Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PENDEKATAN SYSTEM KEGIATAN PEMBELAJARAN”


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Perncanaan Sistem Pembelajaran PAI
Dengan Dosen Pengampu Drs. H. Muhdar, M.M

Disusun Oleh :
Kelompok 02

Ahmad Abdi 21.04.07094


Ahmad Maulana 21.04.07097
Ihsanul Amin 21.04.07116
M.Riyan Fakhrian Noor 21.04.07123

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
RASYIDIYAH KHALIDIYAH
AMUNTAI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya. Serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah “Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI” . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pengampu Drs. H. Muhdar, M.M pada mata kuliah
“Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI” yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Amuntai, 23 Februari 2023

Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2
A. Pendekatan Sistem Pembelajaran ................................................ 2
B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran .......................................... 3
C. Pengertian Sistem Pembelajaran ................................................. 3
D. Komponen-komponen dalam Pendekatan Pembelajaran ............ 4
E. Komponen Sistem Pembelajaran ................................................. 6
F. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran .......................................... 7
G. Manfaat Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran ..................... 10
BAB II PENUTUP............................................................................. 12
Kesimpulan ...................................................................................... 12
Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu jalan yang ditempuh oleh guru
dan siswa untuk mencapai tujuan intruksional suatu satuan intruksional
tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih
kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini sebagai penjelas untuk
mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga
mempermudah bagi siswa untuk memahami materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan memelihara suasana belajar yang
menyenangkan.
Pokok pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan
materi pelajaran dari bagian–bagian yang satu dengan bagian lainnya
berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk
mempelajari konsep, prinsip atau teori yang baru tentang bidang ilmu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan dalam kegiatan Pembelajaran ?
2. Apa Pengertian Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran ?
3. Apa saja Komponen dan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran ?
4. Apa saja Jenis-jenis pendekatan dalam Kegiatan pembelajaran ?
5. Bagaimana Manfaat Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dalam kegiatan pembelajaran
2. Untuk mengetahui sistem dalam kegiatan pembelajaran
3. Untuk mengetahui komponen dan sistem dalam kegiatan pembelajaran
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan dalam kegiatan pembelajaran
5. Untuk mengetahui manfaat pendekatan sistem dalam pembelajaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Sistem Pembelajaran


Pembelajaran sebagai sebuah sistem yang memberikan pemahaman bahwa,
proses pembelajaran merupakan suatu hal yang perlu dirancang secara sistemik
dan sistematik dengan tujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan
efesien. Cara sistemik merupakan sebagian cara yang dipandang dengan
menganggap sebuah sistem sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Sedangkan sistematika merupakan upaya untuk melakukan sesuatu dengan
langkah-langkah yang sudah direncanakan serta terarah dalam mencapai tujuan
pembelajaran.1
Dick. W. Carey, I,. Dan Carey mengemukakan dua keuntungan yang akan
diproses perancang dalam mendesain sebuah aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan sistem. Pertama, melalui pendekatan sistem,
perancangan akan berfokus atau memusatkan perhatian pada tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Kedua, dengan menerpkan pendekatan sistem,
perancangan sitem pembelajaran akan mampu melihat keterkaitan antar sub
sistem atau komponen dalam sebuah sistem.
Dick, W. Carey, I,. Dan Carey mengemukakan beberapa karakteristik siswa
yang lebih spesifik, yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain sebuah
sistem pembelajaran, yaitu :
1. Pengetahuan awal,
2. Pengetahuan tentang isi atau materi pembelajaran,
3. Sikap terhadap isi atau materi pembelajaran
4. Motivasi akademis,
5. Tingkat pendidikan dan kemampuan,
6. Preferensi atau kesukaan terhadap cara belajar tertentu, dan
7. Sikap terhadap institusi pendidikan dan pelatihan.2

