimana penulisan
Critical Book Report yang baik dan benar.
Lain sisi ,saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penulisan Critical Book Report ini. Saya sangat berterima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah ini Bapak Drs. Harlen Simanjuntak,M.Pd yang telah
memberikan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan Critical Book
Report ini.
Menyadari bahwa dalam penyusunan CBR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran bagi
yang membaca CBR ini dan semoga karya tulis CBR ini bermanfaat bagi semua.
Sonia Simangunsong
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Setiap perencanaan minimal harus memiliki 4 unsur yaitu : adanya tujuan yang
harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat
mendukung dan implementasi setiap keputusan. Jadi perencanaan itu adalah
penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.Pembelajaran,yaitu sebagai suatu proses kerjasama
antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki
termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.
Ada beberapa manfaat dari penyusunan proses pembelajaran,yaitu
a.Melalui proses perencanaan yang matang,kita akan terhindar dari
keberhasilan yang bersifat untung-untungan,
b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah,
c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat,
d. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara
sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan
tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.
Menurut Deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan:
pertama,hakikat manusia yang memiliki kemampuan dan pilihan untuk berkreasi
sesuai dengan pandangannya,jado seorang yang profesional dapat menetukan
waktu dan cara bertindak yang dianggap sesuai. Kedua, setiap manusia hidup dalam
kelompok yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya
membutuhkan koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Prinsip – prinsip umum yang dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yaitu :
a. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.
b. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
c. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
d. Kesiapan(readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam
mengajar.
e. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.
f. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
BAB II
PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen antara yang satu
dengan yang lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Setiap sistem mempunyai tujuan yang merupakan akhir dari apa
yang dikehendaki oleh suatu kegiatan misalkan tujuan suatu lembaga pendidikan
ialah untuk memberikan layanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan
instruksional itu sendiri ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku
tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
sistem,yaitu melalui pendekatan sistem,arah dan tujuan pembelajaran dapat
direncanakan dengan jelas, Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang
sistematis, Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia, pendekatan sistem
dapat memberikan umpan balik. Contoh dari fungsi sistem yaitu seorang manusia
agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya didalam dirinya diperlukan adanya
fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi peredaran darah, fungsi pengindraan,
fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta fungsi
pembiakan, dan lain-lain.
Program tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK atau KI dan KD) yang telah ditetapkan. Adapun
sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan,yaitu
daftar kompetensiyang hendak dicapai sesuai konsensus nasional dan skope dan
sekuensi setiap kompetensi. Dalam menentukan skuensi bahan ajar guru dapat
mempedomani pendapat yang dikemukakan Sukmadinata (dalam
Trimo,2008),yaitu sekuens kronologis, sekuens kausal, sekuens struktural, sekuens
logis dan psikologis, sekuens spiral, rangkaian ke belakang (backward chaining)
dan sekuens berdasarkan hierakhi belajar.
Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi
dasar,alokasi waktu dan jam pelajaran.Berdasarkan prota yang telah dibuat dapat
disusun program semester (prosem). Program semester adalah program yang
berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai
dalam 1 semester (ganjil/genap). Prosem adalah penjabaran dari program tahunan.
Isi dari prosem adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan,
waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan . Sebelum dibuat prosem
terlebih dahulu dilakukan analisis tentang minggu efektif dan minggu tidak efektif
. Minggu efektif adalah minggu dalam 1 semester yang digunakan untuk belajar
sedangkan minggu tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk belajar
efektif karena adanya ujian atau libur .
BAB VIII
SILABUS PEMBELAJARAN
Silabus menurut Kurikulum 2004 (KBK) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil
belajar. Sementara silabus pada kurikulum 2013 disusun oleh
pemerintah(pengembang kurikulum) secara terpusat. Akan tetapi dalam silabus
tidak dilengkapi dengan indikator . Silabus yang disusun pemerintah berisi
kompetensi minimal sehingga guru diharapkan mampu mengembangkan sesuai
dengan potensi dan kebutuhan local. Ada empat elemen perubahan yaitu standar
kompetensi lulusan, standar proses,standar penilaian dan standar isi.
Ada beberapa Prinsip Pengembangan Silabus yang perlu dipertimbangkan,yaitu
ilmiah,relevan,sistematis,konsisten, memadai/adequate, aktual/Kontekstual,
fleksibel, dan menyeluruh. Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai
dengan prinsip-prinsip diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat.
Prosedur pengembangan silabus mempunyai tahapan yaitu perancangan, validasi,
pengesahan,sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB IX
DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menuntut Permendikbud No.65 tahun
2013 tentang proses pendidikan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD yangg dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas,yaitu identitas sekolah,
identitas mata pelajaran,kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran,sumber belajar,langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip agar RPP dapat disusun dengan baik dan dapat
dilaksanakan ,yaitu perbedaan individual peserta didik (kemampuan awal,tingkat
intelektual,bakat,potensi,minat dan lain sebagainya), partisipasi aktif peserta didik,
berpusat pada peserta didik untuk mendorong (semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif,inspiratif,inovasi dan kemandirian), pengembangan budaya
membaca dan menulis, pemberian umpan balik dan tindak lanjut, penekanan pada
keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,indikator pencapaian
kompetensi dan lain-lain), mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu,
penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Tahap pelaksanaan dikelas adalah tahap terpenting dalam pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,yaitu kegiatan
pendahuluan,kegiatan inti dan kegiatan penutup dan ini harus dilaksanakan secara
hirarkis. Format dan contoh RPP antara kurikulum 2013 dengan KTSP berbeda
karena pada K13 terdapat kompetensi inti (KI),Pend.Saintifik dan penilaian berupa
sikap pengetshuan dan ketrampilan sedangkan pada KTSP tidak ada KI tetapi
standar kompetensi.
BAB II
PEMBAHASAN
· KELEMAHAN
v Ada beberapa di babnya tidak ada dituliskan kompetensi dasar maupun indikatornya
sehingga membuat pembaca tidak mengetahui point-point penting yang harus
diketahui terlebih dahulu.
v Kertas yang ada di dalam buku tersebut mudah robek karna kertas tersebut sangat
tipis.
BAB III
KESIMPULAN