Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial

Dosen Pengampu : Siti Fatimah, S.Psi, M.Pd

Disusun Oleh :

Afifah Ditasya (20010205)

Dewi Nurhalifah (20010265)

Indriawan (20010229)
Muhammad Sidiq Juhanda (20010182)
Sena Septian F (20010273)
Sulaeman (20010351)
Zahra Faiza Arief (20010350)
Zahra Zakiya Aulia Hidayat (20010270)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Lembut, karena berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi pembahasan
tentang Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah Bimbingan
dan Konseling Pribadi-Sosial yang selalu memberikan ilmu pengetahuan dan membuka
paradigma baru yang berguna bagi penyusun. Selain itu, penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada orangtua dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dalam proses
belajar daring di perkuliahan ini. Semoga dukungan dan semangat tersebut dapat menjadi
motivasi penyusun dalam mengembangkan diri dan berkarya.

Makalah ini diharapkan dapat menjadi motivasi belajar bagi kami yang sedang dalam
proses belajar dan memperkaya wawasan kami mengenai Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling Pribadi Sosial.

Semoga kita semua selalu memiliki semangat dalam belajar dan berkarya.

Bandung, 14 Maret 2022

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I ................................................................................................................................. iiii
PENDAHULUAN............................................................................................................. iiii
I. Latar Belakang ..................................................................................................... iiii
II. Rumusan Masalah ................................................................................................ iv
III. Tujuan Penulisan .................................................................................................. iv
BAB II .................................................................................................................................1
PEMBAHASAN .................................................................................................................1
I. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial ...................................1
II. Urgensi Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial..........................................1
III. Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Pribadi ..................4
IV. Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Sosial .....................3
BAB III ................................................................................................................................8
PENUTUP ...........................................................................................................................8
I. Kesimpulan .............................................................................................................8
II. Saran .......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan yang


bertujuan untuk membantu seseorang menjadi manusia yang dewasa dan mandiri,
yang memahami dirinya sendiri secara utuh dengan kelebihan dan kekurangannya
(Walgito, 2010) Layanan bimbingan dan konseling diberikan oleh konselor guru
bimbingan dan konseling memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah terkait
dengan pengembangan diri siswa yangsesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
dan kepribadian yang dimiliki siswa.

Dengan pemberian layanan bimbingan yang tepat dan kontinyu diharapkansiswa


mampu memahami kelebihan dan kekurangannya, mandiri dan mampu
mengoptimalkan potensi, bakat, dan minat yang dimiliki, seiring perkembangan
jaman, problematika peserta didik di sekolah semakin beragam Jalan pikiran mereka
menjadi terbagi dengan masalah di luar sekolah dan di dalam sekolah Suatu tindak
layanan sekolah pada peserta didik dengan bimbingan konseling yang mengarahkan
para peserta didik untuk mengetahui bakat dan potensi dalam diri mereka.

Oleh karena itu, seorang konselor memiliki bidang bimbingan konseling yang meliputi
bidang pribadi,sosial, belajar dan karir. Berdasarkan penjelasan di atas, kami sebagai
calon konselor merasa perlu memahami landasan bimbingan dan konseling, khususnya
dalam bidang bimbingan dan konseling pribadi - sosial, agar aktivitas dalam layanan
bimbingan dan konseling yang nantinya akan kami tempuh tidak terjebak dalam
berbagai bentuk penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, khususnya pihak
para penerima jasa layanan konseling, maka pemahaman dan penguasaan tentang
landasan bimbingan dan konseling khususnya Bidang pribadi - sosial oleh para
konselor tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.

iii
II. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial?
2. Apa Urgensi Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial?
3. Apa Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Pribadi?
4. Apa Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Sosial?

III. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial.
2. Mengetahui Urgensi Bimbingan dan Konseling Pribadi – Sosial
3. Mengetahui Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Pribadi.
4. Mengetahui Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Sosial.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial

Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial Secara harfiah, istilah bimbingan berasal dari
bahasa Inggris yaitu ”guidance’’. Guidance dapat diartikan sebagai bimbingan,
bantuan, pimpinan, arahan, pedoman, petunjuk. Guidance sendiri berasal dari kata
“(to) guide” yang berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan,
mengemudikan. Adapun pembahasan dalam buku ini kata guidance dipergunakan
untuk pengertian bimbingan atau bantuan. Secara umum bimbingan dapat diartikan
sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok yang
dilakukan secara berkesinambungan supaya individu atau kelompok tersebut dapat
memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat dan kehidupannya. Menurut para ahli, pengertian konseling
adalah sebagai berikut.

