Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PERENCANAAN MODEL PEMBELAJARAN


Dosen Pengampu : Drs. Harlen Simanjuntak, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

SONIA VERONIKA SIMANGUNSONG


NPM : 21110040

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN
MEDAN

2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan bagi Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat dan
Karunia- Nya penulis makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Book
Report ini yaitu mengenai “Perencanaan Pembelajaran”.

Critical book (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah Perencanaan Pendidikan dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus
pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan saya , semoga setelah penyelesaian
penulisan Journal Review ini saya semakin memahami bagaimana penulisan
Critical Book Report yang baik dan benar.

Lain sisi ,saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penulisan Critical Book Report ini. Saya sangat berterima kasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah ini Bapak Drs. Harlen Simanjuntak,M.Pd yang telah
memberikan tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan Critical Book
Report ini.

Menyadari bahwa dalam penyusunan CBR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran bagi
yang membaca CBR ini dan semoga karya tulis CBR ini bermanfaat bagi semua.

Medan, 01 April 2023

Sonia Simangunsong
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 IDENTITAS BUKU


1 .BUKU UTAMA (Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran)
PENGARANG : Thamrin, Sri Mutmainah dan Saidun Hutasuhut

PENERBIT : Unimed Press

TAHUN TERBIT : 2017

2. BUKU PEMBANDING (Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran)


PENGARANG : Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd.

PENERBIT : PRENADAMEDIA GROUP

TAHUN TERBIT : 2015


1.2 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

BAB I
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Setiap perencanaan minimal harus memiliki 4 unsur yaitu : adanya tujuan yang
harus dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat
mendukung dan implementasi setiap keputusan. Jadi perencanaan itu adalah
penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.Pembelajaran,yaitu sebagai suatu proses kerjasama
antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi yang bersumber dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki
termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.
Ada beberapa manfaat dari penyusunan proses pembelajaran,yaitu
a.Melalui proses perencanaan yang matang,kita akan terhindar dari
keberhasilan yang bersifat untung-untungan,
b. Sebagai alat untuk memecahkan masalah,
c. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat,
d. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara
sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan
tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.
Menurut Deshimer (1990) ada dua alasan perlunya perencanaan:
pertama,hakikat manusia yang memiliki kemampuan dan pilihan untuk berkreasi
sesuai dengan pandangannya,jado seorang yang profesional dapat menetukan
waktu dan cara bertindak yang dianggap sesuai. Kedua, setiap manusia hidup dalam
kelompok yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga selamanya
membutuhkan koordinasi dalam melaksanakan berbagai aktivitas.
Prinsip – prinsip umum yang dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yaitu :
a. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa.
b. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
c. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa
d. Kesiapan(readliness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam
mengajar.
e. Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa.
f. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
BAB II
PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen antara yang satu
dengan yang lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Setiap sistem mempunyai tujuan yang merupakan akhir dari apa
yang dikehendaki oleh suatu kegiatan misalkan tujuan suatu lembaga pendidikan
ialah untuk memberikan layanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan
instruksional itu sendiri ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku
tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu.
Manfaat merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
sistem,yaitu melalui pendekatan sistem,arah dan tujuan pembelajaran dapat
direncanakan dengan jelas, Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang
sistematis, Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia, pendekatan sistem
dapat memberikan umpan balik. Contoh dari fungsi sistem yaitu seorang manusia
agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya didalam dirinya diperlukan adanya
fungsi koordinasi dan penggerak, fungsi peredaran darah, fungsi pengindraan,
fungsi perlindungan terhadap penyakit dan berbagai bahaya, serta fungsi
pembiakan, dan lain-lain.

Sistem itu terdiri dari kokmponen-komponen dan masing-masing komponen itu


mempunyai fungsi khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut
subsistem, karena masing-masing bagian atau komponen itu merupakan suatu
sistem. Sebagai sistem tersendiri,masing-masing komponen itu juga mempunyai
tujuan dan terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan
fungsi-fungsi yang mendukung pencapaian tujuan itu.Semua komponen dalam
sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.,misalnya dalam
proses pembelajarandisajikan penyampaian pesan melalui media infocus, maka
diperlukan adanya listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan
infocus, jika aliran listrik tidak berfungsi ,akan membuat kesulitan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran.maka dari itu pendekatan sistem dalam pembelajaran
memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dan yang lain.
Proses Transformasi secara sederhana.
Hasil yang dikeluarkan oleh suatu sistem kepada sebuah atau beberapa
sistem lainnya sebagai masukan yang akan diproses lebih lanjut. Pemrosesan kedua
akan menghasilkan sesuatu yang akan dikeluarkan oleh sistem pemrosesan dan
ditampung lagi oleh sistem lain ladi dan seterusnya sampai input yang masuk
diproses menjadi output yang siap setelah melalui
Beberapa tahapan informasi
BAB III
DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Dalam bahasa indonesia kompetensi dapat diterjemahkan menjadi berkualifikasi