1
Siregar, R. S., Subakti, H., Karwanto, K., Sari, I. N., Purba, S., Susanti, S. S., ... & Harahap,
A. L. (2021). Manajemen Sistem Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis. h. 76.
2
Siregar, Rosmita Sari, et al (2021). Manajemen Sistem Pembelajaran..... h. 77-78

2
B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru (Techer-centered approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada siswa (Student-centered approaches). Menurut Sanjaya
“pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.”3
Pendekatan berfungsi mendeskripsikan hakikat apa yang akan dilakukan
dalam memecahkan suatu masalah. Pendekatan dapat berwujud cara pandang,
filsafat atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya.4
Pola pendekatan sistem pembelajaran dapat dilakukan melalui langkah-
langkah, yaitu :
1. Identifikasi kebutuhan pendidikan (merumuskan masalah)
2. Analisis kebutuhan untuk mentrasformasikan menjadi tujuan
pembelajaran (analisis masalah)
3. Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan)
4. Pelaksanaan pembelajaran (eksperimen) dan
5. Menilai dan merevisi.5

C. Pengertian Sistem Pembelajaran


Sistem adalah kesatuan elemen-elemen interaktif fungsional yang menerima
input hingga output, atau komponen yang koheren yang saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara
optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

3
Rahmah, N. (2014). Pendekatan Dan Model Pembelajaran Yang Mengaktifkan Siswa. Al-
Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2(1), h.92.
4
Rahmah, N. (2014). ). Pendekatan Dan Model Pembelajaran...... h. 93-94.
5
Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Kencana. h. 23-24

3
Sebagai suatu sistem, semua elemen yang membentuk sistem tersebut
memiliki sifat saling ketergantungan yang diarahkan pada pencapaian suatu
tujuan. Keberhasilan sistem pembelajaran adalah tercapainya tujuan
pembelajaran. Tujuan harus dicapai oleh siswa sebagai subjek. Oleh karena itu,
tujuan utama dari sistem pembelajaran adalah keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuannya.6

D. Komponen-komponen dalam Pendekatan Pembelajaran


Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan
saintifik (Mc. Collum : 2009).
a. Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan
(Foster a sense of wonder),
b. Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
c. Melakukan Analisis (Push for analysis) dan
d. Berkomunikasi (Require communication).7
Dari keempat komponen ini dapat diuraikan kedalam lima praktek
pembelajaran, yaitu :
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dapat dilakukan peserta didik misalnya,
membaca, mendengar, menyimak, melihat dengan alat atau tanpa alat
(media pembelajaran). Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui
pengalaman belajar, mengamati merupakan latihan kesungguhan,
ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.
2. Bertanya
Kegiatan belajar yang dapat dilakukan merupakan pengajuan
pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dari pengamatan
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
sedang diamati. Pertanyaan peserta didik berikan semestinya dapat dimulai
dari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual hingga mengarah kepada
6
Hakim, I. N. (2012). Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran. INSANIA: Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan, 17(2). h. 202.
7
Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan pembelajaran saintifik. h. 38.

4
pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya hipotetik (dugaan). Kompetensi yang
dikembangkan merupakan pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu
(curiousity, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk pengembangan
keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan karakter pembelajar
sepanjang hayat (life long learner).8
3. Pengumpulan Informasi
Kegiatan ini merupakan eksperimen, membaca beragam sumber
informasi lainnya selain yang terdapat pada buku teks, mengamati objek,
mengamati kejadian, melakukan aktivitas tertentu, hingga berwawancara
dengan seorang nara sumber. Kompetensi yang ingin dikembangkan yaitu,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, memiliki kemampuan
berkomunikasi, memiliki kemampuan mengumpulkan informasi dengan
beragam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang
pembelajar sepanjang hayat (life long learner).
4. Mengasosiasi
Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan tenaga pendidik antara
lain pengolahan informasi mulai dari beragam informasi yang
memperdalam dan memperluas informasi hingga informasi yang berbeda
atau bertentangan. Melalui pengalaman belajar diharapkan peserta didik
akan mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat kepada aturan,
bekerja keras, mampu menerapkan suatu prosedur dalam berpikir secara
deduktif atau induktif untuk menarik suatu kesimpulan.9
5. Komunikasi
Memberikan pengalaman belajar untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran berupa penyampaian hasil observasi yang telah dilakukan,
kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis, dilakukan baik
secara lisan, tertulis, maupun dengan cara dan media lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan
kompetensinya dalam hal mengembangkan sikap jujur, teliti, toleran,

8
Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan pembelajaran saintifik. h. 38-39.
9
Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan pembelajaran saintifik. h. 39-40.

