Disusun Oleh :
Indriawan (20010229)
Muhammad Sidiq Juhanda (20010182)
Sena Septian F (20010273)
Sulaeman (20010351)
Zahra Faiza Arief (20010350)
Zahra Zakiya Aulia Hidayat (20010270)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Lembut, karena berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi pembahasan
tentang Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Bimbingan
dan Konseling Pribadi-Sosial yang selalu memberikan ilmu pengetahuan dan membuka
paradigma baru yang berguna bagi penyusun. Selain itu, penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada orangtua dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dalam proses
belajar daring di perkuliahan ini. Semoga dukungan dan semangat tersebut dapat menjadi
motivasi penyusun dalam mengembangkan diri dan berkarya.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi motivasi belajar bagi kami yang sedang dalam
proses belajar dan memperkaya wawasan kami mengenai Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling Pribadi Sosial.
Semoga kita semua selalu memiliki semangat dalam belajar dan berkarya.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Oleh karena itu, seorang konselor memiliki bidang bimbingan konseling yang meliputi
bidang pribadi,sosial, belajar dan karir. Berdasarkan penjelasan di atas, kami sebagai
calon konselor merasa perlu memahami landasan bimbingan dan konseling, khususnya
dalam bidang bimbingan dan konseling pribadi - sosial, agar aktivitas dalam layanan
bimbingan dan konseling yang nantinya akan kami tempuh tidak terjebak dalam
berbagai bentuk penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, khususnya pihak
para penerima jasa layanan konseling, maka pemahaman dan penguasaan tentang
landasan bimbingan dan konseling khususnya Bidang pribadi - sosial oleh para
konselor tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.
iii
II. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial?
2. Apa Urgensi Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial?
3. Apa Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Pribadi?
4. Apa Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Sosial?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial Secara harfiah, istilah bimbingan berasal dari
bahasa Inggris yaitu ”guidance’’. Guidance dapat diartikan sebagai bimbingan,
bantuan, pimpinan, arahan, pedoman, petunjuk. Guidance sendiri berasal dari kata
“(to) guide” yang berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan,
mengemudikan. Adapun pembahasan dalam buku ini kata guidance dipergunakan
untuk pengertian bimbingan atau bantuan. Secara umum bimbingan dapat diartikan
sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok yang
dilakukan secara berkesinambungan supaya individu atau kelompok tersebut dapat
memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat dan kehidupannya. Menurut para ahli, pengertian konseling
adalah sebagai berikut.
1
Sedangkan konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada
individu dengan tatap muka melalui wawancara untuk memecahkan suatu
permasalahan yang dihadapi individu oleh seorang pekerja yang profesional atau
terlatih. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling
adalah suatu proses pemberian bantuan oleh konselor kepada klien dalam
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi agar klien dapat
mandiri,mengembangkan kemampuan dirinya sendiri maupun lingkunganya.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang diantaranya bidang pribadi,
bidang sosial, bidang belajar, bidang karir, dan bidang pribadi-sosial. Maka dalam
penelitian ini terfokus pada bidang layanan bimbingan pribadi-sosial.Bimbingan
pribadi (personal guidance) merupakan bimbingan yang diarahkan kepada individu
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu,hingga yang bersangkutan
memiliki sasaran yang objektif yang cukup di dalam kehidupan individunya.
2
penyelesaian konflik dan penyesuaian diri. Mengacu pada pendapat para
ahli di atas dapat dinyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan
usaha bimbingan dalam membantu menghadapi dan menyelesaikan
masalah-masalah yang dialami peserta didik baik pribadi maupun sosial dan
mengembangkan system pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif.
3
memahami potensi yang dimilikinya serta permasalahan yang dihadapinya,
karakteristik penerimaan diri ,konseli hendaknya dapat menerima potensi dan
anugerah dari &uhan yang diberikan kepadanya, baik itu yang sesuai dengan
harapan konseli tersebut ataupun tidak perbedaan antara ideal self dengan
actual self atas dasar itu, bimbingan dan konseling pribadi - sosial sangatlah
urgen dipahami, khususnya untuk calon guru BK atau konselor agar dapat
mengimplementasikan bimbingan dan konseling pribadi - sosial di sekolah yang
memprioritaskan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli,
yangmeliputi aspek pribadi dan sosial atau terkait dengan pengembangan
pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi bio psikososiospiritual
(biologis, psikis, sosial, dan spiritual sehingga nantinya konseli mampu
menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah ke arah yang
lebih baik, memahami dirinya secara penuh dan utuh, mampu berkomunikasi
secara sehat denganlingkungannya, menciptakan perilaku baru yang sehat,
mampu secara spontan, kreatif dan efektif dalam mengungkapkan perasaan,
keinginan dan inspirasinya, serta hilangnya gejala-gejala disfungsional.
4
Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan
bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan
mengembangkan diri pribadi-nya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi
adalah membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan
sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.
5
b. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta
pengembangannya secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi
yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan hanya
sedikit orang yang mau menyadari.
c. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta
penyalurannya. Setiap orang memiliki bakat dan minat, namun hal
itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.
d. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta
bagaimana mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan,
hal itu yang harus dijadikan sebagai fokus.
e. Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif.
Pola hidup dan pola pikir yang sehat akan menjadikan pribadi yang
sehat dan berkualitas.
Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu
mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Secara garis
besar tujuan Bimbingan Konseling Sosial membantu seseorang agar mampu
mengembangkan kompetensinya dalam hal bersifat respect (menghargai dan
menghormati) terhadap orang lain, memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen
terhadap tugas, peran hidup dalam bersosialisasi. Adapun Tujuan Bimbingan dan
Konseling Sosial antara lain:
6
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta
sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan
dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam
hidupnya yang memiliki wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan,
penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan
lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, tujuan utama pelayanan
bimbingan sosial adalah agar individu khususnya siswa yang dibimbing
mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya.
Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam
memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial,
sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya.
7
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, untuk kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam
menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih
bertanggung jawab.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajad, Akhmad. 12 Maret 2008 Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling
(online)..https:akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/2012/.paradigma
/baru/bimbingan/dan/konseling.