Bimbingan dan konseling secara formal dibicarakan oleh para ahli baru pada tahun 1960.
Tetapi di Yogyakarta pada tahun 1958, Drs.Tohari musnamar, dosen ikip Yogyakarta telah
mempelopori pelaksanaan BK di sekolah untuk pertama kali di SMA Teladan Yogyakarta. Sedang
pada tahun 1960 di adakan konferensi FKIP seluruh Indonesia di Malang, memutuskan bahwa
bimbingan dan konseling dimasukan dalam FKIP. Dan pada tahun 1961 mulai diadakan layanan
bimbingan dan konseling diseluruh SMA Teladan di Indonesia, sejak itu lah BK di Indonesia
dimulai.
Pada kurikulum 1975 untuk sekolah umum, dan kurikulum 1976 untuk sekolah kejuruan
dicantumkan secara tegas bahwa layanan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan pada tiap-
tiap sekolah. Perkembangan mengenai bimbingan dan konseling disekolah di Indonesia sangat
dirasakan perlu dan pentingnya ada pembimbing khusus (profesional) yang mengenai bimbingan
dan konseling di sekolah.
Perumusan dan pencantuman resmi di dalam rencana pelajaran SMA disusul dengan
berbagai pengembangan layanan bimbingan dan konseling disekolah, seperti rapat kerja, penataran
dan lokakarya. Puncak dari usaha ini adalah didirikannnya jurusan bimbingan dan penyuluhan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(IKIP) negeri. Salah satu yang membuka jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan adalah IKIP Bandung pada tahun 1963 yang sekarang dikenal dengan
nama UPI. Usaha mewujudkan sistem sekolah pembangunan dilaksanakan melalui proyek
pembaharuan pendidikan, yang diberi nama Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang
diuji coba didelapan IKIP, menghasilkan dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan
bimbingan di Indonesia yaitu:
a. Pola dasar rencana dan pengembangan program bimbingan dan penyuluhan melalui proyek-
proyek perintis sekolah pembangunan.