Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REPORT

TELAAH KURIKULUM
(Dosen Pengampu: Dr. Harlen Simanjuntak, M.Pd)

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA: SONIA VERONIKA SIMANGUNSONG
NPM: 21110040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kehadirat tuhan yang maha esa karna berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Jurnal Report materi
“Telaah Kurikulum”. Dan saya berterima kasih kepada Bapak Dr. Harlen
Simanjuntak, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap semoga tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Telaah Kurikulum, dan saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan yang
jauh dari kata sempurna baik itu dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki tugas saya ini dan sekaligus saya meminta maaf.

Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapa pun yang
membacanya dan sekiranya tugas ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
pembacanya.

Medan,13 Oktober 2022

Penulis

Sonia Simangunsong

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Dalam Critical Journal Review mahasiswa dituntut untuk mengkaji,
mengkritisi, dan meringkas suatu jurnal.
Dalam Critical Journal Review ini merupakan salah satu upaya untuk
menjadikan mahasiswa yang berpikir logis dan kritis serta tanggap. Critical
Journal Review juga melatih dan menguatkan pemahaman mahasiswa di era
digital yang kita tahu masyarakat dituntut untuk berpikir maju kedepan.

B. Tujuan Penulisan CJR


• Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
• Untuk melatih kemampuan dalam menyajikan Critical Journal Review
• Untuk melatih kemampuan menganalisa, mengkritik, dan meringkas
suatu jurnal  Agar terbiasa berfikir logis terhadap suatu hal

C. Manfaat CJR
 Bagi Penulis:
Dalam penulisan Critical Journal Review ini banyak manfaat yang di dapat.
Salah satunya adalah pemahaman penulis terhadap keseluruhan materi sehingga
dapat menambah pengetahuan dan juga mampu mengkritik ataupun berpikir
logis.

 Bagi Pembaca :
Bagi pembaca manfaat dalam membaca Critical Journal Review ini adalah
pembaca menjadi lebih paham mengenai tema dalam jurnal ini.

D. Identitas Jurnal 1
Judul : Strategic Management in the Implementation of Curriculum
2013 in Elementary School in Indonesia
Penulis : Bettin Juniaria HS, Ahmad Sonhadji K.H., Imron Arifin, M.
Huda A.Y
Nama Jurnal : International Journal of Learning and Development
Tahun : Juli, 2017
Volume, No : 7, 3
Halaman : 93-108
ISSN : 164-4063
Situs : http://ijld.macrothink.org

3
Jurnal 2
Judul : Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Di SMP
Volume : Vol.4.No.1 (2017)
Penulis : Mastur
ISSN : 2460-7177

4
BAB II
RINGKASAN JURNAL

Ringkasan Jurnal 1
A. Pendahuluan
Sekolah dasar memegang peranan penting dalam sistem pendidikan
nasional sejak sekolah dasar menjalankan pendidikan dasar yang menjadi dasar
bagi siswa untuk mengembangkan diri untuk tumbuh sebagai generasi yang
sangat baik bangsa. Sonhadji (2012) menyatakan bahwa sekolah dasar adalah
tingkat pendidikan formal strategis yang mempengaruhi tingkat lebih lanjut
pendidikan karena merupakan dasar untuk tingkat sekolah menengah. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas sekolah dasar perlu dilakukan. Bafadal (2012)
juga menyatakan bahwa sekolah dasar harus dikelola dengan baik untuk
melakukan pendidikan dasar yang berkualitas tinggi. sekolah dasar dibatasi
untuk beberapa komponen lain salah satunya adalah kurikulum. Triwiyanto
(2015) menyebutkan bahwa kurikulum adalah jantung dari pendidikan. Tidak
hanya itu berisi tujuan yang mendorong siswa untuk mencapai target tertentu,
tetapi juga mengandung desain konten dan bagaimana belajar mengajar harus
dilakukan untuk membekali siswa dengan cukup pengetahuan, kompetensi,
keterampilan dan nilai-nilai yang akan mereka butuhkan di masa depan mereka.
Salah satu aspek yang paling penting dari kurikulum adalah manajemen
kurikulum.
Manajemen kurikulum adalah penting karena bersinergi unsur-unsur dari
kurikulum dengan komponen lain dari pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2015 tentang revisi kedua dari Peraturan Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kurikulum dipandang sebagai
seperangkat rencana yang meliputi tujuan, konten dan pengajaran dan bahan
serta bimbingan belajar untuk mengelola kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai target tertentu. Peneliti tertarik untuk melakukan studi tentang
manajemen strategis diterapkan pada pelaksanaan 2013 kurikulum di sekolah-
sekolah target utama yaitu: (1) beberapa studi telah dilakukan pada manajemen
strategis diterapkan di sekolah dasar, (2) studi tentang manajemen strategis
diterapkan pada pelaksanaan kurikulum 2013 adalah sebuah novel dan sampai
masalah tanggal karena ada belum ada studi pada materi yang tersedia, (3) isu-
isu yang unik ditangkap dalam studi pendahuluan terkait dengan rencana
strategis dan sistem pengajaran dan pembelajaran di sekolah dasar sasaran.
Fokus penelitian ini meliputi: (1) Memahami proses merancang rencana
strategis diterapkan pada pelaksanaan kurikulum 2013 yang meliputi: a)
perencanaan langkah, b) merancang langkah (review pada visi, misi, tujuan,
analisis internal , merancang program dan rencana, mengatur rencana

