Anda di halaman 1dari 9

AMAR FARUQ, S.

Pd
1. Bimbingan Konseling dikenal sejak abad XX. tepatnya pada tahun 1908.
para pemrakarsa dalam layanan Bimbingan dan Konseling Jesse
B. diantaranya adalah Frank Parson, Davis, Eli Wever, John Brewer.
2. Pada abad XX Frank Parson memperkenalkan istilah vocational
guidance diperkenalkan pertama kali di Boston.
3. Latar Belakang munculnya Bimbingan karir yang diperkenalkan oleh Frank
Parson di amerika adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya perang dunia ke dua yang menyebabkan banyak anak muda
yang merupakan eks Wamil pulang kampung sehingga menyebabkan
terjadinya penumpukan pengangguran.Munculnya kepedulian
masyarakat di AS untuk melakukan gerakan sosial
b. Munculnya gerakan yang dikenal dengan Guidance Movement yang
dipelopori Frank Parson (1854-1908). Gerakan ini disertai dengan
pendirian Biro ketenagakerjaan (vocational bereau) pada tahun
1908.
c. Frank Parson sendiri dikenal sebagai seseorang yang memiliki banyak
ilmu. F.P memulai pendidikan di usia 15 tahun di Cornell University
dalam bidang matematika, engineering, ekonomi, politik dan hukum.
d. Inilah yang dianggap sebgai tonggak sejarah profesionalisasi
Bimbingan Konseling di Amerika Serikat dan dunia.
Jesse B.
Davis
 Sebagai konselor sekolah di Central High School di
Detroit, juga turut melakukan gerakan dalam bidang
bimbingan dan konseling.
 Davis memberikan kuliah mengenai bimbingan dan
konseling pada tahun 1910-1916. Kegiatan tersebut juga
dilakukan oleh Eli Wever di New York dan John Brewer
di Universitas Harvard
SEJARAH PERKEMBANGAN KONSEPSI
BIMBINGAN KONSELING

a. Periode pertama
 Diprakarsai oleh Frank Parson
 Disebut sebagai periode parsonian
 Lebih banyak mencakup bimbingan jabatan
(karir)
b. Periode kedua
 Lebih banyak memberikan penekanan pada
bidang pendidikan
 Rumusan tentang konseling masih belum
muncul
c. Periode ketiga
 Rumusan konseling sudah muncul
 Tidak hanya mencakup bimbingan jabatan dan pendidikan
 Peranan penting konseling diantara keseluruhan bentuk
Layanan Bimbingan Konseling
d.Periode keempat
 Melihat pentingnya proses perkembangan individu
 Potensi serta kemampuan dalam mencapai kematangan
kedewasaan
e. Periode kelima
 Terjadi pembagaian dua arah yang berbeda dengan
kecenderungan melakukan rekonstruksi sosial
 Nampak terjadi tumpang tindih dalam mengartikan bimbingan
dan Konseling.
Sejarah perkembangan Bimbingan
Konseling di Indonesia
a. Secara informal dilakukan dan diperkenalkan oleh Drs.
Tohari Musnamar tahun 1958 (saat itu beliau melaksanakan
layanan BK di SMA Teladan saat ini SMA N 1 Yogyakarta)
b. Tahun 1960 (tepatnya tanggal 20-24 Agustus 1960) di
Malang diadakan Konferensi FKIP seluruh Indonesia. Saat
itu BK dimasukkan dalam kurikulum di seluruh FKIP.
c. Tahun 1964 pendirian jurusan BP di Beberapa IKIP antara
lain IKIP Jakarta dan Bandung
d. Tahun 1980 pendirian program studi BP di Pascasarjana IKIP
Jakarta dan Bandung
e. Tahun 1984 jurusan BP menjelma menjadi jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan
BEBERAPA TONGGAK SEJARAH
PERKEMBANGAN BIMBINGAN KONSELING
DI INDONESIA:

 tahun 1971
 proyek perintis sekolah pembangunan pada beberapa IKIP yaitu:

Padang, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta


 melalui proyek tersebut BK dikembangkan

 tahun 1975
 konvensi Nasional I Bimbingan di malang

 terbentuk IPBI

 tahun 1977
 konvensi II dan Konggres I IPBI di Malang

 tahun 1978
 munculnya program PGSLP dan PGSLA khusus BK yang mendorong

munculnya konselor atau pembimbing sekolah


 tahun 1987
 lahir UU No. 2 Tahun 1987 tentang SISDIKNAS
 PP No. 28 tentang penyelenggaraan pendidikan dasar
 PP No. 29 tentang penyelenggaraan layanan Bk di sekolah

menengah
 tahun 1989
 lahirnya surat Men PAN No. 026 ttg angka kredit jabatan
guru termasuk guru BK
 tahun 1991 s.d 1993
 dibentuknya divisi dalam IPBI
 UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat 6
 PP No. 28/1989, Pasal 25
 PERMENDIKNAS NO 27 TAHUN 2008
UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan
Umum, Pasa 1 Ayat 6:
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan”

PP No. 28/1989, Pasal 25:

1.Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka


upaya menemukan pribadi, mengenai lingkungan dan merencanakan masa depan
2.Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
3.Layanan bimbingan perlu dilaksanakan secara terprogram dan ditangani oleh
orang yang memiliki kemampuan membimbing.

Anda mungkin juga menyukai