Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA DALAM BERBAGAI DINAMIKA KEHIDUPAN DI

ZAMAN MODERN

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

DISUSUN OLEH :

FERDI SETIAWADI 5193351018

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pancasila dalam Berbagai Dinamika Kehidupan di Zaman Modern”. Saya
sangat bersyukur karena dapat menyelesaikannya,sebagai tugas dari mata kuliah “Pendidikan
Pancasila”. Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini
agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Medan, Desember 2020

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Tujuan...................................................................................................................................4
1.3 Manfaat.................................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI......................................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................8
BAB IV.........................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10
4.2 Saran....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak ada yang
mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat
dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya, akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-
komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.

Sebagai dasar negara republi indonesia ( way of life ), pancasila nilai-nilainya telah
dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat
– istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –
tanduk serta perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilai-nilai
pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilai-nilai luhur itu
kedalam sebuah ideologi bernama pancasila.

1.2 Tujuan

1. Untuk lebih mengenal Pancasila


2. Untuk lebih tahu Pancasila di era modern dan cara merealisasikan nya

1.3 Manfaat

Diharapkan para pembaca dapat lebih mengerti arti Pancasila sebenarnya dan
bagaimana Pancasila itu di era modern saat ini.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

Berikut penjelasan Pancasila dari segi Etimologi, Epistemologi dan Aksiologi.

Pancasila Secara Etimologi

Secara etimologis istilah Pancasila berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin,
dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan
“susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata
“Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang
memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima
unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah
laku yang penting.

Pancasila Secara Epistomologi

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi
bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan
negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi dalam hidup dari kehidupan pancasila dalam pengertian seperti yang demikian ini
telah menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan (belief system) yang telah menyangkut
praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini berarti filsafat telah menjelma menjadi ideologi
(Abdulgani, 1998). Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar dapat
menarik loyalitas dari pendukungnya yaitu; 1) logos yaitu rasionalitas atau penalarannya. 2)
pathos yaitu penghayatannya, dan 3) ethos yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996 : 3). Sebagai
suatu sistem filsafat serta ideologi maka pancasila harus memiliki unsur rasional terutama dalam
kedudukannya sebagai suatu sistem filsafat. Dasar-dasar epistemologis pancasila pada

6
hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi
bersumber pada nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat pancasila (Soeryanto, 1991 : 50). Oleh karena
itu dasar epistimologis pancasila tidak dapat dipisahkan dengan konsep dasarnya tentang hakikat
manusia. Kalau manusia merupakan basis ontologis dari pancasila, maka dengan demikian
mempunyai implikasi terhadap bangunan epistimologi yaitu bangunan epistimologi yang
ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia (Pranarka, 1996 : 32)Menurutti Pancasila yang
umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila yang merupakan inti sari Pancasila sehingga
merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum
Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan konkrit.
Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman kolektif negara
dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia.
Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praksis
dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khhusus konkrit serta dinamis (lihat
Notonagoro, 1975: 36-40)

Pancasila Secara Aksiologis

Aksiologis adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia; kajian tentang
nilai, khususnya etika.Dalam filsafat Pancasila disebutkan ada tiga tingkatan nilai yaitu nilai
dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
- Nilai dasar : adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak,
sebagai sesuatu yang benar. Nilai nilai dasar dari pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
- Nilai Instrumental : adalah nilai yang berbentuk norma social dan norma hokum yang
selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga
Negara.
- Nilai Praktis : adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Nilai-Nilai yang terkandung dalam Pancasila
- Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Perwujudannya adalah : Percaya dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

- Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Perwujudannya adalah : Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persn
kewajiban antara sesama manusia.

- Nilai Persatuan Indonesia : Sila ini mengandung nilai-nilai kerohanian dan nilai etis
yang mencakup kedudukan dan martabat manusia Indonesia untuk menghargai
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung

7
tinggi tradisi kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan
bangsa dan negara.

- Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan /


perwakilan. : Di dalam sila ini terungkap nilai yang mengutamakan kepentingan
negara dan masyarakat yang harus didahulukan. Sila ini menghargai sikap etis berupa
tanggung jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung
jawab itu bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sila ini pun mengandung pengakuan atas nilai kebenaran dan keadilan dalam
menegakan kehidupan yang bebas, adil dan sejahtera.

- Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. : Sila kelima ini juga
mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan norma yang menolak adanya
kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada sesama. Juga mengandung nilai vital
yaitu keniscayaan secarabersama mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial, dalam makna untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia. Nilai-nilai yang tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai
taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuai dengan kodratnya, dan
menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomi dan sosial

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pancasila dalam Hal Beragama


Untuk dalam hal beragama di era saat ini Pancasila turut mengambil bagian penting
dalam segala kondisi. Karena di negara kita yang berbeda beda agama oleh itu dengan
penerapan Pancasila yang baik dilingkungan masyarakat akan menciptakan sebuah
perdamaian antara beberapa agama tersebut tidak ada nya konflik tidak ada perbedaan,
namun pertanyaannya apakah itu sudah dengan benar di terapkan, fakta menyatakan tidak
sedikit orang yang masih aja membuat konflik dibalik perbedaan agama contohnya
dengan saling menghina agama, dengan lontaran kata kata yang mengandung penghinaan
tersebut akan sangat berbahaya jika semakin diteruskan awal mula terjadi oleh satu orang
namun jika berkelanjutan akan menjadi sebuah kericuhan yang mengakibatkan
sekelompok orang yang akan menjadi peperangan.