5
pendanaan dan pendanaan sumber, dan menentukan dia monitoring dan sistem
evaluasi dan c) legalisasi rencana; (2) pelaksanaan manajemen strategis yang
telah ditentukan ke arah kurikulum 2013 yang meliputi: a) susunan dokumen
kurikulum; b) peningkatan guru dan pendidik kemampuan; c) pemenuhan, d)
pendanaan dan e) perubahan dari budaya sekolah dan (3) evaluasi pada
penerapan manajemen strategis dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yang
meliputi fasilitas: a) keberhasilan kurikulum 2013 penerapan; b) masalah yang
ditemukan selama pelaksanaan kurikulum 2013; dan c) solusi untuk masalah

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini diberikan dalam tiga sekolah dasar di Indonesia: SD Negeri
060833, SD Methodis 5, dan SD Swasta Kataholik Mariana. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan tiga teknik: (1) wawancara mendalam, (2)
observasi partisipatif, dan (3) analisis dokumen. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dalam dua langkah: analisis individu-kasus dan analisis lintas kasus.
Untuk menjamin validitas data, kredibilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas
tes diberikan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil pada: 1) proses merancang rencana strategis dari
kurikulum 2013; 2) pelaksanaan strategi untuk kurikulum 2013, dan 3) evaluasi
atas strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013, peneliti
mempresentasikan hasil studi tentang manajemen strategis dalam pelaksanaan
2013 kurikulum di sekolah dasar.

1. Merancang Rencana Strategis Pelaksanaan 2013 Kurikulum


Merancang rencana strategis dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dilakukan
dalam tiga langkah: perencanaan langkah, merancang langkah, dan legalisasi.
Penjelasan ketiga langkah disajikan sebagai berikut.

1.1. Persiapan
Pada langkah persiapan, tim khusus yang akan merancang rencana strategis
ditunjuk oleh kepala sekolah yang tim terdiri dari stakeholder sekolah yang
bekerja dan membuat koordinasi terkait dengan tugas.

1.2. Merancang
Langkah ini dimulai dengan meninjau visi, misi, tujuan, analisis
lingkungan, rencana dan program penentuan, penentuan pendanaan dan
sumber, pengaturan pemantauan dan evaluasi sistem, dan yang terakhir adalah
dokumentasi dalam bentuk buku. Urutan kegiatan tersebut meliputi  Meninjau
Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah.

6
• Analisis Lingkungan.
• Merancang Program Dan Rencana.
• Penentuan Rencana Pendanaan Dan Sumber  Pengaturan Sistem
Monitoring Dan Evaluasi.
• Dokumentasi Dalam Bentuk Buku.

1.3 Legalisasi
Dengan legalisasi dokumen, rencana strategis harus dilaksanakan. Bryson
(2004) menjelaskan bahwa rencana strategis adalah upaya yang kuat untuk
menghasilkan keputusan dan tindakan tertentu membentuk dan membimbing
organisasi untuk melakukan program-program tertentu dan alasan untuk
melakukannya.