atau mempunyai kualifikasi atau mempunyai kemampuan (Webster,2003).
Depdiknas (2003) mendefinisikan kompetensi sebagai pengetahuan , keterampilan
dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Alasan perlunya perumusan tujuan pembelajaran dalam merancang suatu program
pembelajaran adalah,
a. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran.
b. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan
belajar siswa.
c. Tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesain sistem pembelajaran.
d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaran.
Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung 4 unsur
pokok,yaitu:Pemilihan kompetensi yang sesuai,Spesifikasi indikator-indikator
evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi ,Pengembangan
sistem pengajaran dan kemudian Penilaian.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh
Stanley Elam (1971)dalam Oemar Hamalik (2002:92), yaitu : Langkah pertama,
Mengspesifikasikan asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar,
langkah kedua yaitu mengidentifikasi kompetensi, langkah ketiga,menggambarkan
secara spesifik kompetensi-kompetensi, langkah keempat, Menentukan tingkat-
tingkat kriteria dan jenis assessment,langkah kelima, Pengelompokan dan
penyusunan tujuan pengajaran, langkah keenam, desain strategi pembelajaran,
langkah ketujuh, mengorganisasikan sistem pengelolaan, langkah kedelapan,
melaksanakan percobaan program, langkah kesembilan, menilai desain
pembelajaran dan langkah kesepuluh yaitu memperbaiki program.
Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi.
Benyamin S.Bloom dan D.Krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran
dalam tiga kawasan,yakni kawasan kognitif, kawasan afektif, dan kawasan
psikomotor.
BAB IV
DESAIN MATERI PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil
berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu . Guru
adalah pekerja professional, dan sebagai seorang yang profesional setiap kali guru
akan melaksanakan tugas mengajarnya, guru harus menyusun perencanaan
pembelajaran , salah satu yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan
pembelajaran adalah menyusunan Materi Ajar. Materi Ajar memiliki posisi yaitu
sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas, Materi Ajar
berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar, Materi ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan
terhadap peseert didik.Materi Ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa
sebagai saran untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
(Depdiknas,2003). Ada beberapa jenis materi pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta,
konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai. Ada tiga prinsip yang diperlukan
dalam penyusunan Materi Ajar adalah relevansi, konsitensi, dan kecukupan.
Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan Materi Ajar,yaitu
Memahami standar isi dan standar kompetensi (lulusan, silabus, program semester,
dan rencana pelaksanaan pembelajaran), mengidentifikasi jenis materi
pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap poin , melakukan pemetaan materi,
menetapkan bentuk penyajian, menyusun struktur (kerangka) penyajian , membaca
buku sumber, mendraf (memburam) Materi Ajar, merevisi (menyunting) Materi
Ajar, mengujicobakan Materi Ajar, dan merevisi dan menulis akhir (finalisasi).
Manfaat penyusunan Materi Ajar,yaitu diperoleh materi ajar yang sesuai tuntutan
kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tidak lagi tergantung pada
buku teks , materi ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan
menggunakan berbagai referensi, menambah khasanah pengetahuan dan
pengalaman guru dalam menulis materi ajar,serta materi ajar akan mampu
membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa
karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya. Prinsip penyusunan
Materi Ajar,yaitu mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret ke abstrak
pengulangan akan memperkuat pemahaman , umpan balik memberikan penguatan,
memotivasi belajar siswa, setahap demi setahap dan mengetahui hasil yang telah
dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Materi Ajar dibagi menjadi dalam bentuk:
CETAK : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/market.
NONCETAK, terdiri dari: dengar(audio) seperti kaset, radio, piringan hitam,dan
compact disk audio ; Materi Ajar pandang dengar (audio visual) seperti video
compact disk, film; multimedia interaktif (Computer Assisted Instruction), (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan berbasis web.
BAB V
DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan (approach), menurut T.Raka Joni (1991),menunjukkan cara
umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak,
ibarat seorang yang memakai kacamata dengan warna tertentu di
dalam memandang alam sekitar. Strategi (strategy), menurut T.Raka Joni (1991),
adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan dapat
dikeerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode (method)
menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk
menyampaikan pelajarn kepada peserta didik atau mempraktikkan teori yang telah
dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar. Teknik (technic), menurut T Raka
Joni (1991) menunjukkan keragaman khas dalam mengaplikasikan suatu metode
sesuai dengan latar (setting) tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru.
Taktik (tactic), pengertiannya sama dengan teknik yang disebut diatas.
Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
Pembelajaran PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 yaitu
Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah, langkah-langkah pembelajarannya
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan.
Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek /kegiatan sebagai inti pembelajaran, peran
guru dan peserta didik, sistem penilaian. Model-model pembelajaran penemuan
(discovery learning). Langkah-langkah operasional implementasi dalam proses
pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan serta sistem penilaian.Model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah model
pembelajaran yang di rancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting,
yang membuatmereka mahir dalam memecahkan masalah,dan memiliki model
belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.Prinsip-prinsip
PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah,
pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penilaiannya.
BAB VI
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN
Penilaian (assement) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan
peniilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukkan
(input), proses dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu objektif,
terpadu, menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan, ekonomis,
transparan, akuntabel serta edukatif.
Karakteristik penilaian pada kurikulum 2013, yaitu belajar tuntas, otentik,
berkesinambungan, berdasarkan acuan kriteria, menggunakan teknik penilaian
yang bervariasi. Kriteria Penilaian yang baik yang harus dipenuhi ,yaitu validitas,
reliabilitas, terfokus pada kompetensi, keseluruhan/komprehensif, objektivitas, dan
mendidik. Ruang lingkup penilaian ,cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan
proses.Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan , yaitu Penilaian Sikap berupa penilaian kompetensi
sikap,observasi,penilaian diri,penilaian antarpeserta didik serta jurnal. Penilaian
Kompetensi Pengetahuan berupa instrumen tes tulis, instrumen tes lisan serta
instrumen penugasan. Penilaian Kompetensi Keterampilan, pendidik menilai
kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja.
Syarat-Instrumen Penilaian,yaitu substansi yang merepresentasikan kompetensi
yang dinilai, konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan dan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Mekanisme dan
Prosedur Penilaian dapat dipelajari di lampiran IV Permendikdub nomor 81A tahun
2013 mengenai implementasi kurikulum serta pedoman umum pembelajaran.
Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Ekonomi,yaitu Instrumen Penilaian
Sikap,Instrumen Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis(soal essay, soal
objektif), tes lisan, tes penugasan. Instrumen Penilaian Keterampilan berupa tes
praktik, tes proyek, produk dan portofolio. Remedial, dilakuakn oleh guru mata
pelajaran sedangkan Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki
penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya.
BAB VII
DESAIN PROTA DAN PROSEM