5
berpikir sistematis, mengemukakan pendapat secara singkat dan jelas,
hingga memiliki kemampuan berbicara yang baik dan benar.10

E. Komponen Sistem Pembelajaran


Wina Sanjaya, menyebutkan bahwa komponen-komponen sistem
pembelajaran, yaitu terdiri dari siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar,
dan hasil belajar.
1) Siwa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk pembelajaran
siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Peserta didik
merupakan subjek dalam proses pembelajaran. Dikatakan sebagai subjek,
karena mereka berperan sebagai pelaku utama dalam proses belajar dan
pembelajaran.11
2) Tujuan
Tujuan merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran
setelah komponen siswa, dalam konteks pendidikan, bagi Wina Sanjaya,
persoalan tujuan merupakan tentang visi dan misi suatu lembaga
pendidikan, Artinya tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari
visi dan misi lembaga pendidikan itu sendiri. Tujuan khusus yang
dirancang oleh guru, yaitu : (Pertama), Pengetahuan informasi, serta
pemahaman sebagai bidang kognitif. (Kedua), Sikap dan apresiasi sebagai
tujuan bidang afektif. (Ketiga), Berbagai kemampuan sebagai bidang
psikomotorik.12
3) Kondisi
Kondisi merupakan pengalaman belajar yang dirancang agar siswa
dapat mencapai tujuan tertentu seperti yang dirumuskan. Pengalaman
belajar harus mendorong siswa untuk aktif belajar baik secara fisik
maupun non fisik. Oleh karena itu, tugas guru adalah memfasilitasi siswa

10
Muhammad, M., & Nurdyansyah, N. (2015). Pendekatan pembelajaran saintifik. h. 40.
11
Pribadi, B. A. (2018). Desain sistem pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat. h. 31.
12
Gintings, A., & Si, M. (2018). Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran: Disiapkan untuk
Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Humaniora Utama Press. h. 31-34

6
agar mereka belajar sesuai dengan minat, motivasi, dan gaya mereka
sendiri
4) Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang
memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar. Ini termasuk
lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang dapat
digunakan, pribadi seperti guru, pustakawan dan ahli media, dan siapa saja
yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung bagi
keberhasilan pengalaman belajar.
5) Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang
instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru
dapat mengembangkan dan menyempurnakan program pembelajaran.13
F. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
Macam-macam pendekatan pembelajara, yaitu :
a) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru
menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota masyarakat. keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa
perlu memahami apa arti belajar, manfaatnya, dalam status apa dan
bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa
yang dipelajarinya berguna untuk kehidupannya kelak.14

13
Gintings, A., & Si, M. (2018). Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran: Disiapkan untuk
Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen. Humaniora Utama Press
14
Hidayat, M. S. (2012). Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran. INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan, 17(2).

7
b) Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreativitas siswa
dalam menyalurkan ide-ide baru yang mungkin diperlukan untuk
pengembangan diri siswa berdasarkan pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam
meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa
berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan
diri siswa baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini, peran guru hanya sebagai
pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu,
guru mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan materi yang
disampaikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Secara umum apa yang disebut dengan konstruktivisme menekankan
pada kontribusi seorang pembelajar dalam memberi makna, dan
mempelajari sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial.
c) Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika
untuk menarik satu atau lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat
premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti
dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering
digambarkan sebagai menarik kesimpulan dari sesuatu yang umum ke
sesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang dimulai dari
keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang
dimulai dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan
contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke situasi khusus.15

15
Winarso, W. (2014). Mengembangkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi
melalui pendekatan induktif, deduktif dan induktif-deduktif dalam pembelajaran matematika.
Eduma: Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan Matematika , 3 (2).