2. Penerapan Strategi Dalam Implementasi Kurikulum 2013


Berdasarkan hasil fokus II penelitian ini pada penerapan strategi
dalampelaksanaan kurikulum 2013, ditemukan bahwa ada lima aspek yang
diidentifikasi yang; menciptakan dokumen kurikulum, mengembangkan
kemampuan guru dan karyawan, memenuhi fasilitas yang sesuai, pendanaan
dan mengubah budaya sekolah. Masing-masing poin dijelaskan sebagai berikut.
2.1.Membuat Dokumen Kurikulum
2.2.Pengembangan Profesional Guru dan Karyawan
2.3.Pemenuhan Fasilitas Tepat
2.4.Pendanaan
2.5.Mengubah Budaya Sekolah

3. Evaluasi Strategi Diterapkan pada Pelaksanaan 2013 Kurikulum


Evaluasi dianggap sebagai proses pengumpulan data hingga analisis data,
yang disebutkan oleh Grondlund (1982) sebagai proses sistematis pengumpulan
data, analisis data, dan interpretasi data untuk melihat seberapa jauh siswa telah
mencapai tujuan pembelajaran. Cronbach (1990) mendefinisikan evaluasi
dalam lingkup yang lebih luas sebagai pengumpulan data dan penggunaan
informasi tertentu untuk membuat kebijakan yang berkaitan dengan program
pendidikan. Dia juga menyebutkan bahwa Evaluasi juga bermanfaat untuk
pengembangan program. Hasil fokus ketiga penelitian ini pada strategi evaluasi
yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 termasuk tiga aspek;
keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013, masalah yang ditemukan selama
pelaksanaan kurikulum 2013, dan solusi terhadap masalah. Ketiga aspek
tersebut berkorelasi satu sama lain dan mereka semua diarahkan pada
optimalisasi keberhasilan pelaksanaan 2013 kurikulum. Hal ini dinyatakan oleh
Rusman (2011) bahwa evaluasi signifikan dan berkelanjutan diperlukan untuk
mendukung pengembangan kurikulum yang efektif dan bermakna. Dari hasil
evaluasi, revisi dan penyesuaian dapat dilakukan sebelum kurikulum

7
diluncurkan seperti yang dinyatakan oleh Sonhadji dan Huda (2014)
pemantauan itu, evaluasi dan pelaporan adalah langkah-langkah penting untuk
melihat tingkat keberhasilan program tertentu. Masing-masing poin dijelaskan
sebagai berikut.
3.1.Keberhasilan Pelaksanaan 2013 Kurikulum
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum 2013 meliputi: Baik sosialisasi;
implementasi yang berlangsung sejalan dengan bimbingan, prinsip dan
prosedur; analisis material; Kesesuaian perencanaan pelajaran, Penggunaan
pendekatan pengajaran yang sesuai dan metode; penilaian otentik;
Corordination; Komunitas sekolah target untuk proyek percontohan 2013
kurikulum; dan Kesesuaian laporan. Tingkat keberhasilan dari aspek-aspek
menunjukkan keberhasilan implementaion manajemen strategis. Saud (2005)
divieds indikator ke dalam (1) distribusi yang jelas wewenang dan tanggung
jawab dalam mengelola programsl sekolah (2) kepemimpinan profesional dan
demokratis yang memungkinkan partisipatif dan transparan pengambilan
keputusan oleh kepala sekolah dan pengelola s
ekolah; (3) kesesuaian fasilitas yang tersedia untuk mendukung program
sekolah; (4) kualitas tinggi dari pekerjaan dan kinerja guru dan kepala sekolah
dalam melakukan tugas sehari-hari dan (5) particpation tinggi dan dukungan
dari pemangku kepentingan lokal, terutama dari orang tua dan masyarakat
terhadap keberhasilan program sekolah dari aspek apapun.

3.2.Masalah Ditemukan di Implementasi 2013 Kurikulum


Masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 termasuk;
Mindset shitfting; waktu persiapan yang terbatas; Belum pengembangan
material yang optimal; Kurangnya media pembelajaran; penggunaan yang tidak
teknik evaluasi; dan Mangament program dan dana.