Program tahunan (Prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun
untuk mencapai tujuan (SK atau KI dan KD) yang telah ditetapkan. Adapun
sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan,yaitu
daftar kompetensiyang hendak dicapai sesuai konsensus nasional dan skope dan
sekuensi setiap kompetensi. Dalam menentukan skuensi bahan ajar guru dapat
mempedomani pendapat yang dikemukakan Sukmadinata (dalam
Trimo,2008),yaitu sekuens kronologis, sekuens kausal, sekuens struktural, sekuens
logis dan psikologis, sekuens spiral, rangkaian ke belakang (backward chaining)
dan sekuens berdasarkan hierakhi belajar.
Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi
dasar,alokasi waktu dan jam pelajaran.Berdasarkan prota yang telah dibuat dapat
disusun program semester (prosem). Program semester adalah program yang
berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai
dalam 1 semester (ganjil/genap). Prosem adalah penjabaran dari program tahunan.
Isi dari prosem adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan,
waktu yang direncanakan dan keterangan-keterangan . Sebelum dibuat prosem
terlebih dahulu dilakukan analisis tentang minggu efektif dan minggu tidak efektif
. Minggu efektif adalah minggu dalam 1 semester yang digunakan untuk belajar
sedangkan minggu tidak efektif adalah minggu yang tidak digunakan untuk belajar
efektif karena adanya ujian atau libur .
BAB VIII
SILABUS PEMBELAJARAN
Silabus menurut Kurikulum 2004 (KBK) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil
belajar. Sementara silabus pada kurikulum 2013 disusun oleh
pemerintah(pengembang kurikulum) secara terpusat. Akan tetapi dalam silabus
tidak dilengkapi dengan indikator . Silabus yang disusun pemerintah berisi
kompetensi minimal sehingga guru diharapkan mampu mengembangkan sesuai
dengan potensi dan kebutuhan local. Ada empat elemen perubahan yaitu standar
kompetensi lulusan, standar proses,standar penilaian dan standar isi.
Ada beberapa Prinsip Pengembangan Silabus yang perlu dipertimbangkan,yaitu
ilmiah,relevan,sistematis,konsisten, memadai/adequate, aktual/Kontekstual,
fleksibel, dan menyeluruh. Untuk memperoleh silabus yang berkualitas dan sesuai
dengan prinsip-prinsip diperlukan prosedur pengembangan silabus yang tepat.
Prosedur pengembangan silabus mempunyai tahapan yaitu perancangan, validasi,
pengesahan,sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB IX
DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menuntut Permendikbud No.65 tahun
2013 tentang proses pendidikan adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun berdasarkan KD yangg dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas,yaitu identitas sekolah,
identitas mata pelajaran,kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran,sumber belajar,langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip agar RPP dapat disusun dengan baik dan dapat
dilaksanakan ,yaitu perbedaan individual peserta didik (kemampuan awal,tingkat
intelektual,bakat,potensi,minat dan lain sebagainya), partisipasi aktif peserta didik,
berpusat pada peserta didik untuk mendorong (semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif,inspiratif,inovasi dan kemandirian), pengembangan budaya
membaca dan menulis, pemberian umpan balik dan tindak lanjut, penekanan pada
keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,indikator pencapaian
kompetensi dan lain-lain), mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu,
penerapan teknologi informasi dan komunikasi.
Tahap pelaksanaan dikelas adalah tahap terpenting dalam pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,yaitu kegiatan
pendahuluan,kegiatan inti dan kegiatan penutup dan ini harus dilaksanakan secara
hirarkis. Format dan contoh RPP antara kurikulum 2013 dengan KTSP berbeda
karena pada K13 terdapat kompetensi inti (KI),Pend.Saintifik dan penilaian berupa
sikap pengetshuan dan ketrampilan sedangkan pada KTSP tidak ada KI tetapi
standar kompetensi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA


· KELEBIHAN
v Penulisan judul pada kulit buku menggunakan huruf kapital yang berwarna ,dan
menampilkan warna merah yang dipadukan dengan warna jingga sehingga
membuat pembaca menjadi tertarik untuk membacanya.
v Adanya pemberian contoh dari RPP tersebut beserta Kdnya sehingga memudahkan
pembaca untuk memahaminya begitu juga dengan contoh dari penerapan dalam
pembelajaran ekonomi.
v Ukuran buku yang kecil dapat mempermudah pembaca untuk membawanya .
v Disetiap babnya selalu ada kompetensi dasar dan indikatornya.
v Kata-kata yang digunakan mudah dipahami.
v Menambah wawasan mengenai perencanaan pembelajaran yang baik dan benar.
v Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga).
· KELEMAHAN
v Banyak pemborosan kata di dalam buku ini yang membuat pembaca agak sedikit
bingung.
v Penulisan didalam buku ini kurang rapi karena ada kalimat yang tidak berspasi dan
ada juga kalimat yang hurufnya kurang seperti (perapan seharusnya penerapan)

2.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING 1


· KELEBIHAN
v Sampul pada buku pembanding 1 ini kreatif dalam pemilihan warnanya yang
colourfull karena itu bisa menarik perhatian para pembaca untuk membacanya.
v Penulisan di dalam buku ini sangat terurut dan rapi .
v Kata-kata yang digunakan mudah dipahami
v Buku ini selain mempunyai daftar isi juga mempunyai daftar gambar sehingga
memudahkan pemabaca untuk mencari pembahasan yang mereka perlukan.
v Menambah wawasan mengenai peeencanaan pembelajaran yang baik dan benar.
v Ukuran buku ini standart (normal) tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga).

· KELEMAHAN
v Ada beberapa di babnya tidak ada dituliskan kompetensi dasar maupun indikatornya
sehingga membuat pembaca tidak mengetahui point-point penting yang harus
diketahui terlebih dahulu.
v Kertas yang ada di dalam buku tersebut mudah robek karna kertas tersebut sangat
tipis.
BAB III
KESIMPULAN

Setelah melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari buku perencanaan


pembelajaran, antara buku karangan Thamrin,Sri Mutmainah,Saidun
Hutasuhut dengan Prof.Dr.H.Wina Sanjaya, M.Pd serta Prof.Dr.Hamzah B.Uno,
M.Pd dapat saya simpulkan bahwa:
Dari isi babnya, buku utama dan buku pembanding ke 2 sama yaitu 9 bab sedangkan
buku pembanding ke 1 ada 12 bab. Dari segi ukurannya buku utama lebih kecil
dibandingkan dengan kedua buku pembanding. Buku pembanding 1 kertasnya
mudah robek karena terbuat dari kertas koran sementara buku utama dengan
pembanding ke 2 sudah memakai kertas hvs. Dari ketiga cover buku tersebut
berbeda-beda dan isi dari buku utama tidak persis sama dengan kedua buku
pembanding ada pembahasan yang diluar dari materi buku utama.Didalam buku
utama terdapat banyak penulisan kata-kata ada yang salah dan ada yang tidak
berspasi sementara kedua buku pembanding tersebut penulisannya tersusun dengan
rapi. Jadi, Setiap buku itu mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-
masing terlebih lagi pembahasan yang ada pada buku utama dan 2 buku
pembanding itu tidak sama persis, malah buku pembanding lebih meluas dibanding
buku utama. Saya merasa tetap buku utama sebagai pemandu awal/dasarnya dan
kedua buku pembanding itu sebagai tambahan dari buku utama karena
pembahasannya yang meluas.

Anda mungkin juga menyukai