MK Elektronika
PRODI S1-PTIK FT
CRITICAL BOOK REPORT
Skor Nilai :
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan
penulis kesempatan untuk dapat menyusun Critical Book Report Elektronika yang
diambil dari buku “Rangkaian Listrik”.
Adapun tujuan penulis menyusun critical Book Report ini adalah agar
penulis bisa lebih cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar
tulisan ini bisa digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang
membutuhkannya, terkhusus bagi penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalaha,
penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis
masih terbatas. Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritikan dari pembaca
yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya,
penulis ucapkan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengkritisi satu topik materi kuliah organisasi sistem-sistem komputer modern
dalam dua buku yang berbeda.
Menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak
dikarenakan terbiasa melakukan aktivitas positif seperti mengerjakan
CBR ini.
1.4 Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
Penulis : Farid Mulyana
Penerbit : Gramedia
Kota : Bandung
Tahun Terbit: 2013
Halaman : 318
Buku Pembanding :
Judul : Rangkaian Listrik
Edisi :-
Pengarang : Budiono Mismail
Penerbit : ITB
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 1995
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
1. Buku Utama
1. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu
penghantar, seperti pada lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat
tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber
tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga
menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan
beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli
fisika dari Jerman. Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis
antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal sebagai
Hukum Ohm.
Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui
penghantar maka akan timbul arus listrik. Penghantar tersebut dapat
diganti dengan resistor misalnya lampu. Berarti jika ujung-ujung lampu
diberi beda potensial maka lampu itu dialiri arus.
Hubungan V dan I yang diperoleh Ohm ini sesuai dengan grafikV-I yang
diperoleh dari eksperimen, polanya seperti pada Gambar 2.2. Agar
kesebandingan di atas sama, Ohm menggunakan konstanta
perbandingannya sebesar R ( resistivitas = hambatan ), sehingga di peroleh
persamaan sebagai berikut.
V=IR
3
Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu dengan
pangkal komponen lain secara berurutan. Arus listrik adalah muatan listrik
yang mengalir. Pada rangkaian hambatan seri, muatan-muatan itu akan
mengalir melalui semua hambatannya secara bergantian. Berarti muatan
yang melalui R1, R2 dan R3 akan sama dan kuat arusnya secara otomatis
harus sama. Karena I sama maka sesuai hukum Ohm dapat diketahui
bahwa beda potensial ujung-ujung hambatan akan sebanding dengan
besarnya R.
V~R
Bagaimana dengan sifat beda potensial tiap-tiap hambatan? Pada tiap-tiap
hambatan memiliki beda potensial V1, V2 dan V3. Karena sumbernya E
maka jumlah V1 + V2 + V3 haruslah sama dengan E. Sifat inilah yang di
kenal sebagai pembagi tegangan
I1 = I2 = I3
Vtotal = V1 + V2 + V3
Beberapa hambatan yang diseri dapat diganti dengan satu hambatan.
Besarnya hambatan itu dapat diturunkan dengan membagi persamaan beda
potensial dengan kuat arus (I sama)
V = V1 + V2 + V3
Vtot/t = v1/t1 + v2/t2 + v3/t3
Rs = R1 + R2 + R3
4
itu akan terbagi. Besar aliran itu akan disesuaikan dengan hambatan yang
ada pada setiap cabang. Yang terpenting pada pembagian itu adalah
jumlah air yang terbagi harus sama dengan jumlah bagian-bagiannya. Sifat
aliran air ini dapat menjelaskan bahwa kuat arus yang terbagi pada
percabangan I harus sama dengan jumlah kuat arus setiap cabang ( I1 + I2
+ I3 ). Sesuai hukum Ohm maka kuat arus setiap cabang berbanding
terbalik dengan hambatannya.
I ~ 1/R
Dari penjelasan di atas dapat dituliskan dua sifat utama pada rangkaian
hambatan paralel pada Gambar di atas. seperti berikut.
2. Hukum Kirchoff
5
dengan kuat arus yang keluar pada titik percabangan tersebut ”. Pernyataan
ini dikenal sebagai Hukum I Kirchoff, yang secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
∑ I Masuk = ∑ I Keluar
3. Teorema Rangkaian
6
4. Teorema Norton
5. Teorema Millman
6. Teorema Transfer Daya Maksimum
Teori superposisi ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier.
Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul
akan memenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta dan x = variabel. Pada
setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan/ sumber
arus dapat dihitung dengan cara :
B. Teorema Substitusi
“Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang
mengalir (sebesar i) maka pada komponen pasif tersebut dapat digantikan
dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama saat arus
tersebut melalui komponen pasif tersebut”.
C. Teorema Thevenin
7
“Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari
satu buah sumber tegangan yang dihubungserikan dengan sebuah tahanan
ekivelennya pada dua terminal yang diamati”.
Tujuan sebenarnya dari teorema ini adalah untuk menyederhanakan
analisis rangkaian, yaitu membuat rangkaian pengganti yang berupa
sumber tegangan yang dihubungkan seri dengan suatu resistansi
ekivalennya.
D. Teorema Norton
E. Teorema Millman
8
“Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan
nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan sumber tegangan
ataupun dipasang paralel dengan sumber arus”.
B. Buku Pembanding
1. Rangkaian Listrik
Sifat Suatu rangkaian dapat secara lengkap diuraikan dalam suatu
dimensi.Dalam suatu rangkaian listrik yang menjadi pusat perhatian adlah
tegangan dan arus.
Proses pembentukan Model
Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh Denmark ,niels
Bohr,sangat berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik
bahan.Proses pembentukan model merupakan suatu bagian yang penting
dalam kemajuan ilmu dan pengembangan teknologi.
Analisis Rangkaian
Jika suatu rangkaian listrik menerima masukan atau rangsangan dalam
bentuk tegangan atau arus yang diberikan oleh suatu sumber bebas,maka
akan dihasilkan suatu keluaran atau tanggapan.Keluaran atau tanggapan itu
juga dapat berupa tegangan atau arus yangberhubungan denfan unsure
dalam rangkaian tersebut.Ada dua cabang dalam teori rangkaian dan
keduanya diturunkan dari tiga kata kunci : masukan,keluaran dan
rangkaian.Cabang pertama adalah analisis rangkaian : dengan diketahui
9
rangkaian dan masukkanya,bertujuan mencari keluarannya.Cabang yang
lain adalah sintetis rangkaian :dengan diketahui masukan dan keluarannya
bertujuan mendapatkan rangkaian itu sendiri.
2. Besaran dan ukuran rangkaian
Satuan system internasional
Sisstem satuan yang digunakan dalam hali ini adalah system internasional
atu SI.Konfrensi internasioanl tahun 1954 menetapakan enam satuan
dasar:
Panjang dalam meter (m) Arus listrik dalam ampere (A)
Massa dalam Kilogram (kg) Suhu dalam Kelvin (K)
Waktu dalam detik (s) Kuat cahaya dam candela (cd)
1. Besaran Listrik
Dalam rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namu cuku
kesulitan.Karena itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstark seperti
tegangan,resistansi,induktansi,kapasitansi, daya dan tenaga.dalam SI satuan untuk
gaya adalah newton.Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu
joule(J).Dalam system MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah
satu satuan dasar;sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang diturunkan
.Satuan untuk muatan adalah coulomb.
Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus
listrik didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas
penampang tertentu persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran
muatan positif bersih (neto) yang merupakan bearan scalar.Jika ada arus mengalir
dalam rangkaian maka timbul medan gaya lain di sekitar rangkaian
tersebut.Medan ini disebut medan magnet yang muncul sekaligus dengan medan
listrik.
2. Sumber dan unsur rangkaian
Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber
yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga
listrik.Suatu sumber sempurna akan memberikan tegangannya tidak bergantung
kepada beban yang dipasangkan pada kutub-kutubnya.
10
3. Resistansi :hukum ohm
Bukti dari bahwa resistansi dari hamper semua penghantar berubah menurut
suhu.Jika resistansi suatu penghantar pada suhu t1 adalah R1 ,maka untuk rentang
suhu yang wajar ,resitansinya pada suhu t2 diberikan oleh R2 = R1 [ 1 + α ( t2 –
t1 ) ].
Resistror yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda
dikenal sebgai resistor tak linear.Resistansi dari resistor semacam ini merupakan
fungsi arus yang mengalir di ddalamnya.Bila arus listrik mengalir dalam suatu
resistor tersebut.dalam suatu resistor semua tenaga yang digunakan untuk
memaksa aliran arus muncul sebgai kenaikan suhu penghantar tersebut atau
sebgai aliran panas yang meninggalkannya.parameter resiteansi pada dasarnya
merupakan suatu konstanta geometri.Sebenarnya hal itu telah ditemukan oleh ohm
,dalam penyeledikannya.Konduktor mempunyai resitivitas yang rendah maka
logam dinamakan kondutor.Isolator adalaha bahan dengan resistivitas yang sangat
tinggi biasanya dalam orde ribuan mega ohm atau lebih.
Induktaksi
di
Secra kuantitatif tegangan memilki persamaan sebgai tersebut v = L volt
dt
konstanta pembanding L adalah induktansi diri atau cukup disebut sebgai
induktansi.Induktansi dinyatakan dalam henry (H).Induktansi kawat penghubung
umumnya kecil dan dapt diabaikan.Alat seperti inductor,kumparan peredam,dan
kumparan induksi digunakan dalam rangkaian listrik.Suatu inductor linear
inductor yang parameter induktansinya tidak bergantung pada arusnya.Pada saat
arus mengalir melalui suatu inductor,arus itu menimbulkan fluks ruang.Bila fluks
itu menembus udara,ia akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus
dengan fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap konstan untuk setiap
nilai arus.Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian adalah
di
p = vi = Li watt.GGM adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan
dt
fluks dalam rangkaian magnet yang mempunyai reluktansi.Sperti halnya
resistansi,induktaksi juga bergantung pada geometri dimensi fisis dan sifat magnet
mediumnya.
11
Kapasitansi Secara kiantitas arus dinyatakan dalam persamaan dengan berikut; I =
dv
C A . Konstantan pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan
dt
dalam unsure itu yang disebut kapasitansi.Menurut SI satuan untuk kapasitasni
adalah farad (F).Benda fisis yang cirri utamnya adalah kapasitansi disebut
kapasitor.bila induktansi melawan perubahan arus,kapasitansi menentang
perubahan tegangan.Daya yang berhubungan dengan pengaruh kapasitansi adalah
dv
p = vi = Cv W.
dt
12
Sumber dengan rangkaian setaranya.
Sumber nyata mungkin dapat mendekati keadaan sempurna itu,tetapi tidak
akan pernah mencapainya tegangan.Sebuah sumber nyta dengan karakteristik
volt-amperenya dapat dilihat pada gambar dibawah
tegangan
Vn
0 Ihs Arus
Karakteristik ini menyatakan bahwa sumber dengan tegangan Vrt pada saat
rangkaian terbuka (I = 0) dengan nilai tegangan V menurun secara linear jika arus
yang diambil dari sumber meningkat ;karakteristik semacam itu dapat ditulisakan
dengan V = Vrt – Rt I.Untuk mengubah pernyataan sumber tegangan menjadi
sumber arus ,persamaan diatas harus diselesaikan untuk arusnya yang
V rt V
memberikan I = - .
Rt Rt
Penguat kerja
Disini akan dibahasa suatu peralatan elektronika yang sangat beruna dalam
pemebentukan suatu sumber tak bebasa dan mempunyai model matematika yang
sederhana dan anggun,Peralatan ini disebut penguat kerja.
1
2 -
Penguat kerja adalah suatu peralatan elektronika dengan kutub jamak,tetapi untuk
kepentingan analisis rangkaian hanya akan ditunjukkan tiga kutubnya saja.>kutub
1 adalah kutub masukan terbalik dan kutub 2 adalah kutub masukan tak terbalik
dan kutub 3 adalah kutub keluaran.Penguat kerja pada umumnya dijumpai dalam
bentuk rangkaian terpadu dan biasanya dibuat dalam suatu kemasan yang
mempunyai 8 sampai 14 kutub yang mengandung satu sampai empat penguat
kerja.Penguat kerja merupakan suatu peralatan dengan pengautan yang sangat
tinggi dan umumnya tidak pernah digunakan tanpa umpan balik.
13
Integrator
Keluaran suatu rangkaian integrator sebanding dengan integral masukkan
nya.Persamaan volt-ampere untyk kapasitasni dipakai sebgai pengganti hokum
t
1
ohm yang menghubungakan v0 dengan i0 .Persamaanya adalah v0 = ∫ i (x)
C −° ° 0
dx.Karena arus masukan ke penguat kerja sama dengan nol dan tegangan antara
kedua masukan pengaut kerja juga nol,maka persamaan hokum arus kirchoff pada
v1
simpul antar R dan C adalah i1 + i0 = + i0 = 0.
R
dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk melepaskannya disebut daya rata-
rata.Daya rta-rta lebih penting artinya dibandingkan daya sesaat karena adanya
kelembaman yang terdapat dalam setiap sistem.Dalam suatu motor listrik,daya
rata-rata yang diberikan kepada motor itulah yang menentukan keluarannya
karena pengaruh roda gila pada motor tersebut memperhalus variasi torsi yang
berhbungan dengan daya sesaat yang diberikan pada kutub – kutubnya.
Daya dalam unsur rangkaian
Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan penyaluran daya
dengan arus dan tegangan bolak balik.Daya sesaat tersebut terdiri dari dua
komponen ;komponen konstan VI cos θ dan komponen sinusoiada menurut waktu
VI sin (2t+ θ ¿ yang frekuensinya dua kali frekuensi tegangan atau
arusnya.Hubungan antara fungsi wakt,tegangan, arus dan daya dalam resistor
yaitu pR = 2I2R sin2 t.Dua unsur rangkaian,induktor dan kapasitor berpengaruh
14
terhadap daya sesaat tetapi tidak mempunyai andil dalam daya rata-rata.Jika arus
yang melalui sebuah induktor menigkat,maka tenaga yang diterima itu
dipindahkan dari rangkaian tersebut menjadai medan magnet ,tetapi tenaga itu
akan dikembalikan lagi kerangkaiannya jika arus dalam rangkaian tersebut
berkurang.Nilai maksimum daya keluar masuk dalam unsur rangkaian reaktif
disebut sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai Q = I2X.
Daya kompleks
Jia suatu arus mengalir dalam suatu rangkaian yang mengandung sebuah resistansi
R dan sebuah Reaktansi X maka tenaga yang diberikan oleh sumber akan diubah
menjadi panas dalam reaktansinya.Dalam bentuk kompleks tegangan dan arus
ditulis sebagai V = V ej (wt + ) dan I = Iejwt.Perbandingan daya nyata atau daya
aktif dengan daya tampak disebut faktor daya yang sering ditulis dala singkatan
bahasa inggrisnya pf.
Perbaikan faktor daya dan teorema penyaluran daya maksimum
Dengan faktor daya maksimum rugi-rugi daya karena resistansi saluran akan
berkurang.Rugi-rugi yang ditimbulkan resistansi saluran sebanding dengan
pangkat dua arus yang mengalir dalam saluran karean itu rugi-rugi ini akan
menjadi lebih kecil bila faktor dayanya tinggi.Perbaikan faktor daya tersebut dapat
dilakukan dengan memasang kapasitor yang dihubungkan paralel dengan beban
yang umumnya bersifat induktif seperti motor induksi ,alat las dan
sebagainya.Perbaikan faktor daya tersebut dikenal sebagai kompensasi.Suatu
rangkaian dengan daya dan tenaga arus bolak balik umumnya terdiri dari suatu
sumber dengan suatu rangkaian luar yang terhubung pada kutub sumber
tersebut.Dalam hal terakhir ,rangkaian luar keseluruhan tersebut dapat
disederhanakan menjadi sebuah impedansi setara antara kutub.Impedansi setara
ini adalah impedansi masukan atau impedansi titik penggerak rangkaian
luar.Impedansi masukan ini merupakan suatu besaran yang terpenting untuk
menilai pengaruh rangkaian luar terhadap suatu sumber;karena dalam analisis sifat
sumber lebih disukai untuk mewakili rangkaian luar dengan rangkaian yang
sesederhana mungkin.Bila impedansi sumber yang dapat diubah-ubah sedangkan
impedansi beban,yang tetap maka untuk penyaluran daya maksimum hasilnya
bukan Z0 = Ri –jXi.
15
BAB III
PEMBAHASAN
Buku Utama
16
Buku Pembanding
Buku utama :
Buku Pembanding :
Kekurangannya menurut saya model yang terdapat dalam buku ini kurang
menarik karena tulisan dari isi buku ini kurang berwarna sehingga terkadang saat
membaca ada yang kurang jelas pada saat dibaca.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika.
Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat
ukur konvensional, tetapi sudah banyak mengalami perbaikan tentang
ketelitiannya.
Untuk menetapkan nilai dari beberapa besaran yang bisa diukur, harus
diketahui dulu nilai, jumlah dan satuannya. Jumlah biasanya ditulis dalam bentuk
angka-angka sedangkan satuannya menunjukkan besarannya. Untuk mengukur
besaran frekuensi dalam kelistrikan digunakan alat yang bernama frekuensi-meter,
sedangkan alat untuk mengukur besaran energi listrik dinamakan energimeter
ataupun kWh-meter.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19