8
d) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu,
kemudian menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
Metode ini sering disebut sebagai pendekatan untuk menarik kesimpulan
dari yang khusus ke yang umum. Pendekatan induktif adalah proses
penalaran yang dimulai dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
e) Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa
untuk menguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi rangsangan
yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Konsep adalah struktur
mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep adalah pendekatan pengajaran yang secara
langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengalami bagaimana konsep itu diperoleh.16
f) Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah pendekatan pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengalami proses menemukan atau
mengkonstruksi suatu konsep sebagai keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses,
bukan hasil. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan benar-benar
menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih pikiran atau
mengembangkan keterampilan berpikir dan melatih psikomotor peserta
didik. Dalam pendekatan proses siswa juga harus mampu
mengilustrasikan atau memodelkan bahkan melakukan percobaan.
Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang meliputi
kebenaran metode kerja, ketelitian, ketelitian, keuletan dalam bekerja
dan sebagainya.17

16
Sulaiman, S. (2012). Pendekatan konsep dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Sejarah
Lontar, 9(1), h. 9-21.
17
Ibid....

9
G. Manfaat Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran
Manfaat pendekatan sistem pembelajaran, memiliki beberapa manfaat, yaitu:
Pertama, melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat
direncanakan dengan jelas. mengajar adalah proses yang bertujuan. mau kemana
mahasiswa? Apa yang harus mereka lakukan dalam proses pembelajaran? Itu
semua tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Melalui tujuan inilah kita
dapat menetapkan arah dan tujuan dengan pasti. Bisa dibayangkan apa yang
akan terjadi, ketika dalam sebuah proses pembelajaran tidak ada tujuan yang
jelas. Tentu saja proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam artian
pembelajaran akan menjadi tidak berarti dan sulit untuk menentukan keefektifan
proses pembelajaran.18
Kedua, pendekatan sistem menentukan guru dalam kegiatan yang sistematis.
Berpikir secara sistemik adalah berpikir secara runtut, sehingga melalui
langkah-langkah yang jelas dan pasti dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Karena melalui tahapan yang sistematis kita dituntut untuk melakukan proses
pembelajaran secara bertahap dari seluruh rangkaian kegiatan, sehingga
kemungkinan terjadinya kegagalan dapat dihindari. Dengan demikian,
pendekatan sistem juga dapat menghindari aktivitas yang tidak perlu.
Ketiga, pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan
mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang ada. Sistem dirancang
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Dengan demikian,
berpikir sistematis adalah memikirkan bagaimana tujuan yang telah ditetapkan
dapat dicapai oleh siswa. Untuk pencapaian tujuan pembelajaran dalam
kerangka sistem itulah setiap guru berusaha memanfaatkan segala potensi yang
relevan dan tersedia.
Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses
umpan balik dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan telah
berhasil dicapai atau belum. Ini sangat penting karena mencapai tujuan adalah
tujuan utama dalam berpikir sistematis. Misalnya, berdasarkan umpan balik

18
Tayeb, T. (2017). Analisis dan manfaat model pembelajaran. AULADUNA: Jurnal
Pendidikan Islam , 4 (2), 48-55.

10
diketahui bahwa tujuan belum tercapai, komponen mana yang perlu diperbaiki,
dan komponen mana yang perlu dipertahankan? Apakah setiap komponen perlu
disesuaikan atau komponen tertentu saja? Bagaimana tingkat peningkatan untuk
masing-masing komponen tersebut? Semua itu dapat diperoleh dari hasil kajian
umpan balik.19

19
Hakim, DI (2012). Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran. INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif dalam Pendidikan , 17 (2).