Yang harus di lakukan ialah Adanya Pancasila ini dengan nilai-nilai nya yang cukup
relevan untuk hal dalam perbedaan keyakinan ini dapat digunakan atau diterapkan dan di
ajarkan dari mereka yang masih sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Agar tidak ada
lagi kasus tentang penghinaan atas perbedaan agama. Dan sehingga dapat menyadarkan
masyarakat Indonesia tentang pentingnya toleransi dalam hal beragama tidak ada yang
dikucilkan karena perbedaan keyakinan dan kasus lainnya.
B. Pancasila dalam Hal Berpolitik
Untuk dalam politik dari sila ke 4 dari Pancasila menjelaskan bahwa dalam pengambilan
keputusan dilakukan dengan musyawarah, dan pada era saat ini itu juga masih dijalankan
dengan cukup baik di bidang politik di negara Indonesia ini.
Namun masih ada saja oknum oknum yang masih tidak mengerti dari isi sila ke 4
tersebut, mereka berbuat semena-mena mengambil keputusan sepihak dan berimbas
kepada masyarakat kalangan bawah yang tidak tahu apa apa. Padahal Sudah jelas
diterangkan pada sila ke 4 bahwasanya setiap keputusan harus di ambil Lewat
musyawarah agar tidak ada timbul nya ketidak adilan namun itu di abaikan, karena lebih
mementingkan kepentingan pribadi di atas penderitaan rakyat.

Yang harya dilakukan ialah Seharusnya para petinggi petinggi di negeri ini sudah paham
arti dari nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia, seharusnya mereka sebagai

9
orang orang penting di negeri bisa memberi contoh yang baik dalam hal penerapan nilai-
nilai Pancasila ini dengan melakukan hal bermusyawarah untuk pengambilan keputusan.
Agar nantinya bawahan mereka bisa melihat sifat atasannya yg sangat memperhatikan
nilai-nilai yg ada dalam Pancasila apabila mereka juga menerangkan nya dengan baik
tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara yang damai dan maju.

C. Pancasila dalam Hal Berbudaya


Untuk dalam berbudaya ini bisa dikatakan masih berjalan baik di era sekarang karena
budaya budaya lokal masih di pertontonkan disetiap acara acara penting di daerah nya.
Dan juga kita bisa lihat masih banyak pemuda pemuda yang hapal tentang lagu lagu
daerah mereka ikut serta mengembangkan adat budaya lewat keahlian mereka dan tetap
dijaga dengan baik lewat Pancasila dari nilai nilai. Yang mengatur berbagai suku dan
budaya Nusantara.

D. Pancasila dalam Hal Bermasyarakat


Untuk dalam hal bermasyarakat Pancasila sebagai penyatu dalam perbedaan di kehidupan
masyarakat. Di kehidupan masyarakat Pancasila sangat penting untuk menjaga keutuhan
kedamaian kerukunan dari daerah tersebut, karena di satu daerah tidak menutup
kemungkinan mereka terdiri dari beberapa perbedaan suku namun mereka dapat berbaur
tetap damai rukun karena penerapan nilai-nilai Pancasila yang baik.
Namun tidak sedikit juga ada sekolompok orang yang masih bentrok antar suku yang
membuat perpecahan itu terjadi karena kurangnya kesadaran akan Nilai nilai Pancasila

Yang harus dilakukan ialah Seharusnya para pemimpin atau petuah dari sekelompok suku
tersebut bisa menjadi penengah mereka dan memberikan pengetahuan mereka tentang
tidak ada perbedaan di Indonesia karena kita sudah di atur dalam Pancasila.. yang mana
kita di satu kan dalam sebuah perbedaan..

Pancasila sangat berperan dalam semua hal yang terjadi dalam masyarakat indonesia. Dengan
adanya pancasila sebagai pedoman hidup bangsa, masyarakat mampu menjalankan
kehidupannya dengan baik. Namun tidak 100% sempurna, masih tetap ada pihak pihak tertentu
yang tidak mengikuti aturan aturan yang telah ditetapkan berdasarkan pancasila, masih banyak
juga yang membuat isu isu agama untuk memecah belah bangsa Indonesia, maka dari itu kita
sebagai warga negara yang baik haruslah memiliki kesadaran dari dalam diri agar tercipta
perdamaian, kerukunan antar masyarakat, antar warga negara.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia oleh karena itu kita sebagai masyarakat
Indonesia wajib menerapkan dan mengerti akan Nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut
tidak ada perbedaan diantara kita karena kita di satu kan dalam perbedaan yaitu dalam bhineka
tunggal Ika.
Baik dalam suku agama budaya kita wajib bersatu membangun Indonesia untuk maju. Jadikan
lah Pancasila sebagai pedoman hidup dalam bermasyarakat untuk menyatukan sebuah perbedaan.

4.2 Saran

Saya menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu saya sangat
mengharapkan saran yang membangun dari pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://tjiptosubadi.blogspot.com/2010/09/landasan-ontologi-epistimologi-dan.html?m=1
https://feelinbali.blogspot.com/2013/10/pancasila-dari-segi-etimologiterminolog.html
http://muhammadhamudi.blogspot.com/2017/03/dasar-ontologis-epistemologi-dan.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai