Anda di halaman 1dari 7

e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 3 Agustus

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SINDROM PRE MENSTRUASI


PADA REMAJA PUTRI DI SMA FRATER DON BOSCO MANADO

Apriliana Maria Namsa


Henry Palandeng
Vandri D. Kallo

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: namsapriliana@gmail.com

Abstract : Pre Menstrual Syndrome is a collection of physical symptoms, psychological and


emotional associated with a woman's menstrual cycle. The symptoms are expected and
usually occur regularly on a two-week period before menstruation. The aim of research to
determine the relationship of nutritional status with pre menstrual syndrome in young
women at Frater Don Bosco Senior High School Manado. Design research is an analytic
survey with cross sectional approach. This research was conducted in Frater Don Bosco
th th
Senior High School Manado on June 1 ± 19 2015. The sample in this research is
purposive
sampling with 60 respondents were included in the inclusion criteria. The instrument that
uses questionnaires and observation sheets. The results of the statistical test using
2
computerized systems by using the chi-square test (X ) at the level of significance 95% .
0,05). Statistical analysis showed p value = 0,000 with level of significance <0,05.
Conclusion there is a meaningful correlation between nutritional status and pre menstrual
syndrome in young women at Frater Don Bosco Senior High School Manado. Advice for
young women to better maintain the nutritional status to reduce the risk of having symptoms
of pre-menstrual syndrome heavier that can interfere daily activities.
Keywords : Nutritional Status, Pre Menstrual Syndrome, Young
Women

Abstrak : Sindrom Pre Menstruasi adalah adalah kumpulan gejala fisik, psikologis dan
emosional yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Gejala tersebut dapat diperkirakan
dan biasanya terjadi secara reguler pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan status gizi dengan sindrom pre menstruasi pada
remaja putri di SMA Frater Don Bosco Manado. Desain penelitian survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMA Frater Don Bosco Manado pada
tanggal 1 Juni 2015 ± 19 Juni 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling
dengan 60 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian yaitu
menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian uji statistik menggunakan
2
sistem komputerisasi dengan menggunakan uji chi-square (X ) pada tingkat kemaknaan 95%
. +DVLO XML VWDWLVWLN PHQXQMXNNDQ p value = 0,000 dengan level of significance
<
0,05. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan sindrom pre
menstruasi pada remaja putri di SMA Frater Don Bosco Manado. Saran untuk remaja putri
agar lebih menjaga status gizi agar dapat mengurangi resiko mengalami gejala sindrom pre
menstruasi yang lebih berat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kata kunci : Status Gizi, Sindrom Pre Menstruasi, Remaja Putri
1
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

PENDAHULUAN pra menstruasi yang dapat mengganggu


Masa remaja atau adolescence adalah beberapa aspek dalam kehidupannya.
periode perkembangan dimana individu Gejala tersebut dapat diperkirakan dan
mengalami perubahan dari masa kanak- biasanya terjadi secara reguler pada dua
kanak menuju masa dewasa, biasanya minggu periode sebelum menstruasi.
antara usia 13 sampai 20 tahun (Potter Hal ini dapat hilang begitu dimulainya
&Perry, 2005). menstruasi, namun dapat pula berlanjut
setelahnya. Sindrom pra menstruasi
Menurut World Health Organization dapat sangat hebat pengaruhnya
(WHO) usia remaja dimulai sejak usia sehingga mengharuskan mereka
12-24 tahun. Menurut data dari WHO, beristirahat dari sekolah atau kantornya
sekitar seperlima dari penduduk dunia (Sukarni & Wahyu, 2013).
adalah remaja berumur 10-19 tahun
(Soetjiningsih, 2010 dalam Nasution, Data dari World Health
2011). Sensus Penduduk tahun 2010 Organization (WHO) tahun 2005 dalam
menunjukan bahwa jumlah penduduk Setiasih (2007) menyebutkan bahwa
Indonesia sebesar 237,6 juta jiwa dan 38,45% wanita di dunia mengalami
63,4 juta diantaranya adalah remaja permasalahan mengenai gangguan Pre-
yang terdiri dari laki-laki sebanyak Menstrual Syndrome. Menurut hasil
32.164.436 jiwa (50,7%) dan
penelitian yang dilakukan oleh
perempuan sebanyak 31.279.012 jiwa
(49,30%) (BKKBN, 2011). American College of Obstetricians and
Gynecologis dalam Saryono (2009)
Setiap remaja akan mengalami bahwa sedikitnya 85% dari wanita
pubertas. Pubertas merupakan masa menstruasi mengalami minimal satu dari
awal pematangan seksual, yakni suatu gejala PMS dan umumnya terjadi pada
periode dimana seorang anak wanita usia 14±50 tahun dengan gejala
mengalami perubahan fisik, hormonal yang bervariasi dan berubah±ubah pada
dan seksual serta mampu mengadakan tiap wanita dari bulan ke bulan.
proses reproduksi (Saryono, 2009).
Penelitian yang dilakukan di
Masa pubertas pada remaja putri Indonesia terkait dengan sindrom pre-
ditandai dengan menstruasi. Menjelang menstruasi menyatakan hasil yang tidak
datangnya fase menstruasi, seorang terlalu berbeda. Suatu penelitian yang
wanita akan menghadapi banyak gejala disponsori WHO tahun 2002
tidak nyaman yang terjadi pada waktu melaporkan 23% wanita Indonesia
singkat, mulai dari beberapa jam sampai mengalami sindrom pre-menstruasi.
beberapa hari. Tetapi beberapa gejala Penelitian lain terhadap 68 wanita usia
tersebut bisa menjadi sangat intens dan produktif di Aceh besar melaporkan
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 41,18% respondennya menderita
Gangguan yang biasa dialami wanita sindrom pre-menstruasi dalam kategori
sebelum menstruasi disebut Sindrom sedang (Nurmiaty, 2010).
Pre-Menstruasi atau Pre-Menstrual
Syndrome (PMS) (Suparman, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh
Retissu, dkk (2010) mengenai hubungan
Pre-Menstrual Syndrome (PMS) indeks massa tubuh dengan sindrom
adalah kumpulan gejala fisik, psikologis pre-menstruasi pada mahasiswi Fakultas
dan emosi yang terkait dengan siklus Kedokteran Universitas Jenderal
menstruasi wanita. Sekitar 80 sampai 95 Soedirman, menunjukkan bahwa dari 40
persen wanita mengalami gejala-gejala responden dengan sindrom pre-
menstruasi terdapat 24 orang (60.0%)

2
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

yang memiliki kategori overweight, gejala-gejala yang dialami menjelang


sedangkan sisanya 16 responden menstruasi berdasarkan kuesioner yang
(40.0%) masuk kategori non- ada, ditemukan bahwa 11 orang
overweight. Hasil pada kelompok non mengalami sindrom pre-menstruasi.
sindrom pre-menstruasi menunjukkan Dan dari hasil perhitungan berat badan
dari 35 responden terdapat 12 orang yang dilakukan pada 11 siswi tersebut
(34,3%) yang termasuk kategori didapatkan 5 diantaranya dengan status
overweight, sedangkan sisanya termasuk gizi lebih, 3 orang dengan status gizi
dalam kategori non-overweight sebesar kurang dan 3 orang dengan status gizi
23 responden (65,7%). normal. Oleh karena itu, peneliti
melakukan penelitian tentang hubungan
Perbedaan kejadian sindrom pre- status gizi dengan sindrom pre-
menstruasi antar wanita biasanya menstruasi pada remaja putri di SMA
disebabkan oleh beberapa faktor antara Frater Don Bosco Manado.
lain: stres, meningkatnya usia, pola
makan yang tidak baik dan status gizi METODOLOGI PENELITIAN
(Sukarni dan Wahyu, 2013). Penelitian ini menggunakan metode
penelitian survei analitik dengan desain
Hasil penelitian menunjukkan cross sectional dimana pengumpulan data
peluang terjadinya PMS lebih besar baik variabel penyebab (variabel
pada wanita yang tidak melakukan independen) maupun variabel akibat
olahraga rutin daripada wanita yang (variabel dependen) dilakukan dalam
sering melakukan olahraga. Menjaga waktu yang bersamaan (Notoadmojo,
berat badan merupakan salah satu 2010).
penanganan sindrom pre-menstruasi,
karena berat badan yang berlebihan Penelitian dilakukan di SMA Frater
dapat meningkatkan resiko menderita Don Bosco Manado, pada tanggal 1-19
sindrom pre-menstruasi (Putri, 2013). Juni 2015.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Populasi dalam penelitian ini adalah


2013, prevalensi kurus pada remaja seluruh siswi kelas XI SMA Frater Don
umur 13-15 tahun sebesar 11% terdiri Bosco Manado yang berjumlah 115
dari 3,3% sangat kurus dan 7,8% kurus orang. Teknik pengambilan sampel dalam
dan prevalensi gemuk pada remaja umur penelitian ini adalah purposive sampling,
13-15 tahun sebanyak 10,8% yang dimana pengambilan sampel yang
terdiri dari 8,3% gemuk dan 2,5% didasarkan pada kehendak peneliti yang
sangat gemuk (obesitas). Provinsi disesuaikan dengan tujuan serta kriteria
dengan prevalensi gemuk tertinggi yang sudah ditentukan. Sampel yang
adalah Papua (15,8%) dan terendah diambil dalam penelitian ini berjumlah 60
adalah NTT (3,2%). Sulut termasuk responden.
dalam lima belas provinsi dengan
prevalensi sangat gemuk. Penelitian ini menggunakan
instrumen berupa kuesioner dan lembar
Data yang diperoleh di bagian observasi. Kuesioner digunakan untuk
kesiswaan SMA Frater Don Bosco memperoleh data tentang sindrom pre-
Manado, jumlah remaja kelas XI yaitu menstruasi. Kuesioner yang digunakan
205 orang, dengan 115 orang remaja adalah Shortened Premenstrual
putri dan 90 orang remaja putra. Hasil Assessment Form. Kuesioner ini sudah
wawancara yang dilakukan pada 18 pernah digunakan sebelumnya oleh Fenny
siswi kelas XI dengan menanyakan (2011) dalam penelitiannya tentang

3
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

korelasi faktor resiko dengan derajat tersebut), anonimity (tidak perlu


keparahan pre-menstrual syndrome pada mencantumkan nama pada lembar
dokter perempuan. Shortened PAF pengumpulan data. Peneliti hanya
mempunyai rentang skor 10-60. Skor menuliskan kode pada lembar
yang kurang dari 30 menunjukkan gejala pengumpulan data tersebut), dan
PMS ringan, skor yang sama dengan 30 confidentiality (menjelaskan masalah-
sampai 59 menunjukkan gejala PMS masalah responden yang harus
sedang, dan skor yang sama dengan 60 dirahasiakan dalam penelitian).
menunjukkan gejala PMS berat. Lembar
observasi diisi berdasarkan hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
pengukuran berat badan dan tinggi badan A. HASIL
yang dilakukan. Kemudian hasil 1. Analisis Univariat
pengukuran berat badan dan tinggi badan a. Umur
tersebut dikalkulasikan dalam rumus IMT Tabel 1 : Distribusi Frekuensi
yaitu BB/(TB)². Berdasarkan Umur Remaja Putri
di SMA Frater Don Bosco
Setelah melewati tahap akhir ini, Manado
maka penelitian dapat dinyatakan selesai.
Pengolahan data yang diperoleh dari Umur n %
hasil penelitian ini diolah secara
manual dengan mengelompokkan hasil 15 tahun 8 13,3
dari lembar kuesioner yang dibagikan
dan selanjutnya dilakukan analisis 16 tahun 42 70,0
menggunakan program pengolah uji 17 tahun 10 16,7
statistik. Setelah itu diolah
menggunakan sistem komputerisasi, Jumlah 60 100
tahapan-tahapan tersebut yaitu editing, Sumber: Data Primer Juni 2015
coding, tabulating, dan cleaning.
b. Umur Menarche
Analisa data dalam penelitian ini Tabel 2 : Distribusi Frekuensi
yaitu analisa univariat yang bertujuan Berdasarkan Umur Menarche
untuk mendeskripsikan atau Remaja Putri di SMA Frater Don
mendapatkan gambaran setiap variabel Bosco Manado
yang akan diukur dan disajikan.
Analisa bivariat yaitu analisa yang Umur
Menarche n %
digunakan untuk mengetahui hubungan
status gizi dengan sindrom pre- 10 tahun 4 6,7
menstruasi. Pada penelitian ini 11 tahun 14 23,3
menggunakan uji Chi Square dengan 12 tahun 23 38,3
WLQJNDW NHPDNQDDQ . ”
13 tahun 16 26,7
(Notoatmodjo, 2010).
14 tahun 3 5,0
Dalam melakukan penelitian, Jumlah 60 100
peneliti memperhatikan masalah- Sumber: Data Primer Juni 2015
masalah etika penelitian yang meliputi :
Informed Consent (berupa lembar
persetujuan untuk menjadi responden
dan bertujuan agar subjek mengerti
maksud dan tujuan penelitian serta
mengetahui dampak dari penelitian

4
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

c. Status Gizi B. Pembahasan


Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Dari hasil analisis hubungan
Berdasarkan Status Gizi Remaja status gizi dengan sindrom pre
Putri di SMA Frater Don Bosco menstruasi pada remaja putri di SMA
Manado Frater Don Bosco dapat dilihat
bahwa dari 60 responden, ada 28
Status responden yang mengalami sindrom
Gizi n %
pre menstruasi ringan diantaranya 7
Kurus 8 13,3 responden (11,7%) dengan status gizi
Normal 29 48,3 kurus, 19 responden (31,7%) dengan
status gizi normal dan 2 responden
Gemuk 23 38,3 (3,33%) dengan status gizi gemuk,
Jumlah 60 100 dan ada 32 responden dengan
Sumber: Data Primer Juni 2015 sindrom pre menstruasi sedang
diantaranya 1 responden (1,7%)
d. Sindrom Pre Menstruasi dengan status gizi kurus, 10
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi responden (16,6%) dengan status gizi
Berdasarkan Sindrom Pre normal dan 21 responden (35%)
Menstruasi Remaja Putri di SMA dengan status gizi gemuk.
Frater Don Bosco Manado Hasil uji statistik Chi Square
didapatkan nilai p = 0,000. Hal ini
Sindrom berarti nilai p lebih kecil dar L .
Pre n %
Menstruasi (0,05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Ringan 28 46,7 Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ada hubungan antara status
Sedang 32 53,3
gizi dengan sindrom pre menstruasi
pada remaja putri di SMA Frater Don
Jumlah 60 100
Bosco Manado.
Sumber: Data Primer Juni 2015

SIMPULAN
2. Analisis Bivariat 1. Sebagian besar responden remaja putri
Tabel 5 : Hubungan Status Gizi di SMA Frater Don Bosco Manado
dengan Sindrom Pre Menstruasi memiliki status gizi normal.
pada Remaja Putri di SMA Frater 2. Sebagian besar responden remaja putri
Don Bosco Manado di SMA Frater Don Bosco Manado
mengalami sindrom pre menstruasi
Sindrom Pre sedang.
Menstrusasi
Total 3. Terdapat hubungan status gizi dengan
Status
Gizi
Ringan Sedang P dengan sindrom pre menstruasi pada
n % n % n %
Manado.
Kurus 7 11,7 1 1,7 8 100
DAFTAR PUSTAKA
Normal 19 31,7 10 16,6 29 100 *0,000

Gemuk 2 3,33 21 35,0 23 100


Almatzier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Jumlah 28 46,7 32 53,3 60 100 Utama.
Sumber: Data Primer Juni 2015
Anggrajani, F. & Muhdi, N. (2011). Korelasi
Faktor Resiko dan Derajat

5
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

Keparahan Premenstrual Syndrome Felicia. (2015). Hubungan Status Gizi


Pada Dokter Perempuan. dengan Siklus Menstruasi Pada
(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Risk Remaja Putri di PSIK FK UNSRAT
%20Factor%20and%20Severity%20on% Manado. Perpustakaan Program
20PMS_fenny.pdf. Diakses tanggal 18 Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Juni 2015, pukul 16:11 Wita). Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional. (2011). Kajian Hapsari, N. D. (2010). Hubungan Sindroma
Profil Penduduk Remaja - BkkbN. Pra Menstruasi dan Insomnia pada
(http://www.bkkbn.go.id/litbang/pus Mahasiswi Kedokteran Universitas
du/Hasil%20Penelitian/Karakteristik Sebelas Maret Surakarta.
%20Demografis/2011/Kajian%20Pro (http://eprints.uns.ac.id/5364/1/13519
fil%20Penduduk%20Remaja%20(10 0908201010141.pdf. Diakses tanggal
%-%2024%20tahun).pdf. Diakses 19 Januari 2015, pukul 18:05 Wita).
tanggal 18 Januari 2015, pukul 19:07
Wita). Nasir, A., Muhith, A., & Ideputri, M. E.
(2011). Buku Ajar: Metodologi
Dedi, A. (2012). Penanganan Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Penyimpangan Perilaku Seksual Nuha Medika.
Pada Remaja Tuna Laras Yang
Berperilaku Agresif di Lingkungan Nasution, N. S. S. (2011). Pengetahuan dan
Asrama SLB E Prayuwana Sikap Ibu Dalam Menghadapi
Yogyakarta. Menarche Pada Remaja Putri di
(http://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab/ Lingkungan X Kelurahan Bandar
%202%20-2005103241021.pdf. Selamat Kecamatan Medan Tembung
Diakses tanggal 20 Januari 2015, Tahun 2011.
pukul 08:54 Wita). (http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/
123456789/27168/chapter%20I.pdf.
Dewi, N. R. (2013). Pengaruh Body Mass Diakses tanggal 19 Januari 2015,
Index Dengan Prevalensi dan pukul 16:55 Wita).
Derajat Gejala PMS Pada
Mahasiswi Akademi Keperawatan Notoadmojo, S. (2010). Metodologi
Dharma Wacana Metro. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
(http://eprints.unsri.ac.id/5158/1/Nia_R Rineka Cipta.
D,_akper_DW.docx. Diakses tanggal
20 Juni 2015, pukul 11:35 Wita). Nurmiaty, dkk. (2010). Hubungan Perilaku
Makan dengan Kejadian Sindrom
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi Premenstruasi pada Remaja.
Pada Remaja Putri. Yogyakarta: (http://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/vie
Graha Ilmu. w/3407/2955. Diakses tanggal 19
Januari 2015, pukul 20:30 Wita).
Dien, N. (2014). Hubungan Indeks Massa
Tubuh dengan Tekanan Darah pada Potter, P. A. & Perry, A. G. (2005). Buku
Penderita Hipertensi di Poliklinik Ajar Fundamental Keperawatan:
Hipertensi dan Nefrologi BLU RSUP Konsep, Proses, Dan Praktik, Vol. 1,
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E/4 (Yasmin Asih, dkk, Penerjemah).
Perpustakaan Program Studi Ilmu Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Keperawatan Fakultas Kedokteran EGC.
Universitas Sam Ratulangi Manado.

6
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Mei

Proverawati, A., & Asufah, S. (2009). Buku Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktik
Ajar: Gizi Untuk Kebidanan. Penulisan Riset Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

PSIK FK UNSRAT. (2013). Panduan Sukarni & Wahyu. (2013). Buku Ajar:
Penulisan Tugas Akhir Proposal dan Keperawatan Maternitas.
Skripsi. Yogyakarta. Nuha Medika.

Puspitorini, dkk (2005). Obesitas Sebagai Supariasa, N. (2012). Penilaian Status Gizi.
Faktor Resiko Terjadinya Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Premenstrual Syndrome Pada EGC.
Mahasiswa Akademi Kebidanan
Pemerintah Kabupaten Kudus. Suparman, E. (2012). Premenstrual
(http://download.portalgaruda.org/art Syndrome. Jakarta: Penerbit Buku
icle.php?article=146870&val=5017& Kedokteran EGC.
title=Obesitas%20sebagai%20Faktor
%20Risiko%20Terjadinya%20Preme
nstrual%20Syndrome%20pada%20M
ahasiswa%20Akademi%20Kebidana
n%20Pemerintah%20Kabupaten%20
Kudus Diakses tanggal 24 Juni
2015, pukul 19:27 Wita).

Putri, R. (2013). Hubungan Antara Sindrom


Pra Menstruasi dan Aktifitas Fisik
dengan Perilaku Makan pada
Remaja Putri.
(http://eprints.undip.ac.id/41848/1/567
_Rosa_Pratita_Dwi_Pratiwi_Putri_G2C0
09050.pdf Diakses tanggal 19 Januari
2015, pukul 20:46 Wita).

Retissu, R., dkk. (2010). Hubungan Indeks


Massa Tubuh dengan Sindroma
Premenstruasi.
(http://www.majalahfk.uki.ac.id/assets/
majalahfile/artikel/2010-01-artikel-
01.pdf. Diakses tanggal 19 Januari 2015,
pukul 20:14 Wita).

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Hasil


RISKESDAS 2013 ± Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
(http://depkes.go.id/downloads/riskesd
as2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
Diakses tanggal 19 Januari 2015,
pukul 21:29 Wita).

Saryono & Sejati, W. (2009). Sindrom


Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Anda mungkin juga menyukai