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru (Techer-centered approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada siswa (Student-centered approaches).
Sistem adalah kesatuan elemen-elemen interaktif fungsional yang menerima
input hingga output, atau komponen yang koheren yang saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara
optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Kegiatan belajar yang dapat dilakukan peserta didik misalnya, membaca,
mendengar, menyimak, melihat dengan alat atau tanpa alat (media pembelajaran).
Kompetensi yang ingin dikembangkan melalui pengalaman belajar, mengamati
merupakan latihan kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi.
Tujuan merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran setelah
komponen siswa, dalam konteks pendidikan, bagi Wina Sanjaya, persoalan tujuan
merupakan tentang visi dan misi suatu lembaga pendidikan, Artinya tujuan
penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga pendidikan itu
sendiri. Tujuan khusus yang dirancang oleh guru, yaitu : (Pertama), Pengetahuan
informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif. (Kedua), Sikap dan apresiasi
sebagai tujuan bidang afektif. (Ketiga), Berbagai kemampuan sebagai bidang
psikomotorik.
Jenis pendekatan dalam kegiatan pembelajaran dengan cara, Pendekatan
kontekstual, konstrutivisme, deduktif, induktif, konsep, dan pendekatan proses.
melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan
dengan jelas. mengajar adalah proses yang bertujuan. mau kemana mahasiswa?
Apa yang harus mereka lakukan dalam proses pembelajaran? Itu semua
tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Melalui tujuan inilah kita dapat
menetapkan arah dan tujuan dengan pasti. Bisa dibayangkan apa yang akan
terjadi, ketika dalam sebuah proses pembelajaran tidak ada tujuan yang jelas.
Tentu saja proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam artian
pembelajaran akan menjadi tidak berarti dan sulit untuk menentukan keefektifan
proses pembelajaran.
Kesimpulan ini menjawab dari rumusan masalah yang kami buat, jawaban
tersebut merupakan hasil ringkasan dari pembahasan yang kami ambil dari
berbagai jurnal maupun buku.

12
Saran
Barang kali dari tulisan yang kami buat dalam bentuk sebuah makalah ini,
besar harapan kami agar pembaca menindak lanjuti atau mengamalkan serta
membagikan wawasan atau ilmu pengetahuan yang di dapatkan di makalah
tersebut. Kami juga berharap adanya tindak lanjutan dari mahasiswa(i) agar
mengimplementasikan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka
pengabdian kepada masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gintings, Abdorrakhman, and M. Si. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran:


Disiapkan untuk Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Guru-Dosen.
Humaniora Utama Press, (2018).
Hakim, Imam Nur. "Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran." INSANIA: Jurnal
Pemikiran Alternatif Kependidikan 17.2 (2012).
Hidayat, Muhtar S. "Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran." INSANIA:
Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 17.2 (2012).
Muhammad, Musfiqon, and Nurdyansyah Nurdyansyah. "Pendekatan
pembelajaran saintifik." (2015).
Pribadi, Benny A. "Desain sistem pembelajaran." Jakarta: PT Dian
Rakyat (2018).
Rahmah, Nur. "Pendekatan Dan Model Pembelajaran Yang Mengaktifkan
Siswa." Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam 2.1 (2014).
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Kencana, (2015).
Siregar, R. S., Subakti, H., Karwanto, K., Sari, I. N., Purba, S., Susanti, S. S., ... &
Harahap, A. L. Manajemen Sistem Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
(2021)
Sulaiman, S. Pendekatan konsep dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Sejarah
Lontar, 9(1). (2012).
Tayeb, T. (2017). Analisis dan manfaat model pembelajaran. AULADUNA: Jurnal
Pendidikan Islam , 4 (2), 48-55.
Winarso, W. Mengembangkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi
melalui pendekatan induktif, deduktif dan induktif-deduktif dalam
pembelajaran matematika. Eduma: Pembelajaran dan Pengajaran
Pendidikan Matematika , 3 (2). (2014).

14

Anda mungkin juga menyukai