3.3.Solusi untuk Masalah Ditemukan di Implementasi 2013 Kurikulum


Solusi terhadap masalah tersebut termasuk; pelatihan pengembangan
profesional diadakan bagi guru dan karyawan; Efektivitas biaya guru; Skala
Prioritas; Meninjau bahan dan merancang modul; non-stop inovasi programand
penerapan evalusion berbasis tema. Berbagai solusi yang diambil oleh sekolah
untuk mengatasi masalah yang dihadapi selama pelaksanaan kurikulum 2013
diarahkan untuk mencapai tujuan kurikulum 201.

Jurnal 2
A. Pendahuluan
Tema pembaharuan dan perbaikan pada Kurikulum 2013 yaitu ingin
menciptakanmanusia Indonesia yang mampu berpikir kreatif, produktif,
inovatif, proaktif, dan afektif,melalui pengembangan sikap (tahu mengapa),
keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu tentang apa) secara

8
integratif. Pengintegrasian ini merupakan salah satuupaya untuk memperbaiki
peringkat Indonesia berdasarkan studi TIMSS (Trends inInternational
Mathematics and Science Study) dan Program for International
StudentAssessment (PISA), dimana pada 2011 peserta didik hanya mampu
sampai level 3 dari 6(enam) level kemampuan kognitif yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir tingkattinggi (berpikir kritis, berpikir kreatif, analitis,
sistematis dan logis untuk menemukanalternatif pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangkamenumbuhkan sikap ilmiah).
Begitu juga kemampuan siswa Indonesia dalam memahamiinformasi yang
kompleks, pemecahan masalah, pemakaian alat, prosedur, pemecahanmasalah
dan melakukan investigasi yang masih berada rendah dan perlu ditingkatkan.

B. Metode Penelitian
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan
fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa
manusia. Sedangkan kualitatifmerupakan penelitian yang menghasilkan teori
yang timbul dari data bukan hipotesis.Penelitian deskriptif kualitatif yang
dimaksud adalah dengan menghimpun data atauinformasi sebanyak-banyaknya,
bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripadahasil, membatasi studi
dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksakeabsahan data,
rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannyadisepakati
oleh kedua pihak, baik oleh peneliti dan subjek penelitian.
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya data sebagai hasil akhir dari
penelitian.Pengumpulan data yang kongkrit penulis melaksanakan beberapa
teknik dan instrument pengumpulan data sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi
pasif dimana peneliti datang ke tempat kegiatan, namun tidak ikut
terlibat di dalamnya.Observasi yang dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung meliputikegiatan pra-instruksional sampai
kegiatan penutup. Peneliti juga melakukanobservasi terhadap teknik
penilaian yang digunakan oleh guru, serta kemungkinanhambatan dan
upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan yangditemui
saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Selain menggunakan observasi, peneliti juga menggunakan wawancara.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
wawancara semiterstruktur. Jenis wawancara ini tergolong dalam
kategori in-dept interview, yaitu dalam pelaksanaannya lebih bebas bila
dibandingkan dengan Studi dokumentasi.
3. Studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian deskriptif. Studi
dokumentasidalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data

9
mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar siswa.

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Pelitian Proses penelitian di lapangan yang tidak terlalu berjalan dengan
mulus dantidak mudah karena berbagai faktor, telah sampai pada proses akhir
yaitu penyajiandata. Data-data di bawah ini merupakan sekumpulan data yang
diperoleh dari hasil pengamatan, observasi, wawancara dan telaah dokumen.
Data-data di bawah initentunya sudah melalui berbagai rangkain kaidah
penelitian seperti, ketekunan,keajegan pengamatan, trianggulasi data, dan
auditing. Langkah-langkah tersebutkemudian dilanjutkan dengan analisis data
dengan menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan dan
mentransformasikan data yang muncul pada catatan lapangan.Beberapa poin
penting yang dianalisis ialah pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan hambatan serta kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Dalam hal perencanaan pembelajaran, data-data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Semua guru menyusun RPP untuk mata pelajaran yang
diampunya.Pengembangan RPP dikembangkan atau disusun di setiap
awal semester atau awaltahun pelajaran. Hal ini ditujukan agar RPP
telah tersedia terlebih dahulu dalamsetiap awal pelaksanaan
pembelajaran.
2. Pengembangan RPP oleh guru,dilakukan secara mandiri dan secara
bersama-samamelalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
3. Dalam merumuskan indikator yang di dalamnya terdapat kegiatan
merumuskanindikator pencapaian kompetensi KD pada KI-1,
merumuskan indikator pencapaian kompetensi KD pada KI-2,
merumuskan indicator pencapaiankompetensi KD pada KI-3, dan
merumuskan indicator pencapaian kompetensi KD pada KI-4
dirumuskan bersama dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
4. Berbagai persoalan keterlambatan pendistribusian buku pegangan guru
dan buku pegangan siswa serta persoalan kesalahan konsep dan
kedangkalan materiKurikulum 2013 menjadikan buku K-13 bukan
sebagai sumber rujukan utama dalam proses pembelajaran di dalam
kelas.
5. RPP yang dibuat mengedepankan perencanaan pembelajaran yang
nantinya dalam proses belajar mengajar akan mendorong partisipasi aktif
siswa. RPP yang dibuatselalu berusaha agar tidak menyimpang dari
tujuan Kurikulum 2013 yaitu denganmenggunakan pendekatan saintifik.
6. Di dalam menentukan alokasi waktu untuk setiap KD didasarkan pada
jumlahminggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu

10
yang tersediadengan tetap mempertimbangkan jumlah KD, keluasan,
kedalaman, tingkatkesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
7. Guru-guru SMP 19 Medan mengembangkan sendiri penilaian
pembelajaran dengan menentukan lingkup, teknik, dan instrument
penilaian.Selain itu juga, guru-guru dengan sendirinya mengembangkan
pedoman penskoran yang akan digunakan menilai hasil belajar siswa.
8. Pengembangan RPP di SMP 19 Medan tidak pakem. Guru-guru
diberikankebebasan berkreasi sesuai dengan ide dan kreatifitasnya.
Kepala sekolahmenyarankan untuk mengambil semangat implemintas
Kurikulum 2013 daripadaguru-guru disibukkan menyiapkan perangkat
pembelajaran dan penilaian yangdianggap terlalu administratif dan
menyita banyak waktu guru.

11
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS/KRITIKAN

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


Jurnal Utama
• Dilihat dari aspek tampilan Jurnal, Jurnal yang direview adalah tampilannya
cukup menarik, halaman awalnya juga bagus, kreatif dan berwarna. Jurnal ini
juga adalah jurnal internasional yang terakreditasi, terdapat ISSN, volume,
nomor Jurnal, nama Jurnal, dan bahkan alamat situs untuk mendapatkannya.
• Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah : Lay out dan tata letaknya juga bagus, tidak terlalu rapat satu sama
lainnya. Sehingga dapat membuat pembaca tidak bosan dan malas untuk
membaca. Karena pada umumnya jika kita membaca sesuatu yang memiliki
font yang kecil dan rapat-rapat, kita pasti akan enggan untuk membaca Jurnal
tersebut. Dan font yang digunakan di jurnal ini adalah times new roman, font
yang biasa digunakan dan mudah untuk dibaca.
• Dari aspek isi jurnal: Jurnal ini memiliki pembahasan yang cukup jelas
dan akurat. Metodologi penelitiannya pun di jabarkan dengan jelas, Seperti
yang telah saya paparkan diatas, kita dapat memahami bagaimana manajemen
yang strategis dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Dan di jurnal ini memasukkan beberapa pendapat penulis tentang suatu hal.
Sehingga si penulis tidak hanya membuat Jurnal ini dengan asal-asalan.
penjelasan lebih banyak, lengkap, dan mendalam disertai dengan beberapa
pendapat ahli yang akurat.
Namun pada bagian hasil dan pembahasan tidak dapat saya temukan
pembahasan tentang sekolah-sekolah dasar yang menjadi subjek atau responden
dalam penelitian ini. Tidak ada dibahas bagaimana mereka melakukan
penelitian, dan apa yang terjadi pada saat observasi dan wawancara, lalu apa
hasil yang di dapat dari kegiatan tersebut. Dan hal tersebut membuat saya
bingung.
• Dari aspek tata bahasa : Ada beberapa kata dalam jurnal ini yang tidak
dalam bentuk bahasa dan tata bahasa atau kata-kata di Jurnal ini yang kurang
saya fahami, terjadi banyak pengulangan kata dan kata-katanya berbelit-belit.
Tapi itu hanyalah sebagian kecil dari jurnal ini. Secara kesuluruhan Jurnal ini
cukup bagus.