1. Menurut Prayitno konseling adalah proses pemberian bantuan yang


dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi oleh klien.
2. Sedangkan Menurut Rifda El Fiah konseling merupakan proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara, konseling oleh seorang
konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah dengan
tujuan agar klien dapat mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap
dirinya dan dapat mengatasi masalah yang dihadapinya. Dari pendapat para
ahli di atas bahwa bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan
kepada individu atau sekelompok individu untuk memecahkan kesulitan-
kesulitan agar mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan menjadi pribadi yang mandiri, yang mencakup pokok mengenal diri
sendiri dan lingkungannya.

1
Sedangkan konseling adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada
individu dengan tatap muka melalui wawancara untuk memecahkan suatu
permasalahan yang dihadapi individu oleh seorang pekerja yang profesional atau
terlatih. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling
adalah suatu proses pemberian bantuan oleh konselor kepada klien dalam
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi agar klien dapat
mandiri,mengembangkan kemampuan dirinya sendiri maupun lingkunganya.
Dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang diantaranya bidang pribadi,
bidang sosial, bidang belajar, bidang karir, dan bidang pribadi-sosial. Maka dalam
penelitian ini terfokus pada bidang layanan bimbingan pribadi-sosial.Bimbingan
pribadi (personal guidance) merupakan bimbingan yang diarahkan kepada individu
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu,hingga yang bersangkutan
memiliki sasaran yang objektif yang cukup di dalam kehidupan individunya.

Begitu juga bimbingan sosial (social guidance) yaitu bimbingan yang


diarahkan kepada individu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hingga
individu yang bersangkutan dapat memenuhi fungsinya sebagai makhluk hidup
sosial yang baik. Dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial yaitu suatu
bimbingan yang diarahkan kepada individu/sekelompok orang untuk dapat
membantu dan mengatasi permasalahan peserta didik yang terkait dalam aspek
kehidupan pribadi individu baik dalam segi mental seseorang dan dalam kehidupan
sosial baik dalam segi pegaulan, sikap toleransi, serta Kerjasama yang bertujuan
untuk melengkapi individu hingga memiliki sarana yang cukup bagi individu dalam
melaksanakan fungsi sosialnya. Adapun pengertian bimbingan pribadi-sosial
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Samsu Yusuf bimbingan pribadi-sosial adalah sebagai suatu upaya


membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
keadaan psikologis dan sosial klien sehingga individu memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani
masalah-masalah dirinya.
b. Diperkuat dengan pendapat Ahmad Juntika yang dimaksud dengan
bimbingan pribadi-sosial adalah untuk membantu para individu dalam
menyelesaikan masalah-masalah pribadi-sosial. misalnya pergaulan,

2
penyelesaian konflik dan penyesuaian diri. Mengacu pada pendapat para
ahli di atas dapat dinyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan
usaha bimbingan dalam membantu menghadapi dan menyelesaikan
masalah-masalah yang dialami peserta didik baik pribadi maupun sosial dan
mengembangkan system pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif.

II. Urgensi Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial

Urgensi bimbingan konseling pribada-sosial dalam pendidikan adalah


memfasilitasi individu dalam sarana lembaga pendidikan yang berperan untuk
membimbing, mengarahkan, dan memberikan nasihat-nasihat terhadap peserta
didik dalam menyelesaikan suatu masalah atau dalam menemukan potensi
dirinya. BK sebagai sarana yang membantu sekolah dalam mengklasifikasi data
siswa dari segi moral, minat dan bakat serta memberi ruang terhadap peserta
didik untuk mengkonsultasikan segala sesuatu yang menjadi problematika, baik
di bidang akademik maupun non-akademik.

Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah


bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan
hukum(perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih
penting adalahmenyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya
disebut konseli,agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai
tugas/tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual,
sosial, dan moral/spiritual (Suherman dalam Sudrajat, 2007)

Bimbingan dan konseling yang berorientasi pengembangan tidak hanya


berfungsi untuk membantu indi.idu ketika permasalahan muncul, melainkan
lebihkepada sebelum permasalahan terjadi dan upaya membantu indi.idu
mencapai self developmental dan self realization dapat memelihara dan
mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan

Berkaitan dengan bimbingan dan konseling pribadi - sosial, menurut urlock


(2008: 19) pada intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri
pada diri konseli, dengan karakteristik pemahaman diri sehingga konseli dapat

3
memahami potensi yang dimilikinya serta permasalahan yang dihadapinya,
karakteristik penerimaan diri ,konseli hendaknya dapat menerima potensi dan
anugerah dari &uhan yang diberikan kepadanya, baik itu yang sesuai dengan
harapan konseli tersebut ataupun tidak perbedaan antara ideal self dengan
actual self atas dasar itu, bimbingan dan konseling pribadi - sosial sangatlah
urgen dipahami, khususnya untuk calon guru BK atau konselor agar dapat
mengimplementasikan bimbingan dan konseling pribadi - sosial di sekolah yang
memprioritaskan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli,
yangmeliputi aspek pribadi dan sosial atau terkait dengan pengembangan
pribadi konseli sebagai makhluk yang berdimensi bio psikososiospiritual
(biologis, psikis, sosial, dan spiritual sehingga nantinya konseli mampu
menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah ke arah yang
lebih baik, memahami dirinya secara penuh dan utuh, mampu berkomunikasi
secara sehat denganlingkungannya, menciptakan perilaku baru yang sehat,
mampu secara spontan, kreatif dan efektif dalam mengungkapkan perasaan,
keinginan dan inspirasinya, serta hilangnya gejala-gejala disfungsional.

III. Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Pribadi

Layanan bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu siswa dalam


menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mantap, tangguh, mandiri, serta sehat jasmani
(Aminuddin Najib, 1997:8). Hal ini sesuai dengan pendapat Prayitno (1997:65)
bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah membantu siswa menemukan
dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia dengan
pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan
pribadi bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri
serta sehat jasmani dan rohani.

4
Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan
bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan
mengembangkan diri pribadi-nya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi
adalah membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan
sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.

Sedangkan untuk Ruang Lingkup dalam bidang bimbingan pribadi,


Prayitno (1998:63) merinci ruang lingkup bimbingan pribadi menjadi pokok-
pokok berikut:

a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan


dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranannya di masa depan.
c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta
penyaluran dan pengembangannya pada / melalui kegiatan-kegiatan
yang kreatif dan produktif.
d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggu-langannya.
e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
f. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang telah diambilnya.

Hibana S. Rahman (2002:39) secara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup


materi bimbingan pribadi sebagai berikut.

a. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa


mendekatkan diri kepada yang khaliq melalui peningkatan kualitas
iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama dalam kehidupan
manusia.

5
b. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta
pengembangannya secara optimal. Setiap manusia memiliki potensi
yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan hanya
sedikit orang yang mau menyadari.
c. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta
penyalurannya. Setiap orang memiliki bakat dan minat, namun hal
itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.
d. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta
bagaimana mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan,
hal itu yang harus dijadikan sebagai fokus.
e. Perencanaan dan pelaksanaan hidup sehat, kreatif, dan produktif.
Pola hidup dan pola pikir yang sehat akan menjadikan pribadi yang
sehat dan berkualitas.

IV. Tujuan dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Sosial

Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu
mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial. Secara garis
besar tujuan Bimbingan Konseling Sosial membantu seseorang agar mampu
mengembangkan kompetensinya dalam hal bersifat respect (menghargai dan
menghormati) terhadap orang lain, memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen
terhadap tugas, peran hidup dalam bersosialisasi. Adapun Tujuan Bimbingan dan
Konseling Sosial antara lain:

1. Supaya orang-individual, kelompok orang,peserta didik/siswa yang dilayani


menjadi mampu menghadapi tugas perkembangan hidupnya secara sadar
dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalam membuat
pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan
penyesuaian diri secara memadai (Winkle (2005:32).
2. Untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti
kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada

6
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status social ekonomi) serta
sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan
dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam
hidupnya yang memiliki wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan,
penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan
lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas, tujuan utama pelayanan
bimbingan sosial adalah agar individu khususnya siswa yang dibimbing
mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya.
Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam
memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial,
sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam
lingkungan sosialnya.

Sedangkan Ruang Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling memiliki


peranan penting,baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah,rumah
tangga (keluarga), maupun masyarakat pada umumnya.

1. Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah; Sekolah merupakan


lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk menyelenggarakan
pendidikan bagi masyarakat,dalam kelembaggaan sekolah terdapat
sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai
kedudukan dan peranan yang khusus.
2. Pelayan bimbingan dan konseling diluar sekolah; Bimbingan dan konseling
keluarga; Keluaga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling
mendasar dan merupakan pangkal kehidupan bermasyarakat. Bimbingan
dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas. Permasalahan yang
dialami oleh warga masyarakat tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah
dan keluarga saja,melainkan juga diluar keduanya.

7
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Bimbingan dan konseling pribadi - sosial sangatlah urgen


dipahami,khsusnya untuk calon guru Bk atau konselor agar dapat
mengimplementasikan bimbingan dan konseling pribadi - sosial di sekolah yang
memprioritaskan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi konseli,
yang meliputi aspek pribadi dan sosial sehingga nantinya konseli mampu
menggunakan segalasumber daya yang dimilikinya untuk berubah ke arah yang
lebih baik.

II. Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna, untuk kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam
menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih
bertanggung jawab.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tuasikal, Jumadi. (2020). Praktikum Bimbingan dan Konseling, (1), 3-4.

Diakses pada tanggal 15 Maret 2022

Sudrajad, Akhmad. 12 Maret 2008 Hakikat dan Urgensi Bimbingan dan Konseling
(online)..https:akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/2012/.paradigma
/baru/bimbingan/dan/konseling.

Anda mungkin juga menyukai