Jurnal Pembanding
Kelebihan

12
 Jurnal tersebut sudah memiliki ISSN serta Volume
 Penjelasan jurnal tersebut sangat rinci
 Pada judul jurnal tersebut, judulnya jelas karena mampu memudahkan
pembaca untuk mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca
keseluruhan dari jurnal tersebut.
 Di bagian astrak jurnal tersebut menyertakan bahasa indonesia dan
bahasa inggris.

Kelemahan
 Dalam penyajian uraian ada beberapa pembahasan yang digunakan
istilah-istilah bahasa asing, sehingga mungkin pembaca sulit memahami
uraian secara keseluruhan.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Merancang Rencana Strategis Pelaksanaan 2013 Kurikulum
Merancang rencana strategis dalam pelaksanaan kurikulum 2013 dilakukan
dalam tiga langkah: perencanaan langkah, merancang langkah, dan legalisasi.
Penjelasan ketiga langkah disajikan sebagai berikut.
3.4. Persiapan
Pada langkah persiapan, tim khusus yang akan merancang rencana strategis
ditunjuk oleh kepala sekolah yang tim terdiri dari stakeholder sekolah yang
bekerja dan membuat koordinasi terkait dengan tugas.
3.5. Merancang
Langkah ini dimulai dengan Meninjau Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah,
Analisis Lingkungan, Merancang Program Dan Rencana, Penentuan Rencana
Pendanaan Dan Sumber, Pengaturan Sistem Monitoring Dan Evaluasi,
Dokumentasi Dalam Bentuk Buku.
3.6. Legalisasi
Dengan legalisasi dokumen, rencana strategis harus dilaksanakan untuk
menghasilkan keputusan dan tindakan tertentu membentuk dan membimbing
organisasi untuk melakukan program-program tertentu.

2. Penerapan Strategi Dalam Implementasi Kurikulum 2013


Penerapan strategi dalam pelaksanaan kurikulum 2013, ditemukan bahwa ada
lima aspek yang diidentifikasi yang masing-masing poin dijelaskan sebagai
berikut ; Membuat Dokumen Kurikulum, Pengembangan Profesional Guru dan
Karyawan, Pemenuhan Fasilitas Tepat, Pendanaan, Mengubah Budaya Sekolah.

3. Evaluasi Strategi Diterapkan pada Pelaksanaan 2013 Kurikulum


Hasil fokus ketiga penelitian ini pada strategi evaluasi yang digunakan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 termasuk tiga aspek; keberhasilan pelaksanaan
kurikulum 2013, masalah yang ditemukan selama pelaksanaan kurikulum 2013,
dan solusi terhadap masalah. Ketiga aspek tersebut berkorelasi satu sama lain
dan mereka semua diarahkan pada optimalisasi keberhasilan pelaksanaan 2013
kurikulum.

B. Saran
Saya sangat menyarankan Jurnal ini untuk dibaca. Karena Jurnal ini bagus dan
cukup lengkap untuk membahas dan mengetahui tentang strategi manajemen

14
dalam implementasi kurikulum 2013. jurnal ini sangat membantu bagi
mahasiswa dalam memilih referensi jurnal untuk dibaca, dan dijadikan bahan
untuk pengkritikan yang berhubungan dengan kurikulum.

15
DAFTAR PUSTAKA

Juniaria HS, Bettin, dkk . 2017. Strategic Management in the Implementation


of Curriculum
2013 in Elementary School in Indonesia. International Journal of Learning
and Development. Vol. 7, No. 3. Hal : 93-108
http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp

16

Anda mungkin juga menyukai